Angkot
JAKARTA, 2023
Jikalau kau berfikir menikah adalah sebuah akhir yang indah dari sebuah hubungan, maka biar ku katakan pada mu dengan jelas bahwa itu SALAH BESAR!!!
DAAARRRR!!!!
Suara petir di iringi hujan deras malam ini. Dan aku masih dalam perjalanan mengantarkan paket menuju beberapa rumah lagi.
Benar. Aku adalah seorang kurir paket, dan inilah pekerjaan ku sekarang. Namun 1 tahun sebelumnya aku tidaklah seperti ini, aku bekerja di sebuah perusahaan. dengan Pekerjaan yang santai, lingkungan kerja yang nyaman dan penghasilan yang cukup saja.
Aku memutuskan untuk resign karena perusahaan akan pindah ke luar daerah. kupikir akan lebih baik jika aku keluar dan mencari pekerjaan baru yang lebih baik. Namun yang terjadi kau bisa lihat sekarang.
oh iya. perkenalkan namaku adalah muhammad Rafa, orang di sekitarku biasa memanggilku Rafa. Aku sudah Menikah 3 tahun lalu dan sudah memiliki 1 orang jagoan cilik yang tahun ini berumur 2 tahun bernama musa.
musa adalah satu-satunya hal baik dalam pernikahanku, karena selebihnya nya adalah bencana.
sepertinya hampir 1 tahun sudah aku tidak tidur 1 kamar dengan istriku lagi.
"kenapa tidak bercerai saja?"
sebenarnya beberapa kali sudah terfikir oleh ku. sejujurnya juga aku sudah muak dengan keadaan ini. Tapi setiap aku melihat musa, aku merasa ragu. aku tak ingin jauh darinya, aku tak ingin dia merasa sedih karena ke dua orang tuanya berpisah.
tapi setiap aku berusaha memperbaiki keadaan, tidak bertahan lama dan berakhir jadi lebih buruk. Jadi aku memutuskan untuk memberikan waktu untuk kami masing-masing dan memutuskan akan bagaimana nantinya.
Di rumah bahkan kami hanya berbicara seperlunya. sebagai suami aku sudah kehilangan kasih sayang dan rasa hormat darinya. sejujurnya ada rasa dendam yang besar dalam hatiku karena di perlakukan buruk tanpa rasa hormat olehnya. maka dari itu aku merasa lebih tenang bila sedang di luar.
Aku sering pulang ke rumah Ibuku untuk mengunjungi dan merawatnya. ibu sedang sakit, dan sudah 6 bulan hanya terbaring di kasur, tidak bisa berbicara. ibu didiagnosis terkena stroke dan kehilangan kemampuan untuk berdiri dan berbicara. tapi ia masih bisa mendengar dan merespon setiap pembicaraan dengan matanya.
saat sedang di rumah ibu, aku bergantian dengan bapak dan adik perempuan ku aisyah. jika bapak dan aku kerja aisyah lah yang menjaga ibu, meskipun dia sedang menyelesaikan kuliahnya semester akhir.
aku sangat menyayangi ibuku, siapa yang tidak ya kan? aku sering berkunjung hanya untuk mengobrol dengan-Nya. meskipun iya tidak menjawabnya, aku yakin dia pasti mendengarkan. Anehnya aku selalu merasa lebih tenang setelah bercerita dengannya. Hari-hari buruk ku seakan-akan menghilang sejenak.
Di suatu sore aku sedang bekerja mengantarkan barang, tiba-tiba saja istriku menelpon. Aku merasa aneh, ini bukan hal yang biasa terjadi.
"assalamu'alaikum, halo, kenapa ? " tanyaku
"badan musa panas banget ini, coba kamu pulang dulu deh, liatin anaknya kenapa." jawab istriku
"Hah panas lagi... ko bisa? Yasudah sabar aku kelarin dikit lagi ini, baru pulang" kataku
"Yasudah cepetan ya!! kasian ini anaknya nangis aja" jawab istriku panik
aku langsung cepat-cepat menyelesaikan kerja ku. sekitar jam 6 sore akhirnya aku sampai di rumah dan langsung melihat musa. kupegang dahi nya terasa panas sekali, sangat-sangat panas. setelah aku cek dengan termometer, angka menunjukkan 40°C. ini bukan demam biasa pikirku.
"duh kok bisa panas banget kaya begini lagi sih? baru juga 2 hari mendingan si musa. ya sudah kamu rapih- rapih sekarang kita langsung ke rumah sakit." kataku dengan panik.
Setelah mempersiapkan bawaan seperlunya, langsung ku kebut motorku di jalanan yang sudah mulai gerimis menuju ke Rumah sakit terdekat.
sesampainya aku langsung menuju ke UGD dan musa langsung mendapatkan perawatan dari dokter dan perawat. setelah mendapatkan penanganan aku diminta mengurus administrasi untuk mendapatkan ruang inap nya. setelah semua pendaftaran dan lain-lain selesai, aku kembali ke ruang UGD. saat hampir sampai kulihat dokter dan perawat sedang Mengerubungi anakku, istriku sedang menangis histeris dan di tenangkan oleh perawat lainnya.
perasaan ku tidak enak, bergegas aku kesana dan bertanya apa yang sedang terjadi.
"ada apa ini? musa kenapa lagi? " tanyaku pada istriku.
"musa.. musa.. " kata istriku tidak bisa menahan tangis nya.
"anak saya kenapa suster? " kutanya pada perawat di sebelah istriku.
"anak bapak tadi kejang lagi, dan sekarang sedang di periksa dan di tangani oleh dokter. sebaiknya bapak dan ibu tunggu di depan dulu biar dokter yang menangani. " jawab suster.
aku dan istriku menunggu di depan ruang UGD sambil melihat ke dalam dari pintu kacanya.
"sudah kamu tenang dulu, lebih baik kita do'akan supaya musa baik-baik saja. " sembari kupeluk istriku untuk menenangkannya.
kulihat keadaan di dalam UGD mulai panik, perasaan ku mulai tidak enak. aku mulai khawatir dengan apa yang sebenarnya terjadi di dalam. lalu salah satu suster meminta istriku masuk untuk membantu di dalam.
kulihat dia hanya memanggil-manggil musa sambil menangis. dan tiba-tiba saja dokter dan perawat terhenti sejenak dari kepanikan, dan dokter seperti berbicara dengan istriku. sontak istriku langsung menangis sejadi-jadinya dan langsung memeluk erat anakku musa.
aku tidak membutuhkan penjelasan lagi tentang apa yang kulihat di dalam sana. semua nya sudah terlihat jelas.
Tiba-tiba saja dadaku terasa hampa,
sakit... sakit sekali....
bahkan terasa sulit untuk bernafas.
aku berjalan perlahan keluar dari rumah sakit. saat itu hujan sangat lebat, lalu aneh nya aku tidak merasakan apapun di tubuhku. aku tidak merasakan dinginnya angin dan air di badanku, tidak merasakan sakitnya air hujan yang turun dengan begitu derasnya.
yang kurasakan hanyalah kehampaan di dadaku yang membuat ku sedikit sulit bernafas.
aku hanya terus berjalan di tengah lebat nya hujan. hati dan pikiranku terasa kosong, aku tidak bisa merasakan apapun saat itu.
lalu sampailah di akhir perjalanan ku, aku berdiri dan menatap ke langit. yang ku lihat hanya awan gelap yang sesekali di iringi cahaya kilat. lalu kurentangkan ke dua tangan ku . dan kupejamkan mata dan mulai merasakan lebat nya hujan malam itu.
"Woi!!! "
"ngapain di situ? "
terdengar seperti ada yang memanggilku.
"WOI NGAPAIN? " teriak orang itu.
seketika aku tersadar dan membuka mataku. aku sangat terkejut karena sedang berdiri di pagar jembatan BKT yang arus nya sedang tinggi dan deras. aku jatuh terduduk kebelakang, dan tiba-tiba saja merasakan kembali segala rasa sakit dan dingin di tubuhku.
"Ngapain mas di situ? udah bosan hidup apa? hahahaha" kata orang itu yang ternyata seorang supir angkot.
aku tidak bisa lagi menahan air mata ku, dan menangis sejadi-jadinya. malam itu terasa sangat amat dingin, air hujan yang jatuh terasa amat menyakitkan. dadaku terasa seperti di tusuk dengan tombak, amat sakit, dan sangat menyesakkan.
di iringi suara hujan dan gemuruh. aku teriak meronta seperti anak kecil, dan ku luapkan segala emosiku.
"maafin ayah musa.. maaf!!! " kata yang selalu terucap oleh ku
setelah 1 jam aku hanya tergeletak di pinggir jembatan itu sambil menatap langit, dan hujan juga sudah mulai reda.
"sudah belum? kalau sudah masuk sini. nanti kau bisa mati kedinginan kalau begitu terus" kata supir angkot itu berbicara dari kursi supir.
"biarlah saya mati bang, sudah tidak ada artinya lagi saya hidup. saya sudah kehilangan segalanya, untuk apa lagi saya lanjutkan. " ucapku dengan nada putus asa.
"kalau begitu lompat lah. selesaikan dengan cepat. hahahaha " kata supir angkot itu dengan nada bercanda.
"kau kira dengan kau lompat keluarga mu akan bahagia? apa ibu mu akan senang? " mendadak supir angkot itu menjadi serius.
lalu aku teringat tentang ibu ku. aku tidak boleh seperti ini, masih ada orang yang harus ku jaga.
"sudah sini naik! biar saya antar kamu pulang" kata si supir angkot .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments
yaya
dari alurnya keren, kok bisa sepi sih
2023-09-24
1
SUKARDI HULU
mampir y KK❣️🫰
2023-09-23
0