MISI PENYELAMATAN ITACHI

jika ada pepatah mengatakan "MEMBACA PANGKAL PANDAI"

sepertinya itu tidak berlaku untuk ambon. karena selain tauran, hobi lainnya adalah membaca. sangat tidak terduga yakan. bukan buku sejarah, bukan buku pelajaran dan bukan juga novel. tapi di kelas ku dia adalah pelopor website CEBOK (Cerita Bokep).

di masa depan yang lalu.

ambon ikut tauran dan tertangkap oleh polisi, dia di tahan beberapa hari lalu di bebaskan dengan tebusan. tapi setelahnya dia di keluarkan dari sekolah karena mencemarkan nama baik sekolah.

dia tidak melanjutkan bersekolah lagi, dan bekerja menjaga toko ayah nya di pasar. aku tidak ingin itu terjadi dan akan berusaha untuk mencegahnya.

 

sejak pagi hari aku sudah memperingatinya.

"bon, ntar sore lu jangan ikut-ikutan nyerang ye." kataku padanya

"Emang kenapa raf? kemarin mereka berani-beraninya megat bocah kita di terminal. masa didiemin aja" kata ambon masih melakukan pembenaran.

"udah lu percaya aja ama gw, jebakan polisi itu." kata gw masi berusaha meyakinkan.

"iya dah iya." kata ambon.

sepulang sekolah aku terus mengawasi nya, sampai dia naik angkutan ke arah rumahnya. karena kupikir sudah aman.

aku pergi main ke rumah indra. aku memang sering mampir ke sini, selain tempat nya nyaman dan banyak makanan. aku memang paling dekat dengan indra.

"dra coba lu hubungin ambon juga dah. kok gw chat ga di bales telfon ga di angkat ye." kataku mulai khawatir.

"lagi berak kali" jawab indra

"kayanya ada yang ga beres nih. dra. gw pinjem motor lu bentar ya" aku langsung mengambil kunci dan bergegas keluar.

"jan lama-lama Raf, ntar gw mau ganti oli" teriak indra.

"kaga lama dra, cuma ngiter bentaran aja" kataku langsung tancap gas.

aku memeriksa lokasi yang akan di jadikan medan tempur, apa jangan-jangan ambon ikut-ikutan. dari jauh kulihat sepertinya peperangan sudah di mulai.

"anak sialan" kulihat ambon berada di barisan depan dengan membawa kayu.

aku bergegas memarkirkan motor di tempat aman dan berlari kearahnya.

"bon mundur bon!!! ada polisi, ini jebakan!!" aku teriak sambil terus berlari.

"banyak banget orang lagi. gemana lewatnya ini" kata ku sambil melihat sekitar.

aku lihat ada bambu panjang bendera partai yang terikat di pinggir jalan. tanpa pikir panjang ku copot dan ku putar putar.

"minggir woy minggir!!! " aku sambil berlari dan memutar mutarnya.

kulihat barisan kami mulai kewalahan, terdengar teriakan dari depan yang merubah arah pertempuran.

"BOBOL BOBOLL!!! MUNDUUR!!! " suara teriakan dari arah depan.

tim huru-hara langsung lari berhamburan, kulihat ambon dan beberapa orang masih berada di garis depan pertempuran. menahan lawan tidak masuk. kulihat batu sebesar kepalan tangan melayang dengan cepat, dan tepat mengenai kepala ambon. sontak dia jatuh kesakitan, dan kulihat darah keluar dari kepalanya.

aku terus maju mendekati ambon, kulihat beberapa orang bersenjata tajam dan kayu mulai coba menyerang ambon yang sedang terjatuh.

"AMBOOOOOOOOOOONNNNNN" teriakku sambil berlari sekuat tenaga.

"apakah aku bisa sampai tepat waktu? "

"bagaimana bisa masa depan berubah, padahal aku belum melakukan apapun"

"apakah aku bisa menyelamatkan nya?

"apakah ini akhir dari ambon"

terlintas begitu saja di benakku.

"NGGAK BON!!! LU GA BOLEH MATI DI SINI!!! GA AKAN SELAMA MASIH ADA GW!!!" aku terus berlari dan mengayunkan bambu panjang yang kupegang.

akhirnya aku sampai didekat nya. dan terus ku putar bambu yang kubawa dengan kuat dan cepat. untuk menjaga jarak dan melindungi ambon yang masih sempoyongan.

"MINGGIR LU PADA!! GW CUMA MAU BAWA TEMEN GW!!! MINGGIR!!! "

"BANGUN BON!!! AYOK KITA PULANG!!! " teriak ku.

para brandal sekolah ku telah kabur, dan hanya menyisakan aku dan ambon yang masih tergeletak. aku pun mulai di kerumuni oleh lawan yang menunggu ku kelelahan.

"AYOO BON BANGUN!!! " teriak ku.

aku mulai kelelahan, tangan ku rasanya mau copot.

Tiba-tiba saja ku dengar suara gemuruh teriakan dari belakang. yang diiringi lemparan batu ke arah lawan.

kulihat lawan mulai mundur perlahan. saat aku menoleh, anak sekolah ku kembali dan membawa bambu panjang seperti ku. dan berhasil memukul mundur lawan sedikit demi sedikit. aku membuang bambu ku, dan menghampiri ambon.

"BON SADAR BON!!! AYO KITA PULANG!!! kata ku pada nya.

ambon mulai tersadar dan melihat ku.

" Rafa, lu ngapain disini ? duh kepala gw pusing banget" kata ambon dengan lemas.

"lu bisa jalan kan? ayo bangun kita pulang!! " kataku sambil merangkul kan tangannya di pundakku.

perlahan aku membopong ambon ketempat aman. tak lama kami menjauh terdengar suara sirine dari berbagai arah. polisi sepertinya sudah tiba.

"Ayo bon lebih cepat. dikit lagi sampe di motor!! "

Orang-orang sudah mulai berhamburan mencari keselamatan diri sendiri.

apakah ini yang mereka maksud dengan solidaritas?

apakah ini yang mereka maksud dengan jagoan?

bullshit... ini cuma kegiatan tolol. Tanpa tujuan dan mengada-ngada. mereka semua ga lebih dari segerombol banci.

akhirnya aku berhasil membawa ambon ke motor dan langsung ku kebut menuju rumah indra.

sesampainya di rumah indra.

"buset dah lu dari mana aja Raf? bon pala lu kenapa bon? gw ambilin kotak p3k gw dulu dah" tanya indra panik.

"gapapa dra, cuma luka kecil aja" jawab ambon sudah mulai sadar dan berdiri.

aku langsung berdiri dan mencekik kerahnya.

"ANJING LU BON!!! BOCAH SIALAN!!! GW UDAH BILANG, JANGAN IKUTAN DULU!!! JANGAN!!! "

"SUSAH AMAT SIH DI BILANGINNYA. ELU MALAH DIEM-DIEM IKUT JUGA, TAII EMANG LU"

"BISA MATI LU TADI KALO GA ADA GW BON!!! "

ambon memeluk ku dan menangis

"iya raf, sorry gw ga dengerin lu. apapun alasannya gw emang salah. sorry raf. thanks udah nyelametin gw"

"TAI LU EMANG, untung lu masih selamat bon. haaaa" aku memeluk ambon sambil menangis.

indra pun ikut berpelukan sambil menangis pula. memang bocah tolol hahaha.

keesokan harinya tersebar berita penangkapan beberapa siswa yang membuat keresahan telah diamankan beberapa diantaranya dari sekolah ku, dan berakhir di D.O

semoga mereka tidak mengadukan ku,

tapi cerita aku menyelamatkan ambon terus menyebar dengan cepat. aku hanya berharap tidak terjadi masalah karenanya. karena aku hanya ingin menikmati kembali masa Sekolah ku dengan tenang.

aku izin tidak masuk besok nya karena tidak ingin terlalu mencolok. karena ternyata banyak luka di kedua tanganku. yang tanpa sadar sepertinya terkena gesekan lemparan batu dan benda tajam . aku hanya bilang pada ibuku kalau aku jatuh dari motor indra.

akhir nya semua aman dan misi menyelamatkan Itachi berjalan dengan sukses.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!