2 MINGGU SEBELUMNYA
JAKARTA, 2013
besok adalah hari pertama aku masuk ke sekolah baru. aku sudah mempersiapkan segala keperluan untuk kegiatan penerimaan siswa baru besok.
"Arum.. semua barang yang kamu beli tadi sudah mama satuin ya di tas merah. jangan sampai ketinggalan, mama taruh di atas meja ruang tamu." teriak mamaku dari luar kamar.
"iya mah terimakasih" jawabku
lalu mama membuka pintu kamarku.
" sudah sekarang waktunya kamu tidur. katanya besok mau berangkat pagi, sudah jam 11 ini sayang." kata mama
"iya mah. ini juga mau tidur mah." jawabku.
entah mengapa aku merasa sangat gelisah, sudah 1 jam lebih ku coba pejamkan mata. tapi masih belum bisa tidur juga. dan aku baru bisa tidur sekitar jam 1an.
"Rum bangun rum.. sekolah.. katanya ada upacara hari ini. sekarang sudah jam 5"
mama ku coba membangunkan.
"iya mah iya. baru juga jam 5." jawab ku masih belum sadar sepenuhnya. dan berniat memejamkan mata ku lagi.
Tiba-tiba aku tersadar 1 hal.
"jam 5?.. whooaaa.. gawaaatt bisa telat ini" seketika aku langsung loncat dari kasurku dan bergegas
setelah aku beberes, ku lihat jam ternyata sudah pukul 05.30.aku bergegas karena takut terlambat untuk upacara penerimaan murid baru karena upacaranya di mulai jam 06.00.
aku agak terburu-buru dan panik, untung saja aku langsung mendapatkan angkot ke tujuanku tanpa harus menunggu lama.
aku masih sangat mengantuk, dan tertidur beberapa menit dalam perjalanan. saat terbangun sudah ada seorang laki-laki yang duduk berhadapan dengan ku.
dia menggunakan Hoodie dan topi dengan warna senada merah maroon berlogo liverpool. berkacamata dan berkulit putih, agak tinggi, bisa kulihat dari kakinya yang panjang dan menggunakan celana abu-abu.
aku tidak begitu peduli dengannya, aku hanya berharap angkot ini biasa melaju lebih cepat agar aku tidak terlambat.
saat sampai aku langsung bergegas lari ke sekolah, baru beberapa meter aku berjalan.
Tiba-tiba saja aku menyadari seperti ada sesuatu yang kurang, aku berhenti sebentar sambil melihat lagi apa yang aku lupakan.
astaga... tas ku yang berisi barang-barang yang harus dibawa tidak ada. aku coba ingat-ingat kembali, apakah itu tertinggal di angkot atau di rumah.
aku segera berbalik untuk memastikan kembali di angkot. betapa terkejutnya aku ketika hampir menabrak orang yang duduk di depan ku tadi.
"Eh maaf kak" kata ku terkejut.
"eh iya gapapa, kenapa kok balik lagi?" kata dia
"ada yang ketinggalan kak, kayaknya di mobil atau di rumah gitu" kataku.
Intinya dia memastikan bahwa tidak ada barang ku yang tertinggal di angkot tadi. badan ku langsung lemas mendengarnya, berarti memang aku lupa membawanya saat berangkat.
lalu dia memberikan ku sebuah plastik hitam, awalnya aku tidak yakin untuk menerimanya. tapi kurasa dia bukan orang jahat jadi ku terima saja pemberian nya. aku langsung kembali bergegas ke sekolah sampai aku sadar lupa menanyakan namanya untuk berterima kasih nanti. dan saat ku tanyakan dia hanya menjawab
"Nanti juga tahu"
yasudah aku lanjutkan berlari ke sekolah, untunglah masih sempat. kurang beberapa menit lagi sebelum upacara nya di mulai.
aku buka isi plastik yang diberikan nya tadi.
betapa terkejutnya aku karena isinya adalah barang-barang yang tertinggal olehku. dan sebuah topi sekolah yang bertuliskan "RA4" di baliknya. aku langsung menggunakan topi itu untuk upacara.
sampai upacara selesai dilanjutkan dengan berkeliling area sekolah, dan di akhiri kegiatan di dalam kelas. tiba-tiba saja laki-laki yang tadi kulihat saat di angkot berdiri di depan kelas.
"perkenalkan nama gw Rafa, gw yang akan memimpin jalannya acara kita yang terakhir ini" kata nya dengan penuh percaya diri.
"oh nama orang itu Rafa ternyata. dan dia adalah anggota OSIS. pantas saja" pikirku
kegiatan dilanjutkan seperti seharusnya sampai bel pulang pun berbunyi.
aku coba menemuinya setelah murid-murid lain bubar.
"maaf kak nama saya arum. ini kak, terimakasih untuk plastik hitam yang tadi pagi ya kak. kalau ga ada kakak saya bisa kena hukuman." kataku sambil memberikan plastik hitamnya.
"iya sama-sama" jawab kak Rafa.
"bekal nasi kuning nya enak kak. hehehe" kataku menambahkan.
"bagus dah kalau suka. lain kali gw bawain lagi mau?" kata kak Rafa.
"ehh ga usah kak, cuma basa basi aja hahahaha" kataku.
"ya udah gw duluan ya, masih ada rapat OSIS soalnya. Hati-hati di jalan ya." kata kak Rafa lalu berjalan pergi.
"iya kak ini juga mau pulang" kataku
selama perjalanan pulang aku masih kepikiran bagaimana bisa isi dalam plastik hitam itu bisa sama persis dengan semua barang-barang yang tertinggal dirumah ku.
tapi. ya sudahlah..
1 minggu kemudian
hari ini mapel(mata pelajaran) ke 2 adalah olahraga, karena terburu-buru lagi saat berangkat. ku rasa aku menjatuhkan baju olahraga ku di suatu tempat.
"apa aku Pura-pura sakit aja ya? dari pada dihukum" pikir ku saat itu.
Tiba-tiba saja teman ku datang dan meletakkan baju olahraga di meja ku.
"nih rum dari abang kamu, katanya tadi ketinggalan di rumah"
"abang? abang yang mana? saudara ku kan perempuan" kataku dengan heran.
"masa si? itu loh kakak OSIS yang waktu itu ke kelas kita." kata temanku.
"ohh kak Rafa maksud kamu? " kataku
"iyaa kak Rafa. ciiee arum sama kak Rafa" teman ku mengejek.
"hahaha apaan dah" kata ku sambil berfikir, bagaimana bisa dia tahu bajuku ketinggalan.
setelah ku perhatikan ternyata itu bukan baju olahragaku, sepertinya kak Rafa memberikan bajunya untuk ku pakai karena di bagian dalam nya lagi-lagi ada tulisan "RA4" seperti pada topinya. dan ukuran nya lebih besar dari punya ku.
setelah itu kami berkumpul dan berbaris di lapangan. ternyata kelas ku dan kelas kak Rafa sama-sama pelajaran olahraga. saat itu kulihat kak Rafa malah menggunakan baju bebas. dan kemudian dia dihukum berlari mengelilingi lapangan oleh bapak manalu.
padahal kak Rafa sudah ditawari tidak akan dihukum asalkan masuk ekskul basket, tapi dia lebih memilih berlari.
aku dengar dari beberapa teman ku yang baru masuk basket, cerita tentang kak Rafa yang sudah di bujuk berkali-kali untuk masuk basket sejak kelas 1.tapi selalu ditolak tanpa alasan olehnya.
kulihat dia sangat kelelahan saat berlari, aku jadi merasa tidak enak padanya. gara-gara aku kak Rafa jadi dihukum, aku berencana memberikan air untuknya nanti. saat aku kembali dari kantin untuk membeli air, kulihat dia sudah terkapar di pinggir lapangan.
"Jangan-jangan dia pingsan " pikirku
aku bergegas dan mencoba membangunkan nya. dia terlihat seperti akan kehabisan nafas.
"kak bangun kak, kakak gapapa?" aku coba terus memanggilnya. setelah beberapa kali memanggilnya, dia mulai tersadar.
"Cantik sekali, apakah kamu malaikat?" kata pertamanya saat mulai tersadar
"kak kak. kakak gapapa? " tanyaku sedikit merasa lega.
akhirnya kak Rafa mulai bangun dan duduk
"gapapa, cuma lagi istirahat aja ini. lempengin kaki." jawabnya dengan nafas masih terengah-engah.
"maaf ya kak, kaka jadi di hukum gara-gara aku. ini minum dulu kak" sambil memberikan air mineral yang kubeli tadi.
"terimakasih udah pinjemin bajunya ya kak." sembari aku menundukkan kepalaku tanda berterimakasih.
"iya sama-sama. Btw lu imut banget dah pake baju oversize gitu." katanya.
aku hanya tersenyum dan sedikit tersipu mendengarnya, bisa-bisa nya dia masih bisa bercanda di saat seperti itu.
lalu dia berjalan pergi untuk istirahat katanya.
"oh iya kak, kakak tau dari mana bajuku ketinggalan di rumah" kata ku penasaran.
lalu dia hanya menoleh sambil tersenyum dan menaikan sedikit bahu dan alisnya. lalu kembali berjalan pergi.
pikirku mungkin dia terlalu lelah untuk banyak berbicara saat ini. tapi terimakasih kak sudah selalu ada di saat aku butuh.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments