ARUM II

keesokan harinya, saat jam pelajaran pertama dimulai. perutku terasa amat sakit, aku memang lupa sarapan pagi tadi. tapi ini terasa lebih sakit dari biasanya, aku sampai berkeringat menahannya.

"rum kamu kenapa? ga enak badan? " tanya teman sebangku ku.

"kayaknya mag aku kambuh deh, sakit banget ini" kataku sambil merintih memegangi perut ku.

"ya udah ke UKS aja ya, kali aja di sana ada obatnya" kata temanku sambil berdiri meminta izin ke guru.

akhirnya aku ke UKS ber dua dengan temanku. sesampainya aku langsung rebahan di kasur dan temanku mencari obat untukku di kotak p3k.

"duh rum, kayanya obat mag-nya abis deh. gimana nih" kata temanku stelah mencari.

"whhaaaaaaaaa"

teriak orang dari sebelah kasur ku sambil membuka tirai pembatasnya.

aku dan temanku sangat terkejut di buatnya.

"iih apa sih Kak bikin kaget aja, ga tau apa ini tempat orang sakit" kata temanku

"hahaha.. iya maaf ya. Arum kenapa?" tanya orang itu yang ternyata adalah kak Rafa.

"mag kak." jawaku sambil memegangi perutnya.

"oh kalo gitu lu tolong bikinin teh ya, gulanya yang banyak 4 sendok." kata kak Rafa ke temanku

"bukannya mag ga boleh minum teh ya kak? " kata temanku

"udah lu tolong bikin aja ya, sama yang satu lagi air putih anget aja." katanya

tiba-tiba kak Rafa mengeluarkan obat dan memasukkannya kedalam plastik kecil, lalu di remukan dengan sendok. setelah hancur lalu di tuang ke sendok.

"ini obat mag nya, tinggal tambahin air aja. abis itu tunggu 5 menit baru makan ini" kata kak Rafa sambil menunjukan kotak makan berbentuk kepala beruang pink.

aneh tiba-tiba saja jantung ku terasa berdebar saat menatapnya. cukup lama kami mengobrol dan bercanda. ternyata kak Rafa orang yang sangat lucu dan hangat, membuatku merasa nyaman di dekatnya.

sejak hari itu aku jadi sering melihatnya, kadang kami tidak sengaja berangkat dan pulang bersama. banyak hal yang mulai aku tau tentangnya, seperti. dia banyak sekali minum air, sangat ahli bola basket dan badminton, dan biasa melakukan hal-hal yang tidak terduga.

sejujurnya kadang aku menunggunya saat pulang sekolah agar bisa pulang bersama. aku selalu membeli minuman, karena pasti dia akan kehausan dan menghampiri ku untuk minta minumanku. kak Rafa selalu banyak minum, itu sebabnya dia di juluki si ikan mas oleh teman-temannya.

Saat bermain basket dia adalah ahlinya. di tangannya bermain basket terlihat jadi sangat mudah. kak Rafa tidak banyak membawa bola, dia hanya mengoper mencari ruang dan mencetak 3 angka dari manapun. ada yang bilang dia tidak pandai Mendribble bola terlalu lama, apa pun itu dia tetap luar biasa.

hari itu aku sedang Menontonnya bermain basket melawan kelasku saat jam bebas olahraga. kelasnya menang telak dari kelas ku, saat itu dia menghampiri ku yang sedang duduk sambil memegang minuman di pinggir lapangan.

"cil, bagi dong es nya" minta kak Rafa

"ini kak" ku ulurkan minuman ku.

kak Rafa coba mengambil nya tapi ku tahan. ga boleh di pegang kak, sedot aja langsung. kalo kakak pegang pasti di abisin.

"huu peliit" ucapnya

lalu dia minum sambil ku pegangi.

"udah kak udah banyak itu, jangan di abisin. aaah~" kata ku sambil menekan sedotannya dengan tanganku agar tersumbat.

"dikit lagi cil, pelit amat si" ucapnya sambil coba melepaskan jariku dari sedotan.

di sisi lain .teman sekelas ku yang habis bertanding Basket dengan kelas kak Rafa, sedang bercanda di bawah ring. lalu menendang keras bola basket mengenai tiang ring dan memantul kearah ku dengan sangat cepat. aku melihat pantulan bola basket itu pasti akan mengenai ku. sedangkan kak Rafa masih membelakangi datangnya bola itu karena masih mencoba menghabiskan minuman ku.

dengan cepat bola itu semakin mendekat ke arah ku, sontak aku memejamkan mataku dan teriak.

"AAaaaaaaa... "

Deeppk

"suara apa itu? " pikirku saat masih terpejam.

lalu saat kuintip.kulihat kak Rafa sedang loncat dan menahan bolanya dengan sedotan minuman ku masih di mulutnya, seakan-akan iya berhenti di udara.

"bagaimana bisa dalam hitungan sepersekian detik dia menyadari dan menangkap bolanya" pikirku.

lalu dia beberapa kali memantul mantulkan bolanya, dan melempar langsung ke arah ring, dan MASUK dengan mulus ke ring. sangat luar biasa pikirku, dia melempar dari jarak setara 3/4 lapangan.

"WWOooooohooooooooo "

"RAFA RAFA RAFA RAFA"

semua orang di sekolah yang melihat nya pun bersorak menyerukan namanya.

kak Rafa menyilang kan kakinya lalu menundukkan badannya seolah-olah memberikan penghormatan setelah selesai memberikan pertunjukan.

aku sangat terpesona dengan apa yang terjadi, seluruh badan ku merinding dan jantungku amat berdebar. sampai-sampai tanpa sadar minuman di tangan ku terjatuh dan tumpah.

kak Rafa lalu berbalik kearah ku.

"yah ciill kok minuman nya di jatuhin" ucapnya seperti tidak terjadi apa-apa.

aku hanya terdiam masih syok dengan apa yang terjadi.

"cil, lu gapapa? muka lu kok merah? apa mau demam ya? " ucap kak Rafa sambil memegang dahiku.

aku semakin tidak bisa bergerak, jantung ku berdebar-debar.

"iya nih emang agak panas sih" lanjut kak Rafa.

"ng.. ngga kak. aku gapapa. cuma masih kaget aja" kataku sambil menghindari tangan kak Rafa.

"beneran? ngerasa pusing ga? " kata kak Rafa.

aku hanya menggelengkan kepalaku padanya.

"Raf ayo beberes, ganti baju" teriak kak indra dari jauh.

"okeoke tungguin"

"ya udah cil kalo pusing ke UKS ya minta obat" ucapnya lalu berjalan pergi.

sejak saat itu aku mulai menyadari Kak Rafa ini seperti bukan orang biasa. beberapa kali aku melihat dia menghentikan bola yang tidak sengaja akan mengenai siswa lain. Kak Rafa seperti tahu apa yang akan terjadi, atau itu hanya kebetulan atau perasaan ku saja.

Entahlah.....

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!