beberapa minggu sudah berlalu, luka di tangan ku sudah mulai sembuh dan menyisakan bekas lukanya saja. semua kembali berjalan seperti sediakala, aku masih suka nongkrong dengan teman-temanku, dan arum juga sudah kembali seperti sediakala.
setelah kejadian tauran waktu itu banyak masa depan yang berubah. kurasa menyelamatkan ambon saat itu berdampak sangat besar. kejadian itu di cerita kan dari mulut ke mulut, dari tongkrongan ke tongkrongan, dan dari orang ke orang. kau tau apa yang paling lucu? aku di juluki "Wukong dari timur" oleh orang-orang penggemar olahraga lari lempar batu lari lagi. hahaha
ambon pernah mengatakan saat kami ber 6 sedang nongkrong di rumah indra. kalau basis dari lawan yang kemarin tidak Terima dan akan menyerang langsung ke sekolah ku. mendengar itu aku hanya tertawa dan tidak diambil pusing, karena itu tidak pernah terjadi di masa depan ku yang lalu.
lalu aku mulai berpikir lagi, kalau bisa saja hal itu benar terjadi. mengingat banyak hal baru yang aku alami saat ini. tapi ini sudah beberapa minggu setelah kejadian itu, jadi kupikir itu hanya bualan saja.
sampai suatu hari...
waktu itu sedang hari jumat. siswi perempuan sudah diizinkan pulang dari jam 12 sedangkan siswa nya boleh pulang setelah shalat jumat.
saat itu aku sedang berjalan pulang dengan diki menuju terminal. kami memang biasa menunggu di gapura masuk nya agar tidak berebut masuk saat di dalam terminal.
"lu ga bareng sama zahra ki? " tanya ku sambil membalas pesan dari arum.
"ngga, udah balik duluan dia. lu gimana? arum mana? " ucap diki
"udah gw suruh duluan aja, kasihan kalau nungguin kelamaan, ini gw lagi balesin chat dia" jawab ku.
"apa kita ke rumah indra aja ki? " tanya ku sambil melihat HP.
"diki? " kata ku sambil menoleh.
"anjirr mana tuh anak" kataku sambil celingukan mencarinya.
ku lihat tiba-tiba dia sudah berlari ke dalam terminal dan dari jauh dia menunjuk-nunjuk memberikan isyarat padaku. aku agak bingung awalnya, sampai aku menoleh ke arah depan. kulihat di sebrang jalan ada mobil metro besar yang membawa penumpang yang sangat banyak hingga oleng bahkan saat berbelok. kurasa para penumpang itu bukan mau nonton bola di stadion karena penumpangnya membawa banyak kayu balok dan sajam dengan bendera bertuliskan SMK dari barat.
aku berlari memutar karena sempat bingung mana tempat yang paling aman, kedalam terminal atau kembali ke sekolah. setelah sepersekian detik aku putuskan untuk kembali ke sekolah. lalu aku berlari secepat ku bisa.
tiba-tiba saja aku melihat tono dan zaenal teman sekelas ku sedang berjalan menuju terminal juga. tono kaki nya sedang di gips karena cedera, dia berjalan menggunakan tongkat di temani oleh jaenal.
karena aku tidak mau terlihat panik. aku berjalan biasa dan melewati mereka seperti tidak terjadi apa-apa
"ton , nal. sehat? " sapa ku
"sehat? lu liat aja kaki gw Raf." jawab tono
"oh masi bisa kayang lah itu mah" kataku
"tai"
"mau kemana lu Raf?" jawab zaenal
"biasa, ya udah gw duluan ya" kataku sambil mulai berjalan cepat karena panik.
setelah melewati mereka beberapa meter aku kembali berlari.
setelah berlari aku mulai tersadar dengan yang terjadi barusan, hati nurani ku meronta ronta.
"aku harus kembali" pikirku
lalu aku menoleh kebelakang, kulihat mereka sedang berlari ke arah ku dengan tono berlari satu kaki sambil di bopong zaenal. dan dibelakangnya di kejar rombongan anak STM bersenjata . aku segera berlari dan membopong tangan tono yang satunya. karena zaenal dan aku tinggi sedangkan tono pendek. alhasil saat kami lari bertiga kaki tono tidak menyentuh aspal.
"an jing lu ra fa, bu kan nya ngo mong da ri ta di" kata zaenal sambil terengah-engah.
"tai emang lu" kata tono.
"udah bu ru , be rat ini" jawabku dengan terengah-engah.
"TU TUP GER BANG NYA, BU RU TU TUP!!!" teriak kami saat sudah dekat dari gerbang sekolah.
semua siswa yang melihat kamu langsung bergegas masuk dan bersiap menutup gerbang begitu kami masuk.
begitu sampai aku dan zaenal bergegas ikut menutup dan menahan pintu gerbang. tak sengaja melepaskan gendongan tono, dan membuat nya tersungkur.
"TAHAAN AYO SEMUA TAAAHAAN!!!" kataku sambil menahan gerbangnya.
keadaan Siang itu sangat panas dan mencekam.
baru 15 menit kemudian polisi datang dan mengamankan sekolah. batu segala ukuran berserakan di mana-mana, beberapa kaca pecah karenanya. kami membersihkannya dahulu kami baru bisa pulang 2 jam setelahnya untuk menghindari berpapasan saat di jalan.
KEESOKAN HARINYA DIKELAS PAGI HARI...
"anjing banget si Diki ***, lari duluan dia kaga ngasih tau dulu" cerita ku di kelas.
"pas gw tengok udah jauh di terminal sambil nunjuk nunjuk, anjiiirr orang di metro se aer aer bawa senjata. gw langsung kabur aja" lanjut ku
"kalo gw anjing trus lu apaan Raf. orang tono lagi pincang malah di tinggal. hahaha" kata diki
"ya namanya juga panik dik. hahaha" jawabku
"Rafa ini bukan wukong tapi monyet dik.bisa-bisa nya orang pincang di tinggal. hahaha" saut indra.
kejadian kemarin jadi momen yang tidak terlupakan buat ku dan yang lainnya juga. karena banyak hal tidak terduga terjadi. Aku harus lebih waspada agar tidak ada penyesalan lagi di masa depan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 52 Episodes
Comments