Sudah 4 hari Jovian dan Maura berada di pulau dewata bali, selama 4 hari itu keduanya tidak pernah pergi jalan-jalan keluar karena Jovian mengurung sang istri dalam vila.
Seperti saat ini keduanya baru saja selesai bertempur padahal jam masih menunjukan pukul 11 pagi, Maura terkadang kesal pada sang suami karena selalu membuatnya lelah siang dan malam.
"Udah jangan cemberut gitu dong, aku janji akan ngajak kamu jalan-jalan nanti sore" ucap Jovian.
"Benar ya" ucap Maura.
"Iya, tapi satu kali tempur lagi ya" ucap Jovian menggoda sang istri sambil tersenyum.
"Ish, kamu tuh" ucap Maura cemberut lagi.
"Gak kok bercanda doan" ucap Jovian sambil tersenyum.
"Mandi bareng yuk, terus kita makan siang" ajak Jovian beranjak dari tempat tidur.
"Gak, aku gak mau nanti bukan mandi kamu minta yang lain lagi" ucap Maura.
"Gak, aku janji gak akan macam-macam cuma mandi aja kok" ucap Jovian membujuk sang istri.
"Gak mau, aku udah tau kelakuan kamu" ucap Maura masuk duluan ke kamar mandi tidak lupa mengunci pintu.
Maura melihat seluruh badannya di depan cermin, seperti orang yang sedang teraniaya seluruh badannya penuh dengan bekas-bekas ulah sang suami, bahkan Maura melihat di lehernya ada sesuatu.
Maura merendam tubuhnya di dalam bat up, lalu berendam selama beberapa menit, di luar sana Jovian terlihat sedang mengobrol dengan serius dengan seseorang di telpon.
"Bi Yati yakin orang mencurigakan itu terus mengawasi apartemen" tanya Jovian ternyata ia sedang berbicara dengan bi Yati.
"Benar pak Jo, sudah dua kali loh saya melihat orang itu selalu mengawasi apartemen ini" ucap Bi Yati.
"Siapa ya kira-kira orang itu, dan apa motifnya" ucap Jovian menerka-nerka.
"Apa jangan-jangan mereka sedang mencari keberadaan gadis itu pak" ucap bi Yati.
Jovian terdiam cukup lama, ia juga memikirkan hal yang sama dengan bi Yati, kemungkinan besar orang itu sedang me mata-matai gadis itu.
"Nanti kabari saya lagi ya bi" ucap Jovian karena mendengar Maura sepertinya sudah selesai mandi.
"Baik pak Jo" ucap Bi Yati dan telpon pun terputus.
Ccllekk,,,
Jovian melihat ke arah sang istri yang sudah terlihat segar, Maura mengenakan handuk kimono, juga handuk membungkus kepalanya karena habis keramas.
"Sayang aku udah siapkan air untuk kamu" ucap Maura.
"Iya sayang, aku mandi dulu ya terus kita makan siang" ucap Jovian.
"Iya" jawab Maura lalu duduk di depan meja rias untuk mengeringkan rambutnya mengunakan hairdryer.
Jovian masuk ke dalam kamar mandi, tapi pikirannya berkelana memikirkan orang yang bi Yati ceritakan, karena kemungkinan besar orang itu sedang mengincar gadis itu.
☘☘☘☘
Terlihat Marti sedang memasuki salah satu restoran di mana anak buahnya mengajak bertemu, Martin melihat ketiga anak buahnya sedang duduk di meja pojok.
"Langsung saja apa yang mau kalian katakan pada ku" ucap Martin.
"Bos kami sudah menemukan keberadaan gadis itu bos, dia tinggal di apartemen kecil di jalan xx" ucap salah satu preman.
"Apa? lalu kenapa kalian tidak membawanya ke hadapan saya" ucap Martin dengan marah.
"Gak segampang itu bos, gadis itu tinggal bersama seorang wanita yang sudah berumur bos" ucap preman itu.
Martin tersenyum sambil melihat ke luar jendela, entah apa yang ia pikirkan saat ini apa kah sedang menyusun rencana lagi.
"Bawa saya ke sana biar saya yang akan membawanya sendiri" ucap Martin.
"Baik bos, ayo" ajak preman itu.
Martin dan para preman itu pergi ke apartemen yang di tinggalkan gadis itu, jangan tanya dari mana preman itu tau tempat tinggal gadis itu karena tetangga apartemen mereka selalu mendengar suara teriakan gadis itu kalau sedang mengamuk, dan mereka menganggap penghuni apartemen itu punya gangguan jiwa.
Tak lama kemudian mereka tiba di apartemen kecil yang di tinggalkan gadis itu, Martin melihat suasana apartemen yang sangat kecil, tidak seperti apartemen yang lain.
"Kalian yakin gadis itu tinggal di sini" tanya Martin pada anak buah nya.
"Kami yakin bos" ucap salah satu preman.
"Ayo tujukan unit gadis itu" ajak Martin lalu mereka semua masuk ke dalam lift yang akan membawa mereka ke unit gadis itu dan bi Yati.
Sampai di depan pintu unit gadis itu, preman pun menekan bel, membuat bi Yati yang sedang menyiapkan makan siang untuk ia dan gadis itu pun berhenti dan melihat ke arah pintu.
"Siapa ya, kok perasaan aku gak enak sih" ucap bi Yati dalam hati.
Bi Yati mematikan konfor dan berjalan ke arah pintu, tapi sebelum membuka pintu bi Yati melihat dari selah pintu yang bisa melihat keluar, wajah bi Yati terlihat panik melihat orang yang sering mengawasi apartemen ini berdiri di depan pintu bersama beberapa orang.
"Aduh gimana ini, lebih baik aku gak usa buka aja deh tapi kalau mereka nekat mendobrak gimana ya" ucap bi Yati.
Bel tak henti-hentinya berbunyi, di dalam sana bi Yati sudah berkeringat dingin karena tidak tau harus berbuat apa ia sendiri pun merasa takut.
"Bos pintunya gak di buka" ucap preman.
"Coba aja lagi, siapa tau penghuninya gak dengar" ucap Martin.
"Maaf kalian cari siapa ya" tanya seorang pria yang berdiri di belakang mereka.
Martin melihat pria tinggi dan berjas rapi, Martin perhatikan pria itu bukan orang sembarangan karena dari penampilan nya saja terlihat seperti seorang bos.
"Kami sedang mencari penghuni apartemen ini" ucap Martin.
"Saya adalah penghuni apartemen ini" ucap pria berjas itu.
Martin dan anak buah nya diam dan saling pandang, lalu pria berjas itu kembali bertanya lagi.
"Ada apa kalian mencari saya" tanya pria berjas.
"Anda pasti berbohong kan, anda buka pemilik apartemen ini" ucap Martin dengan tegas.
"Kalau kalian tidak percaya menyingkir lah saya akan masuk" ucap pria itu.
Martin dan anak buahnya pun minggir dan pria itu menekan pin pintu apartemen itu dan pintu pun terbuka tapi tidak terlalu besar, membuat Martin dan anak buahnya saling pandang.
"Kami permisi dulu" ucap Martin pergi dari sana bersama anak buahnya.
Pria berjas itu menatap kepergian Martin dan anak buahnya, lalu ia masuk ke dalam mencari keberadaan bi Yati.
"Bi Yati" panggil pria itu.
"Pak Gilang, syukurlah pak Gilang datang tadi ada orang di depan pintu pak" ucap bi Yati.
"Mereka sudah pergi bi sekarang bibi tenang dulu ya" ucap Gilang, ya pria yang datang itu adalah Gilang yang di minta oleh Jovian untuk pergi ke apartemen karena takutnya orang mencurigakan itu datang lagi, dan benar saja pas Gilang keluar dari lift ia melihat mereka sedang berada di depan pintu apartemen.
Next....
Jangan lupa Like, Komen sama Vote ya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
LISA
Seru nih..ayo lanjut lg Kak
2022-07-17
1
Katminten
lnjut
2022-07-17
1
Sulis Chubby EXO-L 🇮🇩🇰🇷
lanjut lagi dong plis aku suka ini 🥰🥰
2022-07-17
2