Jovian terlihat frustasi di dalam kamarnya karena sudah 3 hari ia dan Maura gak bisa berkomunikasi karena lagi masa di pingit, ponsel miliknya juga di sita oleng sang mami dan ia tak bisa berbuat apa-apa.
"Mami aja hp gue pake cara di sita segala" ucap Jovian dalam hati.
Saat ini Jovian sedang berbaring di ranjang king size miliknya, sambil melihat-lihat langit kamarnya mencari-cari cara agar bisa memegang ponsel.
Bukan hanya menahan rindu berat sama sang calon istri Maura, tapi Jovian juga kuatir bi Yati akan menelponnya memberi perkembangan tentang gadis yang sudah ia anggap sebagai adiknya itu.
Jovian bangun dari baring nya lalu keluar kamar dan turun ke lantai bawa, saat ini jam sudah menunjukan pukul 7 malam, Jovian melihat papi nya sedang duduk di ruang TV sambil menonton, karena tidak melihat sang mami Jovian pun mendekati sang papi.
"Pi" panggil Jovian duduk di dekat sang papi.
"Ada apa Jo" tanya papi Joshua dengan pandangan masi di tv
Jovian melihat sekitarnya dulu lalu mengutarakan niatnya pada sang papi.
"Kamu kenapa sih, lagi liat apa" tanya papi Joshua.
"Pi, Jo pinjam ponsel papi dong" ucap Jovian.
"Buat apa" tanya papi, karena ia tau ponsel sang putra sedang di sita oleh sang mami.
"Buat nelpon Gilang pi, ada yang mau Jo bilang" ucap Jovian dengan pelan takut kedengaran sang mami.
Papi Joshua mulai mengambil ponselnya dari saku baju tidurnya dan akan memberikan pada sang putra, tapi tiba-tiba suara sang istri melengking di indera pendengaran papi Joshua.
"Jangan di kasih pi, kalau gak mau dengar papi tidur di luar" ucap mami Ranti datang membawa segelas kopi.
Membuat kedua pria yang duduk di sofa melihat ke arah mami Ranti yang sedang berjalan mendekati mereka dengan membawa segelas kopi, lalu meletakan di atas meja dekat papi Joshua.
"Kenapa gak di kasih" tanya mami Ranti menatap sang suami.
"Gak jadi mi, Jo nanti papi suruh Gilang ke sini aja ya" ucap papi Joshua.
Jo melihat sang papi dengan kesal, karena tidak jadi meminjamkan ponsel untuknya membuat papi Joshua mengusap lengan sang putra.
"Sabar, gak lama lagi akan sah jadi pasangan suami istri kok" ucap papi Joshua lagi.
"Gitu aja papi takut di suruh tidur di luar, kan ada kamar kosong pi gak papa mami tidur sendiri" ucap Jovian asal.
"Kamu gak ngerti Jo, nanti kalau kamu udah nikah akan tau sendiri" ucap papi Joshua.
"Ck, papi nih suami takut istri" ucap Jovian lagi.
"Nanti kamu kalau udah nikah juga bakalan jadi suami takut istri juga kok, kalau di ancam tidur di luar" ucap papi Joshua sambil terkekeh geli melihat wajah kesel sang putra.
"Gak Jo gak akan takut kalau di suruh tidur di luar sama Maura" ucap Jovian.
Jovian yang sudah kesal pun memili pergi dari situ dan kembali lagi ke kamarnya, sedangkan papi Joshua masih terkekeh geli dan mami Ranti menggeleng kepala melihat tingkah sang suami dan juga putranya.
Jovian kembali masuk ke kamar dengan wajah kesal, karena di tertawa kan oleh sang papi.
"Kalau gue di ancam suruh tidur di luar sama Maura, gue gak akan takut" ucap Jovian dalam hati, lalu kembali berbaring di ranjang king size miliknya.
☘☘☘☘
Keesokan Harinya....
Kediaman Adiguna saat ini sedang ramai dengan kedatangan si kembar dan juga mami Ambar.
"Eyan ara ita atan(eyang Nara kita datang)" ucap si kembar setelah tiba di kediaman Maura.
"Hay sayang, sini sama eyang, eyang tuh kangen banget loh sama kalian" ucap eyang Nara.
"Ama eyan ita uga anen ama eyan, ama akek Elit uga(sama eyang kita juga kangen sama eyang, sama kakek Erik juga)" ucap Galih.
"Iih, kamu tuh lucu banget sih" ucap eyang Nara mencubit pipi si kembar.
"Anan ubit-ubit don eyan, anti alo ipi ita ilan dimana(jangan cubit-cubit dong eyang, nanti kalau pipi kita hilang gimana)" ucap Galah dengan bibi manyun.
"Gimana eyang gak cubit, kalian lucu tau" ucap eyang Nara.
"Ita da au eyan alo ita tu ucu(kita sudah tau eyang kalau kita tuh lucu)" ucap Galih dengan pedenya.
"Ih kalian tuh ya" ucap eyang Nara, sedangkan mami Ambar hanya tersenyum melihat eyang Nara dan si kembar.
"Eyan ita ga di ulu udut ni(eyang kita gak di suruh duduk nih)" ucap Galih.
"Iya eyang lupa, ayo kita duduk dulu sayang" ajak eyang Nara.
"Aunty, Maura di kamar" tanya Ambar.
"Iya sayang, dia lagi masa pingit" ucap eyang Nara.
"Kalau gitu kita ke kamar Maura ya Aunty" ucap Ambar
"Iya sayang" ucap eyang Nara.
Si kembar pun tak mau ketinggalan. mereka juga mengikuti sang mami ke lantai atas di mana kamar Maura berada.
Cklee...
Si kembar yang membuka pintu melihat Maura yang sedang menggulung di bawa selimut tebal, pertanda kalau gadis itu masi tertidur pules.
"Ish, oty ura da ian asi idul alas anet ci(ish, aunty Maura udah siang masih tidur malas banget sih)" ucap Galih masuk di ikuti oleh mami Ambar dan Galah.
"Oty amin da ian ni(aunty bangun udah siang nih)" ucap Galih.
Maura yang merasa terusik dengan tidurnya pun memaksa membuka kedua matanya, dan melihat kedua bocah kembar dan juga mami Ambar sedang duduk di sofa yang ada di kamar Maura.
"Oty alas anet ci alu anun(ounty malas banget si baru bangun)" ucap Galah.
"Hehehe,,, aunty ketiduran sayang" ucap Maura sambil menyingir kuda.
"Da amu to asi idul(ada tamu kok masih tidur)" ucap Galah.
"Tamu siapa" tanya Maura.
"Ita lah, ita tan amu, ia tan Alah(kita lah, kita kan tamu, iya kan Galah)" ucap Galih yang mendapat anggukan kepala dari sang kembaran.
"Hehehe,, iya ya aunty mandi dulu deh ya" ucap Maura.
Maura pun masuk kedalam kamar masuk ke dalam kamar mandi, tapi sebelum menutup pintu Galih kembali berkata.
"Itu ura agan upa osot didi(aunty Maura jangan lupa gosok gigi)" ucap Galih.
"Siap" ucap Maura lalu menutup pintu kamar mandi.
Si kembar melihat kamar aunty Maura yang berantakan dengan selimut yang acak-acakan.
"Oty ura ga atul empat idul(aunty Maura gak atur tempat tidur" ucap Galah.
"Ia amal oty ula elantatan(iya kamar aunty Maura berantakan)" ucap Galih juga.
Tak lama kemudian si pemilik kamar keluar dari kamar mandi dengan pakaian santai.
Bersambung....
***Jangan lupa Like, Komen sama Vote ya.....
Terimakasih***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 97 Episodes
Comments
Sari Utami
seruuu.. next thor
2022-07-06
1