Pantai

Seperti janji Jovian pada sang istri saat ini keduanya sedang berjalan sambil bergandengan tangan di tepi pantai, sambil menunggu sunset yang akan menghiasi ufuk barat.

"Duduk di situ yuk" ucap Maura

"Gak mau jalan-jalan lagi, ke sana" ucap Jovian.

"Gak kaki aku udah pegal" ucap Maura memeluk lengan sang suami.

"Ayo" ajak Jovian.

Kedua pasangan suami istri itu duduk di pasir puti, Maura melihat para pengunjung pantai yang lain, ada juga bule-bule yang berpakaian terbuka lewat di depan mereka.

"Gak usah di liat" ucap Maura kesal.

"Aku gak ngeliat mereka kok sayang" ucap Jovian ia tau sang istri sedang cemburu saat ini.

"Terus kalau gak liat ngapain" tanya Maura.

"Aku lagi liat anak kecil itu, yang lagi main pasir sama orang tuannya" ucap Jovian menunjuk ke arah Anak kecik yang sedang bermain pasir di temani kedua orang tuannya.

Maura melihat ke arah yang di tunjuk oleh sang suami, benar di sana ada anak kecil ia sudah salah paham pada suami nya yang di kira sedang melihat bule yang lewat.

"Cemburu ya" tanya Jovian menggoda sang istri.

"Gak kok" ucap Maura.

"Bilang aja kalau cemburu, nih wajahnya cemberut gitu" ucap Jovian me noel pipi sang istri.

Merasa di ledekin oleh sang suami Maura mencubit pinggang Jovian, membuat Jovian mengadu sakit karena sang istri.

"Om main bola sama aku yuk om" ajak anak kecil yang tadi Jovian liat.

Jovian melihat anak kecil yang berdiri sambil memegang bola, lalu ia melihat ke arah kedua orang tua anak itu yang sedang duduk tak jauh dari mereka.

"Boleh ayo" ajak Jovian juga.

"Sayang bentar ya" ucap Jovian yang mendapat anggukan kepala dari Maura.

"Ayo om" ajak anak itu kisaran 5 Tahunan.

"Tangkap ya om aku tendang" ucap anak itu.

"Ye ketangkap" ucap Jovian karena berhasil menangkap bola yang di tendang anak laki-laki itu.

"Nama kamu siapa" Tangan Jovian mendekati anak itu.

"Nama aku Revan om, itu papa sama mama aku lagi duduk" ucap anak itu yang bernama Revan.

"Itu pacar om ya" tanya Revan melihat Maura.

"Bukan itu istri om" ucap Jovian melihat sang istri sambil tersenyum.

"Om udah punya anak" tanya Revan lagi.

"Belum, om juga baru aja nikah" ucap Jovian.

"Kalau om punya anak cewek nanti jodohin sama aku ya om" ucap Revan.

Membuat Jovian dan Maura melotot mata gak percaya dengan perkataan anak kecil itu.

"Kenapa kamu pengen di jodohin sama anak om" tanya Jovian.

"Karen aku tau pasti nanti wajahnya cantik nya seperti istri om ini" ucap anak Revan menunjuk Maura.

"Revan, sini sayang jangan suka menganggu orang" ucap wanita yang mungkin mama nya Revan.

"Revan gak gangguin om sama tante kok ma" ucap Revan.

"Maafin anak kami ya" ucap papa Revan pada Jovian.

"Gak papa, kenalin saya Jovian dan ini istri saya Maura" ucap Jovian memperkenalkan diri.

"Saya Raka dan ini istri saya Nabila" ucap Raka juga memperkenalkan diri.

Keempat pasangan suami istri itu terlibat obrolan yang begitu panjang dan menikmati pemandangan sunset yang akan terbenam, sampai keempatnya sudah terlihat seperti teman dekat padahal baru saja bertemu dan berkenalan.

Jovian dan Maura mengatakan kalau mereka sedang berbulan madu ke bali, sedangkan keluarga kecil Raka sedang berlibur saja.

☘☘☘☘

Marvel, Brian dan Raffa menuruni tangga kafe milik Brian mereka bertiga baru saja keluar dari ruangan Brian.

"Loh berdua duluan aja gue mau ke toilet bentar" ucap Marvel.

"Oke, kita tunggu di depan ya" ucap Raffa.

Marvel pergi ke toilet pria, bertepatan juga seorang gadis masuk ke toilet wanita, setelah menyelesaikan kegiatannya Marvel pun keluar dan tak sengaja menabrak seorang gadis, sampai membuat ponsel gadis itu terjatuh ke lantai.

"Maaf saya gak sengaja" ucap Marvel menunduk mengambil ponsel milik gadis itu, tapi belum melihat wajahnya.

Marvel mengambil ponsel yang tergeletak di lantai, dan tak sengaja menekan tombol on off di bagian samping dan ponsel itu menyala memperlihatkan wallpaper seorang gadis yang begitu cantik sedang tersenyum, gadis yang selalu Marvel rindukan selama ini.

"Ini ponsel kamu" ucap Marvel memberikan ponsel itu pada pemiliknya.

Si pemilik ponsel masi melihat pria yang ada di depannya itu, pria yang sudah lama tak pernah di lihat olehnya setelah lulus sekolah.

"Kak Marvel" ucap gadis itu.

"Adel" ucap Marvel juga.

"Kak Marvel ngapain di sini" tanya Adel, ya gadis yang Marvel tabrak adalah Adelia.

"Lagi sama teman, mereka lagi nunggu di depan" ucap Marvel.

"Kalau gitu aku duluan ya kak" ucap Adelia hendak berbalik dan pergi tapi di cegah oleh Marvel.

"Adel tunggu" ucap Marvel.

Adelia pun mengurungkan niat nya untuk pergi, kembali melihat Marvel.

"Bisa mengobrol sebentar" ucap Marvel dan Adelia hanya mengangguk saja.

Marvel mengajak Adel mengobrol di samping toilet, yang tak ada yang bisa melihat mereka kecuali orang yang akan lewat samping yang bisa melihat.

Di depan sana Brian dan Raffa sudah menunggu Marvel lama, tapi sampai sekarang belum juga kembali dari toilet.

"Marvel lama banget sih" ucap Raffa.

"Bentar gue liat dulu ya" ucap Brian.

Biar cepat Brian lewat samping untuk segera sampai ke toilet pria, samar-samar Brian mendengar suara Marvel yang sedang mengobrol dengan seseorang, dengan penasaran Brian mendekat dengan pelan dan melihat Marvel sedang mengobrol dengan seorang gadis, Brian pun melihat gadis itu.

"Itu kan Adel" ucap Brian dalam hati.

"Biarin aja mereka mengobrol gak enak juga ganggu mereka" ucap Brian lagi.

Brian kembali ke depan untuk menemui Raffa yang sedang menunggu, Brian mengirim pesan pada Marvel untuk mengatakan kalau ia dan Raffa balik duluan.

Raffa melihat Brian kembali sendiri tampa ada Marvel.

"Marvel mana" tanya Raffa.

"Lagi ngobrol sama seseorang, gak enak mau ganggu" ucap Brian.

"Siapa" tanya Raffa kepo.

"Gadis yang di sukai sama Marvel" ucap Brian.

"Kita balik duluan aja yuk" ajak Brian.

"Boleh, tapi loh udah ngabarin Marvel kan" tanya Raffa.

"Gue udah ngirim dia pesan barusan" ucap Brian.

Brian dan Raffa masuk ke dalam mobil, lalu mobil pun keluar dari parkiran kafe milik Brian.