Dinikahkan Dengan Pria Lumpuh
"Sayang bagaimana kalau pesta pernikahan kita di pantai pasti lebih indah." Ucap gadis cantik yang sedang tersenyum menatap kekasihnya yang sedang fokus menyetir.
"Apapun yang kamu inginkan." Pria itu tersenyum dan mendekatkan kepalanya pada sang kekasih untuk mencium bibir kekasihnya.
Keduanya asik bermesraan didalam mobil yang jelas tidak diperbolehkan karena bisa menjadi pemicu kecelakaan.
Karena asik bercumbu, kaki pria itu tidak sadar jika semakin dalam menginjak gas.
"Kal, kamu harus bantu aku. Aku ngak mau punya anak diluar nikah." Ucap Kirana yang sedang duduk di kursi kemudi.
Kalila yang duduk di samping kursi kemudi menatap kakanya tajam. "Ngak kak, sama saja itu perbuatan dosa, kakak berani berbuat dan harus berani tanggung jawab." Kirana sesekali menoleh kearah adiknya dan kembali fokus menyetir. Jalanan di malam hari cukup sepi dan mobil yang mereka kendarai dalam kecepatan di atas rata-rata.
Kalila yang sejak awal mengikuti kakaknya pergi, dan ternayata Kirana mendatangi klinik untuk aborsi, Kalila yang tahu langsung menyeret Kirana keluar untuk di bawanya pulang.
"Tapi dia gak mau tanggung jawab Kal, kamu mau anak aku lahir tanpa bapak..!!" Bentak Kirana dengan berderai air mata. Ini memang kesalahannya, dan Kirana tidak ingin mendapat masalah dari keluarganya jika sampai tahu apa yang dia lakukan diluar sana hingga hamil di luar nikah.
"Aku akan bantu bicara pada Dio, dan aku akan bela kakak didepan papa dan Mama." Kalila masih mencoba untuk menyadarkan Kirana. Karena perbuatan kakaknya adalah pembuatan keji dan dosa jika sampai memebunuh janin yang tidak bersalah.
"Ngak Kal, aku gak mau. Aku gak mau di usir dari rumah dan jadi gelandangan." Kirana membayangkan jika dirinya berkata jujur dan pasti setelahnya dirinya akan diusir menjadi gelandangan oleh papanya.
"Kak, stop bahaya kita bisa celaka." Kalila yang melihat kakaknya menambah kecepatan mobil membuatnya merasa takut.
"Ngak sebelum kamu berjanji buat jangan bilang ke papa."
Dan kedua kakak beradik itu saling berseteru didalam mobil yang melaju dengan kecepatan di atas rata-rata, mobil Kirana sampai oleng hingga tiba di belokan mendapati sebuah mobil yang juga melaju dengan kecepatan tinggi berada di jalur tengah.
"Kak Awas..!!"
"Sayang awas..!!"
Aaaaaa
Brak
Brak
Dua mobil bertabrakan tak bisa dielakkan, mobil Kalila menabrak mobil depannya hingga membuat mobil itu terpelanting terbalik dan berputar dalam posisi atap mobil berada di bawah dan roda mobil yang berada di atas berputar-putar.
Rusak parah di alami mobil yang penumpangnya sepasang kekasih. Karena sedang berciuman mereka lupa jika dijalan raya bukan hanya mobil mereka sendiri, dan itu karena kelalaian mereka.
Kalila dan Kirana tak sadarkan diri, Kirana yang kepalanya bersandar di bagian setir dan Kalila yang bertumpu pada dasbor mobil.
Karena perseteruan mereka di dalam mobil, membuat mereka sampai merugikan orang lain.
Entah siapa yang salah di sini?
.
.
.
Dirumah sakit empat brankar didorong oleh petugas, semua dilarikan ke unit gawat darurat, kecelakaan yang mereka alami cukup parah apalagi untuk sepasang kekasih yang mendapat luka paling parah.
Polisi juga sedang berjaga di luar, menunggu keluarga korban yang datang.
Korban seorang pria adalah putra dari keluarga Ardana keluarga terpandang dan terkaya di Asia dan manca negara.
Dan kabar kecelakaan itu sudah tersebar di dunia elektronik dan koran.
Dua mobil yang di ketahui milik keluarga terpandang di kota mengalami kecelakaan di jalan raya dengan menewaskan satu korban.
Tak lama keluarga Ardana ebih dulu datang, yaitu nyonya Saras Ardana dan tuan Roy Ardana
"Malam tuan dan nyonya." Polisi memberi hormat pada tuan Roy Ardana beserta sang Istri.
"Malam pak, apa yang sebenarnya terjadi." Tanya tuan Roy yang memeluk istrinya yang sejak tadi sudah menangis.
Nyonya Saras begitu syok mendapat kabar jika putranya mengalami kecelakaan dan terluka parah.
Polisi menjelaskan dugaan kronologinya kecelakaan. Diduga karena kedua mobil itu sama-sama mengendarai dengan kecepatan tinggi.
Tak lama pintu UGD terbuka dokter keluar untuk mencari kelaurga korban.
"Dokter bagaimana keadaan anak saya?" Tanya tuan Roy dengan panik. Apalagi istirnya yang sudah tak bisa membendung kesedihan dan air matanya sejak tadi.
"Maaf, kami tidak bisa menyelamatkan wanita yang bersama anak bapak, dan anak bapak mengalami luka yang cukup parah di bagian kaki." Jelas dokter yang memang mengetahui kelaurga Ardana.
"Maksud dokter apa? tunangan anak saya meninggal?" Tanya tuan Roy yang tahu jika putranya bersama tunangannya Calista.
Dokter itu hanya mengaguk. "Dan anak bapak mengalami kelumpuhan dikedua kakinya."
Mendengar itu nyonya Saras sampai tak sadarkan diri, beliau jatuh pingsan dengan tuan Roy yang langsung memeluk sang istri.
"Mah, Mama."
Nyonya Saras dibawa keruang perawatan dan ditangani oleh suster yang berada di sana.
Tak lama sepasang suami istri juga baru saja tiba dan mereka terkejut melihat sahabat sekaligus tetangganya dulu berada di sana.
"Mas Roy?" Sapa tuan Ardian yang melihat tuan Roy duduk dikursi tunggu.
Tuan Roy yang merasa di panggil menoleh dan mendapati rekanya sekaligus tetangga yang lama mereka tidak bertemu.
"Ardian, kania." Roy pun berdiri lalu memeluk sahabat lamanya itu, mereka saling membalas pelukan.
"Sedang apa Mas disini? apa ada yang sakit?" Tanya Kania istri Ardian Armaja. Atau tepatnya mereka kedua orang tua Karina dan Kalila.
"Rayan Ar, mengalami kecelakaan dan tunangannya meninggal saat mereka mengalami kecelakaan bersama." Tuan Roy tidak bisa menyembunyikannya rasa sedihnya, beliau begitu terpukul mendapati putra satu-satunya mengalami kecelakaan yang fatal.
"Sabar Mas, tuhan tidak akan menguji hambanya melampaui batas kemampuan kita." Ucap Kania untuk menenangkan sahabat suaminya itu.
Tuan Roy hanya mengangguk. "Ya terima kasih Nia, dan kalian sedang apa disini."
"Kedua anak perempuan kami juga mengalaminya kecelakaan tapi kata suster kondisi mereka tidak terlalu parah." Jawab Ardian dengan mengehela napas.
"Jadi kedua gadis yang mengalami kecelakaan yang sama dengan Rayan adalah putri kalian." Tuan Roy tidak tahu jika kedua gadis yang sama-sama mengalami kecelakaan itu adalah kedua putri sahabatnya.
"Mas tahu?" Tanya Ardian dengan terkejut.
"Polisi yang menceritakan kronologisnya, jadi sepetinya mereka sama-sama bersalah karena mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi.
Setelah berbincang sebentar, Ardian dan Kania pamit untuk menjenguk anaknya, mereka sempat membahas sesuatu yang dulu pernah mereka rencanakan. Tapi karena tuan Roy pindah ke LN jadi rencana mereka pun tidak terlaksana.
Dan sekarang sepetinya tidak akan terwujud karena keadaan anak-anak mereka berbeda.
Rayan Ardana adalah putra pertama dan satu-satunya tuan Roy Ardana, pembisnis sukses manca negara dan kini kembali tinggal di tanah air setelah bertahun-tahun meninggalkan kota kelahiran.
.
.
Novel baru author yang masih anget🤭 tidak ada kaitannya dari novel otor yang sebelumnya yah..
Jangan lupa beri author dukungan, tanpa kalian otor bukanlah siapa-siapa..😘😘😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
IndraAsya
👣👣👣
2024-02-21
0
Sulaiman Efendy
TEPAT SEKALI, SI RAYYAN BWA MOBIL SAMBIL BRBUAT DLM MOBIL. SDGKN KKNTA KHALILA BWA MOBIL DLM KONDISI EMOSI KRN HAMIL DILUAR NIKAH, DN KECEWA KRN PASANGAN ZINAHNYA TDK MAU TANGGUNG JAWAB..
2023-12-16
1
Sulaiman Efendy
AKIBAT ULAH SI WANITA HAMIL DILUAR NIKAH..
2023-12-16
0