Kalila tidak berharap lebih untuk Rayan, dia hanya ingin mengembalikan senyum, dan semangat Rayan kembali. Meskipun hanya Kalila yang menaruh hati padanya dan Kalila tidak mengharapkan jika Rayan bisa membalas perasaannya.
Mau memaafkan dirinya saja Kalila sudah sangat bersyukur, dan jika Rayan membalas perasaannya itu suatu anugerah.
Direstoran bintang lima dua keluarga begitu senang dan menikmati acara perayaan Kalila dengan hangat. Meskipun tidak ada Rayan tapi mereka semua tetap bisa merayakan.
Berfoto dan mengunggah disosial media itu sangat wajar, mereka ingin membagikan momen kebahagiaan, kesedihan dan apapun yang mereka rasakan. Tidak sedikit manusia didunai ini berbagi kisah mereka disosial media.
"Kal, lihat." Kirana menunjukan postingannya yang dia unggah secara live acara makan malam, disana terlihat nama Rayan tertera.
"Ck, diam-diam dia penasaran." Ucap Kirana berdecak sebal.
Kalila hanya terseyum tipis, apa mungkin Rayan juga melihatnya.
Karina pun masih menyangkan siaran langsung direstoran itu, tidak ada yang Karina lewatkan diacara live itu, dua keluarga konglomerat berkumpul merayakannya kelulusan adiknya.
"Kalila."
Kalila yang di panggil pun menoleh. "Kak Brian." Kalila tersenyum lebar melihat pria yang berdiri di belakangnya dengan membawa buket bunga besar.
"Congratulation gadis manja." Brian memeluk dan mencium kepala Kalila.
"Terima kasih kak." Kalila tersenyum manis.
Adegan itupun tak luput sari sasaran kamera yang Karina pengang.
"Ciee yang dapat surprise dari bang Brian." Ledek Karina dengan tertawa.
Kalila melotot menatap Karina yang tertawa, sedangkan Brian hanya tersenyum tampan.
"Selamat malam Om Tante." Brian menyalami kedua orang tua Kalila.
"Nak Brian kapan datang?" Tanya Kania dengan senang, melihat keponakan jauhnya datang ke acara perayaaan Kalila.
"Kemarin Tante." Brian tersenyum, di juga menyapa tuan Roy dan nyonya Saras.
"Kamu pria yang di butik itu kan." Tanya nyonya Saras yang masih ingat. Waktu bertemu Kalila di butik dan bertemu Brian di sana.
"Iya nyonya, nama saya Brian." Pria itu tersenyum sopan.
Unggahan Vidio Karina ditonton jutaan orang, karena Karian sendiri adalah seorang model dan selebgram yang memiliki juta-an pengikut.
Banyak diantara mereka yang memuji kecantikan kakak adik itu, bahkan banyak yang bilang jika Kalila lebih cantik dari karina sendiri. Dan Karina tidak pernah ambil pusing ataupun iri, karena dia juga mengakui kecantikan adiknya itu.
Kalila dan Brian berbincang. Mereka memang begitu akrab dan Brian pria yang lembut menyukai Kalila yang manja, menurutnya Kalila sangat manis.
Brian sendiri kerabat dari tuan Ardian, tapi kerabat jauh dan Brian hanya tinggal bersama papanya yang asli orang Eropa, dan Brian baru berkunjung setelah tahu jika gadis manja itu hari ini lulus kuliah.
"Kak, terima kasih." Kalila tidak pernah melunturkan senyumnya, dirinya juga merasa senang karena Brian datang, Kalila mengidolakannya saudara itu, dan itu hanya benar-benar rasa kagum saja.
"Sama-sama, mau hadiah apa dari kakak. Karena kamu sudah menjadi mahasiswi dengan lulusan terbaik, jadi kamu boleh meminta hadiah." Ucap Brian menatap wajah cantik Kalila yang sejak tadi tak lepas dari matanya.
Kalila tersenyum lebar, "Beneran aku boleh minta apa saja?" Tanya Kalila dengan mata berbinar.
"Em, apa saja tidak masalah." Tangan Brian menepuk lembut kepala Kalila. Dan perlakuan itu tidak luput dari tatapan nyonya Saras yang menatap keduanya.
"Baiklah, karena kakak yang menyuruh aku akan meminta sesuatu darimu, dan kak Bri harus menurutinya."
"Janji." Brian menunjukan jari kelingkingnya, membuat Kalila ikut menakutkan jari kelingkingnya.
"Janji ya."
"Katakan apa permintaanmu." Tanya Brian terus menatap wajah Kalila.
"Em, janji dituruti." Kalila menyakinkan lagi. Dan Brian mengangguk. "Aku ingin melihat kak Brian menikah." Ucap Kalila dengan wajah serius. "Kasihan om Frans yang sudah ingin menimang cucu." Setelahnya Kalila tertawa. "Dan kakak harus mengabulkan permintaanku, karena ini adalah hari bahagiaku." Ucap Kalila lagi dengan wajah senang.
Brian hanya terseyum tipis, pria itu tidak langsung menjawab.
"Bagaimana kakak setuju." Kalila menaik turunkan alisnya.
"Tidak untuk yang satu itu, karena aku juga tidak tau mau menikah dengan siapa, dan yang pasti saat aku menikah wanitaku adalah gadis yang begitu aku cintai." Tatapan mata Brian begitu dalam menatap Kalila, menyiratkan sesuatu yang dia rasakan tanpa Kalila sadari.
"Uuhh so sweet, siapa sih wanita yang beruntung mendapatkan kak Brian tampan ini." Bukan Kalila, tapi Karina yang datang dan memeluk Brian yang duduk dari belakang.
Brian hanya terseyum. "Yang jelas bukan dirimu." Ucapanya membuat Karina cemberut, sedangkan Kalila tertawa.
"Yakin tidak mau denganku, yang gak kalah hotnya dari wanita Eropa sana." Ucap Karian sambil mengedipkan matanya sebelah, menggoda Brian.
"Sayangnya mereka sama seperti dirimu Rin." Ucap Brian dengan menyentuh pipi Karina menggunakan ibu jari dan keempat jarinya lalu menekan pipi itu membuat bibir Karina seperti ikan.
"Ish, kau tega kak mematahkan hatiku." Karina pura-pura merajuk dengan wajah ditekuk.
"Kau itu adik paling liar, dan aku yakin kau sudah membuahkan has_ emph."
Karina menutup mulut Brian dengan tangannya, "Ssttt." Karina menatap tajam Brian. "Awas aja kalau ember." Ancam Karina membuat Brian tertawa setelah mulutnya terlepas dari tangan Karina.
"Membuahkan apa Bri? tanya Mama Kania yang tidak sengaja mendengar ucapan Brian, ketika melintas dibelakang anak-anaknya.
Karina melotot, sedangkan Kalila mencoba untuk tetap santai, meskipun jantungnya juga berdebar.
"Membuahkan uang banyak tan, karena Karina sekarang menjadi model ternama." Ucap Brian dengan terseyum.
Karina dan Kalila bernapas lega.
"Oh, Tante pikir membuahkan apa? kamu tau sendiri kan pergaulan adik kamu satu itu." Ucap Mama Kania membuat Karina menelan lidahnya kasar.
Sedangkan Mama Kania menatap Kalila yang hanya diam menunduk. "Tante malah tidak percaya dengan apa yang Kalila alami, dan beruntung ada pria baik menikahi Kalila dengan kekurangannya."
Deg
Brian langsung menatap Kalila. "Me-menikah? siapa yang sudah menikah tante?" Tanya Brian yang tak lepas menatap wajah Kalila.
"Maaf nak, pernikahan ini masih privasi dan hanya kelaurga saja yang menghadiri. Kalila, Kalila sudah Menikah." Mama Kania tersenyum pada Brian, tapi pria itu hanya diam dengan segala pikiran dan perasaannya.
Kalila ikut tersenyum tipis, sedangkan Karina selalu merasa bersalah dengan apa yang menimpa pada Kalila, adiknya.
Mereka tidak tahu jika ada seorang pria yang berbeda tempat sedang merasa kesal, kesal karena melihat keluarganya bahagia dengan wanita yang dia anggap pembunuh. Apalagi ada pria yang begitu terlihat sayang kepada Kalila.
Rayan, Rayan merasa kesal dan marah pada diri sendiri yang tidak bisa membalas perbuatan Kalila, pergerakan pria itu terbatas karena duduk di atas kursi roda. apalagi melihat kedua orang tuanya mengunggah momen kebersamaan itu di akun sosialnya, membuat Rayan kian murka.
"Kalila...!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments
Sulaiman Efendy
KNP LO KESAL, LIAT AZA, KLO LO KEJAM MA LILA, DN DIKETAHUI BRIAN, PSTI BRIAN AKN REBUT LILA DRI LOO
2023-12-16
1
Sulaiman Efendy
KYAKNYA BRIAN MNCINTAI LILA TUHH
2023-12-16
1
Umi Salsabilla
aku msh heran kok kalila kesanx memiliki kesalahan besar sm rayan,sementara yg bawa mobilkan karina otomatis dia dong yg salah tes kenapq hrs kalila merasa bersalah sm rayan ,,, trs rayan jg ngapqin sampai menyalahkan org lain pd aaat kecelkaan padahal salah dia sendiei yg g bisa ngontrol dirix
2022-11-23
3