Pelangi Yang Tergores
pagi hari yang cerah, hulya tengah mengaitkan jarum pentul di hijab pashmina mint nya ia tampil cantik dengan gamis hitam polos namun elegan ditambah dengan sepatu flat berwarna senada dengan hijab nya, kali ini dia bersiap pagi bukan untuk pergi ke sekolah untuk mengajar melainkan untuk bertemu calon suami atau lebih tepat nya calon pilihan bunda nya.
"hulyaaa, cepetaan keburu siang nanti"
teriak bunda Rahma yang tengah menunggu di ruang utama
"iya bund sabaar"
"wahhh cantiknya anak ayah" mata ayah berbinar dan langsung meraih pundak hulya
"anak ayah kan emang cantik dari lahir hehee"
"ihh narsis banget sihh" sahut bunda
"iya iyaa sayang, siapa dulu dong ayah nya?"
"ihh ayah nih, hulya cantik kaya gitu karena keturunan dari bunda yaa"
"iya bunda iyaaa, siapa dulu dong suami nya hahaha"
"ahhh dasar ayah narsis" hulya terkekeh
kedua belah keluarga bertemu di salah satu restoran ternama di kota j milik keluarga prasaja.
"assalamualaikum" seru bunda Rahma sambil memegang kedua pundak sahabat nya yang tengah duduk.
"wa'alaikum salam, ehhh Alhamdulillah udah nyampe yaa"
kedua nya langsung bersalaman dan cipaka-cipikoooyy ala emak-emak
"apa kabar pras" sapa ayah Raka sambil menyalami dan merangkul tubuh Prasaja
"Alhamdulillah kabar baik, kamu sendiri bagaimana? asam lambung aman kan?"
"ahahaa Alhamdulillah aman terkendali"
keduanya terkekeh
hulya tampak kakuk dan kemudian ummi Farida menyalami nya dan mempersilahkan duduk
"Masya Allah, bidadari mu ini cantik sekali ya ma" puji Farida yang sontak membuat hulya malu-malu dia hanya menundukkan kepalanya karna memang tidak tau harus berkata apa
"iyaaa terimakasih, lohh Farhan mana ini?"
"ohh masih ke toilet, sebentar lagi pasti kesini"
"oh iya hulya masih ngajar anak SD?" tanya ummi Farida yang kini tengah memandangi hulya
"iya Tante"
"ehh kok Tante, panggil ummi aja ya sayang"
"iyaa tan,ehh mii"
"hahah, lucu sekali anak mu ini Prass cocok bila di sandingkan dengan Farhan yang dingin nya macam kulkas dua pintu"
"abiii, seneng banget ngatain Anak sendiri" sambil mencubit pinggang Ayah Pras
"haha memang seperti itu kan ummi"
"assalamualaikum" ucap Farhan yang tiba-tiba muncul
"wa'alaikum salam" ucap semua nya dengan serempak
hulya mendongak kan kepala nya dan memandangi pria yang tengah di gadang akan menjadi jodoh nya itu
"hemm ganteng juga, tapi kok dia kaya patung gitu sih. ga ada ekspresi lain apa?" batin hulya
"ehhh Farhan, duduk nak" sahut ummi sambil menarik tangan Farhan
"kenapa dia ga ngelirik aku sama sekali yaa? apa aku seburuk itu?" batin hulya lagi
"jadi bagaimana? kalian setuju untuk menikah kan?" tanya ayah Raka yang sontak mendapat senggolan dari istrinya
"hehee, maksudnya udah pada siap buat sarapan belum ini? seperti nya sudah pada lapar kan"
semua nya pun tergelak
kecuali Farhan yang masih diam mematung tanpa Ekspresi
setelah acara sarapan pagi selesai mereka kembali bercakap ringan dan disertai dengan sedikit canda agar tidak terkesan kaku, kedua pasang orang tua tersebut pun tak luput sedikit melontarkan pertanyaan mengenai pekerjaan,hobby, dan lainnya.
"farhaan, gimana? kamu mau kan menikah dengan hulya?"tanya bunda
"Farhan nurut sama bunda aja" jawab Farhan singkat
"Alhamdulillah"
"kalo hulya gimana nak?" tanya umi yang justru membuat hulya sedikit tersentak karna semenjak tadi dia tengah melamun
"emm gimana umi?"
"haduuh jangan melamun dong sayang masih pagi" sahut bunda
"hehe maaf, tadi umi nanya apaan?"
"kamu mau kan nikah sama Farhan?" tanya umi lagi
"emm enggak, ehh enggak salah maksudnya" semuanya tergelak kecuali si kulkas 2 pintu alias Farhan. dia hanya menatap wajah hulya tanpa ekspresi sama sekali
"dasar Patung hidup!" batin hulya kesal
pertemuan pertama pun berjalan lancar, kedua keluarga berencana untuk bertemu lagi untuk menentukan tanggal pernikahan, kedua belah keluarga memang tidak ingin berlama-lama.
"satset lebih jelas dari pada bertele-tele banyak fitah" kata ayah Raka tadi.
hulya hanya terdiam selama perjalanan pulang, sesekali dia tertawa dengan candaan yang dibuat oleh kedua orang tuanya. namun sebenarnya ia masih belum merasa siap sama sekali, karna sejujurnya ia ingin melajang dulu hingga cita-cita nya menjadi novelis tercapai. namun apalah daya, dia memang tak bisa lagi menolak keinginan kedua orang tuanya yang memang sudah lama sekali ingin melihat nya menikah dan menimang cucu.
sesampai di rumah, hulya langsung masuk kedalam kamar nya. bunda Rahma tau mungkin itu keputusan nya untuk menikah kan putrinya adalah hal yang egois, tapi dia yakin bahwa Farhan adalah pria yang pantas untuk jadi imam putri semata wayangnya
"ayah, apakah bunda egois?"
"mungkin bisa dibilang begitu, tapi in syaa Allah Farhan itu pria yang bisa di andalkan"
"aamiin semoga saja ya ayaah"
"iya bunda, ya sudah ayo kita istirahat"
lain hal nya dengan Rahma yang tengah kebingungan dengan rencana pernikahan nya.
saat ini Farhan tengah memandangi foto wanita cantik,dan berhasil membuat nya tersenyum sendiri, siapa lagi kalo bukan si tengil hulya yaa benar sekali Farhan memang tak pernah menolak untuk dijodohkan dengan hulya, karna pertama dia tertarik dengan senyum hulya yang berada di galeri handphone nya. dia sengaja dikirimi foto hulya oleh umi nya, dan itu membantu proses perjodohan ini menjadi lancar.
namun tak lama kemudian handphone nya berdering, notif itu bukan dari calon istri nya melainkan dari nadira, yaa nadira.
Nadira adalah anak abah yai yang diam-diam mencintai farhan namun seperti nya farhan belum menyadari akan hal itu
📱Ning dira
"assalamualaikum, mas"🤭
mengetik..
"duh lama banget ngetik nya" ujar dira seorang diri
📱Calon idaman❤️
"wa'alaikum salam.. ada apa ning?"
nadira tersenyum dan berguling-guling di atas kasur nya
📱Ning dira
"lagi sibuk ndak, mas? takut nya ganggu"
📱Calon idaman ❤️
"ga kok"
📱Ning dira
"nanti pas acara haul nya bah kung, kesini ndak?"
📱Calon idaman ❤️
"in syaa Allah kesitu, sekalian mau matur"
"Masya allah.. jangan-jangan dia mau khitbah aku, aamiin semoga saja ya Allah" Ujar Nadira sambil senyum-senyum sendiri.
Farhan memang pria yang sangat irit bicara,dan sangat susah mengekspresikan perasaan nya. namun dia rasa tak ada salah nya bila hulya menjadi istri nya, toh tak ada wanita yang dia cintai sebelumnya.
malam hari dikamar hulya
"tika tikus"
"hallo tik, kamu gimana sih dari tadi aku telpon baru diangkat kamu kemana aja sih? aku kan butuh kamu pake bangett ngeet ngeeettt"
"ihhh lebay banget sih kamu hul"
"ehhh malah ngatain, aku serius ini"
"emm gimana perjodohan antara Romeo and Juliet berhasil?"
"hei heiii ngawur yaaa, mana ada Romeo and Juliet di jodohin yang ada mereka tuh kaga direstuin kaliii ihh kelihatan banget ga suka baca"
"emang iyaa hahahahh"
"dasar radak setress emng"
"iyaa, dan kamu yang lebih setresss hahahha"
"ihh nyebelin banget sihh"
"iya iyaa maap, ehh gimana-gimana serius nih aku kepo banget, kamu setuju nikah sama Anak sahabat bunda?"
"hemm mau gimana lagi haa?"
"yaahh ga seru dong, ga da acara kawin lari gitu"
"iyaaa besok lari sama kambing deh ahahahha"
"hahah dasar orang gilaa"
"biarin"
"ehh tapi yakin nih kamu Nerima perjodohan ini? emang kalo nolak hukum nya haram ya?"
"iya ga juga sih, tapi gimana lagi dong.. aku udah sering banget nolak bunda, kasihan tau.. temen-temen bunda bunda udah pada punya cucu soalnya"
"ohhh jadi kamu langsung mau gas bikin anak ya hul?, wahhh keren banget"
"iyaa hahahaha"
"dasarrr"
"ehh udah dulu yaa, mau lanjut nulis nih"
"iyaa, semangat yaaa calon pengantin hahah"
"hemm"
tuuuttt
hulya kembali berkutat dengan laptop nya untuk mengerjakan novelnya, namun tak jadi karna pikiran dan hati nya sedang tak bisa di satukan dia butuh istirahat awal malam ini.
to be continued
hallo temen-temen, buat kalian yang mau mampir kesini jangan lupa buat like,comment dan jangan lupa sajen nya yaaa🥰😍😍🤩 matursuwun🙏🙏🙏😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
Pajar Sa'ad
semangat Kak
2022-11-02
0
manda_
mampir
2022-08-28
0
Andina Oktavia
semangat 💪❤
2022-07-09
0