Pagi yang sangat super buru-buru, bukan hulya kalo tidak terlambat dia memang sering sekali terlambat.
flashback on
"euuummm, hoaaammm jam berapa sih?"
"hulyaa, buruan mandi keburu siang" sambil menarik tangan hulya
hulya yang masih setengah sadar pun justru menarik balik tangan besar suami nya, Farhan tergeletak di samping tubuh ramping hulya
"nanti bund, masih ngantuk iniii lagian hulya kan lagi ga sholat. jadi pliss izinin buat bangun siang kali ini aja yaa" jawab hulya dengan mata yang masih terpejam.
"heeyy, kita mau berangkat ke kota L pagi ini nanti kita bisa ketinggalan pesawat" jawab farhan sambil mengusap dahi hulya
"udah lah mending bunda hulya tidur lagi yaa" sambil memeluk erat tubuh Farhan
"ehhh malah godaiin awas ya kamu"
"ckkkk hulyaa jangan gini dong bisa khilaf nanti, kamu lagi ga boleh disentuh" sambil mencoba melepaskan pelukan hulya
"bangun-bangun" sambil menjitak dahi hulya
"bundaaa sakiiit!"
dia membuka mata nya lebar
"what! Kaka apaan sihh ngapain peluk -peluk hulya haaa? modus banget sih"
"siapa yang peluk kamu! PD banget sih"
"alah udah lah ngaku ajaa"
"hadeuh, dasar bocah tengil buruan mandi!"
"jam berapa sih emang?"
"jam setengah 6"
"masih pagi jugaa"
"kita mau ke kota L hul, kamu lupa?"
"ohh iyaaa, aduhh mager banget tau kak perut ku sakit" sambil memegangi kedua pinggang nya
"mandi dulu, ga usah banyak alasan"
"iiihhh nyebelin banget sih!"
hulya menghentakkan kaki nya dan berjalan pergi ke kamar mandi
"punya suami nyebelin banget sih, lama-lama aku museumin juga tuh orang"
"emang dikira orang yang lagi menstruasi tuh enak apa? emang enak sih ga sholat tapi banyak ga enak nya tau"
"ini juga ngapain sih shampoo nya pake abis segala"
klotek!
hulya membuang kasar bekas shampoo Tersebut
"dasar ga berguna!"
"bundaaaaa! bunddd!"
"huufft! ngapain lagi sih tuh bocah " sambil beranjak dari kasur dan menghampiri pintu kamar mandi
"ada apa? kenapa manggilin bunda?"
"kak, ambilin stock shampoo hulya di atas nakas sih, buruan!!"
"iyaa"
"Yang mana ini?" sambil memegangi beberapa botol mirip dengan shampoo
"aa ini kali ya"
"buka pintunya"
"jangan ngintip ya! awas ajaa"
"hemm"
ceklek...
"nih"
"makasih"
"cepetan mandi nya"
jeduaarrr ...
hulya menutup pintu dengan kasar
"dasar cewek" sambil menggelengkan kepala nya
"kakak!!! gimana sih" sambil memumcul kan sedikit kepala nya keluar
"apalagi sih hulyaa"
"ini kenapa malah diambilin body shower sih"
"masa sih?"
"Kaka kan dosen, harus nya dibaca dulu dong"
"heh! iya iyaa"
"nih"
krieetttt
kali ini bukan farhan pun kesal dan akhir nya dia menjahili istri nya, dia membuka pintu yang tadi nya sedikit terbuka dan akhirnya terbuka sedikit lebih lebar , hulya yang tanpa persiapan pun ikut terdorong bersama dengan pintu untung saja di menahan pintu itu dengan kedua tangan nya agar farhan tidak masuk kedalam, dia masih bersembunyi di balik pintu itu
"kakaaa! jangan kaya gini sih! pliss! ga lucu tauu" sekuat tenaga hulya menahan pintu itu agar kembali tertutup
"aaaaaaa"
akhirnya tangan kecil itu menyerah dan dia pun mundur mejauh dari pintu alhasil farhan dapat melihat tubuh istrinya yang tengah terlilit handuk putih
"kak! tutup mata!"
sambil menutupi dada nya dengan kedua tangan nya
"oke okee, sorry ga ada niatan buat itu.."
"pergi kak! pergi!"
flashback off
karna banyak sekali drama di pagi hari mereka pun harus datang terlambat di bandara, Bahkan hampir saja tertinggal pesawat
"kak, perutku sakitt" keluh hulya sambil memegangi perutnya, kini dia tengah duduk di kursi penumpang
bersama sang suami
"bentar"
Farhan membuka tas kecil selempang milik nya dan memberikan obat pereda rasa sakit
"Kaka dapet dari mana?"
udah diminum dulu"
Farhan memberikan sebotol air dan meyiapkan obat untuk hulya
"bisa baik juga ternyata" batin hulya sambil terkekeh..
"kenapa senyum-senyum?"
"emm ga gapapa"
"udah cepatan diminum"
hulya mengangguk sambil meraih obat dan botol dari tangan suami nya
"kak, jangan diem aja dong" ucap hulya sambil menusuk-nusuk bahu Farhan dengan jari telunjuk nya
"terus mau apa?"
"Kaka tu aneh tau ga"
"aneh gimana?"
"ya aneh, kadang kaya kulkas,kadang baik,kadang juga nyebelin"
"kamu mau nya aku gimana?"
"mau nya tuh Kaka baik terus lah, biar hulya bisa jatuh cinta"
"let see" sambil mendekatkan wajahnya nya kearah wajah hulya dan hulya pun reflek Mendur hingga ke ujung jendela
"kak?"
"hhhmmpppp" Farhan Mel*mat bibir istri nya dengan lembut, hulya yang terkejut hanya terdiam namun seperti nya dia susah bernafas
akhirnya dia mendorong dada bidang suami nya
"Kaka apaan sih, banyak orang tau"
"biarin" jawab Farhan cuek"
"hih" sambil memukuli dada bidang suami nya
Farhan menarik ujung sebelah bibir nya
"gemesin banget sih" batin Farhan
sesampai di bandara kota L tenyata Mereka telah di tunggu mang Udin sopir suruhan Farhan
"kumaha damang atuh den?"
"Alhamdulillah damang"
"Alhamdulillah" farhan menyalami mang Udin
"mari saya bantu bawakan tas nya atuh neng"
"makasih ya mang" sambil memberikan tas dan tak lupa melempar senyum manis kepada mang Udin
"ga usah senyum gitu Napa" sahut Farhan
"apaan sih kak, senyum aja ga boleh sih senyum itu ibadah kak"
"ga jadi ibadah kalo suami nya ga izinin"
Farhan berjalan mendahului hulya
"hih nyebelin banget sih" ucap hulya sambil meninju udara
kamar villa
"kak hulya ngantuk banget"
sambil merebahkan tubuhnya ke kasur ber sprey putih
"perut mu masih sakit ga?"
"emm udah ga kok"
"ya udah aku mau mandi dulu"
"iyaa"
villa di kota L milik keluarga prasaja memang sangat etsetik, lantai nya terbuat dari kayu yang di plitur dan hampir semua dinding nya Terbuat dari kaca. udara disini sangat dingin sehingga membuat hulya tertidur pulas
seusai mandi farhan menunaikan shalat dhuhur di kamar. tak lupa dia juga memasak nasi goreng untuk dia dan sang istri.
tap tap tapp
"hulyaa, bangun ayo makan siang"
"eumm masih ngantuk kak"
"heii, aku udah masakin nasgor "
"wah nasgor"
hulya yang tadinya masih bermalas-malasan diatas kasur kini pun berlarian menuju ruang makan
.
"ini Kaka yang buat?"
"hemm"
"wahh kaya nya enak, bismillahirrahmanirrahim"
sambil menyuapkan sesendok nasi kedalam mulut nya
"eumm ini sih the best banget kak"puji hulya sambil mengangkat kedua ibu jari nya
Farhan hanya fokus pada makan nya
hulya pun sudah tak peduli dengan ekspresi wajah suami nya, saat ini dia hanya ingin fokus makan karna memang makanan itu membuat lidah nya termanjakan
.
setelah makan hulya kembali ke kamar atas dan berdiri di balkon kamar nya, dia mengambil selfie beberapa kali. menampilkan beberapa gaya kiyowo yang sangat menggemaskan
tanpa di sadari farhan tengah memperhatikan setiap gerak-gerik istri nya itu.
setelah puas ber selfia dia pun masuk ke dalam kamar, Farhan tengah membaca buku dengan kacamatanya.
"kak, foto yuk mau hulya kirim ke bunda biar kelihatan akur"
"aku ga biasa foto" jawab Farhan singkat
"ayo lah Kak, sekali-kali Napa" hulya menarik lengan kekar itu untuk menempel ke tubuh nya
akhir nya Farhan pun mengalah, dia menuruti kemauan hulya
"kak, kok gaya nya monoton bangeet sih"
protes hulya
"terus gimana?"
"senyum dong senyum" sambil menarik keduang ujung bibir Farhan
"ayo foto lagi"
cekrek...
bukan cuma senyum namun Farhan mencium pipi putih hulya dan sontak membuat pose hulya yang tadi nya tersenyum berubah menjadi melotot karna terkejut.
"Kaka apaan deh"
"kaya gitu lebih bagus"
"kirim" ucap Farhan lagi
"aku ga punya nomor wa Kaka"
"oh iyaa, mana aku aja yang kirim" sambil merebut hp hulya.
"suami tampan ku"
"ihhh narsis banget sih, Poko nya mau aku rubah nama kontak nya"
"ehh kalo kamu rubah, aku marah"
"marah aja aku ga peduli"
"oke"
"hahaha emang ada yang orang marah tapi ngomong dulu" ucap hulya sambil tergelak
to be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
manda_
🤣🤣😂😂😘😘💖💖🤗🤗
2022-08-28
0
manda_
🤣🤣😂😂😘😘💖💖
2022-08-28
0