Malam yang penuh bintang kedua pasangan pengantin baru tengah menikmati dinner di lantai atas yang khusus farhan pesan untuk dia dan hulya.
Farhan sengaja membuat malam ini indah untuk hulya, hulya tengah berjalan sambil di tutup kedua mata nya dengan menggunakan kain.
dia pun didudukan di sebuah kursi kemudian Farhan membuka penutup mata nya.
hulya mengerjapkan mata nya dengan pelan karena masih sedikit blur.
"wah kak, indah sekali" ucap hulya sambil menutup mulutnya dengan satu tangan nya.
kedua mata nya terbuai oleh pemandangan kota j pada malam hari yang ia nikmati dari ketinggian, dia pun menatap lilin yang berada di meja untuk penghias.
"ini untuk mu"
Farhan menyerah kan bouquet flower kepadanya hulya
"aaahh indah sekali, terimakasih kak.. ini cantik sekali"
"cantikan kamu"
"hahaa, ga bisa sweet dikit apa ngomong nya?"
"gimana caranya?" tanya Farhan balik sambil mendudukkan bokong di kursi tepat di depan hulya.
"gini nih"
"ekhemm" hulya beradehem dan seolah membenahi kerah layak nya pria yang tebar pesona, Farhan di buat terkekeh melihat tingkah konyol istirnya
"bunga ini tak secantik dirimu yang selalu membuat ku berhenti bersyukur hulyaa" celetuk hulya dengan nada yang diubah seperti nya seorang pria
"hahaaaa kamu ini ada-ada ajaa"
"udah deh, capek ngajarin Kaka tuhh.. dasar ga bisa sweet!"
"ga papa yang penting ganteng"
"dihh narsis abissss" celetuk hulya keduanya tergelak bersama.
kedua nya menikmati makanan dengan disertai canda tawa, Farhan tak henti-hentinya dibuat tergelak.
"kak, setelah ini kita kemana?"
"kita ke bioskop yuk"
"ayuuukk"
Farhan menggandeng tangan hulya, tak henti-hentinya menatap wajah istri nya yang tak bisa diam
"kak, hulya tuh pengen banget ke Paris,ke Tokyo,ke Seoul,ke Amsterdam,ke Beijing,ke.."
"ke kamar aja yukk"
"astaghfirullah kak! apaan sih!" hulya mencubit pinggang suami mesum nya itu.
"hahahaa, kemana aja itu enak hul asal sama kamuu"
"ihh mulai jago gombal deh" celetuk hulya sambil terkekeh
dddrttt drrttt...
ketika hendak membuka pintu mobil handphone Farhan berbunyi
"hallo assalamualaikum"
"astaghfirullah haladzim, baik saya kesana sekarang"
tutt tuttt ...
"hulyaa, kita harus segera pulang" sambil menarik tangan hulya untuk segera memasuki mobil
hulya masih terdiam dengan tingkat aneh suami nya
"ada apa kak?" tanya hulya penasaran
"Aku harus ke surabaya sekarang"
"ada apa kak?" tanya hulya kebingungan
" ning Dira di larikan ke rumah sakit, Abah menyuruh ku untuk menemuinya"
seketika hulya terbungkam hatinya kembali terjatuh setelah di terbangkan tinggi.
" malam ini aku akan meninggalkan mu, ga papa kan?"
"iya,ga papa kak"
kediaman prasaja
"hulya siapin dulu bajunya ya"
" ga perlu,aku terburu-buru"
" baiklah"
hulya pun keluar dari mobil dan kembali mengetuk jendela mobil itu
"hati-hati ya kak"
" iyaa"
hulya menatap mobil yang semakin lama semakin menjauh dari pandangan nya.
"apa jika aku yang di posisi ning dira dia akan sekhawatir itu?" ucap hulya seorang diri
air mata nya kembali keluar dari mata indah nya.
hulya memasuki rumah besar itu dengan langkah lunglai, seperti rumah itu pun juga terlihat sepi.
"assalamualaikum umiii"
"ayah?" teriak hulya
"maaf non, tuan dan nyonya baru saja pergi ke luar"
"beliau kemana bi?"
"ke surabaya non"
"ke surabaya? ngapain bi?"
"jenguk kerabat di RS kata nya non"
"ohh"
hulya kembali terisak namun tak bersuara, air mata nya kembali mengucur deras
"ya allah ini belum apa-apa"
batin nya sambil menaiki tangga
hulya menyederhanakan tubuhnya di punggung ranjang
"apakah aku sanggup ya allah? huhuuuhuhuuuuu" hulya menumpahkan tangis nya dengan suara yang dari tadi ia tahan
di lain sisi farhan tengah berada di dalam ruang ICU, Nadira tengah berbaring lemah di ranjang pasien.
"maaf jika saya membuat anda repot mas" ucap diraa lemah
"tidak apa-apa neng, cepatlah sembuh"
"kalau saya sembuh, nanti istri anda bagaimana?"
Farhan terdiam sejenak
"tidak usah di Jawab mas" ucap Dira lagi
"jangan terlalu difikirkan ning, cepatlah sembuh"
Nadhira mengangguk
"Farhan, kemarilah le" seru Abah dari luar ruangan kemudian Farhan menyalami Abah
"terimakasih sudah datang"
"ini bukan apa-apa bah"
"istri mu tau?"
"iyaa"
"dia mengizinkan mu?"
"tentu saja bah"
"untuk menikahi Nadira juga?" tanya Abahagi sontak membuat Farhan terdiam
"untuk itu belum bah, dia masih memikirkan nya"
"bagaimana keputusan mu? apakah kamu menolak?"
"saya belum memutuskan nya bah"
"kamu tau kan farhaan, Nadhira itu sudah di vonis hidup nya gak akan lama lagi.. untuk itu abah bersi kukuh memberikan dia kebahagiaan yang ia bisa dapat kan di sisa hidupnya, bukan nya abah mendahului takdir. tapi sebagai orang tua, Abah juga memikirkan hal untuk kebaikan anak nya, abah tidak berhak memaksa mu itu terserah pada mu"
"saya tidak bisa menolak permintaan njenengan bah"
"bagaimana dengan istri mu?"
"saya yakin dia akan mengerti "
"kamu siap untuk menikahinya sekarang?"
"izin kan Farhan memberi tahu kan ini kepada hulya bah"
"baik, silahkan "
"bismillahirrahmanirrahim, semoga ini keputusan yang tepat"
drrttt
"hallo assalamualaikum kak? gimana? sudah nyampe? bagaimana keadaan ning dira?"
"Alhamdulillah sudah sampai "
"Alhamdulillah.."
kedua nya terdiam
"hulyaa" sahut farhan lagi
"seperti nya aku harus menikahi ning dira sekarang juga"
deg!
hati hulya belum sembuh dan kini teriris lagi..
harus bagaimana dia? haruskan dia membiarkan suami nya menikah lagi?
"hulyaa, kau mendengarkan ku kan?"
"iya kak" jawab hulya sambil menahan isakan tangis nya
"kamu tidak akan meninggalkan kan ku kan hulya?"
"hulyaa, dengar kan baik-baik.. aku menikahi ning dira karna amanah dari Abah untuk menjaga putri nya"
hulya kembali membungkam mulut nya agar tak terdengar isakan tangis nya
"iya kak, silahkan"
"jangan tinggalkan aku"
"in syaa Allah"
"kau ingat janji mu kan?"
"iyaa"
"kau mengizinkan kan ku?"
"iya "
"terimakasih hulya, aku janji aku akan berusaha menjadi suami yang bersikap adil"
"semoga saja" ucap hulya
"ya sudah, jaga dirimu baik-baik.. 2/3 hari lagi aku pulang"
"iyaa"
"assalamualaikum"
"wa'alaikum salam"
tutt tuttt...
"saya terima nikah dan kawin nya Anissa Nadira dengan maskwin tersebut dibayar tunai!".
saksi sah?
sah!!..
barokallahu lakuma.....
pernikahan farhan dan nadira dilaksanakan di rumah sakit secara sederhana.. kedua belah pihak keluarga nya telah menyepakati keputusan tersebut, mungkin terkesan buru-buru namun semuanya mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan, barangkali Nadira tidur dan tak bangun lagi sebelum menemukan pelengkap hidup nya
dilain sisi hulya tengah mengguyur sekujur tubuh nya dibawah shower, dia membiarkan tangisan nya tersapu oleh rintikan hujan air dari shower.
tak di sangka bila perjodohan itu kan berakhir sekarang, dia ingin menyesali namun inilah takdir nya.
dia terus memikirkan kedua orang tua nya
"bagaimana kalau bunda dan ayah tau"
"apakah mereka tetap memaksa ku untuk melanjutkan pernikahan ini?"
"aku tak ingin membuat mereka khawatir"
"ya Allah, kuat kan aku tabahkan lah hatiku "
"izinkan aku untuk menjalani semua ini karena mu"
umi dan ayah tengah berdo'a di sebuah mushola di rumah sakit itu, kedua nya benar-benar merasa bersalah karena telah menyakiti menantu nya.
bahkan dia belum sempat untuk mendiskusikan hal ini dengan besan nya, semua terjadi secara mendadak mungkin ini lah yang dikatakan takdir.
"ya Allah berilah ke lapangan hati bagi hulya menantu ku hamba yakin dia wanita yang kuat" do'a umi dalam hati
umi pun ikut terisak, dia paham betul bagaimana perasaan hulya,
ayah mencoba menenangkan hati umi.
"sudah lah umii ini sudah menjadi takdir yang Allah tentukan"
"iya yaahh"
to be continued
siapa yang geram?🤭
happy reading 🥰 see you more 👋😁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
kuy manggo
Aku kak yang geram. Pakai nyalahin takdir lagi. Hatiku udah komat kamit ini thor
2023-01-04
0
kuy manggo
Fix, farhan itu laki-laki egois. Bohong banget bilang semua krn amanah abah, farhan cuma mau krn nafsu doang. Kenapa? Pertama, sebelumnya dia pernah berpikir bahwa hulya dan dira itu adalah perempuan yang sama-sama sempurna. Kedua, hei farhan abah nya dira itu bilang semua keputusan ada padamu, dia bilang juga gak memaksa. Ngapa ini bilang amanah buat jagain anaknya. Kesel banget sama laki2 yang gak berpendirian
2023-01-04
0
Hasmiati Abdurahman
keluarga ga jelas
2022-09-02
0