ddrrttt drrtttt..
arsen
"hallo assalamualaikum" ucapa hulya setelah mengangkat telpon nya
"wa'alaikum salam, hulya kamu dimana sekarang?"
"aku dirumah suami ku lah, kenapa?"
"aku khawatir ajaa, tadi itu suami kamu kasar banget"
"engga kok sen, wajar lah suami ku seperti itu.. dia cemburu sama kamu, apalagi tadi anna memanggil ku momy"
"setidak nya jangan bertindak seperti itu lah, aku ga suka kamu di gituin"
"ga papa kok, aku baik-baik ajaa"
"kalo ada masalah jangan sungkan buat cerita ya hul"
"arsen, aku ga mungkin dong cerita perihal rumah tangga ku ke orang lain. itu sama aja aku membuka aib ku sendiri"
"baiklah, tapi setidaknya jangan pura-pura kuat saat di depan ku . karna aku paham kamu dari dulu"
"iya iyaa, ehh btw kamu udah mendingan belum?"
"udah, aku cuma luka dikit kok ga ada yang perlu di khawatirkan"
"Alhamdulillah kalo gitu"
"hulya, kamu keberatan ya? kalo Anna panggil kamu momy"
"engga kok, aku senang-senang ajaa, lagian kasihan annaa dia udah dari dulu kehilangan sosok ibu, cepatlah menikah sen"
"tidak usah khawatir, aku akan menunggu perempuan ku sampai menjanda"
"astaghfirullah arsen, kamu jangan bersikap yang enggak-enggak yaa? jangan sampai kamu merusak rumah tangga orang"
"tanpa aku rusak rumah tangga nya memang sudah tidak sehat"
"tapi bukan berarti kamu memanfaatkan semua itu"
"aku bukan memanfaatkan, aku hanya ingin membuat nya kembali bahagia bila dia tidak bahagia bersama suami nya yang sekarang "
"ahh sudahlah terserah kamu ajaa, percuma kan? dari dulu kalo di nasehatin ga pernah mau tau "
"hahahaa kamu masih inget ajaa"
"yaa iya lahh, udah dulu yaa aku mau istirahat"
"okee, have a sweet dream dear"
"hahaa iyaa"
.tuuttt tuutttt ..
hulya pun mulai memejamkan matanya, arsen pun tersenyum senang Karna hulya tidak menutup diri untuk nya. setidak nya arsen akan selalu ada untuk nya, walaupun mungkin tidak akan bersama.
"mas?" ucap dira yang baru saja mengerjapkan kedua mata nya
"bagaimana? apa yang kamu rasakan sekarang?"
"tidak ada, aku baik-baik saja mas" ucap dira berbohong
"jangan berbohong dira, katakan saja"
"Hanya sedikit pusing"
"istirahat lah, aku akan menemani mu"
"hemm baiklah"
Farhan pun ikut tertidur pulas di sambil memeluk dira
setelah bangun farhan dengan telaten melayani dira membantunya mandi dan menyaupi nya serta menemani nya sampai menjelang maghrib pun dia tak kunjung menemui hulya.
"umi? kak farhan dimana ya?" tanya dira kepada umi yang tengah menyiapkan makan malam
"dia masih menemani dira, nak"
"ohh seperti itu" ucap hulya sambil membantu umi menyiapkan berbagai makanan
"hulyaa, umi mohon maaf bila membuat mu terjebak dalam rumah tangga ini. umi benar-benar tidak tahu kalau semua akan berakhir seperti ini"
"umii, jangan berkaitan seperti itu lagi yaa? ini semua sudah takdir yang allah berikan umii"
"iya nakk, terimakasih atas semuanya"
"sama-sama umi" hulya memeluk umi dan umi pun membalas nya
setelah adzan magrib pun farhan tak kunjung datang menemui hulya, hulya pun memutuskan untuk menemui farhan di kamar Nadira
ceklek
.
.
"astaghfirullah" ucap hulya sambil menutup kembali pintu kamar dira
hulya pun berlari menuju kamar nya
flashback on
.
"mas, ini sudah maghrib sebaiknya kita berhenti dan mandi dulu"
"ya sudah ayo kita mandi berdua"
"yahh jadi mandi dua kali kan" ucap dira sambil mengerutkan bibir nya farhan pun terkekeh
"kan tadi kamu yang pengen"
dira mencubit pinggang suami nya
kedua nya pun mandi bersama, saat setelah selesai farhan menggendong dira untuk yang masih terlilit handuk putih selutut untuk dibawa kembali ke kamar
ceklek..
hulya melihat farhan menggendong dira seperti bridal style dengan penampakan kedua nya hanya memakai handuk hitam sebagai penutup badan nya
hulya pun menutup pintu itu kembali dengan perlahan agar farhan dan dira tak mendengar nya,
ceklek..
"astaghfirullah" hulya menagis memegangi dada nya.
flashback off
hulya memutuskan untuk sholat maghrib sendiri di kamar nya, dia tak ingin mengganggu dira dan farhan.
"mas? ajak mbak dira juga kan?"
"iya dong, sebentar yaa aku panggil dia dulu"
"iyaa mas"
ceklek..
"hlooh kok udah sholat hul" ucap farhan yang tengah melihat hulya mengakhiri sholatnya dengan salam, dengan cepat hulya menghapus air mata yang mengiringi nya saat sholat, dia tak ingin farhan melihat nya
"maaf kak, hulya sholat duluan"
farhan pun mendekati hulya
"aku kelamaan ya? maaf ya hul?"
"ga papa kok"
"ya udah kalo gitu aku sholat sama dira dulu ya?"
"iyaa" ucap hulya yang masih belum berani menatap wajah suaminya, namun farhan benar-benar tak peka bahkan dia tak menanyakan hal lain pada hulya.
"hikss, hikss" hulya kembali menangis
"hulyaaa kamu kuat! kamu kan wonder woman! tenang semua itu wajar kan? madu mu sedang membutuhkan suami mu" ucap hulya seorang diri
setelah selesai sholat farhan pun turun untuk makan malam, dia tak mengajak dira karna dia masih lemas.
"Farhan? dimana hulya?" tanya ayah
"ohh iyaa mungkin sedang di kamar nya yah"
"kok mungkin" tanya umi lagi
"iyaa umi tadi hulya sholat sendiri di kamarnya"
"jangan seperti itu farhan, hulya juga istri mu"
"yah, farhan tadi mau ngajak hulya sholat bersama tapi dia sudah sholat duluan. ya sudah farhan susulin hulya dulu ya umii ayah"
umi dan ayah pun terdiam hanya saling melempar tatapan
tok tok tok..
"hulya?" celetuk farhan dari balik pintu
"kenapa dikunci?" tanya farhan lagi
"sebentar kak" hulya segera menghapus air mata nya, dia juga memakai cushion agar tak terlihat bekas tangis nya.
ceklek.
"kenapa di kunci?" tanya farhan sambil menatap dalam mata hulya
"ga papa kak, pengen ajaa"
"jangan di kunci lagi, ribet kalo mau masuk"
"iyaa"
"kamu ga enak badan yaa?" tanya farhan
"enggak kok, kecapekan mungkin"
"ya udah, makan malam yuk"
hulya mengangguk, farhan menggenggam tangan hulya. dia hanya dia tak bergeming, entah mengapa bayangan farhan dan dira menari-nari di otak nya.
di ruang makan
"hulyaa? tumben betah di kamar" celetuk umi
"iya umi, ada yang hulya kerjain"
"inget waktu nak, jangan sampai kamu sakit"
"iya ayah" ucap hulya sambil tersenyum
suasana makan malam pun berjalan sewajarnya, hulya sama sekali tak menampakkan wajah sedih di muka nya.
apapun yang dia lakukan harus tampak biasa, dia tak ingin membuat orang lain berpikir bahwa dia sedang tidak baik-baik saja.
"stay strong hulya" batin hulya
"ngomong -ngomong kapan kalian akan pergi honeymoon?" tanya ayah tiba-tiba
"belum dulu yah, kasihan dira dia masih butuh farahm saat ini" ucap darhan
"iyaa, tapi setidaknya kalian juga harus memikirkan waktu bersama kalian "
"itu pasti yah" ucap farhan sambil menatap hulya dengan senyuman, hulya pun membalas nya sekilas
"Kaka, ayah, umii.. hulya pamit duluan ya? ada yang hulya kerjain setelah ini" ucap hulya sambil membereskan sisa-sisa makanan
"iya nak, ingat jaga kesehatan mu juga"
"baik umi"
Farhan menyusul hulya di kamar nya
"ada apa dengan mu?" tanya farhan sambil menatap dalam hulya
"ga ada apa-apa kak, hulya cuma mau nerusin ini aja" sambil menunjuk laptop yang berada di pangkuan nya.
"apa itu?" tanya farhan sambil terduduk di samping hulya
"novel kak"
"wahh istri ku mau jadi novelis?"
"iya"
"wahh hebat sekali sayang"
hulya hanya tersenyum
Farhan sedikit merasa aneh dengan tingkat cuek hulya, tidak seperti biasanya hulya pediam seperti ini.
to be continued
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 146 Episodes
Comments
ana kristianti123
seblom psting review ulang thor
2022-08-29
1