Setelah keluar dari ruangan Komandan Hajime, sambil menunggu surat tugas selesai di ketik, Takagi duduk di ruangannya. Mengotak-atik ponsel dan mencoba menghubungi Dokter Keiko.
"Ponselnya tidak aktif. Masih tugas sepertinya. Waktu melakukan otopsi tadi, dia terlihat berbeda. Walau dia berusaha menutupi, sorot sendu di matanya tidak dapat ditutupi"
Takagi melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangan kirinya.
" Jam 12. Waktu nya makan siang. Aku mampir sebentar ke kantor Dokter Keiko. Setidaknya kedatanganku bisa sedikit menghibur. Apa aku bawakan makan siang sekalian?" Takagi tampak berfikir sebentar.
"Aku pesan aja sekarang, biar cepat" Kemudian ia memesan paket makan siang dari cafe favoritnya.
Tak lama kemudian seorang petugas administrasi menyerahkan surat tugas yang dibutuhkan Takagi. Tak menunggu waktu lama dia segera meluncur meninggalkan kantor kepolisian Osaka.
***
Setengah berlari Takagi memasuki rumah sakit tempat Keiko bertugas. Dia tidak punya banyak waktu, tugas selanjutnya sudah menanti. Dari jauh Takagi melihat Dokter Keiko sedang menuju ruangan nya sambil membaca berkas yang ada di tangan nya.
"Dokter Keiko !!" Panggil Takagi.
Keiko yang sedang serius dengan berkas yang sedang dibacanya, tampak terkejut dengan kedatangan Takagi yang terlihat terburu-buru.
"Detektif ? Ada apa?"
Dengan nafas yang memburu, Takagi tiba dihadapan Keiko dengan mengangkat tangan kanannya yang menggenggam paper bag bertuliskan Sakura Cafe.
"Apa itu?"
"Makan siang kita"
"Kita?"
"Iya. Kau belum makan siang kan? Aku juga belum. Ini aku bawa bento. Aku tidak tau apa makanan kesukaan mu. Aku tadi menelepon mu, tapi ponsel mu tidak aktif. Aku langsung ke sini saja sekalian membawa ini" Kata Takagi sambil mengusap leher belakangnya, ia tersenyum.
Ada angin yang begitu sejuk meniup hati Keiko. Entah mengapa perhatian kecil yang ditunjukkan Takagi, sedikit mengobati hatinya yang sedang gundah.
"Iya. Kalau lagi bertugas, ponsel memang aku off kan"
"So. Ini bagaimana?" Tanya Takagi sambil menggoyang-goyangkan paper bag yang dipegangnya.
"Karena sudah terlanjur sampai di sini, apa boleh buat. Kita makan di ruangan ku saja"
"Ok. Sip kalau begitu. Any way, Aku tidak bisa lama. Setelah ini harus ke SMA Osaka untuk investigasi"
"Oh begitu. Mari Detektif, silahkan masuk"
Takagi dan Keiko, menghabiskan makan siang mereka dengan obrolan ringan. Dari makan siang singkat itu, Keiko melihat sisi lain dari diri Takagi yang spontan, apa Ada nya dan penuh perhatian.
***
Pukul 2 siang, Takagi sudah berada di SMA Osaka. Berbekal surat tugas yang ditandatangani oleh Komandan Hajime, Takagi meminta salinan data para korban guru Ayumi 8 tahun yang lalu.
" Sebenarnya kami keberatan memberikan salinan data ini, Detektif. Karena ini menyangkut nama baik mantan anak didik kami" Kata Miho Kanna kepala sekolah SMA Osaka.
"Kami hanya butuh untuk data pembanding. Kami menduga, salah satu korban Nona Ayumi menjadi tersangka pembunuhan. Dalam kurun waktu seminggu, dua orang sudah menjadi korban. Salah satunya Nona Ayumi sendiri"
"Ya Tuhan. Benarkah Nona Ayumi meninggal karena dibunuh?"
"Benar, Bu. Tadi pagi jenazahnya ditemukan. Dan sudah dilakukan proses otopsi"
"Baiklah, demi alasan kemanusiaan, kami bersedia membantu. Sebentar Detektif, aku akan meminta salinan datanya dari bidang kesiswaan"
Miho Kanna menghubungi Kepala Kesiswaan dengan pesawat telepon yang ada di meja kerjanya. Tak lama berselang, seorang wanita mengetuk pintu ruang Kepala Sekolah itu.
Tok.. Tok..Tok
"Masuk"
Seorang wanita yang mengenakan blus putih dan rok biru setinggi lutut masuk ke ruangan Kanna.
"Ini, Bu. Salinan data yang anda minta" Sambil menyerahkan lembaran kertas kepada Kanna.
"Terima kasih, Hara"
"Sebenarnya ini untuk apa, Bu?"
"Data ini dibutuhkan pihak kepolisian untuk membantu mengungkapkan pembunuhan Nona Ayumi" Jawab Kanna
"Ya Tuhan" Hara terkejut tak percaya.
"Oh ya, Detektif Takagi. Ini Nona Satomi Ishihara, Kepala Kesiswaan di sini. Hara, ini Detektif Takagi dari Kepolisian Osaka"
Takagi yang diperkenalkan dengan Hara, reflek bangkit dari duduknya.
"Halo. Aku Ishihara. Panggil saja Hara" Sapanya sambil membungkukkan sedikit badannya
"Fujimaru Takagi" Balas Takagi.
"Ini, Detektif salinan datanya" Kanna menyerahkan lembaran data itu pada Takagi.
"Terimakasih" Takagi mengambil kertas itu dan membacanya
"Apakah semua korban sudah melapor ke crisis center yang dahulu di bentuk pihak sekolah?"
"Aku rasa tidak semua korban ikut melapor dengan berbagi alasan yang kita tidak ketahui" Jawab Kanna
"Aku ingat waktu itu, ada desas desus, tiga orang siswa yang punya jadwal rutin empat kali seminggu bertemu Nona Ayumi, tidak ikut melaporkan dirinya" Kata Hara
" Kenapa begitu?" Tanya Takagi
" Karena waktu kejadian itu terungkap, ke tiga siswa itu telah lulus dari sekolah ini. Besar kemungkin mereka malu untuk melaporkan dirinya. Disinyalir salah seorang dari mereka telah meninggal dunia, bunuh diri karena depresi" Lanjut Hana
"Kalau boleh tau siapa saja mereka? " Tanya Takagi
Hana dan Kanna saling pandang. Dari sorot matanya terlihat Hana minta izin Kanna. Beberapa detik kemudian, Kanna menganggukkan kepala nya memberikan persetujuannya.
"Mantan siswa yang bunuh diri bernama Kazuhiko Masato. Dua siswa yang lain, Shuji Tetsuya dan Kiyoharu Yusa"
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
adi_nata
Yusa. pelayan yang dihina Adriana.
2024-12-16
0
nath_e
pembunuhnya mungkin kerabat yg bundir?? aah entahlah...lanjuut😁
2023-08-05
0
🏘⃝AⁿᵘKᵝ⃟ᴸℝ𝕒𝕪𝕚𝕚☠ᵏᵋᶜᶟ🍂
Sadar loh Mas Taka, Mba Keiko punya suami🙄
Jangan menempatkan cintamu ke tempat yang salah yaa.😁😁
2023-04-25
9