Pukul 11 malam, masih mengenakan bathrobe warna putihnya dengan rambut yang digulung menggunakan handuk, Keiko melangkahkan kakinya menuju dapur berniat untuk menikmati teh sencha kegemaranya, Keiko memanaskan air terlebih dahulu. Kemudian ia kembali ke kamarnya dan tak lama keluar lagi dengan mengenakan baju tidur warna gading berbahan satin. Rambut hitam panjangnya ia biarkan terurai.
" Hani " Keiko yang sedang menyeduh sencha tea, menoleh ke arah pintu utama saat terdengar suara kunci terbuka. Setengah berlari ia ingin menyambut pria yang berstatus suaminya itu.
Saat pintu terbuka, maniknya membulat melihat pria yang begitu ia cintai, pulang dalam keadaan mabuk dengan menggandeng seorang wanita.
GEOFFREY LAFAYETTE
"Siapa dia, Hani?"
"Ehh.. Kau sudah pulang ? Tumben jam segini sudah ada di rumah?" Kata Geo sambil menunjuk wajah Keiko
"Kamu pulang sana. Kamu gak jadi nginap di sini, satpam ku udah pulang" Usir Geo pada wanita gandengannya.
"Yah.. Gimana dong. Aku kan udah terlanjur ke sini, masa disuruh pulang gitu aja" Tolak wanita berbaju kurang bahan itu manja.
Geo yang berdiri sempoyongan, mengambil dompet yang ada di kantong belakang celananya dan mengeluarkan beberapa lembar uang seratus dolar dan menyelipkannya di belahan dada wanita itu.
"Segini cukup, ya"
" Cukup dong. Makasih sayang"
Wanita itu girang mendapat tips lebih dari Geo. Ia merangkul leher Geo dan memberi kecupan singkat di bibir Geo.
" Iya. Sudah sana" Sambil menepuk knalpot sang wanita dengan geram. Wanita itu pun berlalu sambil mengedipkan sebelah matanya pada Geo.
Keiko yang menyaksikan itu hanya diam terpaku. Sekuat tenaga dia menahan agar air matanya tidak jatuh.
" Siapa ****** itu !!"
"Bukan urusanmu !!" Jawab Geo sambil berlalu dari hadapan Keiko. Dengan sempoyongan dia masuk ke dalam kamar tidur mereka.
Keiko mengikuti suaminya dari belakang.
"Aku istrimu, Hani. Semua yang menyangkut dirimu menjadi urusanku"
" Oh. Kau merasa jadi istriku? Sejak kapan?" Tanya Geo dengan nada mengejek"
"Sejak kita berikrar di hadapan Tuhan untuk saling mencintai dan setia dalam suka mau pun duka selalu bersama" Jawab Keiko tak kalah sengit
"Ahh.. Omong kosong ikrar itu. Sudah aku cape. Malas berdebat dengan kau !!"
Ia mengibaskan tangannya di depan wajah Keiko. Sejenak mata Geo berhenti memandang tubuh Keiko yang berbalut baju tidur tipis berbahan satin.
" Kau memakai baju ini untuk merayuku?" Dengan ekspresi merendahkan Keiko.
" Cihh. Aku tidak berselera melihat tubuhmu yang gak ada apa-apanya itu"
Apa kurangnya diriku sehingga kau berpaling ke perempuan lain?"
"Kau mau tau apa kekuranganmu?"
Lelaki yang dipanggil Hani itu mendorong Keiko ke tempat tidur, mengapit tubuhnya dan melahap bibir Keiko dengan kasar. Kedua tangan Keiko ditekan dengan kedua tangannya yang kokoh itu. Keiko meronta-ronta mendapat perlakuan demikian. Di gigit nya bibir suaminya itu dengan kuat hingga berdarah.
" Kurang ajar !! "
Plak !!
Wajah Keiko ditampar dengan keras. Seketika pipi putih itu menjadi merah dan meninggalkan bekas tangan di sana.
Tanpa ada penyesalan ia mengusap bibirnya yang berdarah. Menjilat darah yang ada di jari tangannya. Bukannya berhenti malah semakin membabi buta. Ditariknya pakaian yang di kenakan Keiko hingga robek. Melucuti pakaian Keiko yang lain tanpa belas kasihan. Menggagahi tubuh Keiko dengan beringasnya.
"Hani. Kenapa begini ? Tak bisakah kau memintanya baik-baik? Kau bukan seperti yang aku kenal dulu " Keiko terisak dalam kungkungan suaminya.
Tanpa memperdulikan isakkan istrinya Geo terus saja mengambil haknya. Tidak ada keindahan. Tidak ada rasa bahagia yang membuncah yang di rasakan Keiko ketika penyatuan mereka. Hanya rasa sakit yang memenuhi tubuh dan hatinya.
***
Keiko memeluk erat selimut putih yang menutupi tubuh polosnya. Bekas kemerahan di seluruh badannya hasil perbuatan sang suami menambah dalam luka hatinya. Di pandangi tubuh polos suaminya yang telah tertidur di sisi lain ranjang mereka. Dengkuran halus terdengar dari bibir yang dulu pernah menjadi candu baginya itu.
Dulu tubuh itu tempat dia pulang. Dalam dekapan hangatnya dunia terasa indah. Lelaki itu dulu memberikan rasa aman dan nyaman bagi dunianya yang sepi. Kini dia merasa sendiri lagi. Tak ada lagi tempat nyaman dan indah yang sempat dirasakannya dulu. Tak ada lagi tempat dia untuk pulang dan bernaung.
Keiko adalah anak yatim piatu yang dibesarkan di sebuah panti asuhan di Osaka. Karena kesungguhan dan kerja kerasnya di bidang akademik, Keiko muda mendapat beasiswa penuh dari Universitas George Washington di Washington D.C. Hingga sekarang dia menjalani karirnya sebagai seorang dokter forensik.
Pertemuan tanpa sengaja mereka di Bandara Internasional Kansai menjadi titik awal hubungan mereka. Geo yang baru tiba dari Jerman, kesulitan untuk mencari pintu keluar bandara yang baru pertama kali dia singgahi. Orang yang bertugas menjemputnya terlambat datang. Keiko yang melihat orang asing yang keliatan bingung, berinisiatif membantunya. Sejak itulah mereka jadi dekat dan akrab. Setahun kemudian mereka memutuskan untuk menikah
Perlahan Keiko turun dari ranjang, menuju kamar mandi. Rasa sakit di bagian intinya akibat serangan bertubi-tubi tanpa ampun yang dilakukan Geo, membuat dia kesulitan bergerak dengan leluasa.
Masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan shower air hangat. Tak ada tangis dan air mata kesedihan. Hanya tatapan kosong ia tujukan pada dinding kamar mandi yang berbalut keramik putih itu.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
nath_e
speechless 😰
2023-07-22
0
🦈Bung𝖆ᵇᵃˢᵉ
sebaiknya pisah aja deh, sudah gak ada lagi kecocokan
2023-06-01
5
Ita Widya 2
ya Allah kasihan banget si km dokter Keiko..
jangan lama-lama punya laki seperti itu ..
udah aku buang kalo aku mah daripada batin..
2023-03-15
5