Looking For Murder
Selamat datang di dunia fantasi Base. Kisah ini adalah kisah rekaan belaka. Jika ada kesamaan nama, tempat, dan peristiwa serta karya milik penulis lain baik di platform ini atau platform lain, semua hanya kebetulan belaka. Tanpa ada unsur kesengajaan. Aku tidak menjanjikan kisah ini akan menarik untuk dibaca. Karena aku sadar tema yang diambil bukanlah tema yang menjual. Pastikan anda sudah berumur 21+. Ada adegan yang kurang pantas dibaca anak di bawah umur.
Kisah ini berlatarkan negara sakura, Jepang, tepatnya di perfektur Osaka. Lagi-lagi Jepang. Setelah CS pertamaku yang juga berlatar Jepang. Entah mengapa, Jepang begitu menarik bagiku, sehingga aku memutuskan untuk memilih Jepang sebagai setting lokasi.
Kisah ini adalah kisah seorang perwira menengah kepolisian Osaka yang bernama Takagi Fujimaru, 35 tahun, bersama rekannya Kaoru Usui, 30 tahun, yang mengungkap kasus pembunuhan berantai. Kasus ini terinspirasi dari kisah nyata pembunuhan berantai yang terjadi di Hongkong pada tahun 1982. Dalam bekerja mereka dibantu seorang dokter ahli forensik yang bernama Keiko Kitagawa, 35 tahun. Bagaimanakah kisah perjuangan mereka mengungkap kasus dan menemukan pelaku yang sesungguhnya ? Selamat membaca....
HK Club Q International Party Bar, Osaka
Selasa, 20 September 2020
Malam sudah merangkak naik. Waktu menunjukkan pukul 4 pagi. Pengunjung club sudah mulai berangsur sepi. House music yang memekakkan telinga telah berganti music yang lebih soft. Para penari striptis dan pole dancer telah turun dari panggung kebesaran mereka. Sorak sorai dan teriakan histeris penonton pun telah usai. Disalah satu sudut club, kamar vvip lantai 3, Cho Katou 25 tahun, baru saja selesai menemani tamunya. Kamar istimewa yang dipesan sang tamu menjadi saksi kerja kerasnya malam itu. Tips besar yang diberikan untuknya, menunjukkan kelasnya di dunia hiburan malam. Cho Katou, bukan primadona club yang menjadi rebutan para lelaki hidung belang. Tetapi dia adalah salah satu wanita terbaik yang dimiliki HK Club, tempatnya mencari kepingan Yen. Cho yang telah mengenakan pakaiannya kembali, sebuah dres mini setinggi paha tanpa lengan berwarna merah yang dipungutnya di lantai, bersamaan dengan pakaian dalamnya. Cho berniat meninggalkan kamar itu. Jam kerjanya telah habis. Keinginan untuk mandi ditundanya nanti setelah sampai di apartemennya. Sudah menjadi kebiasaan Cho, tidak pernah sekalipun dia bermalam sampai pagi bersama klien manapun. Setelah bekerja, secapek apapun, Cho selalu mengusahakan untuk pulang ke apartemennya. Seakan itu telah menjadi prinsip hidupnya.
Mr. Jo, 38 tahun, lelaki blasteran Jerman-Perancis, kliennya malam itu sudah terlelap dalam tidurnya. Sambil tersenyum memandang lelaki tampan dan tinggi besar itu, Cho bergegas mengambil tas branded berwarna merah cerah yang terletak di nakas tempat tidur. Mengambil ponsel dan mengecek pesan masuk. Sebuah notifikasi yang masuk dari 2 jam yang lalu dibukanya. Transferan sebesar 250 juta Yen telah masuk ke rekeningnya. Tentu saja dari Mr. Jo sang klien langganan. Cho mengecup kening Mr. Jo sekilas.
“Terimakasih sayang. Kamu memang yang terbaik” ucapnya pelan.
Cho beranjak meninggalkan kamar. Membuka pintu dan menutupnya kembali dengan perlahan.
Dengan langkah cepat, Cho menyusuri lorong lantai 3 itu menuju lift. Di depan lift ia bertemu dengan seorang security yang bernama Steve 25 tahun, pria Jepang-Amerika berbadan kekar.
“Pagi, Steve”. Sapanya ramah.
“Pagi juga Nona. Mau pulang Nona Cho?“
“Iya, Steve”
“Mau aku pesankan taksi, Nona?"
“ Boleh. Kalau bisa cepat ya, aku mau buru-buru sampai ke apartemen. Capee banget”
“Baiklah, Nona. Nona tinggal tunggu di depan. Saya panggil kan taksi”. Kata Steve sambil memencet tombol lift turun.
“Silahkan Nona “.
Steve mempersilahkan Cho masuk duluan ke dalam lift.
"Terimakasih, Steve"
Kemudian dia ikut masuk. Di dalam lift Steve mengotak-atik ponselnya, memesan taksi melalui aplikasi. Tak lama kemudian lift turun berhenti, dan pintu terbuka. Cho melangkah cepat keluar lift. Di ikuti Steve di belakangnya. Sampai di depan pintu depan club, Cho di sambut security lain yang bernama Brandon 25 tahun, Pria Afrika-Amerika yang tak kalah kekar dengan Steve. Ia membukakan pintu untuk Cho.
"Bro aku sudah pesan taksi buat Nona Cho. Kamu pastikan dia naik ke taksi nya ya... Aku mau balik ke pos ku.
"Ok Bro."
"Nona, saya balik ke pos. Brandon di sini buat temani Nona"
"Ohh. Ok. Makasih ya"
"Gak masalah Nona, sudah tugas saya. Bro, titip Nona Cho ya" Kata Steve sambil terlalu.
"Ok Bro"
Tak lama berselang. Sebuah taksi berhenti di depan club.
"Dengan Nona Cho ? Pesanan atas nama Nona Cho, tujuan Bay Wheel apartemen" Tanya supir taxi.
"Iya benar. Saya sendiri"
"Silahkan naik, Nona", kata supir taksi.
Brandon segera membukakan pintu taksi dan mempersilahkan Cho masuk.
“Silahkan Nona. Hati-hati di jalan”
"Terimakasih Brand" Cho tersenyum manis. Kemudian masuk ke dalam taksi. Brandon segera menutup pintu taksi.
“Sesuai aplikasi ya, Nona ?”. Tanya supir taksi
“Iya, Pak”.
Taksi pun terlalu, meninggalkan HK Club. Membelah jalanan kota Osaka yang tak pernah tidur. Tanpa siapapun yang tau, itulah kali terakhir mereka melihat Cho Katau dalam keadaan hidup.
***
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 112 Episodes
Comments
Honeybee🐝🥀
tidak apa apa thorr gua mendukungmu
2023-12-22
1
SR.Yuni
OMG ...aku baca hari ini 20 September 2023 ....heeeh kok bisa kebetulan
2023-09-20
0
Syahriah Banjarmasin
nyimak
2023-07-02
0