MENJADI ISTRI SIMPANAN SANG CEO

MENJADI ISTRI SIMPANAN SANG CEO

Musibah

Pengenalan Tokoh

KAYRA AINUN ZAHRA

Wanita cantik berusia 26 tahun yang berprofesi sebagai sekretaris dari seorang pria bernama Erlangga Mahadika Gautama, seorang CEO muda di perusahaan Mahadika Gautama, perusahaan yang bergerak di bidang industri suku cadang otomotif.

ERLANGGA MAHADIKA GAUTAMA

Eksecutif muda berusia 32 tahun, anak dari owner perusahaan Mahadika Gautama yang kini berprofesi sebagai CEO dari perusahaan milik keluarganya tersebut.

CAROLINE WIJAYANTI

Wanita cantik berusia 27 tahun berprofesi sebagai model profesional yang juga merupakan istri dari Erlangga.

ARDA WISNU WARDHANA

Pria berusia 35 tahun, dia adalah sahabat yang juga merangkap sebagai manajer dari Caroline.

AGNES AMELIA

Wanita berusia 27 tahun, yang sebenarnya diharapkan oleh orang tua Erlangga untuk menjadi istri Erlangga. Hingga saat ini masih berusaha merebut hati Erlangga.

...❤️❤️❤️...

PROLOG

Selama lebih dari lima tahun bekerja di perusahaan swasta yang bergerak di bidang industri suku cadang otomotif, Kayra Ainun Zahra tidak sekalipun terpikirkan di benaknya jika akhirnya dia akan ditakdirkan menjadi istri simpanan dari atasannya sendiri, Erlangga Mahadika Gautama.

Kemelut yang terjadi dalam rumah tangga sang bos, Erlangga dan juga istrinya Caroline membuat Kayra terjebak masuk dalam permasalahan yang terjadi dalam rumah tangga atasannya itu. Terutama saat Erlangga yang secara tiba-tiba memutuskan untuk menikahinya, karena merasa kecewa dengan kondisi rumah tangganya bersama Caroline, istri sahnya.

Sementara orang tua Erlangga sendiri sebenarnya tidak menyetujui putranya itu menikah dengan Caroline karena profesi Caroline. Orang tua Erlangga sendiri sebenarnya sudah menyiapkan seorang wanita cantik yang ingin dia jodohkan dengan Erlangga. Dan masalah yang terjadi dalam .rumah tangga Erlangga dan Caroline sepertinya akan dimanfaatkan oleh orang tua Erlangga untuk membuat rumah tangga putranya itu bersama Caroline kandas.

Bagi Kayra sendiri menjadi wanita kedua dari seorang pria beristri, apalagi pria itu adalah bosnya sendiri, baginya adalah suatu hal yang sangat memalukan. Bagaimana Kayra menjalani hari-harinya sebagai istri simpanan atasannya itu? Dan bagaimana juga dia mencoba menutupi statusnya dari rekan sekantornya dan juga dari istri sah sang CEO? Dan bagaimana juga dia harus menghadapi wanita lain yang berambisi mengejar cinta Erlangga?

❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Sebuah mobil mewah asal pabrikan dari negeri Jerman memasuki gerbang sebuah rumah mewah berlantai dua bergaya Eropa klasik. Seorang pria tampan berusia tiga puluh dua tahun langsung memarkirkan mobilnya di depan rumah mewah tersebut. Saat pria bernama Erlangga Mahadika Gautama itu keluar dari dalam mobilnya, seorang supir langsung menghampiri pria yang berprofesi sebagai CEO di sebuah perusahaan suku cadang itu dan menerima kunci yang diberikan Erlangga, untuk memarkirkan mobilnya ke dalam garasi.

Erlangga berlari kecil memasuki rumahnya dengan tangan kiri menenteng tas kerja dan tangan kanan melonggarkan dasi yang terikat di kerah kemejanya.

" Selamat malam, Tuan." Suara seorang wanita menyapa Erlangga saat pintu rumahnya terbuka.

" Selamat malam, Bu Daus. Apa istriku sudah datang?" tanya Erlangga, karena Caroline hari ini dijadwalkan menghadiri acara launching produk kosmetik terbaru dari brand ternama di mana Caroline yang menjadi model iklannya.

" Nyonya belum datang, Tuan." sahut Bu Daus.

Erlangga memutar lengannya menolehkan pandangan ke arah arloji yang melekat di pergelangan tangan kanannya itu. Waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam. Dia menghembuskan nafas panjang, beberapa bulan belakangan ini dia merasakan jadwal istrinya itu teramat padat. Bahkan tak jarang dia sendiri yang lebih dahulu sampai di rumahnya.

Erlangga melanjutkan langkahnya menapaki anak tangga menuju kamarnya.

" Apa Tuan mau makan malam?" tanya Bu Daus dari bawah tangga.

" Tidak, Bu. Saya sudah makan," tolak Erlangga tanpa menolehkan pandangan dan terus melangkah.

Erlangga melempar tas kerjanya ke arah sofa dan mengambil ponsel dari saku blazernya sebelum akhirnya dia melepas blazernya itu. Pria itu segera mencari kontak Caroline dan segera menghubungi nomer sang istri.

Membutuhkan waktu hampir sepuluh menit sebelum telepon Caroline yang dihubunginya tersambung. Suara hentakan musik yang keras, itulah suara pertama yang didengar Erlangga saat panggilan teleponnya itu terangkat.

" Halo, Caroline. Kamu di mana sekarang?" tanya Erlangga dengan nada sedikit ketus karena dia tahu istrinya itu sedang berada dalam sebuah bar jika dilihat dari suara hentakan musik yang begitu kencang tadi.

" Halo, Sayang ... halo, halo ..." Suara Caroline bersautan dengan musik yang menggema dari dalam bar.

" Kamu di mana sekarang, Caroline?" Erlangga mengulang pertanyaannya karena suara Erlangga tidak terdengar di telinga wanita itu.

" Halo? Sayang aku tidak mendengar suaramu ..." sahut Caroline yang masih belum mendengar jelas apa yang diucapkan oleh Erlangga.

" Sebaiknya kau segera pulang, Caroline!" geram Erlangga. Dia merasa kesal karena sang istri memilih pergi ke bar dan bukannya pulang untuk melayaninya di rumah.

" Sayang, aku matikan dulu teleponnya, suara kamu tidak terdengar jelas, Sayang. Tut ... Tut ... Tut ...."

Erlangga menatap ponselnya saat mendengar suara telepon ditutup sepihak oleh sang istri.

" Sial!" Erlangga melempar ponsel ke atas tempat tidur dengan mendengus. Dia mengusap kasar wajahnya karena rasa kecewa yang kali ini dia dapat dari istrinya.

Sementara di Jakarta bagian lain, Kayra bersiap menuju ke peraduan. Wanita itu memang tidak terbiasa tidur hingga larut malam, karena keesokan hari dia harus beraktivitas. Menjadi seorang sekretaris seorang CEO dari sebuah perusahaan ternama membuatnya harus tampil fresh hingga dia harus menjaga pola tidurnya.

Ddrrtt ddrrtt

Kayra menoleh ke arah nakas di mana dia menaruh ponselnya. Dia segera bangkit dan meraih benda pipih itu. Kayra mendapati nama Wati, tetangga di rumah orang tuanya di kampung halamannya yang saat ini menghubungi ponselnya.

Kayra mengeryitkan keningnya. Saat ini jam di dinding kamar kontrakannya sudah menunjukkan pukul sepuluh malam. Membuat dirinya bertanya-tanya ada apa gerangan Wati menghubunginya malam hari? Apa terjadi sesuatu dengan Ibunya? Seketika hati Kayra dilanda kecemasan.

Tak ingin banyak bertanya-tanya Kayra langsung mengangkat panggilan masuk dari nomer tetangga ibunya itu.

" Assalamualaikum, Mbak Wati, Ada apa ya Mbak Wati telepon Kayra malam-malam begini? Apa terjadi sesuatu dengan Ibuku, Mbak?" tanya Kayra penasaran.

" Waalaikumsalam, Kayra. Maaf jika Mbak mengganggu kamu malam-malam. Mbak hanya ingin mengabarkan kalau rumah Ibu Sari kebakaran,"

" Astaghfirullahal adzim, Ya Allah ... lalu bagaimana Ibuku, Mbak Wati? Apa Ibuku baik-baik saja?" Seketika tubuh Kayra melemas, bahkan air matanya pun mulai jatuh berderai mendengar kabar yang disampaikan oleh tetangga di depan rumah orang tuanya itu.

" Ibu Sari mengalami luka bakar, sekarang ini Ibu Sari sudah dilarikan ke rumah sakit xx." Wati menjelaskan kondisi orang tua dari Kayra.

" Ya Allah, Ibu ..." Kayra seketika terisak dengan pundak bergetar karena merasakan kesedihan yang teramat dalam atas musibah yang menimpa orang tuanya. Kayra tidak memikirkan bagaimana keadaan rumahnya karena kebakaran itu, yang dia pikirkan hanya kondisi Ibunya, itu yang lebih penting untuknya.

" Kamu yang sabar ya, Kayra ..." Wati mencoba menenangkan hati Kayra yang sangat terpukul dengan berita yang disampaikannya. " Untuk rumah Bu Sari, hanya bagian dapur dan belakang saja yang terbakar, untungnya tidak sampai merembet ke depan dan tidak sampai ke rumah-rumah tetangga sebelah." Seakan mengerti, Wati pun memberitahukan kondisi rumah orang tua Kayra agar Kayra lebih tenang.

" Iya, Mbak. Terima kasih Mbak Wati sudah mengabari aku." Kayra mengucapkan terima kasih atas keperdulian tetangga di rumah orang tuanya di kampung halamannya.

" Kamu jangan terlalu khawatir, sekarang ini ada Bu RT yang menemani Ibu Sari di rumah sakit. Besok Mbak akan ke sana bergantian menemani Ibu Sari."

" Iya, Mbak. Kayra titip Ibu ya, Mbak. Mungkin besok pagi-pagi aku baru bisa pulang ke sana. Karena malam begini aku bingung harus naik apa?" Seandainya dia mempunyai kendaraan roda empat dan bisa mengendarai mobil sendiri, dia ingin langsung pulang ke Bandung saat ini juga.

" Ya sudah, kamu yang tenang, Sementara ini Ibu Sari sudah ditangani dokter. Ada Mbak dan beberapa warga yang jaga Ibu Sari di rumah sakit ini." Wati memaklumi jika Kayra tidak bisa secepatnya ke Bandung. Dia bahkan meminta agar Kayra bersikap tenang dan tidak mencemaskan siapa yang akan menjaga orang tua Kayra. Karena selama ini keluarga Kayra dikenal sebagai keluarga yang baik dan banyak membantu tetangga sekitar hingga membuat para tetangga pun tak segan untuk membantu Ibu Sari yang sedang tertimpa musibah.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading❤️

Terpopuler

Comments

Puji Rahayu

Puji Rahayu

oteweh...
crito k bos erlangga nih...

2024-04-16

0

Lisa Icha

Lisa Icha

Aku baru mampir thor baru baca bab pertama udah bikin jatuh cinta ma jalan ceritanya.Semangat berkarya

2024-01-14

0

Aisyah Ajamu

Aisyah Ajamu

Lokot Harahap

2023-12-10

0

lihat semua
Episodes
1 Musibah
2 Pulang Ke Bandung
3 Segeralah Kembali Ke Jakarta
4 Pindah Ke Jakarta
5 Membawa Ibu Ke Jakarta
6 Bekerja Sebaik Mungkin
7 Menghemat Pengeluaran
8 Ikutlah Dengan Saya!
9 Kenapa Kamu Malah Duduk?
10 Rencana Helen
11 Rumah Gubuk
12 Menjodohkan Kayra
13 Kemarahan Erlangga
14 Tanpa Harus Membayar
15 Tugas Dari Erlangga
16 Telepon Dari Siapa?
17 Rasanya Aneh
18 Sikap Erlangga Yang Berlebihan
19 Harus Berbohong
20 Kamu Mau Menemani Saya?
21 Jangan Terlalu Dekat Dengan Erlangga
22 Karena Salah Minum
23 Tidak Akan Ada Affair
24 Semalam Dari Mana?
25 Aku Tahu Kau Sedang Berbohong
26 Berhentilah Ikut Campur Masalah Pribadi Saya!
27 Temani Saya, Jangan Ke Mana-Mana
28 Apa Yang Kalian Lakukan?
29 Pindah Tugas
30 Mulutmu Selalu Menampik
31 Halusinasi Erlangga
32 Larangan Menjalin Hubungan
33 Memperistri Kayra
34 Rencana Kabur
35 Rencana Kabur
36 Tidak Ada Larangan Untuk Menikahimu
37 Pelarian
38 Istri Erlangga
39 Kapan Kamu Akan Siap?
40 Dasar Pria Aneh
41 Kenapa Kamu Melepas Cincinmu?
42 Rasa Penasaran Wira
43 Nyonya
44 Belum Pernah Melakukannya Denganmu
45 Saya Akan Melayani Bapak
46 Diamlah! Dan Nikmati Saja!
47 Jadilah Istri Yang Baik
48 Apa Yang Saya Makan, Itu Juga Yang Harus Kamu Makan
49 Wanita Lain
50 Ingin Bersamamu
51 Lupakan Ambisimu!
52 Apa Yang Kau Lakukan Dengan Wira?
53 Merasakan Kenikmatan
54 Ingkar Janji
55 Harus Berani Melawan
56 Kedai Soto
57 Berada Di Sarang Cinta
58 Orang Yang Mencurigakan
59 Pemecatan Rivaldi
60 Mencari Tahu Siapa Jimmy
61 Pasrah Menerima Nasib
62 Menolak Agnes
63 Rasa Kagum Erlangga
64 Undangan Ke Bandung
65 Uang Bulanan
66 Penyusup
67 Kedatangan Caroline
68 Sebaiknya Batalkan Rencana Perceraian Bapak
69 Mandi Bersama
70 Nyonya Erlangga Mahadika Gautama
71 Apa Kurangnya Menjadi Istri Erlangga?
72 Istri Simpanan CEO
73 Menginap Di Villa
74 Sidang Perceraian
75 Ada Apa Di Antara Kamu Dan Erlangga?
76 Restu
77 Ke Salon
78 Sekretaris Kedua
79 Bukan Nyonya Erlangga Lagi
80 Berkunjung Ke Kantor Krisna
81 Takut Kehilangan
82 Isi Dalam Box
83 Pelampiasan Emosi
84 Membuka Lembaran Baru
85 Kisah Kita Sudah Usai
86 Mabuk Perjalanan
87 Sayang
88 Keputusan Resign
89 Mas Erlangga
90 Periksa Kandungan
91 Sesuatu Yang Paling Berharga
92 Sedang Menginginkan
93 Pengaruh Hormon
94 Hanya Halusinasi
95 Jangan Mengusik Kami
96 Status Kayra
97 Di Mana Kayra?
98 Kayra, Sedang Apa Kamu Di Sini?
99 Kalang Kabut
100 Pembalasan Henry
101 Krisis Percaya Diri
102 Apa Kamu Takut Aku Akan Berpaling?
103 Jadi Bos
104 Merasa Sangat Dibutuhkan
105 Wanita Licik
106 Jaya Raya Garment
107 Menggantikan Posisi Kayra
108 Rencana Menculik
109 Kita Lihat Saja Nanti
110 Bakso Beranak
111 Jangan Makan Pedas!
112 Mulai Beraksi
113 Seperti Seorang Ratu
114 Undangan Makan Malam
115 Bukan Menantu Yang Diinginkan
116 Bagaikan Langit Dan Bumi
117 Apa Enaknya Menjadi Istri CEO?
118 Mempersulit Keadaan
119 Membatasi Gerakan Rivaldi
120 Adik Perempuan
121 Mencari Detektif
122 Aktivitas Agnes
123 Semakin Aman
124 Firman Dan Rena
125 Penyamaran Rizal
126 Cerita Masa Lalu
127 Tawaran Menghadiri Pesta Pernikahan
128 Cinderella Dan Pangeran
129 Arina
130 Ketakutan Arina
131 Pengaruh Kehamilan
132 Siapa Mama Rivaldi?
133 Sus Rina
134 Ancaman Agnes
135 Siap Mempertaruhkan Nyawa
136 Otak Cemerlang Rizal
137 Sosok Istri Dan Menantu Idaman
138 Ancaman Erlangga
139 Mengorek Kehidupan Pribadi Rivaldi
140 Sudah Bertobat
141 Sesuatu Yang Janggal
142 Mengurus Anak Sendiri
143 Bertemu Arina
144 Kisah Arina
145 Kania Pratiwi
146 Ketakutan Erlangga
147 Mirip Siapa?
148 Penyesalan Helen
149 Menemani Helen Berbelanja
150 Merasa Terancam
151 Hasil DNA
152 Kejujuran Ibu Sari
153 Berbicara Empat Mata Dengan Nugraha
154 Bertemu Dengan Siapa Tadi?
155 Kayra Yang Cemburu
156 Sosok Sebaik Erlangga
157 Pertemuan Kedua Ibu Mertua
158 Saat Melamar
159 Tamu Istimewa
160 Perasaan Yang Aneh
161 Pelindung Kayra
162 Mana Yang Diutamakan?
163 Berkunjung Ke Suatu Tempat
164 INFO NOVEL BARU
165 Sama-Sama Ibu Bagi Kayra
166 Apa Benar Aku Bukan Anak Ibu?
167 Merasa Tidak Diinginkan Oleh Orang Tuanya
168 Tidak Mengurangi Rasa Cintaku
169 Kamu Wanita Hebat
170 Bisa Berdamai
171 Papa Danny
172 Suami Idaman
173 Rumah Singgah
174 Wanita Yang Disukai Aldi
175 Demi Istri Tercinta
176 Devanka Affandra Mahadika ( Tamat )
177 Kontraksi Palsu
178 Devanka Affandra Mahadika ( TAMAT )
179 Bonchap 1 -- Terbiasa Dengan Suasana Kantor
180 Bonchap 2 -- Menegur Erlangga
181 INFO NOVEL BARU
182 Bonchap 3 -- Undangan
183 INFO NOVEL BARU
184 Bonchap 4 - Sepak Bola
185 Bonchap 5 - Gencatan Senjata
186 INFO NOVEL BARU
187 INFO NOVEL BARU
188 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Musibah
2
Pulang Ke Bandung
3
Segeralah Kembali Ke Jakarta
4
Pindah Ke Jakarta
5
Membawa Ibu Ke Jakarta
6
Bekerja Sebaik Mungkin
7
Menghemat Pengeluaran
8
Ikutlah Dengan Saya!
9
Kenapa Kamu Malah Duduk?
10
Rencana Helen
11
Rumah Gubuk
12
Menjodohkan Kayra
13
Kemarahan Erlangga
14
Tanpa Harus Membayar
15
Tugas Dari Erlangga
16
Telepon Dari Siapa?
17
Rasanya Aneh
18
Sikap Erlangga Yang Berlebihan
19
Harus Berbohong
20
Kamu Mau Menemani Saya?
21
Jangan Terlalu Dekat Dengan Erlangga
22
Karena Salah Minum
23
Tidak Akan Ada Affair
24
Semalam Dari Mana?
25
Aku Tahu Kau Sedang Berbohong
26
Berhentilah Ikut Campur Masalah Pribadi Saya!
27
Temani Saya, Jangan Ke Mana-Mana
28
Apa Yang Kalian Lakukan?
29
Pindah Tugas
30
Mulutmu Selalu Menampik
31
Halusinasi Erlangga
32
Larangan Menjalin Hubungan
33
Memperistri Kayra
34
Rencana Kabur
35
Rencana Kabur
36
Tidak Ada Larangan Untuk Menikahimu
37
Pelarian
38
Istri Erlangga
39
Kapan Kamu Akan Siap?
40
Dasar Pria Aneh
41
Kenapa Kamu Melepas Cincinmu?
42
Rasa Penasaran Wira
43
Nyonya
44
Belum Pernah Melakukannya Denganmu
45
Saya Akan Melayani Bapak
46
Diamlah! Dan Nikmati Saja!
47
Jadilah Istri Yang Baik
48
Apa Yang Saya Makan, Itu Juga Yang Harus Kamu Makan
49
Wanita Lain
50
Ingin Bersamamu
51
Lupakan Ambisimu!
52
Apa Yang Kau Lakukan Dengan Wira?
53
Merasakan Kenikmatan
54
Ingkar Janji
55
Harus Berani Melawan
56
Kedai Soto
57
Berada Di Sarang Cinta
58
Orang Yang Mencurigakan
59
Pemecatan Rivaldi
60
Mencari Tahu Siapa Jimmy
61
Pasrah Menerima Nasib
62
Menolak Agnes
63
Rasa Kagum Erlangga
64
Undangan Ke Bandung
65
Uang Bulanan
66
Penyusup
67
Kedatangan Caroline
68
Sebaiknya Batalkan Rencana Perceraian Bapak
69
Mandi Bersama
70
Nyonya Erlangga Mahadika Gautama
71
Apa Kurangnya Menjadi Istri Erlangga?
72
Istri Simpanan CEO
73
Menginap Di Villa
74
Sidang Perceraian
75
Ada Apa Di Antara Kamu Dan Erlangga?
76
Restu
77
Ke Salon
78
Sekretaris Kedua
79
Bukan Nyonya Erlangga Lagi
80
Berkunjung Ke Kantor Krisna
81
Takut Kehilangan
82
Isi Dalam Box
83
Pelampiasan Emosi
84
Membuka Lembaran Baru
85
Kisah Kita Sudah Usai
86
Mabuk Perjalanan
87
Sayang
88
Keputusan Resign
89
Mas Erlangga
90
Periksa Kandungan
91
Sesuatu Yang Paling Berharga
92
Sedang Menginginkan
93
Pengaruh Hormon
94
Hanya Halusinasi
95
Jangan Mengusik Kami
96
Status Kayra
97
Di Mana Kayra?
98
Kayra, Sedang Apa Kamu Di Sini?
99
Kalang Kabut
100
Pembalasan Henry
101
Krisis Percaya Diri
102
Apa Kamu Takut Aku Akan Berpaling?
103
Jadi Bos
104
Merasa Sangat Dibutuhkan
105
Wanita Licik
106
Jaya Raya Garment
107
Menggantikan Posisi Kayra
108
Rencana Menculik
109
Kita Lihat Saja Nanti
110
Bakso Beranak
111
Jangan Makan Pedas!
112
Mulai Beraksi
113
Seperti Seorang Ratu
114
Undangan Makan Malam
115
Bukan Menantu Yang Diinginkan
116
Bagaikan Langit Dan Bumi
117
Apa Enaknya Menjadi Istri CEO?
118
Mempersulit Keadaan
119
Membatasi Gerakan Rivaldi
120
Adik Perempuan
121
Mencari Detektif
122
Aktivitas Agnes
123
Semakin Aman
124
Firman Dan Rena
125
Penyamaran Rizal
126
Cerita Masa Lalu
127
Tawaran Menghadiri Pesta Pernikahan
128
Cinderella Dan Pangeran
129
Arina
130
Ketakutan Arina
131
Pengaruh Kehamilan
132
Siapa Mama Rivaldi?
133
Sus Rina
134
Ancaman Agnes
135
Siap Mempertaruhkan Nyawa
136
Otak Cemerlang Rizal
137
Sosok Istri Dan Menantu Idaman
138
Ancaman Erlangga
139
Mengorek Kehidupan Pribadi Rivaldi
140
Sudah Bertobat
141
Sesuatu Yang Janggal
142
Mengurus Anak Sendiri
143
Bertemu Arina
144
Kisah Arina
145
Kania Pratiwi
146
Ketakutan Erlangga
147
Mirip Siapa?
148
Penyesalan Helen
149
Menemani Helen Berbelanja
150
Merasa Terancam
151
Hasil DNA
152
Kejujuran Ibu Sari
153
Berbicara Empat Mata Dengan Nugraha
154
Bertemu Dengan Siapa Tadi?
155
Kayra Yang Cemburu
156
Sosok Sebaik Erlangga
157
Pertemuan Kedua Ibu Mertua
158
Saat Melamar
159
Tamu Istimewa
160
Perasaan Yang Aneh
161
Pelindung Kayra
162
Mana Yang Diutamakan?
163
Berkunjung Ke Suatu Tempat
164
INFO NOVEL BARU
165
Sama-Sama Ibu Bagi Kayra
166
Apa Benar Aku Bukan Anak Ibu?
167
Merasa Tidak Diinginkan Oleh Orang Tuanya
168
Tidak Mengurangi Rasa Cintaku
169
Kamu Wanita Hebat
170
Bisa Berdamai
171
Papa Danny
172
Suami Idaman
173
Rumah Singgah
174
Wanita Yang Disukai Aldi
175
Demi Istri Tercinta
176
Devanka Affandra Mahadika ( Tamat )
177
Kontraksi Palsu
178
Devanka Affandra Mahadika ( TAMAT )
179
Bonchap 1 -- Terbiasa Dengan Suasana Kantor
180
Bonchap 2 -- Menegur Erlangga
181
INFO NOVEL BARU
182
Bonchap 3 -- Undangan
183
INFO NOVEL BARU
184
Bonchap 4 - Sepak Bola
185
Bonchap 5 - Gencatan Senjata
186
INFO NOVEL BARU
187
INFO NOVEL BARU
188
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!