Kamu Mau Menemani Saya?

Kayra terkejut saat melihat sebuah mobil mewah berhenti di hadapan gang rumahnya. Dia sangat mengenal mobil mewah itu milik siapa.

" Pak Erlangga?" Kayra heran kenapa bosnya itu ada di depannya saat ini.

" Kamu mau ke mana?" tanya Erlangga dari dalam mobilnya saat jendela pintu mobilnya terbuka.

" Saya mau beli jamu ke seberang sana, Pak." Kayra menunjuk depot jamu di seberang jalan depan gang nya.

Tak lama kaca jendela itu tertutup kembali namun Erlangga kemudian turun dari mobilnya. Dan berjalan mendekat ke arah Kayra.

" Kamu mau menyebrang ke sana?" tanya Erlangga menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Erlangga.

" Iya, Pak." sahut Kayra masih bingung dengan kedatangan Erlangga.

" Ayo, saya antar!" Erlangga membantu Kayra menyebrang dengan menghentikan kendaraan yang akan melintas di jalan itu. " Cepat, kenapa kamu melamun?" tanya Erlangga saat Kayra masih bengong karena tindakannya.

" Oh, iya, Pak." Kayra segera berlari kecil menyebrang jalan itu.

" Bapak ada apa kemari?" tanya Kayra masih penasaran dengan kehadiran Erlangga di dekat rumahnya yang membuatnya heran.

" Saya hanya kebetulan lewat sini saja." Erlangga menyebutkan alasannya kenapa bisa ada di dekat wilayah tempat tinggal Kayra.

" Pesan apa, Mbak, Mas?" tanya pedagang jamu saat melihat kedatangan Kayra dan Erlangga.

" Hmmm, saya pesan jamu sehat wanita, Pak. Jangan pakai telur, ya!" Kayra menyebutkan pesanannya kemudian duduk di kursi kayu panjang di depan depot jamu yang diikuti oleh Erlangga walau agak sedikit ragu duduk di kursi itu.

" Orang kaya ternyata minum jamu juga ya, Mas?" celetuk salah seorang pembeli yang sedang menunggu pesanan jamunya, karena melihat Erlangga turun dari mobil mewah yang terparkir di depan gang rumah Kayra.

" Saya tidak minum jamu." Erlangga langsung membantah pertanyaan iseng seorang pembeli itu.

" Mas nya tidak sekalian pesan? Jamu kuat gitu, Mas. Biar tahan lama di ranjang. Istrinya cantik begini, kok." Istri dari penjual jamu tadi menawarkan Erlangga jamu karena mengira jika Kayra adalah istri dari Erlangga.

Kayra dan Erlangga sontak saling berpandangan saat disangka mereka adalah pasangan suami istri.

" Ini jamunya, Mbak." Penjual jamu itu menyodorkan segelas jamu yang dipesan oleh Kayra.

" Oh, iya, Pak." Kayra lalu meminum jamu pesanannya hingga tandas tak tersisa.

Sementara Erlangga memperhatikan Kayra yang meneguk jamu tanpa jeda langsung memicingkan matanya sambil mengedikkan bahunya. Dia berpikir jamu yang diminum Kayra itu pahit, namun Kayra seolah tidak ragu meminumnya sampai habis sekali tenggak.

" Berapa, Pak?" tanya Kayra mengembalikan gelas yang dia pakai.

" Lima belas ribu, Mbak." jawab penjual jamu.

Kayra menyerahkan uang lembaran lima puluh ribu rupiah sedangkan Erlangga segera menarik tissue yang tersedia di meja depot itu, lalu dia mengelap sisa jamu di bibir Kayra membuat Kayra tersentak kaget hingga menjauhkan wajahnya.

" Ada sisa minuman itu di bibir kamu," ujar Erlangga merasa jika apa yang dilakukannya tidak ada yang aneh.

" Biar saya sendiri saja yang membersihkannya, Pak." Kayra segera mengambil tissue dan membersihkan bibirnya sendiri.

" Ini kembalinya, Mbak." Penjual jamu mengembalikan uang Kayra.

" Terima kasih, Pak." Setelah menerima uang kembalian Kayra pun meninggalkan depot jamu itu dan kembali menyebrang jalan yang dibantu oleh Erlangga dengan menghentikan mobil yang ingin lewat jalan itu.

" Terima kasih, Pak." Kayra mengucapkan terima kasih karena Erlangga membantunya menyeberangkan jalan untuknya.

" Bapak habis dari mana?" tanya Kayra karena melihat pakaian Erlangga tidak sama seperti yang dipakai Erlangga ke kantor siang tadi.

" Saya dari rumah," jawab Erlangga.

" Memangnya Bapak mau ke mana?" tanya Kayra karena menduga jika Erlangga memang mempunyai tujuan.

" Saya hanya ingin mencari angin," sahut Erlangga kembali. " Kamu mau menemani saya?" tanyanya kemudian.

Kayra menaikan alis tebalnya ke atas saat Erlangga meminta dirinya menemani pria itu mencari angin.

" Hmmm, saya ...."

" Ikutlah!" Belum selesai Kayra berbicara, Erlangga sudah lebih dahulu memotong kalimat wanita itu dengan menyuruh Kayra masuk ke dalam mobilnya.

" Ayo!" Erlangga kembali menyuruh Kayra mengikutinya saat Kayra hanya berdiri tak bergerak masuk ke dalam mobilnya.

" Tapi saya hanya memakai baju tidur, Pak." Kayra bingung karena dia hanya memakai piyama tidur dengan celana selutut.

" Tidak masalah, masuklah!" Erlangga tidak perduli apa yang Kayra pakai saat ini.

" Nanti saya ijin dulu sama orang rumah, Pak. Sama ambil HP saya dulu." Kayra ingin bergegas masuk ke dalam gang namun Erlangga melarangnya.

" Nanti kamu kabari saja pakai HP saya!" perintah Erlangga kembali tidak memberi kesempatan kepada Kayra untuk kembali ke rumahnya walau hanya untuk mengabari Diah.

Dengan berat hati Kayra masuk ke dalam mobil mewah milik Erlangga. Ini bukan pertama kalinya dia menaiki mobil milik bosnya itu. Dia sering menemai Erlangga menemui kliennya. Namun secara kebetulan klien yang dijumpai Erlangga selalu klien wanita ketika Erlangga mengajak Kayra ikut serta.

" Ini, pakailah! Kamu beritahu Ibumu kalau kamu ada tugas dariku." Erlangga menyodorkan ponselnya kepada Kayra.

Kayra ragu menerima ponsel milik Erlangga. Mana berani dia memakai ponsel bosnya itu untuk menelepon Diah. Lagipula dia sendiri tidak hapal nomer Diah, sementara dia tidak mungkin menelpon Ibunya yang kemungkinan sedang tertidur.

" Pakai saja! Kenapa saya selalu harus bicara dua kali jika bicara sama kamu?" kritik Erlangga karena dia selalu mengulang ucapannya agar Kayra menuruti apa yang dimintanya.

" Ibu saya sudah tidur, saya tidak mungkin membangunkan beliau. Dan saya sendiri tidak hapal nomer Mbak Diah, Pak." Kayra mengatakan alasannya mengapa tak segera menerima ponsel yang diberikan oleh Erlangga.

Erlangga lalu mencari nomer seseorang, tak lama kemudian dia bicara pada orang yang dihubungi saat itu.

" Halo, Pak Bondan. Tolong kasih tahu orang yang bekerja merawat orang tua Kayra, jika sekarang ini Kayra sedang bersama saya." Erlangga langsung menyuruh Bondan, orang yang selalu dia suruh untuk menjalankan misi-misi rahasianya.

Kayra mengeryitkan keningnya saat Erlangga bicara dengan seseorang di telepon. Dia ingat nama Bondan adalah nama yang disebut oleh Diah sebagai orang yang memerintahnya bekerja merawat Ibu Sari.

" Orang saya akan mengabari perawat Ibumu jadi kamu tidak perlu khawatir orang di rumahmu cemas kamu tidak cepat kembali tadi." Selesai menelepon Bondan, Erlangga segera menyampaikan ke Kayra agar Kayra tidak perlu khawatir Diah dan Ibu Sari akan cemas menunggunya.

" Sebenarnya Bapak mau membawa saya ke mana?" tanya Kayra heran. Saat ini dia melihat jam digital di mobil Erlangga sudah menunjukkan pukul 21.05.

Erlangga tak menjawab pertanyaan Kayra, dia hanya fokus dengan kemudinya, membuat Kayra hanya mampu mende sah karena dia tidak mengerti apa yang direncanakan Erlangga terhadapnya.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading❤️

Terpopuler

Comments

Mayus Rita

Mayus Rita

kamu mau di ajak ke KUA kay😁

2023-12-08

0

Jong Nyuk Tjen

Jong Nyuk Tjen

jngan2 mw d ajak ke hotel utk melanjutkan hasrat ny yg tertunda krn penolakan istri ny ......

2023-02-08

0

Deni Marviana💜

Deni Marviana💜

bos elang gagal unboxing istrinya,,makanya kmu jadi bahan pelampiasan wkwkwwk

2023-01-09

0

lihat semua
Episodes
1 Musibah
2 Pulang Ke Bandung
3 Segeralah Kembali Ke Jakarta
4 Pindah Ke Jakarta
5 Membawa Ibu Ke Jakarta
6 Bekerja Sebaik Mungkin
7 Menghemat Pengeluaran
8 Ikutlah Dengan Saya!
9 Kenapa Kamu Malah Duduk?
10 Rencana Helen
11 Rumah Gubuk
12 Menjodohkan Kayra
13 Kemarahan Erlangga
14 Tanpa Harus Membayar
15 Tugas Dari Erlangga
16 Telepon Dari Siapa?
17 Rasanya Aneh
18 Sikap Erlangga Yang Berlebihan
19 Harus Berbohong
20 Kamu Mau Menemani Saya?
21 Jangan Terlalu Dekat Dengan Erlangga
22 Karena Salah Minum
23 Tidak Akan Ada Affair
24 Semalam Dari Mana?
25 Aku Tahu Kau Sedang Berbohong
26 Berhentilah Ikut Campur Masalah Pribadi Saya!
27 Temani Saya, Jangan Ke Mana-Mana
28 Apa Yang Kalian Lakukan?
29 Pindah Tugas
30 Mulutmu Selalu Menampik
31 Halusinasi Erlangga
32 Larangan Menjalin Hubungan
33 Memperistri Kayra
34 Rencana Kabur
35 Rencana Kabur
36 Tidak Ada Larangan Untuk Menikahimu
37 Pelarian
38 Istri Erlangga
39 Kapan Kamu Akan Siap?
40 Dasar Pria Aneh
41 Kenapa Kamu Melepas Cincinmu?
42 Rasa Penasaran Wira
43 Nyonya
44 Belum Pernah Melakukannya Denganmu
45 Saya Akan Melayani Bapak
46 Diamlah! Dan Nikmati Saja!
47 Jadilah Istri Yang Baik
48 Apa Yang Saya Makan, Itu Juga Yang Harus Kamu Makan
49 Wanita Lain
50 Ingin Bersamamu
51 Lupakan Ambisimu!
52 Apa Yang Kau Lakukan Dengan Wira?
53 Merasakan Kenikmatan
54 Ingkar Janji
55 Harus Berani Melawan
56 Kedai Soto
57 Berada Di Sarang Cinta
58 Orang Yang Mencurigakan
59 Pemecatan Rivaldi
60 Mencari Tahu Siapa Jimmy
61 Pasrah Menerima Nasib
62 Menolak Agnes
63 Rasa Kagum Erlangga
64 Undangan Ke Bandung
65 Uang Bulanan
66 Penyusup
67 Kedatangan Caroline
68 Sebaiknya Batalkan Rencana Perceraian Bapak
69 Mandi Bersama
70 Nyonya Erlangga Mahadika Gautama
71 Apa Kurangnya Menjadi Istri Erlangga?
72 Istri Simpanan CEO
73 Menginap Di Villa
74 Sidang Perceraian
75 Ada Apa Di Antara Kamu Dan Erlangga?
76 Restu
77 Ke Salon
78 Sekretaris Kedua
79 Bukan Nyonya Erlangga Lagi
80 Berkunjung Ke Kantor Krisna
81 Takut Kehilangan
82 Isi Dalam Box
83 Pelampiasan Emosi
84 Membuka Lembaran Baru
85 Kisah Kita Sudah Usai
86 Mabuk Perjalanan
87 Sayang
88 Keputusan Resign
89 Mas Erlangga
90 Periksa Kandungan
91 Sesuatu Yang Paling Berharga
92 Sedang Menginginkan
93 Pengaruh Hormon
94 Hanya Halusinasi
95 Jangan Mengusik Kami
96 Status Kayra
97 Di Mana Kayra?
98 Kayra, Sedang Apa Kamu Di Sini?
99 Kalang Kabut
100 Pembalasan Henry
101 Krisis Percaya Diri
102 Apa Kamu Takut Aku Akan Berpaling?
103 Jadi Bos
104 Merasa Sangat Dibutuhkan
105 Wanita Licik
106 Jaya Raya Garment
107 Menggantikan Posisi Kayra
108 Rencana Menculik
109 Kita Lihat Saja Nanti
110 Bakso Beranak
111 Jangan Makan Pedas!
112 Mulai Beraksi
113 Seperti Seorang Ratu
114 Undangan Makan Malam
115 Bukan Menantu Yang Diinginkan
116 Bagaikan Langit Dan Bumi
117 Apa Enaknya Menjadi Istri CEO?
118 Mempersulit Keadaan
119 Membatasi Gerakan Rivaldi
120 Adik Perempuan
121 Mencari Detektif
122 Aktivitas Agnes
123 Semakin Aman
124 Firman Dan Rena
125 Penyamaran Rizal
126 Cerita Masa Lalu
127 Tawaran Menghadiri Pesta Pernikahan
128 Cinderella Dan Pangeran
129 Arina
130 Ketakutan Arina
131 Pengaruh Kehamilan
132 Siapa Mama Rivaldi?
133 Sus Rina
134 Ancaman Agnes
135 Siap Mempertaruhkan Nyawa
136 Otak Cemerlang Rizal
137 Sosok Istri Dan Menantu Idaman
138 Ancaman Erlangga
139 Mengorek Kehidupan Pribadi Rivaldi
140 Sudah Bertobat
141 Sesuatu Yang Janggal
142 Mengurus Anak Sendiri
143 Bertemu Arina
144 Kisah Arina
145 Kania Pratiwi
146 Ketakutan Erlangga
147 Mirip Siapa?
148 Penyesalan Helen
149 Menemani Helen Berbelanja
150 Merasa Terancam
151 Hasil DNA
152 Kejujuran Ibu Sari
153 Berbicara Empat Mata Dengan Nugraha
154 Bertemu Dengan Siapa Tadi?
155 Kayra Yang Cemburu
156 Sosok Sebaik Erlangga
157 Pertemuan Kedua Ibu Mertua
158 Saat Melamar
159 Tamu Istimewa
160 Perasaan Yang Aneh
161 Pelindung Kayra
162 Mana Yang Diutamakan?
163 Berkunjung Ke Suatu Tempat
164 INFO NOVEL BARU
165 Sama-Sama Ibu Bagi Kayra
166 Apa Benar Aku Bukan Anak Ibu?
167 Merasa Tidak Diinginkan Oleh Orang Tuanya
168 Tidak Mengurangi Rasa Cintaku
169 Kamu Wanita Hebat
170 Bisa Berdamai
171 Papa Danny
172 Suami Idaman
173 Rumah Singgah
174 Wanita Yang Disukai Aldi
175 Demi Istri Tercinta
176 Devanka Affandra Mahadika ( Tamat )
177 Kontraksi Palsu
178 Devanka Affandra Mahadika ( TAMAT )
179 Bonchap 1 -- Terbiasa Dengan Suasana Kantor
180 Bonchap 2 -- Menegur Erlangga
181 INFO NOVEL BARU
182 Bonchap 3 -- Undangan
183 INFO NOVEL BARU
184 Bonchap 4 - Sepak Bola
185 Bonchap 5 - Gencatan Senjata
186 INFO NOVEL BARU
187 INFO NOVEL BARU
188 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Musibah
2
Pulang Ke Bandung
3
Segeralah Kembali Ke Jakarta
4
Pindah Ke Jakarta
5
Membawa Ibu Ke Jakarta
6
Bekerja Sebaik Mungkin
7
Menghemat Pengeluaran
8
Ikutlah Dengan Saya!
9
Kenapa Kamu Malah Duduk?
10
Rencana Helen
11
Rumah Gubuk
12
Menjodohkan Kayra
13
Kemarahan Erlangga
14
Tanpa Harus Membayar
15
Tugas Dari Erlangga
16
Telepon Dari Siapa?
17
Rasanya Aneh
18
Sikap Erlangga Yang Berlebihan
19
Harus Berbohong
20
Kamu Mau Menemani Saya?
21
Jangan Terlalu Dekat Dengan Erlangga
22
Karena Salah Minum
23
Tidak Akan Ada Affair
24
Semalam Dari Mana?
25
Aku Tahu Kau Sedang Berbohong
26
Berhentilah Ikut Campur Masalah Pribadi Saya!
27
Temani Saya, Jangan Ke Mana-Mana
28
Apa Yang Kalian Lakukan?
29
Pindah Tugas
30
Mulutmu Selalu Menampik
31
Halusinasi Erlangga
32
Larangan Menjalin Hubungan
33
Memperistri Kayra
34
Rencana Kabur
35
Rencana Kabur
36
Tidak Ada Larangan Untuk Menikahimu
37
Pelarian
38
Istri Erlangga
39
Kapan Kamu Akan Siap?
40
Dasar Pria Aneh
41
Kenapa Kamu Melepas Cincinmu?
42
Rasa Penasaran Wira
43
Nyonya
44
Belum Pernah Melakukannya Denganmu
45
Saya Akan Melayani Bapak
46
Diamlah! Dan Nikmati Saja!
47
Jadilah Istri Yang Baik
48
Apa Yang Saya Makan, Itu Juga Yang Harus Kamu Makan
49
Wanita Lain
50
Ingin Bersamamu
51
Lupakan Ambisimu!
52
Apa Yang Kau Lakukan Dengan Wira?
53
Merasakan Kenikmatan
54
Ingkar Janji
55
Harus Berani Melawan
56
Kedai Soto
57
Berada Di Sarang Cinta
58
Orang Yang Mencurigakan
59
Pemecatan Rivaldi
60
Mencari Tahu Siapa Jimmy
61
Pasrah Menerima Nasib
62
Menolak Agnes
63
Rasa Kagum Erlangga
64
Undangan Ke Bandung
65
Uang Bulanan
66
Penyusup
67
Kedatangan Caroline
68
Sebaiknya Batalkan Rencana Perceraian Bapak
69
Mandi Bersama
70
Nyonya Erlangga Mahadika Gautama
71
Apa Kurangnya Menjadi Istri Erlangga?
72
Istri Simpanan CEO
73
Menginap Di Villa
74
Sidang Perceraian
75
Ada Apa Di Antara Kamu Dan Erlangga?
76
Restu
77
Ke Salon
78
Sekretaris Kedua
79
Bukan Nyonya Erlangga Lagi
80
Berkunjung Ke Kantor Krisna
81
Takut Kehilangan
82
Isi Dalam Box
83
Pelampiasan Emosi
84
Membuka Lembaran Baru
85
Kisah Kita Sudah Usai
86
Mabuk Perjalanan
87
Sayang
88
Keputusan Resign
89
Mas Erlangga
90
Periksa Kandungan
91
Sesuatu Yang Paling Berharga
92
Sedang Menginginkan
93
Pengaruh Hormon
94
Hanya Halusinasi
95
Jangan Mengusik Kami
96
Status Kayra
97
Di Mana Kayra?
98
Kayra, Sedang Apa Kamu Di Sini?
99
Kalang Kabut
100
Pembalasan Henry
101
Krisis Percaya Diri
102
Apa Kamu Takut Aku Akan Berpaling?
103
Jadi Bos
104
Merasa Sangat Dibutuhkan
105
Wanita Licik
106
Jaya Raya Garment
107
Menggantikan Posisi Kayra
108
Rencana Menculik
109
Kita Lihat Saja Nanti
110
Bakso Beranak
111
Jangan Makan Pedas!
112
Mulai Beraksi
113
Seperti Seorang Ratu
114
Undangan Makan Malam
115
Bukan Menantu Yang Diinginkan
116
Bagaikan Langit Dan Bumi
117
Apa Enaknya Menjadi Istri CEO?
118
Mempersulit Keadaan
119
Membatasi Gerakan Rivaldi
120
Adik Perempuan
121
Mencari Detektif
122
Aktivitas Agnes
123
Semakin Aman
124
Firman Dan Rena
125
Penyamaran Rizal
126
Cerita Masa Lalu
127
Tawaran Menghadiri Pesta Pernikahan
128
Cinderella Dan Pangeran
129
Arina
130
Ketakutan Arina
131
Pengaruh Kehamilan
132
Siapa Mama Rivaldi?
133
Sus Rina
134
Ancaman Agnes
135
Siap Mempertaruhkan Nyawa
136
Otak Cemerlang Rizal
137
Sosok Istri Dan Menantu Idaman
138
Ancaman Erlangga
139
Mengorek Kehidupan Pribadi Rivaldi
140
Sudah Bertobat
141
Sesuatu Yang Janggal
142
Mengurus Anak Sendiri
143
Bertemu Arina
144
Kisah Arina
145
Kania Pratiwi
146
Ketakutan Erlangga
147
Mirip Siapa?
148
Penyesalan Helen
149
Menemani Helen Berbelanja
150
Merasa Terancam
151
Hasil DNA
152
Kejujuran Ibu Sari
153
Berbicara Empat Mata Dengan Nugraha
154
Bertemu Dengan Siapa Tadi?
155
Kayra Yang Cemburu
156
Sosok Sebaik Erlangga
157
Pertemuan Kedua Ibu Mertua
158
Saat Melamar
159
Tamu Istimewa
160
Perasaan Yang Aneh
161
Pelindung Kayra
162
Mana Yang Diutamakan?
163
Berkunjung Ke Suatu Tempat
164
INFO NOVEL BARU
165
Sama-Sama Ibu Bagi Kayra
166
Apa Benar Aku Bukan Anak Ibu?
167
Merasa Tidak Diinginkan Oleh Orang Tuanya
168
Tidak Mengurangi Rasa Cintaku
169
Kamu Wanita Hebat
170
Bisa Berdamai
171
Papa Danny
172
Suami Idaman
173
Rumah Singgah
174
Wanita Yang Disukai Aldi
175
Demi Istri Tercinta
176
Devanka Affandra Mahadika ( Tamat )
177
Kontraksi Palsu
178
Devanka Affandra Mahadika ( TAMAT )
179
Bonchap 1 -- Terbiasa Dengan Suasana Kantor
180
Bonchap 2 -- Menegur Erlangga
181
INFO NOVEL BARU
182
Bonchap 3 -- Undangan
183
INFO NOVEL BARU
184
Bonchap 4 - Sepak Bola
185
Bonchap 5 - Gencatan Senjata
186
INFO NOVEL BARU
187
INFO NOVEL BARU
188
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!