Kenapa Kamu Malah Duduk?

Kayra melipat mukenah yang dia pinjam dari Bu Daus setelah dia melaksanakan sholat Maghrib. Setelah Erlangga meninggalkannya, Kayra segera meminta ijin untuk meminjam kamar mandi karena dia ingin membersihkan tubuhnya sebelum menjalankan ibadah tiga rakaatnya. Kayra yang tidak membawa pakaian ganti terpaksa harus memakai kembali pakaian kerjanya karena Erlangga mengatakan akan pergi ke rumah keluarga Mahadika Gautama selesai Isya.

" Bu Daus, memangnya ada acara apa di rumah orang tuanya Pak Erlangga, ya?" Kayra yang merasa penasaran mencoba bertanya kepada ART di rumah Erlangga.

" Memang ada acara apa, Mbak? Ibu tidak tahu lho, Mbak." Bu Daus berkata jujur karena dia memang tidak tahu. " Memangnya kenapa, Mbak Kayra?" tanyanya kemudian.

" Pak Erlangga meminta saya ikut dengan beliau ke rumah kediaman Pak Mahadika, Bu Daus. Pak Erlangga bilang ada yang harus saya kerjakan di sana." Kayra menjelaskan apa yang diucapkan Erlangga kepadanya.

" Oh, mungkin Tuan memang membutuhkan bantuan Mbak Kayra di sana," jawab Bu Daus.

" Iya mungkin ya, Bu." sahut Kayra walaupun masih dalam kebingungannya. " Oh ya, Bu. Apa Bu Caroline ada?" tanya Kayra karena tidak melihat istri dari bosnya itu menyambut suaminya saat Erlangga datang tadi.

" Nyonya tidak ada, Mbak. Nyonya sedang ada pekerjaan di luar negeri." Bu Daus menjelaskan.

" Pekerjaan?" Kayra mengerutkan keningnya. Dia tahu jika Caroline adalah seorang model terkenal di negeri ini. Dia hanya tidak menduga saja wanita itu masih saja menggeluti pekerjaannya walaupun Caroline mempunyai suami kaya raya seperti Erlangga. Mungkin kalau dirinya yang berposisi sebagai Caroline, dia akan memilih duduk santai di rumah menunggu suami pulang.

" Astaghfirullahal adzim ..." gumam Kayra karena bisa-bisanya dia berpikir sejauh itu, membayangkan menjadi seorang istri bos besar seperti Erlangga.

" Iya, Mbak. Ada pemotretan Nyonya bilang seperti itu ke saya." Bu Daus menjawab.

Kayra hanya menganggukkan kepalanya pelan seraya tersenyum mendengar jawaban dari Bu Daus.

" Kalau Mbak Kayra ini sudah menikah atau belum?" tanya Bu Daus tiba-tiba menanyakan hal pribadi kepada Kayra.

" Belum, Bu. Belum diberi rezeki." Kayra tersenyum malu.

" Tapi sudah ada calonnya 'kan, Mbak?" tanya Bu Daus kembali.

" Belum ada, Bu." aku Kayra.

" Mbak Kayra belum punya pacar?" Bu Daus seakan tidak percaya dengan pengakuan Kayra.

" Belum punya, Bu." jawab Kayra tersipu malu.

" Mbak Kayra cantik begini, kenapa belum punya pacar. Mbak Kayra memang mencari calon suami yang seperti apa?" Bu Daus merasa penasaran.

" Yang seiman, yang sayang sama saya dan seorang pria yang bertanggung jawab, Bu. Jika saya sudah menemukan pria seperti itu dan serius mau menikahi saya, mungkin saya akan bersedia berhenti bekerja dan fokus menjadi ibu rumah tangga saja, Bu." tutur Kayra menjelaskan kriteria pria yang dia inginkan menjadi imamnya.

" Ibu doakan semoga keinginan Mbak Kayra bisa tercapai." Bu Daus mengusap lengan Kayra seraya mendoakan doa terbaik untuk Kayra.

" Aamiin, terima kasih, Bu." sahut Kayra.

" Oh ya, Mbak Kayra sudah makan belum? Pasti belum, kan? Kalau Mbak Kayra mau makan nanti Ibu siapkan." Bu Daus menawarkan Kayra untuk makan.

" Belum, Bu." aku Kayra jujur.

" Kalau begitu Mbak Kayra makan saja dulu. Tuan Erlangga tadi bilang jam setengah delapan baru akan pergi, kan?" Bu Daus menyarankan agar Kayra mengisi perutnya terlebih dahulu sebelum ke rumah orang tua dari Erlangga.

" Tidak usah, Bu. Terima kasih." Kayra merasa tidak enak harus makan di rumah Erlangga.

" Tidak apa-apa kok, Mbak. Belum tentu nanti Mbak Kayra di rumah Tuan Mahadika langsung disuruh makan dulu, siapa tahu Mbak Kayra langsung disuruh bekerja. Nanti malah Mbak Kayra tidak fokus karena perutnya belum diisi makanan." Bu Daus tetap memaksa Kayra untuk mengisi perutnya dengan makanan terlebih dahulu.

" Ya sudah, Bu. Tapi saya tidak merepotkan Ibu, kan?" Akhirnya setelah beberapa kali dipaksa oleh Bu Daus, Kayra pun menerima tawaran dari ART di rumah bosnya itu untuk menyantap makanan.

" Tentu saja tidak, Mbak. Sebentar Ibu siapkan dulu makanannya, ya!?" Bu Daus pun segera menyiapkan makanan yang sudah dia masak untuk beberapa ART di rumah milik Erlangga itu, karena Erlangga sendiri jarang makan di rumah.

Setelah masuk waktu Isya, Kayra memilih melaksanakan kewajiban empat rakaatnya terlebih sebelum pergi. Dia lalu memoleskan kembali lipstik di bibirnya yang sudah mulai memudar karena sejak pagi dia oles di bibirnya.

Sekitar jam tujuh lewat dua puluh menit Erlangga turun dari kamarnya dan menghampiri Kayra yang sedang mengobrol dengan Bu Daus.

" Kita berangkat sekarang." Suara Erlangga terdengar mengagetkan Kayra yang sedang berbincang dengan Bu Daus.

" Baik, Pak." Kayra segera bangkit dan berpamitan kepada Bu Daus.

" Bu, saya permisi dulu. Terima kasih ya, Bu. Assalamualaikum ..." pamit Kayra.

" Sama-sama, Mbak. Waalaikumsalam salam ..." Bu Daus menjawab dan mengikuti langkah Erlangga dan Kayra yang berjalan di depannya ke luar dari rumah.

***

Jam di pergelangan tangan Kayra saat ini sudah menunjukkan pukul delapan malam, dan bersamaan dengan itu mobil yang dikendarai Erlangga sampai juga di depan pekarangan keluarga Mahadika Gautama.

Kayra melepas seat belt nya setelah Erlangga membuka pintu dan ke luar dari mobil. Tentu Kayra tidak ingin ditegur lagi seperti tadi oleh bosnya itu.

Kayra berjalan di belakang Erlangga sambil memperhatikan bangunan rumah mewah nan megah milik orang tua Erlangga. Kayra menggelengkan kepada seakan takjub dengan rumah bak istana tersebut.

" Selamat malam, Den." sapa seorang ART di rumah orang tua Erlangga saat melihat kedatangan Erlangga.

" Mama mana, Bi Inah?" tanya Erlangga kepada wanita yang dipanggilnya dengan sebutan Bi Inah.

" Nyonya sedang ruang keluarga, Den Erlangga sudah ditunggu sejak tadi sama Nyonya." Bi Inah menjelaskan kepada Erlangga bahwa kehadiran pria itu memang sudah dinantikan.

" Oke, Bi." Erlangga langsung melangkah ke arah ruangan keluarga.

" Assalamualaikum, Ibu ..." Kayra memberi salam kepada Bi Inah setelah Erlangga berjalan masuk. Dia tidak tahu apa harus mengikuti Erlangga atau harus menunggu di ruang tamu.

" Waalaikumsalam, Non." sahut Bi Inah. " Silahkan duduk, Non." Bi Inah mempersilahkan Kayra duduk karena Kayra hanya berdiri.

" Terima kasih, Bu." Kayra ingin duduk di sofa ruangan tamu.

" Kenapa kamu malah duduk dan tidak mengikutiku?"

Kayra mengurungkan niatnya saat terdengar suara Erlangga yang tiba-tiba menegurnya. Rupanya Erlangga yang menyadari Kayra tidak ada di belakangnya kembali berjalan ke arah ruang tamu untuk mengajak sekretarisnya itu ikut dengannya menemui orang tua Erlangga.

" Oh, maaf, Pak." Kayra buru-buru minta maaf kemudian mengikuti Erlangga yang kembali berjalan ke ruangan keluarga di rumah mewah milik orang tua Erlangga tersebut.

*

*

*

Bersambung ...

Happy Reading❤️

Terpopuler

Comments

Dwi Hartati08

Dwi Hartati08

kayra mau ketemu sama camer

2023-01-23

0

Dwi Hartati08

Dwi Hartati08

tunggu aja kay

2023-01-23

0

Dwi Hartati08

Dwi Hartati08

mimpi dulu y

2023-01-23

0

lihat semua
Episodes
1 Musibah
2 Pulang Ke Bandung
3 Segeralah Kembali Ke Jakarta
4 Pindah Ke Jakarta
5 Membawa Ibu Ke Jakarta
6 Bekerja Sebaik Mungkin
7 Menghemat Pengeluaran
8 Ikutlah Dengan Saya!
9 Kenapa Kamu Malah Duduk?
10 Rencana Helen
11 Rumah Gubuk
12 Menjodohkan Kayra
13 Kemarahan Erlangga
14 Tanpa Harus Membayar
15 Tugas Dari Erlangga
16 Telepon Dari Siapa?
17 Rasanya Aneh
18 Sikap Erlangga Yang Berlebihan
19 Harus Berbohong
20 Kamu Mau Menemani Saya?
21 Jangan Terlalu Dekat Dengan Erlangga
22 Karena Salah Minum
23 Tidak Akan Ada Affair
24 Semalam Dari Mana?
25 Aku Tahu Kau Sedang Berbohong
26 Berhentilah Ikut Campur Masalah Pribadi Saya!
27 Temani Saya, Jangan Ke Mana-Mana
28 Apa Yang Kalian Lakukan?
29 Pindah Tugas
30 Mulutmu Selalu Menampik
31 Halusinasi Erlangga
32 Larangan Menjalin Hubungan
33 Memperistri Kayra
34 Rencana Kabur
35 Rencana Kabur
36 Tidak Ada Larangan Untuk Menikahimu
37 Pelarian
38 Istri Erlangga
39 Kapan Kamu Akan Siap?
40 Dasar Pria Aneh
41 Kenapa Kamu Melepas Cincinmu?
42 Rasa Penasaran Wira
43 Nyonya
44 Belum Pernah Melakukannya Denganmu
45 Saya Akan Melayani Bapak
46 Diamlah! Dan Nikmati Saja!
47 Jadilah Istri Yang Baik
48 Apa Yang Saya Makan, Itu Juga Yang Harus Kamu Makan
49 Wanita Lain
50 Ingin Bersamamu
51 Lupakan Ambisimu!
52 Apa Yang Kau Lakukan Dengan Wira?
53 Merasakan Kenikmatan
54 Ingkar Janji
55 Harus Berani Melawan
56 Kedai Soto
57 Berada Di Sarang Cinta
58 Orang Yang Mencurigakan
59 Pemecatan Rivaldi
60 Mencari Tahu Siapa Jimmy
61 Pasrah Menerima Nasib
62 Menolak Agnes
63 Rasa Kagum Erlangga
64 Undangan Ke Bandung
65 Uang Bulanan
66 Penyusup
67 Kedatangan Caroline
68 Sebaiknya Batalkan Rencana Perceraian Bapak
69 Mandi Bersama
70 Nyonya Erlangga Mahadika Gautama
71 Apa Kurangnya Menjadi Istri Erlangga?
72 Istri Simpanan CEO
73 Menginap Di Villa
74 Sidang Perceraian
75 Ada Apa Di Antara Kamu Dan Erlangga?
76 Restu
77 Ke Salon
78 Sekretaris Kedua
79 Bukan Nyonya Erlangga Lagi
80 Berkunjung Ke Kantor Krisna
81 Takut Kehilangan
82 Isi Dalam Box
83 Pelampiasan Emosi
84 Membuka Lembaran Baru
85 Kisah Kita Sudah Usai
86 Mabuk Perjalanan
87 Sayang
88 Keputusan Resign
89 Mas Erlangga
90 Periksa Kandungan
91 Sesuatu Yang Paling Berharga
92 Sedang Menginginkan
93 Pengaruh Hormon
94 Hanya Halusinasi
95 Jangan Mengusik Kami
96 Status Kayra
97 Di Mana Kayra?
98 Kayra, Sedang Apa Kamu Di Sini?
99 Kalang Kabut
100 Pembalasan Henry
101 Krisis Percaya Diri
102 Apa Kamu Takut Aku Akan Berpaling?
103 Jadi Bos
104 Merasa Sangat Dibutuhkan
105 Wanita Licik
106 Jaya Raya Garment
107 Menggantikan Posisi Kayra
108 Rencana Menculik
109 Kita Lihat Saja Nanti
110 Bakso Beranak
111 Jangan Makan Pedas!
112 Mulai Beraksi
113 Seperti Seorang Ratu
114 Undangan Makan Malam
115 Bukan Menantu Yang Diinginkan
116 Bagaikan Langit Dan Bumi
117 Apa Enaknya Menjadi Istri CEO?
118 Mempersulit Keadaan
119 Membatasi Gerakan Rivaldi
120 Adik Perempuan
121 Mencari Detektif
122 Aktivitas Agnes
123 Semakin Aman
124 Firman Dan Rena
125 Penyamaran Rizal
126 Cerita Masa Lalu
127 Tawaran Menghadiri Pesta Pernikahan
128 Cinderella Dan Pangeran
129 Arina
130 Ketakutan Arina
131 Pengaruh Kehamilan
132 Siapa Mama Rivaldi?
133 Sus Rina
134 Ancaman Agnes
135 Siap Mempertaruhkan Nyawa
136 Otak Cemerlang Rizal
137 Sosok Istri Dan Menantu Idaman
138 Ancaman Erlangga
139 Mengorek Kehidupan Pribadi Rivaldi
140 Sudah Bertobat
141 Sesuatu Yang Janggal
142 Mengurus Anak Sendiri
143 Bertemu Arina
144 Kisah Arina
145 Kania Pratiwi
146 Ketakutan Erlangga
147 Mirip Siapa?
148 Penyesalan Helen
149 Menemani Helen Berbelanja
150 Merasa Terancam
151 Hasil DNA
152 Kejujuran Ibu Sari
153 Berbicara Empat Mata Dengan Nugraha
154 Bertemu Dengan Siapa Tadi?
155 Kayra Yang Cemburu
156 Sosok Sebaik Erlangga
157 Pertemuan Kedua Ibu Mertua
158 Saat Melamar
159 Tamu Istimewa
160 Perasaan Yang Aneh
161 Pelindung Kayra
162 Mana Yang Diutamakan?
163 Berkunjung Ke Suatu Tempat
164 INFO NOVEL BARU
165 Sama-Sama Ibu Bagi Kayra
166 Apa Benar Aku Bukan Anak Ibu?
167 Merasa Tidak Diinginkan Oleh Orang Tuanya
168 Tidak Mengurangi Rasa Cintaku
169 Kamu Wanita Hebat
170 Bisa Berdamai
171 Papa Danny
172 Suami Idaman
173 Rumah Singgah
174 Wanita Yang Disukai Aldi
175 Demi Istri Tercinta
176 Devanka Affandra Mahadika ( Tamat )
177 Kontraksi Palsu
178 Devanka Affandra Mahadika ( TAMAT )
179 Bonchap 1 -- Terbiasa Dengan Suasana Kantor
180 Bonchap 2 -- Menegur Erlangga
181 INFO NOVEL BARU
182 Bonchap 3 -- Undangan
183 INFO NOVEL BARU
184 Bonchap 4 - Sepak Bola
185 Bonchap 5 - Gencatan Senjata
186 INFO NOVEL BARU
187 INFO NOVEL BARU
188 Kepoin novel baru, yuk!
Episodes

Updated 188 Episodes

1
Musibah
2
Pulang Ke Bandung
3
Segeralah Kembali Ke Jakarta
4
Pindah Ke Jakarta
5
Membawa Ibu Ke Jakarta
6
Bekerja Sebaik Mungkin
7
Menghemat Pengeluaran
8
Ikutlah Dengan Saya!
9
Kenapa Kamu Malah Duduk?
10
Rencana Helen
11
Rumah Gubuk
12
Menjodohkan Kayra
13
Kemarahan Erlangga
14
Tanpa Harus Membayar
15
Tugas Dari Erlangga
16
Telepon Dari Siapa?
17
Rasanya Aneh
18
Sikap Erlangga Yang Berlebihan
19
Harus Berbohong
20
Kamu Mau Menemani Saya?
21
Jangan Terlalu Dekat Dengan Erlangga
22
Karena Salah Minum
23
Tidak Akan Ada Affair
24
Semalam Dari Mana?
25
Aku Tahu Kau Sedang Berbohong
26
Berhentilah Ikut Campur Masalah Pribadi Saya!
27
Temani Saya, Jangan Ke Mana-Mana
28
Apa Yang Kalian Lakukan?
29
Pindah Tugas
30
Mulutmu Selalu Menampik
31
Halusinasi Erlangga
32
Larangan Menjalin Hubungan
33
Memperistri Kayra
34
Rencana Kabur
35
Rencana Kabur
36
Tidak Ada Larangan Untuk Menikahimu
37
Pelarian
38
Istri Erlangga
39
Kapan Kamu Akan Siap?
40
Dasar Pria Aneh
41
Kenapa Kamu Melepas Cincinmu?
42
Rasa Penasaran Wira
43
Nyonya
44
Belum Pernah Melakukannya Denganmu
45
Saya Akan Melayani Bapak
46
Diamlah! Dan Nikmati Saja!
47
Jadilah Istri Yang Baik
48
Apa Yang Saya Makan, Itu Juga Yang Harus Kamu Makan
49
Wanita Lain
50
Ingin Bersamamu
51
Lupakan Ambisimu!
52
Apa Yang Kau Lakukan Dengan Wira?
53
Merasakan Kenikmatan
54
Ingkar Janji
55
Harus Berani Melawan
56
Kedai Soto
57
Berada Di Sarang Cinta
58
Orang Yang Mencurigakan
59
Pemecatan Rivaldi
60
Mencari Tahu Siapa Jimmy
61
Pasrah Menerima Nasib
62
Menolak Agnes
63
Rasa Kagum Erlangga
64
Undangan Ke Bandung
65
Uang Bulanan
66
Penyusup
67
Kedatangan Caroline
68
Sebaiknya Batalkan Rencana Perceraian Bapak
69
Mandi Bersama
70
Nyonya Erlangga Mahadika Gautama
71
Apa Kurangnya Menjadi Istri Erlangga?
72
Istri Simpanan CEO
73
Menginap Di Villa
74
Sidang Perceraian
75
Ada Apa Di Antara Kamu Dan Erlangga?
76
Restu
77
Ke Salon
78
Sekretaris Kedua
79
Bukan Nyonya Erlangga Lagi
80
Berkunjung Ke Kantor Krisna
81
Takut Kehilangan
82
Isi Dalam Box
83
Pelampiasan Emosi
84
Membuka Lembaran Baru
85
Kisah Kita Sudah Usai
86
Mabuk Perjalanan
87
Sayang
88
Keputusan Resign
89
Mas Erlangga
90
Periksa Kandungan
91
Sesuatu Yang Paling Berharga
92
Sedang Menginginkan
93
Pengaruh Hormon
94
Hanya Halusinasi
95
Jangan Mengusik Kami
96
Status Kayra
97
Di Mana Kayra?
98
Kayra, Sedang Apa Kamu Di Sini?
99
Kalang Kabut
100
Pembalasan Henry
101
Krisis Percaya Diri
102
Apa Kamu Takut Aku Akan Berpaling?
103
Jadi Bos
104
Merasa Sangat Dibutuhkan
105
Wanita Licik
106
Jaya Raya Garment
107
Menggantikan Posisi Kayra
108
Rencana Menculik
109
Kita Lihat Saja Nanti
110
Bakso Beranak
111
Jangan Makan Pedas!
112
Mulai Beraksi
113
Seperti Seorang Ratu
114
Undangan Makan Malam
115
Bukan Menantu Yang Diinginkan
116
Bagaikan Langit Dan Bumi
117
Apa Enaknya Menjadi Istri CEO?
118
Mempersulit Keadaan
119
Membatasi Gerakan Rivaldi
120
Adik Perempuan
121
Mencari Detektif
122
Aktivitas Agnes
123
Semakin Aman
124
Firman Dan Rena
125
Penyamaran Rizal
126
Cerita Masa Lalu
127
Tawaran Menghadiri Pesta Pernikahan
128
Cinderella Dan Pangeran
129
Arina
130
Ketakutan Arina
131
Pengaruh Kehamilan
132
Siapa Mama Rivaldi?
133
Sus Rina
134
Ancaman Agnes
135
Siap Mempertaruhkan Nyawa
136
Otak Cemerlang Rizal
137
Sosok Istri Dan Menantu Idaman
138
Ancaman Erlangga
139
Mengorek Kehidupan Pribadi Rivaldi
140
Sudah Bertobat
141
Sesuatu Yang Janggal
142
Mengurus Anak Sendiri
143
Bertemu Arina
144
Kisah Arina
145
Kania Pratiwi
146
Ketakutan Erlangga
147
Mirip Siapa?
148
Penyesalan Helen
149
Menemani Helen Berbelanja
150
Merasa Terancam
151
Hasil DNA
152
Kejujuran Ibu Sari
153
Berbicara Empat Mata Dengan Nugraha
154
Bertemu Dengan Siapa Tadi?
155
Kayra Yang Cemburu
156
Sosok Sebaik Erlangga
157
Pertemuan Kedua Ibu Mertua
158
Saat Melamar
159
Tamu Istimewa
160
Perasaan Yang Aneh
161
Pelindung Kayra
162
Mana Yang Diutamakan?
163
Berkunjung Ke Suatu Tempat
164
INFO NOVEL BARU
165
Sama-Sama Ibu Bagi Kayra
166
Apa Benar Aku Bukan Anak Ibu?
167
Merasa Tidak Diinginkan Oleh Orang Tuanya
168
Tidak Mengurangi Rasa Cintaku
169
Kamu Wanita Hebat
170
Bisa Berdamai
171
Papa Danny
172
Suami Idaman
173
Rumah Singgah
174
Wanita Yang Disukai Aldi
175
Demi Istri Tercinta
176
Devanka Affandra Mahadika ( Tamat )
177
Kontraksi Palsu
178
Devanka Affandra Mahadika ( TAMAT )
179
Bonchap 1 -- Terbiasa Dengan Suasana Kantor
180
Bonchap 2 -- Menegur Erlangga
181
INFO NOVEL BARU
182
Bonchap 3 -- Undangan
183
INFO NOVEL BARU
184
Bonchap 4 - Sepak Bola
185
Bonchap 5 - Gencatan Senjata
186
INFO NOVEL BARU
187
INFO NOVEL BARU
188
Kepoin novel baru, yuk!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!