HURT SECOND WIFE
"Bayar hutang-hutangmu! Giliran ngehalu aja lancar kayak jalan tol bebas hambatan giliran disuruh bayar hutang, seret kayak perawan."
Mentari terperanjat saat melihat di kolom komentar novel online-nya ada seorang reader yang malah mengkritik kehidupan keluarganya bukan cerita yang ada di dalam novel. Sayangnya saat sudah membuka kolom komentar, sudah banyak balasan komentar dari para reader yang lain yang ikut mengomentari komentar reader tersebut, yang pastinya sangat pedas dan nyelekit sampai ke ulu hati.
Ada sebagian pembaca yang terpengaruh dengan komentar orang itu dan ikut merundung. Namun, banyak juga yang bersimpati dan bahkan membela. Ada sebagian pula yang hanya menganggap itu hanyalah kerjaan orang iseng semata. Namun, bagaimana pun pandangan orang lain, tetap saja itu membuat Mentari tidak nyaman.
"Wah parah siapa sih yang tega mengumbar hutang-hutang keluargaku di app seperti ini. Apa mungkin orang iseng? Atau memang sengaja mau menjatuhkan harga diriku? Ah, masa iya mereka, kan tidak kenal denganku apalagi tahu tentang keluargaku," batin Mentari.
"Benar, kan apa yang aku katakan?" tanya Alya sambil mengambil ponselnya kembali dari tangan Mentari.
Mentari hanya mengangguk. Saat itu mereka sedang ada di parkiran sekolah untuk mengambil motor Alya. Namun sebelum menuntun motornya keluar dari area sekolah untuk pulang, terlebih dahulu Alya mengecek ponselnya siapa tahu ada panggilan telepon atau chat penting yang masuk.
Tangannya tak sengaja memencet aplikasi tulis baca online dan akhirnya ia berselancar mencari novel buatan Mentari.
"Siapa yang tega melakukan ini?" tanya Mentari dengan suara lemah.
"Ya, pastilah orang-orang yang benci padamu dan juga orang tuamu."
Mentari terdiam wajahnya terlihat pias. Dia benar-benar malu meski tak pernah bertemu langsung dengan para readernya.
"Maafkan aku Mentari, bukan maksudku membuatmu sedih seperti ini." Alya merasa bersalah telah memberitahukan hal tersebut.
"Tidak apa-apa Al, ini bukan salahmu. Cepat atau lambat aku pun akan membaca tulisan tak bermoral itu."
Alya mengelus punggung Mentari. "Sudah yuk pulang, nanti aku cari tahu siapa pelakunya. Pasti orang-orang yang ada di sekitar kita."
Mentari mengangguk.
Alya menuntun motornya keluar area sekolah.
"Ayo Naik," ucapnya setelah dirinya sudah duduk dan siap untuk menyetir.
"Oke." Mentari pun menurut.
"Sudah siap?"
"Iya Al."
Alya pun melajukan motornya dengan kencang agar segera sampai karena jarak rumah mereka dengan sekolah yang begitu jauh.
Mentari dan Alya tinggal di sebuah perkampungan di dekat hutan.
"Sudah sampai, besok jangan lupa aku ditelepon ya?"
"Oke siap, tapi yakin mau ikut?"
Mereka berencana untuk mencari sayuran dan jamur di dalam hutan. Hal itu sudah menjadi kebiasaan Mentari setiap hari untuk sedikit meringankan beban ibunya. Sedangkan Alya kali ini ingin ikut karena penasaran dengan rutinitas sahabatnya di pagi hari sebelum berangkat ke sekolah.
"Yakin dong, lagipula besok kan hari Minggu jadi kita bisa puas-puasin berada di dalam hutan."
"Ish, kamu pikir kita mau bertualang apa?"
"Hehe ... Mencari sesuap nasi sekaligus bertualang."
"Dahlah kamu nggak perlu cari sesuap nasi sampai ke dalam hutan, di dapurmu semua sudah tersedia."
"Berarti aku mau berpetualang saja. Udah ya aku pergi." Alya tersenyum sambil bersiap-siap melajukan motornya kembali untuk pulang ke rumahnya sendiri.
"Alya pikir di dalam hutan tidak bahaya apa. Dia belum tahu saja bahkan aku pernah gemetar ketika bertemu harimau."
"Dada Me!"
"Dada Al ... hati-hati ya!"
"Jangan lupa besok!" teriak Alya.
Bersambung....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
Manami Slyterin🌹Nami Chan🔱🎻
semangat mampir
2023-02-11
0
Mak Aul
nagih utang bisa gtu ya. bikin down penulis aja dah🤣🤣
2022-08-17
2
Mama Tata
mampir
2022-08-11
0