"Kau berzina!"
Mentari terlonjak kaget saat melihat punggung sang suami. Ia yang kini sedang mengerok bagian belakang tubuh Bintang karena masuk angin menjadi ilfil melihat ada bekas gigitan di punggung sang suami.
Mungkin Mentari adalah wanita kampung yang polos tetapi dia tidak begitu bodoh untuk tidak tahu bekas gigitan apa ini.
"Apa yang kau katakan?" Bintang tidak habis pikir dengan tuduhan Mentari, sang istri.
"Apa ini?" Mentari mendorong kuat tubuh Bintang hingga pria itu hampir terjungkal ke depan.
"Mentari!" bentak Bintang. Namun Mentari tidak menjawab. Ia malah tergugu di samping Bintang karena sakit hati merasa dikhianati.
Bintang bangkit dari duduknya kemudian berdiri di depan kaca. Ia melihat pantulan punggungnya dari balik kaca.
"Oh ini yang kamu maksud? Ini cuma bekas gigitan serangga."
"Aku tidak bodoh Mas, inikah alasan kamu sering pulang malam? Ternyata kamu masuk angin karena begadang dengan wanita murahan bukan karena lembur. Seharusnya kau minta keroknya sama dia bukan aku."
"Oh kau perhitungan ya sekarang?" kesal Bintang.
"Bukan begitu tapi ...."
"Sudahlah hentikan saja." Bintang memasang pakaiannya kembali lalu keluar dari kamar dan berbaring di atas sofa ruang tamu.
Tok Tok Tok
Terdengar pintu apartemen diketok tetapi Bintang belum mau bangkit juga membuka pintu sehingga terpaksa Mentari lah yang membuka pintunya.
"Kamu siapa?!"
Seorang wanita dengan pakaian minim dan seksi langsung menyerang tubuh Mentari hingga hampir terjatuh.
"Eh kamu yang siapa? Datang-datang memancing keributan." Mentari yang masih ada rasa kesal pada Bintang terlihat melawan di mata wanita tersebut.
"Hei pembantu tak berguna perlu kamu ketahui bahwa aku ini adalah istri dari majikanmu. Jadi kamu panggil aku Nyonya," perintahnya.
"Nyonya? Ogah ah, kenal aja nggak. Pasti kamu salah masuk apartemen, kan?"
Perempuan itu mengernyit. "Berani sekali ya kamu menghalangi aku masuk. Minggir!" Perempuan itu mendorong tubuh Mentari lagi dan menerobos masuk.
"Bintang! Bintang!" panggilnya dengan suara setengah berteriak.
"Itu suara Katrina gawat bisa ngamuk kalau dia tahu bahwa aku berbohong." Bintang mengatakan pada Katrina bahwa dirinya tidak tinggal serumah dengan Mentari. Bintang bangkit dari berbaring dan berjalan ke arah pintu.
"Ada apa sih Kate? Kenapa malam-malam ke sini?"
"Pecat dia, dasar pembantu tidak berguna. Dari tadi dia menghalangi aku masuk."
"Pecat?" Bintang tampak menggaruk kepala, bingung. Wajahnya terlihat pucat bukan karena sakitnya tetapi karena tidak tahu harus berbuat apa saat istri pertama dan istri keduanya kini bertemu.
"Iya Sayang, aku tidak suka dengan pembantumu itu." Katrina meraih lengan Bintang lalu menggandeng ke kamar.
Bintang melirik Mentari, dalam hati biarlah dia mengikuti keinginan Katrina dulu dan nanti dia akan membual pada Mentari. Mentari gadis desa pasti akan sangat mudah ia tipu.
Sayang? Dia memanggil Mas Bintang sayang? Apa jangan-jangan Mas Bintang pulang Malam karena selingkuh dengan dia?
"Tidak akan kubiarkan dia merebut suamiku," gumam Mentari lalu menarik tangan Katrina hingga pelukannya terlepas dari Bintang.
"Kamu." Katrina melotot ke arah Mentari.
"Dasar ya, kamu benar-benar pembantu tidak tahu diuntung."
"Aku bukan pembantu, aku istrinya."
"Apa? Konyol sekali dirimu. Mimpi sana!"
"Tidak usah bermimpi, sekarang pun Mas Bintang itu milikku. Kami sudah menikah jadi tolong jangan rusak hubungan kami."
"Berani sekali ya kamu mengaku-ngaku. Dia itu suamiku."
"Suamiku."
Kedua wanita itu saling menjambak membuat Bintang jadi pusing sendiri.
"Hentikan!" Bintang berteriak sambil menutup telinga.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 277 Episodes
Comments
🆃🅾🅱🅴🅻🅸 पञ्च
aku bingung awal bab sih thor. tapi lama2 nyambung kok maksud bab ini. semangat makin bagus lg chayo.
2022-08-12
4
Nining Rahayu
maaf ya ,,, alurnya kurang mulus,,, bacanya serasa lompat bab aku,,, tetap semangat ya,,, 😘😘
2022-07-24
3
Best
eh... positif thinking aja. mana tau di gigit serangga
2022-07-21
1