17. Rencana Albert

Albert dan yang lainnya sengaja menunda untuk bertanya pada Sabir setelah satu jam seperti saran dokter Alexandro. Mereka memilih untuk sejenak bersabar hingga hari berikutnya. Ini semata-mata demi kondisi Sabir.

"Terjadi pembengkakan pada beberapa bagian organ dalam. Ini sangat serius dan menyangkut masa depan Sabir. Meski ia sembuh sekalipun, tetap saja ia tak bisa memiliki tubuh sesehat orang normal. Pada kondisi kelelahan yang teramat sangat, ia akan merasakan sakit pada area organ di sekitar dadanya. Menurut dokter Alexandro, ada cedera organ yang hanya bisa pulih setelah sekian tahun. Operasi juga tidak akan memiliki peluang besar kecuali dilakukan transplantasi. Sayangnya, akan sulit dilakukan transplantasi untuk beberapa organ sekaligus. Lagipula, tidak mudah untuk mencari pendonor semacam itu," Albert menerangkan kondisi Sabir pada Vano dan Huri.

"Untuk urusan biaya, aku akan bertanggungjawab penuh dan siap mengeluarkan biaya berapapun untuk kesembuhan Sabir. Aku adalah tuan rumahnya, jadi sudah menjadi kewajibanku untuk merawatnya. Hanya saja, tidak semuanya bisa dibeli dengan uang. Kondisi Sabir adalah satu contohnya. Kita hanya bisa merawat Sabir agar semua organnya kembali pulih beberapa tahun kedepan." Imbuh Via yang sebelumnya telah menemani Albert saat menemui dokter Alexandro.

[Jangan khawatir, Kakak. Yang tak mungkin, bisa menjadi mungkin]

"Maksud lu gimana, Silvana?"

[Memang di dunia kalian terdengar sangat sulit untuk menangani Sabir. Tapi tidak bagi dunia sistem]

"Mak-maksudnya, lu bisa menyembuhkannya?"

[Bukan aku yang menyembuhkan. Tapi Kak Albert sendiri]

"Langsung pada intinya saja, Sil. Gue udah mumet dari tadi, jadi jangan ditambah mumet lagi!"

[Latihan berkultivasi dengan bimbingan Kak Albert]

"Ahhh iyaa. Betul sekali. Kenapa gue tak berpikir ke arah sana dari tadi, Huh!"

[Karena Kakak malas berkultivasi selama ini. Tak terbiasa, menjadikan lupa!]

Albert menjadi tersenyum sendiri karena malu pada teguran Silvana. Kacaunya, Via dan kedua sahabat Albert mengamati itu semua. Sedari awal mereka melihat bagaimana Albert cukup lama melamun dan akhirnya tersenyum sendiri.

"Bert, lu ga papa?" Vano menempelkan telapak tangannya dikening Albert.

"Ah sori. Gue tadi sedang berpikir dan menemukan solusi," sekejap senyum Albert menghilang dan berganti tatapan serius.

"Ah lu aneh banget dah. Sebentar senyum, sebentar serius. Jangan-jangan lu kesambet jin penunggu rumah sakit?" Huri ikut berkomentar.

"Jangan banyak mikir aneh-aneh. Sekarang dengarkan gue!. Gue ada beberapa rencana, tapi semuanya tergantung pada bantuan Via," ungkap Albert tanpa mengindahkan komentar Huri sebelumnya.

"Apa itu Sayang?" Via menatap kekasihnya dengan penuh rasa ingin tahu.

"Pertama, untuk kesembuhan Sabir dan juga peningkatan kemampuan Huri maupun Vano, gue berencana melatih kalian baik secara fisik maupun meditasi,"

"Kedua, gue ingin memastikan bahwa kita giat berlatih dan meningkat kemampuannya sebelum bertemu kembali dengan para pengacau itu agar kita bisa mempertahankan diri jika menghadapi serangan,"

"Ketiga, ini yang paling penting. Untuk menunjang dua hal tadi, kita perlu rumah pengganti sementara yang tersembunyi sebagai tempat kita untuk berlatih dan menempa diri. Dan inilah yang aku butuhkan bantuannya, Honey." Albert menatap teduh kearah Via.

"Sedikit jauh dari kampus kita apa tidak masalah?" tanya Via sebelum menanggapi permintaan Albert.

"Selama itu aman dan tersembunyi, aku rasa tidak masalah. Toh ada beberapa mobil kamu juga sebagai sarana transportasi," tukas Albert kembali serius.

"Yee..waktu itu aja bilangnya punya mobil banyak itu pemborosan. Nah sekarang kita beneran butuh kan?" cebik Via manja.

Albert menjadi tak enak hati karena waktu itu telah prematur mengambil kesimpulan, "Iya..iya, maafin aku, Sayang.."

"Apa Vano dan Huri bersedia mengikuti pengaturanmu tadi?" Via melempar pandangan pada kedua sahabat Albert.

"Justru ini saat-saat yang gue tunggu. Gue ingin menjadi kuat!" mata Vano berbinar penuh semangat.

"Lu lupa, Bert. Lu sekarang ketua geng kami, Gold Wings. Jadi gue sebagai salah satu komandan tim yang ditunjuk tentu saja perlu memiliki kemampuan lebih dibandingkan anak buah gue!" Huri ikut menunjukkan ras minat yang besar.

"Baiklah. Papaku pernah memberikan hadiah sebuah vila pada ulang tahunku ke 17. Letaknya terpencil di lereng pegunungan, sekitar 1-2 jam perjalanan. Menurutku itu adalah tempat yang cukup aman bagi kita untuk tinggal sementara waktu," terang Via yang disambut senyum penuh kelegaan dari ketiga orang lainnya.

"Busett dah. Ultah aja hadiahnya rumah. Gimana nanti kalau nikah?!" desis Vano heran melihat betapa kayanya keluarga Via.

"Lu ga perlu pusing-pusing mikir nikahnya Via. Ga ada urusannya sama lu ini," tepis Huri seolah membela Albert.

"Lu udah mulai jadi penjilat ketiaknya Albert ya sekarang?!" nada suara Vano meninggi.

"Kenapa?, Ga suka?" tantang Huri dengan memelototkan mata.

"Kagak. Gue mau dong ikutan jadi penjilat ketiaknya Albert, hehe. Mana Bert ketiak lu?, kesinian biar gue kenyott!" Vano menjulurkan lidahnya dengan wajah konyol.

"Anjayy!!" Albert dan Via spontan tersedak salivanya sendiri.

..._-_-_...

Terpopuler

Comments

Samsul Bahri

Samsul Bahri

thor, kasih keteknya sama vano, biar nyaho dia

2025-02-01

0

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

BERKULTIVASI. GANDA TU SAMA VIA BIAR CEPAT KUAT.

2024-02-21

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Via udah ga perawan kaleee....bikin cerita wik-wiknya ga jelas getooo...bikin readers menebak-nebak....konon 18+, ini mah 18- tepatnya....🤔🙄😩👎

2022-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Opening
2 2. Mengenal Sistem
3 3. Penjelasan Sistem
4 4. Kampus Orange
5 5. Pengeroyokan
6 6. Menuntut balas
7 7. Markas The Black Tiger
8 8. Gold Wings
9 9. Rumah mewah
10 10. Bersembunyi
11 11. Belum 24 jam
12 12. Pindah kosan
13 13. Bertemu The Frogs
14 14. Dialog sistem
15 15. Rahasia Clara Zavia
16 16. Analisa Silvana
17 17. Rencana Albert
18 18. Sabir error
19 19. Kekasih bayangan
20 20. Vila kaki gunung
21 21. Saatnya berkultivasi
22 22. Ruang hampa
23 23. Ngambek nih ye..
24 24. Persiapan berlatih bersama
25 25. Penjelasan & Klarifikasi
26 26. Kultivasi Kontemporer
27 27. Dewa guru
28 28. Aura Via
29 29. Ikrar Kesetiaan
30 30. Siap menyerang
31 31. I'm win
32 32. Mendung tanpo udan
33 33. Kekalahan Maniac
34 34. Merger
35 35. Shinta Cintya
36 36. Sisi rapuh
37 37. Fenomena baru
38 38. Master of Puppets
39 39. Prediksi Vano
40 40. Sebuah perusahaan
41 41. Bertemu Calon Mertua
42 42. Hancurkan saja mulutnya
43 43. Mari bercocok tanam
44 44. Belajar mengelola
45 45. Mahadewi
46 46. Mode galak
47 47. Petir menggelegar di hati
48 48. Sang Penerus
49 49. Rahasia Tuan Billy
50 50. Sejujurnya
51 51. Mereka lagi
52 52. Masa depan Albert dimulai
53 53. Bara Corps.
54 54. Lawan yang kuat
55 55. Kultivasi drastis
56 56. Versi mutakhir
57 57. Kloning Dewa Asmara
58 58. Salah mencari lawan
59 59. Mencari pilar
60 60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61 61. Pengintaian
62 62. Tiga Gadis
63 63. Sudah waktunya terbuka
64 64. Seperti butiran debu
65 65. Menggempur pilar timur
66 66. Welcome back, Silvana!
67 67. Tim Bayangan
68 68. Kultivasi tim bayangan
69 69. Menuju pilar utara
70 70. Bertemu Wilson
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Opening
2
2. Mengenal Sistem
3
3. Penjelasan Sistem
4
4. Kampus Orange
5
5. Pengeroyokan
6
6. Menuntut balas
7
7. Markas The Black Tiger
8
8. Gold Wings
9
9. Rumah mewah
10
10. Bersembunyi
11
11. Belum 24 jam
12
12. Pindah kosan
13
13. Bertemu The Frogs
14
14. Dialog sistem
15
15. Rahasia Clara Zavia
16
16. Analisa Silvana
17
17. Rencana Albert
18
18. Sabir error
19
19. Kekasih bayangan
20
20. Vila kaki gunung
21
21. Saatnya berkultivasi
22
22. Ruang hampa
23
23. Ngambek nih ye..
24
24. Persiapan berlatih bersama
25
25. Penjelasan & Klarifikasi
26
26. Kultivasi Kontemporer
27
27. Dewa guru
28
28. Aura Via
29
29. Ikrar Kesetiaan
30
30. Siap menyerang
31
31. I'm win
32
32. Mendung tanpo udan
33
33. Kekalahan Maniac
34
34. Merger
35
35. Shinta Cintya
36
36. Sisi rapuh
37
37. Fenomena baru
38
38. Master of Puppets
39
39. Prediksi Vano
40
40. Sebuah perusahaan
41
41. Bertemu Calon Mertua
42
42. Hancurkan saja mulutnya
43
43. Mari bercocok tanam
44
44. Belajar mengelola
45
45. Mahadewi
46
46. Mode galak
47
47. Petir menggelegar di hati
48
48. Sang Penerus
49
49. Rahasia Tuan Billy
50
50. Sejujurnya
51
51. Mereka lagi
52
52. Masa depan Albert dimulai
53
53. Bara Corps.
54
54. Lawan yang kuat
55
55. Kultivasi drastis
56
56. Versi mutakhir
57
57. Kloning Dewa Asmara
58
58. Salah mencari lawan
59
59. Mencari pilar
60
60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61
61. Pengintaian
62
62. Tiga Gadis
63
63. Sudah waktunya terbuka
64
64. Seperti butiran debu
65
65. Menggempur pilar timur
66
66. Welcome back, Silvana!
67
67. Tim Bayangan
68
68. Kultivasi tim bayangan
69
69. Menuju pilar utara
70
70. Bertemu Wilson

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!