9. Rumah mewah

"Kita akan kemana?" Albert memandang jalanan yang belum pernah ia kenal.

"Kamu ngekos kan?" tak menjawab pertanyaan Albert, justru Via bertanya balik.

"Iya." Albert masih belum paham dengan maksud Via.

"Apa kamu mau pulang ke kosan dengan baju dan tubuh penuh darah gini?. Bayangkan gimana respon orang-orang disana kalau lihat kamu seperti ini!" perkataan Via memang benar adanya.

"Ke rumahku dulu. Bersihkan badanmu, ganti pakaian, baru pulang." Sebuah saran namun terkesan seperti sebuah perintah yang harus dituruti.

Albert hanya mengangguk karena tak tahu harus berbuat apa. Sejauh ini ia melihat Via adalah gadis yang baik. Sepertinya tidak akan menjadi masalah jika Albert sedikit menerima bantuan darinya.

Mobil sedan mewah Via memasuki kompleks perumahan elit dan berhenti didepan sebuah bangunan berpagar tinggi. Sejenak Via membuka tasnya dan mengeluarkan sebuah remote kecil berukuran satu genggaman tangan. Dengan satu kali pencet, terbukalah gerbang dengan sendirinya.

Albert terbengong-bengong melihat kehebatan teknologi yang digunakan rumah tersebut. Rumah Tuan Billy dulu memang juga berpagar tinggi, namun membuka dan menutupnya tetap masih dengan cara manual alias dilakukan Pak Satpam.

Via kembali kedalam mobil dan menginjak pedal gas mobil memasuki halaman rumah tersebut. Albert sekali lagi terbengong-bengong begitu melihat bangunan super megah dihadapannya. Rumah modern yang besar, terdiri dari 3 lantai, dan memiliki halaman rumah seluas taman bermain.

Memasuki garasi mobil, untuk kesekian kalinya Albert terhenyak. Didalam sana sudah terparkir 1 mobil sport, dan 1 mobil station dengan level mewah.

"I-ini rumah lau, Kak Via?" mulut Albert menganga lebar melihat rumah yang 3 kali lebih besar dan lebih keren daripada rumah Tuan Billy.

"Papa yang belikan," jawab Via enteng.

"Dibelikan?!"

"Ja-jadi ini rumah lau sendiri?. Sendirian dirumah sebesar ini?" keterkejutan Albert seperti tak ada habisnya.

"Iya, aku sendirian dirumah ini. Papa dan Mamaku rumahnya 2 jam dari sini. Daripada bolak-balik capek dijalan, ngekos juga tidak leluasa, ya sudah dibelikan rumah saja di kota ini. Itung-itung sebagai investasi juga. Yuk silakan masuk. Santai saja," Via membuka pintu ruang tamu.

"Apa ga bosen tinggal sendiri?" Albert menghempaskan diri diatas sofa yang super empuk seperti chiffon cake.

"Ya kalau bosen biasanya aku ajak temen-temen cewek bermalam disini. Kita masak-masak bareng, renang dibelakang, sambil rumpi-rumpi gitu deh," Via antusias menceritakan seputar kegiatan rumahnya.

"Sepertinya pemborosan banget deh. Sendirian aja sampai beli rumah 3 lantai. Mobil aja sampai 3," Albert yang tak pernah hidup mewah hanya bisa menggeleng-geleng kepala karena tak bisa memahami pola pikir orang-orang kaya.

"Sudah aku bilang kan, rumah itu investasi. Mobil juga banyak fungsinya. Barangkali kamu mau pinjam buat mudik? hehe," Semua mengalir begitu mudah dari bibir mungil si cantik Via.

"Eh malah keasyikan ngobrol. Yuk keatas. Bukannya kamu mau bersih-bersih badan?" Via berjingkat meniti tangga menuju lantai 2 diikuti oleh Albert.

"Ini kamarku. Didalam sana ada kamar mandi. Ini handuk, dan ini kaos punya Papa. Dipakai aja, Dek. Aku tinggal dulu kebawah. Eh kamu mau minum apa?" Albert masih tertegun memandang kamar yang sebesar lapangan badminton hingga tak mendengar apa yang dikatakan Via.

"Haloo, Dek Al.."

"Eh..iya aduh sori," Albert menggaruk kepalanya.

"Mau minum apa?" ulang Via.

"Apa aja deh, yang penting dingin dan pakai es banyak." Jawab Albert sambil berlalu memasuki kamar mandi.

--

Albert sudah selesai mandi sejak 10 menit yang lalu. Namun Via belum juga kembali ke kamarnya. Mengisi waktu, Albert berjalan mengamati foto berpigura yang tertempel rapi di dinding. Terlihat foto-foto Via dengan berbagai pose dan suasana. Beberapa dari foto tersebut terlihat sepasang suami istri paruh baya yang sepertinya adalah orangtua dari Via.

"Ehm. Memang makhluk satu ini benar-benar cantik dan sempurna. Aduh tapi dia kan Kakak tingkat gue, tua dia dong ah. Gue jadi berasa kayak berondong. Yaelah cuma selisih 3 tahunan mungkin, sedikit lebih muda dari Kak Shinta, belum terlalu tua juga haha," Albert sibuk berselancar dalam alam lamunannya sendiri.

"Itu Mama dan Papaku. Sayangnya aku anak tunggal. Ga enak lho ga punya saudara. Sering kesepian!" Via muncul membawa nampan yang berisi penuh dengan makanan dan minuman.

"Ini tadi lu masak, Kak?" Albert kaget melihat makanan sebanyak itu tersaji tidak lebih dari 30 menit.

"Cuma diangetin aja kok. Ini semua bahan instan dari kulkas. Tinggal nyalain kompor sama microwave, jadi deh. Ayo silahkan dicoba." Via tersenyum melihat Albert yang selalu saja melongo seperti sapi ompong.

"Baju kamu taruh saja di keranjang pakaian kotor. Biar aku cuci dulu besok," Via sengaja belum menyinggung soal perkelahian dengan Yodi karena khawatir mood Albert akan berubah.

"Ehmm enak sekali ini," Albert bersemangat menikmati pizza topping tuna sambil berulangkali meminum soft drink hingga hampir tandas.

Sejenak Albert terlupa pada masalah yang baru saja ia hadapi. Ia juga tak sadar jika telah membuat ketiga sahabatnya kebingungan mencarinya karena belum pulang ke kosan hingga malam.

Diluar sana juga mulai tersebar kabar tentang kekalahan geng The Black Tiger saat melawan satu orang. Berlanjut kabar berdirinya geng baru bernama Gold Wings dengan mengambil alih The Black Tiger.

..._-_-_...

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

ADA. SIH. CEWEK YG SEPERTI INI, CANTIK, KAYA , GK SOMBONG. ,HHH, MNGKIN CUMA ADA. DI IMAJINASINYA OTHOR KITO..HHH, SEMANGAT. BRO..

2024-02-21

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Joss gandos Thor 💪👍👍

2022-09-29

0

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Sippp...

2022-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Opening
2 2. Mengenal Sistem
3 3. Penjelasan Sistem
4 4. Kampus Orange
5 5. Pengeroyokan
6 6. Menuntut balas
7 7. Markas The Black Tiger
8 8. Gold Wings
9 9. Rumah mewah
10 10. Bersembunyi
11 11. Belum 24 jam
12 12. Pindah kosan
13 13. Bertemu The Frogs
14 14. Dialog sistem
15 15. Rahasia Clara Zavia
16 16. Analisa Silvana
17 17. Rencana Albert
18 18. Sabir error
19 19. Kekasih bayangan
20 20. Vila kaki gunung
21 21. Saatnya berkultivasi
22 22. Ruang hampa
23 23. Ngambek nih ye..
24 24. Persiapan berlatih bersama
25 25. Penjelasan & Klarifikasi
26 26. Kultivasi Kontemporer
27 27. Dewa guru
28 28. Aura Via
29 29. Ikrar Kesetiaan
30 30. Siap menyerang
31 31. I'm win
32 32. Mendung tanpo udan
33 33. Kekalahan Maniac
34 34. Merger
35 35. Shinta Cintya
36 36. Sisi rapuh
37 37. Fenomena baru
38 38. Master of Puppets
39 39. Prediksi Vano
40 40. Sebuah perusahaan
41 41. Bertemu Calon Mertua
42 42. Hancurkan saja mulutnya
43 43. Mari bercocok tanam
44 44. Belajar mengelola
45 45. Mahadewi
46 46. Mode galak
47 47. Petir menggelegar di hati
48 48. Sang Penerus
49 49. Rahasia Tuan Billy
50 50. Sejujurnya
51 51. Mereka lagi
52 52. Masa depan Albert dimulai
53 53. Bara Corps.
54 54. Lawan yang kuat
55 55. Kultivasi drastis
56 56. Versi mutakhir
57 57. Kloning Dewa Asmara
58 58. Salah mencari lawan
59 59. Mencari pilar
60 60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61 61. Pengintaian
62 62. Tiga Gadis
63 63. Sudah waktunya terbuka
64 64. Seperti butiran debu
65 65. Menggempur pilar timur
66 66. Welcome back, Silvana!
67 67. Tim Bayangan
68 68. Kultivasi tim bayangan
69 69. Menuju pilar utara
70 70. Bertemu Wilson
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Opening
2
2. Mengenal Sistem
3
3. Penjelasan Sistem
4
4. Kampus Orange
5
5. Pengeroyokan
6
6. Menuntut balas
7
7. Markas The Black Tiger
8
8. Gold Wings
9
9. Rumah mewah
10
10. Bersembunyi
11
11. Belum 24 jam
12
12. Pindah kosan
13
13. Bertemu The Frogs
14
14. Dialog sistem
15
15. Rahasia Clara Zavia
16
16. Analisa Silvana
17
17. Rencana Albert
18
18. Sabir error
19
19. Kekasih bayangan
20
20. Vila kaki gunung
21
21. Saatnya berkultivasi
22
22. Ruang hampa
23
23. Ngambek nih ye..
24
24. Persiapan berlatih bersama
25
25. Penjelasan & Klarifikasi
26
26. Kultivasi Kontemporer
27
27. Dewa guru
28
28. Aura Via
29
29. Ikrar Kesetiaan
30
30. Siap menyerang
31
31. I'm win
32
32. Mendung tanpo udan
33
33. Kekalahan Maniac
34
34. Merger
35
35. Shinta Cintya
36
36. Sisi rapuh
37
37. Fenomena baru
38
38. Master of Puppets
39
39. Prediksi Vano
40
40. Sebuah perusahaan
41
41. Bertemu Calon Mertua
42
42. Hancurkan saja mulutnya
43
43. Mari bercocok tanam
44
44. Belajar mengelola
45
45. Mahadewi
46
46. Mode galak
47
47. Petir menggelegar di hati
48
48. Sang Penerus
49
49. Rahasia Tuan Billy
50
50. Sejujurnya
51
51. Mereka lagi
52
52. Masa depan Albert dimulai
53
53. Bara Corps.
54
54. Lawan yang kuat
55
55. Kultivasi drastis
56
56. Versi mutakhir
57
57. Kloning Dewa Asmara
58
58. Salah mencari lawan
59
59. Mencari pilar
60
60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61
61. Pengintaian
62
62. Tiga Gadis
63
63. Sudah waktunya terbuka
64
64. Seperti butiran debu
65
65. Menggempur pilar timur
66
66. Welcome back, Silvana!
67
67. Tim Bayangan
68
68. Kultivasi tim bayangan
69
69. Menuju pilar utara
70
70. Bertemu Wilson

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!