16. Analisa Silvana

Albert, Via, Vano, dan Huri datang hampir bersamaan. Mereka terbelalak kaget saat melihat pintu pagar yang telah roboh.

Bergegas mereka berempat memasuki tempat dimana mereka tinggal dan melihat betapa berantakannya rumah tersebut.

"Sabirr!!" Albert mengedarkan pandang dan menemukan Sabir yang terkapar dibawah reruntuhan kayu meja.

Sabir ditemukan dalam keadaan tak sadarkan diri. Bergegas mereka membawa Sabir kerumah sakit sekaligus menghubungi beberapa anggota Gold Wings untuk menjaga rumah Via sementara waktu saat mereka kerumah sakit.

Jantung Via berdegup kencang. Meski Sabir belum bisa diajak bicara, namun sepertinya Via telah tahu siapa yang melakukan hal itu. Sayangnya, Via tak cukup berani mengutarakan analisanya saat melihat wajah Albert yang begitu menyeramkan.

Tiba di rumah sakit, Sabir segera ditangani secara serius. Semua begitu cemas melihat kondisi Sabir.

"Kurang ajarr!!. Siapa pelakunya?!. Gue pastikan dia akan mati berkalang tanah!!" darah Albert berdesir mendidih.

[Kakak jangan jumawa. Kali ini musuh bukan kaleng-kaleng. Bisa-bisa Kakak sendiri yang akan berkalang tanah]

"Apa kau tahu pelakunya, Sil?"

[Dari luka yang diderita Sabir, analisaku mengatakan bahwa kemampuan lawan sangat mengerikan]

"Luka yang mana?, dia sama seperti Huri waktu itu!"

[Lihat area menghitam di dada Sabir. Bukan kekuatan kecil yang mampu melakukannya. Untungnya mereka sengaja membiarkan Sabir hidup untuk menyampaikan berita kepada Kakak. Jadi Kakak tenanglah, Sabir pasti selamat]

Ditengah kesibukan Albert berkomunikasi batin dengan Silvana. Via nampak sibuk menghubungi seseorang dengan panik.

"Halo, Dian. Apakah Anggara sempat mengatakan sesuatu padamu?" tanya Via saat telepon telah diangkat dari seberang sana.

Diana Putri adalah teman satu kampus Anggara. Anggara sering mengajak berkomunikasi Dian karena ia tahu bahwa Dian adalah sahabat Via.

"Ga tuh. Ada apa emangnya?" Dian justru bertanya balik.

"Rumahku diobrak-abrik. Aku yakin bahwa dia pelakunya!" bisik Via khawatir terdengar yang lain.

"Yaa ampun, Clara. Kalian sedang bertengkar?" suara Dian berubah ikut panik.

"Bertengkar kau bilang?. Dia yang memaksa dan menjebakku selama ini. Jadi sejak awal, hubungan kami tidak baik-baik saja!" tandas Via tersinggung.

"Aku paham, sayang. Tapi kemampuan Anggara sangat mengerikan. Apa kita mampu lepas dari dia?" nada suara Dian terdengar sangsi.

"Aku harus lepas dari cengkeramannya. Apapun caranya!" geram Via.

"Lalu gimana dengan rumahmu?. Apa tak sebaiknya kau langsung menghubungi Anggara?!" dari kalimat yang diserap Via, terkesan Dian berusaha mencari aman dan cuci tangan tak mau terlibat dalam urusan sahabatnya.

"Handphonenya mati," jawab Via lemas.

"Keluarga dari saudara Sabirin Mahendra?!" terdengar suara seorang dokter didepan kamar perawatan.

Bergegas Albert, Via, Vano, dan Huri mendatangi dokter yang memanggil.

"Kami teman-teman Sabirin Mahendra," ucap Vano mewakili.

"Baiklah. Kondisi saudara Sabirin tidak kritis. Jiwanya masih selamat. Kami sudah mensterilkan semua luka dan memberi infus. Kita tinggal menunggu hasil Rontgen tulang dan organ dalam 1 jam lagi. Pasien sudah siuman, namun sementara waktu mohon jangan dijenguk dulu untuk memberikan ketenangan psikis bagi pasien. Satu jam lagi kalian bisa menemui pasien, sekaligus melihat hasil Rontgen," dokter menjelaskan.

"Ada pertanyaan?" dokter menunggu respon kesemuanya.

"Baiklah, jika tak ada lagi yang ditanyakan lagi, saya mohon diri dulu untuk menangani pasien lainnya. Kalian bisa mencari saya di ruang dokter jika diperlukan," dokter dengan nama dada Alexandro tersebut perlahan pergi meninggalkan Albert dan teman-temannya.

"Maafkan aku.." Via tiba-tiba merebak wajahnya.

"Kenapa kamu meminta maaf, Honey?" Albert mengerutkan keningnya bersamaan dengan kedua temannya.

"Sabir dan kalian justru menuai masalah saat tinggal dirumahku. Ini semua salahku karena membuat kalian susah!" Via menangis tersedu.

"Kejadian apapun tak ada yang bisa memprediksinya. Ini adalah musibah, bisa terjadi pada siapa saja, dan dimana saja. Jadi tolong kamu jangan menyalahkan diri sendiri seperti itu!" telapak tangan Albert membelai lembut puncak kepala kekasihnya.

"Kamu tak tau sayang, aku ..aku hiks," Via tak mampu meneruskan kalimat karena tangis yang terus menyesakkan dadanya.

"Ssst..sudah. Jangan dipikirkan. Nanti Sabir sembuh, malah kamu yang sakit. Ga lucu kan jadinya?!" hibur Albert diikuti anggukan Vano dan Huri.

Ingin rasanya Via mengungkapkan segala penyebab dari kejadian tersebut. Namun ia seolah mengalami kegamangan nurani. Hatinya ingin mengatakan, namun lidah dan bibirnya kelu untuk berucap. Ia masih menimbang dan menimbang pada keputusannya untuk berterus terang. Ia tak ingin membawa Albert dan sahabat-sahabatnya terseret terlalu jauh ke dalam permasalahan. Namun di lain sisi, Via juga berharap ada seseorang yang bisa menyelamatkannya dari jeratan Anggara.

Namun bagaimanapun juga, cepat atau lambat Albert tetap akan berhadapan dengan Anggara. Pria itu tak akan diam begitu saja saat Via belum juga dapat ia raih kembali.

..._-_-_...

Terpopuler

Comments

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

KETERBUKAAN. LEBIH. BAGUS DARIPADA DITUTUP TUTUPI. NYAWA TARUHAN NYA...VIA..

2024-02-21

0

Devil of death

Devil of death

lama lama mlas bca nya.

2023-04-17

0

Hades Riyadi

Hades Riyadi

dramatisasi muluuuu......🤔🙄😩👎👎

2022-09-29

0

lihat semua
Episodes
1 1. Opening
2 2. Mengenal Sistem
3 3. Penjelasan Sistem
4 4. Kampus Orange
5 5. Pengeroyokan
6 6. Menuntut balas
7 7. Markas The Black Tiger
8 8. Gold Wings
9 9. Rumah mewah
10 10. Bersembunyi
11 11. Belum 24 jam
12 12. Pindah kosan
13 13. Bertemu The Frogs
14 14. Dialog sistem
15 15. Rahasia Clara Zavia
16 16. Analisa Silvana
17 17. Rencana Albert
18 18. Sabir error
19 19. Kekasih bayangan
20 20. Vila kaki gunung
21 21. Saatnya berkultivasi
22 22. Ruang hampa
23 23. Ngambek nih ye..
24 24. Persiapan berlatih bersama
25 25. Penjelasan & Klarifikasi
26 26. Kultivasi Kontemporer
27 27. Dewa guru
28 28. Aura Via
29 29. Ikrar Kesetiaan
30 30. Siap menyerang
31 31. I'm win
32 32. Mendung tanpo udan
33 33. Kekalahan Maniac
34 34. Merger
35 35. Shinta Cintya
36 36. Sisi rapuh
37 37. Fenomena baru
38 38. Master of Puppets
39 39. Prediksi Vano
40 40. Sebuah perusahaan
41 41. Bertemu Calon Mertua
42 42. Hancurkan saja mulutnya
43 43. Mari bercocok tanam
44 44. Belajar mengelola
45 45. Mahadewi
46 46. Mode galak
47 47. Petir menggelegar di hati
48 48. Sang Penerus
49 49. Rahasia Tuan Billy
50 50. Sejujurnya
51 51. Mereka lagi
52 52. Masa depan Albert dimulai
53 53. Bara Corps.
54 54. Lawan yang kuat
55 55. Kultivasi drastis
56 56. Versi mutakhir
57 57. Kloning Dewa Asmara
58 58. Salah mencari lawan
59 59. Mencari pilar
60 60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61 61. Pengintaian
62 62. Tiga Gadis
63 63. Sudah waktunya terbuka
64 64. Seperti butiran debu
65 65. Menggempur pilar timur
66 66. Welcome back, Silvana!
67 67. Tim Bayangan
68 68. Kultivasi tim bayangan
69 69. Menuju pilar utara
70 70. Bertemu Wilson
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Opening
2
2. Mengenal Sistem
3
3. Penjelasan Sistem
4
4. Kampus Orange
5
5. Pengeroyokan
6
6. Menuntut balas
7
7. Markas The Black Tiger
8
8. Gold Wings
9
9. Rumah mewah
10
10. Bersembunyi
11
11. Belum 24 jam
12
12. Pindah kosan
13
13. Bertemu The Frogs
14
14. Dialog sistem
15
15. Rahasia Clara Zavia
16
16. Analisa Silvana
17
17. Rencana Albert
18
18. Sabir error
19
19. Kekasih bayangan
20
20. Vila kaki gunung
21
21. Saatnya berkultivasi
22
22. Ruang hampa
23
23. Ngambek nih ye..
24
24. Persiapan berlatih bersama
25
25. Penjelasan & Klarifikasi
26
26. Kultivasi Kontemporer
27
27. Dewa guru
28
28. Aura Via
29
29. Ikrar Kesetiaan
30
30. Siap menyerang
31
31. I'm win
32
32. Mendung tanpo udan
33
33. Kekalahan Maniac
34
34. Merger
35
35. Shinta Cintya
36
36. Sisi rapuh
37
37. Fenomena baru
38
38. Master of Puppets
39
39. Prediksi Vano
40
40. Sebuah perusahaan
41
41. Bertemu Calon Mertua
42
42. Hancurkan saja mulutnya
43
43. Mari bercocok tanam
44
44. Belajar mengelola
45
45. Mahadewi
46
46. Mode galak
47
47. Petir menggelegar di hati
48
48. Sang Penerus
49
49. Rahasia Tuan Billy
50
50. Sejujurnya
51
51. Mereka lagi
52
52. Masa depan Albert dimulai
53
53. Bara Corps.
54
54. Lawan yang kuat
55
55. Kultivasi drastis
56
56. Versi mutakhir
57
57. Kloning Dewa Asmara
58
58. Salah mencari lawan
59
59. Mencari pilar
60
60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61
61. Pengintaian
62
62. Tiga Gadis
63
63. Sudah waktunya terbuka
64
64. Seperti butiran debu
65
65. Menggempur pilar timur
66
66. Welcome back, Silvana!
67
67. Tim Bayangan
68
68. Kultivasi tim bayangan
69
69. Menuju pilar utara
70
70. Bertemu Wilson

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!