6. Menuntut balas

Ini sudah hari ketiga setelah Huri dikeroyok oleh Yodi dan gerombolannya. Kondisi Huri cukup memprihatinkan dengan 10 luka jahitan hampir di semua bagian tubuh, wajah penuh lebam membiru, 2 gigi tanggal sehingga membuatnya susah makan karena pendarahan dibagian gusi yang terkoyak paksa, lengan kirinya di gips karena patah, dadanya memar yang semoga tidak berimbas pada organ dalam, satu kakinya pincang karena terkilir. Albert dan kedua temannya menatap Huri dengan iba.

Huri telah menceritakan tentang siapa pelaku pengeroyokan tersebut. Pada awalnya Vano akan melaporkan kepada pihak yang berwajib, namun pertimbangan akan membawa pengaruh pada geng kampus membuat ia urung melakukannya.

"Mas Beni tak berkutik ketika ditahan Bang Yoga sebagai pemimpin The Frogs saat berniat membalas perlakuan Yodi. Back up dari geng Maniac membuat Yoga berpikir dua kali jika ingin membuat masalah." terang Vano menceritakan tentang diamnya sepupu Huri dari tindak kesewenang-wenangan Yodi.

"Pengecut!" mata Albert terlihat berapi-api memancarkan amarah.

Vano dan Sabir terduduk dilantai dengan keringat membasahi kening saat tak sengaja basic Albert keluar begitu ia melonjak emosinya. Namun cepat-cepat Albert menarik kembali pancaran basic karena khawatir teman-temannya tak kuat menahan tekanan energi yang berputar di area itu.

"Itu tenaga dalam, Bro?. Tekanannya mengerikan!" Vano bergidik ngeri sembari menatap Albert.

"Gue sebut itu sebagai basic," Albert menanggapi dengan datar.

"Ajarin gue, sob. Gue pengen seperti lu gitu." Sabir menunjukkan wajah takjub.

"Kapan-kapan," lanjut Albert masih dengan datar.

Memang Albert selalu bersikap dingin kepada siapapun, termasuk pada teman-temannya. Meskipun begitu, ketiga temannya tetap memberi maklum karena mereka pikir memang begitulah karakter Albert. Diluar itu, kesetiakawanan dan ringan tangan dari Albert membuat mereka nyaman untuk tetap berteman dengannya. Dibalik sikap dingin itu, tersembunyi kebaikan hati yang jarang disadari orang lain.

"Mereka harus membayar penderitaan Huri. Gue pastikan Yodi akan merasakan sakit yang lebih mengenaskan dari yang dirasakan Huri." Vano dan Sabir sampai melongo merasakan aura membunuh dari Albert yang begitu pekat.

"Pertimbangkan campur tangannya geng Maniac juga, bro." Vano berusaha menasehati.

"Jika mereka ikut campur, gue bakal bikin mereka menyesal!. Kalau kalian berdua takut, mending tak usah ikut membantu. Cuci kaki dan segera bobo sana," cebik Albert jengkel.

--

Albert duduk sendiri menikmati makanan di kantin kampus. Kondisi kampus sudah cukup sepi karena perkuliahan sudah berakhir beberapa jam yang lalu. Hanya terlihat satu dua mahasiswa yang akan pulang. Tepat diseberang meja Albert, duduk seorang gadis cantik yang juga makan seorang diri. Wajahnya cantik seperti blasteran, rambut panjang terurai indah, gunung fujiyama membentuk siluet kencang dan besar membayang dibalik kaos oblong putihnya, pinggulnya membulat kencang menopang dua tungkai kaki yang jenjang terbalut celana jeans biru laut bermotif gradasi putih pudar.

"Pak, Bapak kenal dengan gerombolan yang minta traktir makan disini?" tanya Albert pada Bapak penjual makanan tanpa peduli pada tatapan ingin tahu gadis didepannya.

"Oh kawanan Den Yodi to?. Kenal, Den. Mereka sering makan disini," Bapak tersebut menanggapi.

"Bapak tahu tempat mangkal mereka saat diluar kampus?" kejar Albert antusias.

"Wah maaf, Den. Bapak hanya mengenal mereka sebatas pembeli. Jadi kurang tahu acara mereka diluar. Tapi pesan Bapak, Aden hati-hati sama mereka. Den Yodi itu terkenal suka bikin onar. Banyak mahasiswa sini yang pernah jadi korban kesombongannya," Bapak penjual makanan terlihat khawatir.

"Oh Bapak tenang saja. Saya hanya merasa seperti kenal. Dia mirip kakak kelas saya jaman SMA dulu," kelit Albert agar tidak menimbulkan kecurigaan yang berlebihan.

Usai menghabiskan makanan, Albert segera membayar makanannya kemudian berjalan meninggalkan kantin.

"Permisi, Dek.." gadis cantik di kantin tadi ternyata mengejar Albert.

"Ada apa ya, Kak?" Albert mengerutkan kening karena merasa tak kenal dengan gadis tersebut.

"Kamu mencari tempat mangkal Yodi Cs?" gadis tersebut langsung bertanya sambil mengikuti langkah Albert yang masih berjalan.

"Iya, Kak. Kakak tahu?" semburat kelegaan muncul dari wajah Albert.

"Tahu dong. Yuk kita duduk dulu dikursi itu," si gadis mengajak Albert untuk duduk sejenak di bangku taman kampus.

"Oh iya sampai lupa. Perkenalkan aku Clara Zavia, panggil saja Clara atau Via. Aku mahasiswi semester 5 dari jurusan design grafis." Ucap gadis tersebut memperkenalkan diri.

"Gue Alberto Bara. Terserah mau dipanggil apa. Gue Maba jurusan teknik informasi," entah kenapa, Albert yang biasanya irit bicara, tiba-tiba menjadi begitu mudah berkenalan dengan gadis tersebut.

"Kak Via tahu dimana Yodi mangkal?" lanjut Albert tak mau membuang waktu.

"Kamu kenapa mau kesana, Dek?" Via merasa curiga dengan Albert yang terus saja menanyakan tentang Yodi.

"Menuntut balas. Teman gue hampir koma gara-gara kelakuan Yodi!" kilat kemarahan muncul dimata Albert.

"Ga jadi deh. Aku ga mau bantuin orang yang mau berkelahi," Via tiba-tiba mengurungkan niatnya.

"Lho, Kak. Plis dong bantuin. Gue janji ga bakal bawa-bawa nama Kak Via deh. Cukup tunjukkan tempatnya, biar gue bergerak sendiri. Ini demi teman gue. Kasihan dia, Kak." Albert memohon.

"Mereka kuat lho. Kamu bisa babak belur nanti," Via mencoba menahan keinginan Albert.

"Ya sudah deh kalau ga mau. Permisi Kak, gue mau cari Yodi dulu," Albert segera berdiri dan melangkah meninggalkan Via.

..._-_-_...

Terpopuler

Comments

Encep Yudiman

Encep Yudiman

mangkal kayak jualan aja

2024-02-23

0

Edy Sulaiman

Edy Sulaiman

ALBERT TUNGGU. AJA. DIKAMPUS, PASTI KETEMU, OON SIH MC KITA.

2024-02-21

0

Zafrullah Effendy

Zafrullah Effendy

Apa gak salah, thor. Masa Yodi yg harus menjadi tujuan balas dendam. Bukan seharusnya Beni?

2022-08-24

4

lihat semua
Episodes
1 1. Opening
2 2. Mengenal Sistem
3 3. Penjelasan Sistem
4 4. Kampus Orange
5 5. Pengeroyokan
6 6. Menuntut balas
7 7. Markas The Black Tiger
8 8. Gold Wings
9 9. Rumah mewah
10 10. Bersembunyi
11 11. Belum 24 jam
12 12. Pindah kosan
13 13. Bertemu The Frogs
14 14. Dialog sistem
15 15. Rahasia Clara Zavia
16 16. Analisa Silvana
17 17. Rencana Albert
18 18. Sabir error
19 19. Kekasih bayangan
20 20. Vila kaki gunung
21 21. Saatnya berkultivasi
22 22. Ruang hampa
23 23. Ngambek nih ye..
24 24. Persiapan berlatih bersama
25 25. Penjelasan & Klarifikasi
26 26. Kultivasi Kontemporer
27 27. Dewa guru
28 28. Aura Via
29 29. Ikrar Kesetiaan
30 30. Siap menyerang
31 31. I'm win
32 32. Mendung tanpo udan
33 33. Kekalahan Maniac
34 34. Merger
35 35. Shinta Cintya
36 36. Sisi rapuh
37 37. Fenomena baru
38 38. Master of Puppets
39 39. Prediksi Vano
40 40. Sebuah perusahaan
41 41. Bertemu Calon Mertua
42 42. Hancurkan saja mulutnya
43 43. Mari bercocok tanam
44 44. Belajar mengelola
45 45. Mahadewi
46 46. Mode galak
47 47. Petir menggelegar di hati
48 48. Sang Penerus
49 49. Rahasia Tuan Billy
50 50. Sejujurnya
51 51. Mereka lagi
52 52. Masa depan Albert dimulai
53 53. Bara Corps.
54 54. Lawan yang kuat
55 55. Kultivasi drastis
56 56. Versi mutakhir
57 57. Kloning Dewa Asmara
58 58. Salah mencari lawan
59 59. Mencari pilar
60 60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61 61. Pengintaian
62 62. Tiga Gadis
63 63. Sudah waktunya terbuka
64 64. Seperti butiran debu
65 65. Menggempur pilar timur
66 66. Welcome back, Silvana!
67 67. Tim Bayangan
68 68. Kultivasi tim bayangan
69 69. Menuju pilar utara
70 70. Bertemu Wilson
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Opening
2
2. Mengenal Sistem
3
3. Penjelasan Sistem
4
4. Kampus Orange
5
5. Pengeroyokan
6
6. Menuntut balas
7
7. Markas The Black Tiger
8
8. Gold Wings
9
9. Rumah mewah
10
10. Bersembunyi
11
11. Belum 24 jam
12
12. Pindah kosan
13
13. Bertemu The Frogs
14
14. Dialog sistem
15
15. Rahasia Clara Zavia
16
16. Analisa Silvana
17
17. Rencana Albert
18
18. Sabir error
19
19. Kekasih bayangan
20
20. Vila kaki gunung
21
21. Saatnya berkultivasi
22
22. Ruang hampa
23
23. Ngambek nih ye..
24
24. Persiapan berlatih bersama
25
25. Penjelasan & Klarifikasi
26
26. Kultivasi Kontemporer
27
27. Dewa guru
28
28. Aura Via
29
29. Ikrar Kesetiaan
30
30. Siap menyerang
31
31. I'm win
32
32. Mendung tanpo udan
33
33. Kekalahan Maniac
34
34. Merger
35
35. Shinta Cintya
36
36. Sisi rapuh
37
37. Fenomena baru
38
38. Master of Puppets
39
39. Prediksi Vano
40
40. Sebuah perusahaan
41
41. Bertemu Calon Mertua
42
42. Hancurkan saja mulutnya
43
43. Mari bercocok tanam
44
44. Belajar mengelola
45
45. Mahadewi
46
46. Mode galak
47
47. Petir menggelegar di hati
48
48. Sang Penerus
49
49. Rahasia Tuan Billy
50
50. Sejujurnya
51
51. Mereka lagi
52
52. Masa depan Albert dimulai
53
53. Bara Corps.
54
54. Lawan yang kuat
55
55. Kultivasi drastis
56
56. Versi mutakhir
57
57. Kloning Dewa Asmara
58
58. Salah mencari lawan
59
59. Mencari pilar
60
60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61
61. Pengintaian
62
62. Tiga Gadis
63
63. Sudah waktunya terbuka
64
64. Seperti butiran debu
65
65. Menggempur pilar timur
66
66. Welcome back, Silvana!
67
67. Tim Bayangan
68
68. Kultivasi tim bayangan
69
69. Menuju pilar utara
70
70. Bertemu Wilson

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!