"Siapa itu Anggara, Sabir?" tanya Albert.
"Lah mana gua tahu, Bert. Ketemu aja baru sekali pas kemarin itu!" Sabir menggeleng tak tahu.
"Apa kalian mengenalnya?" Albert mengalihkan pandangan pada Huri dan Vano yang langsung dijawab gelengan kepala dari keduanya.
Belum sempat Albert bertanya pada Via, gadis vantik tersebut sudah angkat bicara, "Aku kenal dia. Dan gara-gara aku mengenalnya, kalian dalam masalah seperti ini," Via tertunduk sedih.
"Siapa dia, Honey?" kejar Albert tak sabar.
"Ceritanya panjang. Bermula dari saat aku masih mahasiswi baru, aku dan sahabatku Dian secara tak sengaja terperangkap dalam sebuah acara pertemuan geng Maniac. Sejak saat itu tumbuh obsesi dari ketua geng tersebut untuk menjadikanku kekasihnya. Tak berhenti disitu, untuk memuluskan niatnya, dia mengancamku dan bahkan akan mencabu-liku jika menolak. Dian sebagai mahasiswi dari kampus biru, tempat dimana geng Maniac bernaung, hanya bisa pasrah."
"Sejak saat itu aku dipaksa berakting seolah sebagai kekasihnya didepan semua orang. Namun jika aku menolak maka dia akan memaksa untuk benar-benar menjadi kekasihku sekaligus menodaiku," Via sejenak berhenti dan terisak.
Albert yang biasanya temperamental, justru dengan lembut mengelus punggung Via untuk memberikan ketenangan.
"Pria tersebut adalah Anggara dan ia sempat melihat aku dan Albert saat berduaan, entah dimana. Anggara komplain karena seolah aku mendua. padahal sejujurnya aku gak pernah berstatus sebagai pacarnya selain hanya sekedar akting belaka. Anggara mengamuk, dan terjadilah peristiwa pada Sabir," pungkas Via masih sesenggukan.
"Kamu kenapa tak pernah menceritakan hal sepenting ini padaku, Honey?!. Kamu itu butuh pelindung. Bagaimana kau bisa lepas dari jeratannya jika hanya diam dan menyimpan rapat-rapat rahasia tersebut?" Albert memandang Via dengan tatapan iba.
"Aku gak mau kamu terluka atau mengalami masalah. Biar aku menanggungnya sendiri!" ucap Via.
"Justru kamu yang bakal terluka. Ah sudahlah. Sebaiknya kita segera menyiapkan diri. Semua sudah terlanjur. Cepat atau lambat Gold Wings akan berhadapan dengan Maniac!" pungkas Albert dan beranjak keluar dari kamar rawat inap Sabir.
"Kau marah?" tanya Via saat mendapati Albert tengah termenung di taman rumah sakit.
"Tidak. Hanya sedikit kecewa," jawab Albert datar.
"Maafkan aku, Sayang.." wajah Via kembali merebak sendu.
"Kenapa kau bilang tidak memiliki pacar saat aku menyatakan cinta?" desis Albert menyayat hati.
"Dia bukan pacarku. Aku hanya boneka. Aku hanya kekasih bayangan, bukan status asli.." derai tangis Via kembali terdengar.
"Meski dia bukan pacarmu, seharusnya kau berterus terang. Aku menyesalkan ketidak-terbukaan yang kamu lakukan!" sembur Albert menumpahkan uneg-unegnya.
"Iya aku paham. Makanya sekarang aku ceritakan semua!" nada suara Via meninggi seolah tak ingin dipojokkan begitu saja.
"Terlambat. Setelah Sabir menderita, setelah rumahmu hancur, setelah semua keadaan menjadi kacau dan tak terkendali, kau baru mau menceritakannya?!" bentak Albert tajam.
"Lalu aku harus bagaimana?. Semua memang salahku. Salahkan aja aku semaumu!" dengan frustasi Via menampar-nampar sendiri pipi mulusnya berulang kali.
"Hentikan!!. Aku merasa nyaman denganmu karena kedewasanmu. Bukan sifat kekanakan dan egois seperti ini!" tahan Albert meraih kedua pergelangan Via.
"Apa maumu sebenarnya?!" tatap Via sayu.
"Apa mauku?, Hahaha. Membunuhnya, mencincang tubuhnya hingga tak berbentuk lagi!" sorot mata penuh kemarahan terlihat jelas dari tatapan Albert.
Via merinding ngeri melihat Albert yang seperti itu, "Jangan..kamu tak boleh membunuhnya!" pohon Via.
"Kenapa?. Apa kau mulai menyayanginya?!" Albert semakin kehilangan logikanya.
"Bukan. Bukan seperti itu. Tolong dengarkan penjelasanku. Aku hanya tak ingin tanganmu bersimbah darah. Aku tak ingin kau menjadi pria kejam dan berdarah dingin!" raung Via tak rela.
"Hentikan ucapanmu itu. Setelah semua langkah bodohmu itu, jangan harap kau bisa menahanku. Harusnya kau sadar sejak aku membantai geng The Black Tiger, aku pria kejam!" tatapan dingin Albert yang beberapa bulan sempat hilang, kini hadir kembali.
"A-aku hanya takut kau kalah dan meninggal. Anggara petarung dengan kemampuan sangat tinggi!" ucap Via berterus terang diantara suara sesenggukan.
"Yakinlah padaku. Aku tak akan kenapa-kenapa," Albert memeluk Via, terharu atas perhatian Via yang ternyata sangat mengkhawatirkan keadaanya jika harus berhadapan dengan Anggara.
"Ta-tapi.."
"Ssttt..jangan ngomong lagi. Kau harus percaya padaku, Honey!" bisik Albert masih dengan memeluk erat tubuh Via.
..._-_-_...
Ternyata tak mudah untuk menulis 3 novel sekaligus di hari yang sama. Yang tersulit adalah penjiwaan tokohnya. Author khawatir tertukar pas update, misal Lintang berjiwa Albert, atau mungkin yang lainnya.
Oleh karena itu Author mengambil keputusan untuk update novel secara bergantian. Jika hari ini sedang update "Kuli Idaman CEO" maka "Flip-flops System" akan di update besoknya, begitu seterusnya. Namun tak menutup kemungkinan terjadi update 2 novel sekaligus dalam satu hari jika Author sedang melimpah ide ceritanya. Untuk novel "10 Calon Istri Jutawan" sengaja Author pending sambil menunggu salah satu novel sebelumnya tamat agar mengurangi kejenuhan dalam menuangkan ide.
Semoga pembaca setia dapat memaklumi 🙏
..._-_-_...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Mr. GR
Saran aja, mending tamatkan salah satu dulu Thor jgn serakah karena pada akhirnya yg ada akan mogok semua dgn alasan kesibukan dunia nyata .
Itu adalah yg sudah saya perhatikan dari semua Author yg bikin lebih dari satu Novel sekaligus . Ujung² nya stop di tengah jalan semua gak ada yg beres .
2022-09-27
4
Red Ant
tamatin yang ini aja dulu thor
2022-08-24
1
Jimmy Avolution
Ayo...
2022-08-20
1