10. Bersembunyi

"Sebenarnya apa yang telah kau lakukan pada geng The Black Tiger tadi?. Sepertinya kau menghadapi pertempuran yang besar." Via sangat berhati-hati dengan kata-katanya, khawatir memancing emosi Albert.

"Ini berawal dari luka parah teman kosan gue akibat dikeroyok Yodi dan gengnya. Terus terang gue sangat marah dan berniat menuntut balas. Akhirnya tadi ketemu Yodi. Gue bikin aja luka parah seperti Huri, temen gue. Ternyata setelahnya, gue dikepung semua anggota geng. Perkiraan sekitar 50-60an orang.." Albert menghela napas.

"Truss??" Via sudah tak sabar menunggu Albert melanjutkan ceritanya.

"Gue libas dong mereka. 10 Orang kena sabet pedang milik gue. Eh bosnya muncul. Kalau ga salah namanya Mono sama..."

"Sinto!" Via melengkapi.

"Iya bener. Sinto gendeng bareng Mono stereo mengeroyok gue. Tapi gue bikin K.O. mereka berdua, hehe.." Via terbelalak mendengar cerita Albert.

"Dia sehebat itu??. Gilaaa.." batin Via.

"Endingnya, sisa anggota geng menyerah dan mengaku kalah. Ya sudah deh gue ambil alih geng mereka. Mereka semua sekarang jadi anak buah gue, dan geng gue rubah nama menjadi Gold Wings." Pungkas Albert.

"Semudah itu?. Kamu yakin, Dek?. Melawan seluruh penghuni geng sudah seperti bikin mie instan saja kamu itu!" Via menutup mulutnya seakan tak percaya.

"Ya besok deh dengerin kabar di kampus kalau Kakak ga percaya," Albert kembali mengambil potongan besar pizza dan mencaploknya tanpa beban.

KRINGG

"Ya haloo.."

"Clara, lu sudah dengar kabar terbaru tentang The Black Tiger?. Satu markas dibikin tekuk lutut sama seorang maba. Gila ga tuh?. Katanya lagi, maba itu ganteng lho. Iih jadi mupeng kalau denger cowok setangguh itu!" suara seorang gadis diseberang telepon.

"Halah, udah seperti orang ngidam aja kamu, Hmm. Besok deh kita ngobrol. Gue lagi sibuk nih. Bye.." jantung Via berdegup kencang.

Ternyata apa yang diceritakan oleh Albert adalah benar. Via semakin khawatir dengan nasib Albert kedepannya. Entah kenapa, secara naluri, semakin lama, Via merasa tak bisa membiarkan Albert menghadapi masalah.

"Temen lu ngabarin tentang gengnya Yodi ya Kak?" kedua kalinya hari ini senyum Albert mengembang.

"Yaa Ampun, senyumnya. Aduhh Mama, gue lumerr!!" Via menatap Albert tak berkedip.

"Kak..Kak Via. Kok malah bengong sih?!" Albert mendekati Via kemudian menggoyang-goyangkan tangan didepan wajahnya.

"Eh anu iya, aduh Mama. Kenapa tadi, Dek?" Via gelagapan begitu tersadar.

"Tadi itu teman Kak Via ya ngabarin tentang geng The Black Tiger?" Albert kembali mengulang pertanyaannya.

"Ohh..I-iya," Via masih juga tergagap menanggapi.

"Wah kalau seperti itu, kondisi kamu sedang bahaya, Dek Al. Sebaiknya kamu tidak muncul dulu di markas barumu. Maaf bukannya aku meremehkan kemampuanmu atau ikut campur dalam urusanmu, tapi kondisi kehidupan geng diluar sana begitu kejam. Aku khawatir dengan kelanjutan pendidikanmu, keluargamu, teman-temanmu. Ok bolehlah kamu kuat, tapi tanganmu tak cukup lebar untuk selalu melindungi orang-orang disekelilingmu, dimanapun mereka berada. Pikirkan itu baik-baik!" perkataan Via sontak Albert terhenyak.

Baru kali ini ia mendapatkan nasehat yang begitu mudah diterima. Dulu memang Shinta terbiasa menasehatinya saat Albert masih sekolah. Tapi sekarang mereka berjauhan. Melalui sosok Via, ia menemukan sisi keibuan yang sekian lama tak pernah ia rasakan kembali.

"Aku tahu ketua geng Maniac merupakan Kakak dari Mono, ketua geng The Black Tiger. Cepat atau lambat dia akan mencarimu. Sementara waktu, kamu belum aman diluar sana. Saranku, lebih baik malam ini kau bersembunyi dan tidur disini. Atau mungkin untuk beberapa hari kedepan sambil menunggu keadaan kondusif," lanjut Via.

Albert diam merenungkan semua yang dikatakan oleh Via. Memang apa yang dikatakan Via adalah benar adanya. Sehebat-hebatnya komandan di medan perang, mereka juga butuh strategi dan kemampuan membaca situasi.

"Aku mandi dulu," Via tak menunggu respon Albert dan segera menyambar bekas handuk yang tadi digunakan Albert tanpa rasa jijik sedikitpun.

Albert merebahkan tubuhnya diranjang Via untuk sejenak meredam kusutnya pikiran. Tak menunggu lama, Albert pun terlelap.

Albert kembali terjaga saat mendengar Via membuka kunci kamar mandi. Mata Albert yang terserang kantuk mendadak membelalak sempurna saat melihat Via keluar dari kamar mandi hanya dengan berbalutkan handuk. Pikiran Albert sudah piknik kemana-mana demi melihat sesosok keindahan melangkah santai tanpa peduli jika tubuhnya telah menjadi konsumsi mata Albert yang kelaparan.

Kulit dada atas, punggung, dan paha Via yang sebelum mandi adalah bagian tertutup, kini nampak terekspos lebih luas, terlihat putih bersih seputih porselen, begitu kontras dengan warna handuk yang berwarna hitam gelap.

"Dek, balik badan sana. Aku mau pakai baju nih!" Via membuka lemari pakaiannya.

"E-eh I-iya," Albert susah menelan saliva.

"Awas aja kalau ngintip!" ancaman yang sangat tidak berarti bagi seorang Albert, meski begitu ia tetap menurutinya.

Tak menunggu lama, Via sudah berganti dengan pakaian santai. Terusan blouse press body berbahan kaos warna abu membuat segala kelebihan pada tubuh Via terbentuk semakin menawan jiwa.

Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 23.00 malam. Albert sudah mengambil keputusan untuk bermalam disana menuruti apa yang dikatakan Via sebelumnya.

"Kamarku disebelah mana, Kak Via?" tanya Albert tak mau dianggap lancang jika tetap bertahan di kamar Via.

BUKKK

Via menjatuhkan tubuhnya diatas ranjang, tepat disamping Albert yang belum juga bergeser dari tempatnya.

Sontak aroma harum mewangi mengusik indera penciuman Albert. Aroma yang begitu khas, mengundang hasrat, dan akan selalu membekas dalam ingatan Albert sampai kapanpun.

"Kok tanya kamar sih. Ya disini juga kamarmu, Dek!" dengan cuek Via menengkurapkan tubuh sambil meraih remote televisi dan menyalakannya.

..._-_-_...

Terpopuler

Comments

Hades Riyadi

Hades Riyadi

Wuiiihh...bisa mantaabb²an neehh....🤔🙄😛💪👍👍

2022-09-29

0

Äï

Äï

maba sm mupeng itu apa?

2022-08-21

2

Jimmy Avolution

Jimmy Avolution

Joss...Embat Bert....😀

2022-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 1. Opening
2 2. Mengenal Sistem
3 3. Penjelasan Sistem
4 4. Kampus Orange
5 5. Pengeroyokan
6 6. Menuntut balas
7 7. Markas The Black Tiger
8 8. Gold Wings
9 9. Rumah mewah
10 10. Bersembunyi
11 11. Belum 24 jam
12 12. Pindah kosan
13 13. Bertemu The Frogs
14 14. Dialog sistem
15 15. Rahasia Clara Zavia
16 16. Analisa Silvana
17 17. Rencana Albert
18 18. Sabir error
19 19. Kekasih bayangan
20 20. Vila kaki gunung
21 21. Saatnya berkultivasi
22 22. Ruang hampa
23 23. Ngambek nih ye..
24 24. Persiapan berlatih bersama
25 25. Penjelasan & Klarifikasi
26 26. Kultivasi Kontemporer
27 27. Dewa guru
28 28. Aura Via
29 29. Ikrar Kesetiaan
30 30. Siap menyerang
31 31. I'm win
32 32. Mendung tanpo udan
33 33. Kekalahan Maniac
34 34. Merger
35 35. Shinta Cintya
36 36. Sisi rapuh
37 37. Fenomena baru
38 38. Master of Puppets
39 39. Prediksi Vano
40 40. Sebuah perusahaan
41 41. Bertemu Calon Mertua
42 42. Hancurkan saja mulutnya
43 43. Mari bercocok tanam
44 44. Belajar mengelola
45 45. Mahadewi
46 46. Mode galak
47 47. Petir menggelegar di hati
48 48. Sang Penerus
49 49. Rahasia Tuan Billy
50 50. Sejujurnya
51 51. Mereka lagi
52 52. Masa depan Albert dimulai
53 53. Bara Corps.
54 54. Lawan yang kuat
55 55. Kultivasi drastis
56 56. Versi mutakhir
57 57. Kloning Dewa Asmara
58 58. Salah mencari lawan
59 59. Mencari pilar
60 60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61 61. Pengintaian
62 62. Tiga Gadis
63 63. Sudah waktunya terbuka
64 64. Seperti butiran debu
65 65. Menggempur pilar timur
66 66. Welcome back, Silvana!
67 67. Tim Bayangan
68 68. Kultivasi tim bayangan
69 69. Menuju pilar utara
70 70. Bertemu Wilson
Episodes

Updated 70 Episodes

1
1. Opening
2
2. Mengenal Sistem
3
3. Penjelasan Sistem
4
4. Kampus Orange
5
5. Pengeroyokan
6
6. Menuntut balas
7
7. Markas The Black Tiger
8
8. Gold Wings
9
9. Rumah mewah
10
10. Bersembunyi
11
11. Belum 24 jam
12
12. Pindah kosan
13
13. Bertemu The Frogs
14
14. Dialog sistem
15
15. Rahasia Clara Zavia
16
16. Analisa Silvana
17
17. Rencana Albert
18
18. Sabir error
19
19. Kekasih bayangan
20
20. Vila kaki gunung
21
21. Saatnya berkultivasi
22
22. Ruang hampa
23
23. Ngambek nih ye..
24
24. Persiapan berlatih bersama
25
25. Penjelasan & Klarifikasi
26
26. Kultivasi Kontemporer
27
27. Dewa guru
28
28. Aura Via
29
29. Ikrar Kesetiaan
30
30. Siap menyerang
31
31. I'm win
32
32. Mendung tanpo udan
33
33. Kekalahan Maniac
34
34. Merger
35
35. Shinta Cintya
36
36. Sisi rapuh
37
37. Fenomena baru
38
38. Master of Puppets
39
39. Prediksi Vano
40
40. Sebuah perusahaan
41
41. Bertemu Calon Mertua
42
42. Hancurkan saja mulutnya
43
43. Mari bercocok tanam
44
44. Belajar mengelola
45
45. Mahadewi
46
46. Mode galak
47
47. Petir menggelegar di hati
48
48. Sang Penerus
49
49. Rahasia Tuan Billy
50
50. Sejujurnya
51
51. Mereka lagi
52
52. Masa depan Albert dimulai
53
53. Bara Corps.
54
54. Lawan yang kuat
55
55. Kultivasi drastis
56
56. Versi mutakhir
57
57. Kloning Dewa Asmara
58
58. Salah mencari lawan
59
59. Mencari pilar
60
60. Gold Wings Timur & Pertemuan 2 Surga
61
61. Pengintaian
62
62. Tiga Gadis
63
63. Sudah waktunya terbuka
64
64. Seperti butiran debu
65
65. Menggempur pilar timur
66
66. Welcome back, Silvana!
67
67. Tim Bayangan
68
68. Kultivasi tim bayangan
69
69. Menuju pilar utara
70
70. Bertemu Wilson

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!