Terpaksa Albert harus menghubungi Yoga, ketua geng The Frogs untuk meminta bantuan. Ia memberikan pengaturan untuk sedikit melakukan aksi akting.
Aksi akting tentang apa?. Tentu saja untuk mengalihkan perhatian geng Maniac yang sudah barang tentu selalu mengintai pergerakan Albert dan kawanannya.
Tugas Yoga dari geng The Frogs dan Heksa dari geng King Cobra adalah memindah konsentrasi kegiatan geng mereka sementara waktu di rumah Via. Albert ingin membuat kesan bahwa geng The Frogs dan Gold Wings dari Kampus Orange sedang menyatukan kekuatan di rumah Via. Namun Geng King Cobra sengaja tidak dimunculkan karena dipersiapkan sebagai pasukan bayangan.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya mengecoh lawan sehingga tidak memperhatikan pergerakan Albert dan ketiga temannya yang menuju Vila kaki gunung milik Via.
Asumsi Albert, geng Maniac tidak akan gegabah menyerang rumah Via kembali jika melihat 2 geng tengah berkumpul. Meski geng besar, mereka tak akan mengambil resiko terlalu besar. Kesempatan itu cukup untuk memberikan sedikit waktu bagi Albert dalam meningkatkan latihan di Vila kaki gunung.
"Silvana, tampilkan status sistem,"
[Dengan senang hati, Kakak. Aku ikut bersemangat melihat semangatmu]
--
FLIP-FLOPS SYSTEM
Ver. 1.00
📦📦📦📦📦📦📦📦
Inventory 1321 FF, Pedang White Dove
Saldo Rp. 105.500.000
Power : 14%
Basic : White Dove 7
Aura : Putih 7
Support : -
Bonus : Deposito Rp. 57.000.000
end.
--
[Peningkatan yang buruk untuk 3 bulan terakhir. Dasar pemalas]
"Pacar online yang sadis!"
[Jika aku lembek, Kakak akan semakin terpuruk. Sistem diciptakan untuk membantu meningkatkan kekayaan dan kemampuan Kak Albert. Bukan hanya sekedar jadi gebetan yang tidak punya arti]
"Iya, sayangkuuh. Aku akan mematuhi aturanmu demi cintaku padamu,"
[Prettt]
Albert tak lagi menjawab perkataan Silvana ketika 3 mobil yang mereka bawa telah berhenti didepan sebuah gerbang rumah yang tak kalah megah dari rumah Via. Vano, Via, dan Huri masing-masing mengemudikan 1 mobil sedangkan Sabir dan Albert yang belum menguasai ilmu menyetir hanya duduk manis seperti tuan besar.
"I-ini Vila?" Vano ternganga melihat bangunan tersebut saat mereka telah memasukkan mobil ke halaman dan menutup gerbang kembali.
"Selamat datang di Vila kaki gunung Viaa.." Via tertawa renyah.
"Gunung Via?" Sabir tergagap.
PLETAAKK!!
"Wadowww!!"
"Jauhkan pikiran mes-um itu dari kekasihku!" Albert menjitak mesra kepala Sabir.
"Uwwh..sakit, Monyong!" Sabir mengelus ubun-ubunnya.
"Lagian sih. Sebutin lengkap, Vila kaki gunung Via, bukan Gunung Via doanggg.." sembur Albert dongkol.
"Ini Vila ga kalah gede dari rumah kamu yang di kota, Kak." komentar Huri mengamati segala penjuru ruangan ketika mereka memasuki Vila.
"Biasa aja sih. Papaku punya lusinan rumah semacam ini," Via tersenyum.
"Lu mujur banget, Bert. Dapet cewek anak Sultan!" puji Vano blak-blakan.
"Gue macarin Via bukan karena kekayaannya. Tapi karena menemukan kecocokan," ujar Albert.
"Kecocokan dalam hal apa?" Huri penasaran.
"Cocok banget, gue miskin, dapet cewek kaya raya. Hahaha.." Albert tergelak berimbas datangnya 3 jitakan dari 3 pemuda harapan bangsa dan 1 cubitan pedas dari sang bidadari Vila.
PLETAAKK
"Anjritt!!" Albert kesakitan.
"Pilih kamar kalian sesuka hati. Kamar kalian tetap di lantai 1 seperti di rumah yang dulu!" instruksi Via mengarahkan pembagian kamar.
"Kalian berdua juga tetap di lantai 2?" tanya Vano seolah tak terima.
"Iya, kenapa?" Via melotot jenaka ke arah Vano.
"Ga papa sih. Ati-ati kecewa aja. Terompet Albert bengkok. Hahaha," seloroh Vano.
PLETAAKK
"Aduhh, Bert!"
Entah jitakan keberapa, hari itu mereka begitu panen jitakan satu sama lain. Sebuah bentuk kekompakan persahabatan nan anarki.
"Vano. Tawaran kamar di anulir. Kau tidur di taman belakang!" Via mendengus sensi.
"A-ampun, Nona besar. Saya bisa jadi santapan tikus kalau malam." Vano menghiba.
Via menggeleng, "Kau salah. Di belakang itu letaknya kandang singa peliharaan Vila ini yang kadang memang sengaja dilepas dari kandangnya agar tidak bosan," goda Via.
"Cilaka dua belas!!" Vano terduduk lemas.
"Hahaha, dasar bodoh. Kenapa bisa percaya banget dibohongi Kak Via?!" Huri mengolok-olok Vano yang gampang banget percaya.
"Ok semua siapkan diri. Karena waktu yang terbatas, nanti tengah malam akan kita mulai latihan dan meditasi. Simpan tenaga canda kalian untuk latihan nanti malam yang lebih penting. Latihan akan sangat menguras tenaga!" Perintah Albert yang mulai berjalan menaiki tangga tanpa mempedulikan keisengan Via yang sengaja mengerjai Vano.
HAUMMM
Suara raungan terdengar dari belakang Vila yang membuktikan bahwa ucapan Via adalah benar adanya. Dusudut ruangan, Vano meringkuk pingsan.
..._-_-_...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Jimmy Avolution
Nice...
2022-08-20
2
Lia Yulia
hayoloh...siapa itu yg mengaum di belakang😅kirain Via bercanda🤭
2022-08-04
1
Wiecha Mar
Vano Vano😋😋belum lihat,dengar suara singa aja udah pingsan😜😜😜😜kasihan deh lho,
2022-08-04
2