Bab 3

Keesokan harinya.

"Aaakkhhh! Aduh, Mak! Ampun, Mak, sakit!"

Terdengar suara rintihan Melody di sebuah rumah sederhana. Di sela suara rintihan gadis itu, terdengar pula pekikan tawa dari sahabatnya, Maya.

"Hahaha ...."

"Sedikit lagi, Nak. Tahan, ya!" ucap seorang wanita tua yang sedang memegangi kaki gadis itu dengan sangat kuat.

Prekkk!

"Huaaa! Kakiku," jerit Melody untuk yang kesekian kalinya.

"Sudah, sudah, Nak. Sudah selesai." Wanita tua tersebut kembali melemaskan otot-otot kaki Melody dengan lembut.

"Ya ampun, Melody! Coba lihat, gara-gara teriakkanmu, semua warga berdatangan ke tempat ini," ucap Maya.

Benar saja, banyak warga di sekitar tempat tinggal Mak Urut berdatangan. Mereka begitu penasaran dan ingin tahu siapa yang sudah berteriak-teriak di rumah wanita tua itu. Wajah cantik Melody terlihat merah merona. Dengan sekuat tenaga ia menahan rasa malu ketika melihat banyaknya kepala yang muncul dari balik pintu untuk menyaksikan dirinya.

"Maaf, Pak. Maaf, Buk." Melody menangkupkan tangannya sambil tersenyum kecut menatap para warga yang kini melihat ke arahnya.

Setelah menyaksikan sendiri apa yang terjadi di rumah itu, para warga pun kembali ke rumah mereka masing-masing sambil tertawa pelan.

"Memangnya teriakan ku tadi nyaring sekali, ya?" tanya Melody kepada sahabatnya yang setia membawanya ke Mak Urut langganannya.

"Bukan lagi! Kamu itu seperti seorang gadis yang disiksa oleh ibu tiri, tau nggak," sahut Maya sambil tertawa pelan.

"Ish, kamu belum tahu saja bagaimana rasanya! Moga saja suatu saat nanti kamu akan merasakan apa yang aku rasakan saat jni. Aku ingin melihat bagaimana reaksimu ketika di pijit oleh Mak Urut. Dan saat itu aku akan balas tertawaanmu, ha ha ha!" celetuk Melody sembari mencoba bangkit dari posisi duduknya.

"Duh, jangan begitu, dong. Nanti aku tidak bisa nyari uang lagi, Mel."

"Habisnya kamu ngeselin. Sejak tadi terus tertawa lantang. Menertawakan aku yang sedang kesakitan. Jadi, jika seandainya tadi aku adalah seorang anak tiri yang disiksa oleh Ibu tirinya, maka posisi kamu di sini adalah saudara tiri yang kejam."

Maya kembali tergelak. "Ah, kamu bisa aja. Iya deh, Maaf-maaf."

Maya membantu Melody berdiri kemudian melepaskan pegangannya setelah gadis itu bisa mempertahankan posisinya. Perlahan Melody melangkahkan kakinya sedikit demi sedikit. Gadis itu tersenyum lega karena kakinya sudah dapat digerakkan walaupun masih terasa sakit dan terlihat bengkak.

Ya, akibat terlalu dipaksakan 'manggung' tadi malam, kondisi kaki Melody semakin parah saja. Selain bengkak, ia pun susah menggerakkannya.

"Bagaimana, apa sekarang sudah baikan?" tanya Maya sembari memperhatikan kaki Melody.

"Setidaknya aku sudah bisa menggerakkannya."

Di sela perbincangan kedua gadis itu, tiba-tiba Mak Urut memotong pembicaraan mereka.

"Nak Melody, kalau Mak lihat dari aura wajahmu. Sepertinya ada sesuatu yang salah di sana. Mak tidak bisa menjelaskannya secara rinci karena itu bukanlah bidangnya Emak, tetapi Mak masih bisa melihatnya dengan jelas. Kalau kamu berminat, kamu bisa kunjungi Mak Sum, dia ahlinya soal itu."

Sontak saja Melody dan Maya menoleh ke arah wanita paruh baya itu. Melody terpelongo, sementara Maya tampak semringah mendengarnya.

"Mak Sum? Wah ... betul, Mel. Aku sering ke tempat Mak Sum buat buang sial," ucap Maya sambil terkekeh pelan.

Melody menatap heran kepada Maya. "Kamu percaya sama yang begituan, May?"

"Ya, percaya lah! Kenapa enggak," jawab Maya mencoba meyakinkan.

Melody mencebikkan bibirnya kemudian kembali menatap Mak Urut. "Memangnya wajah saya kenapa, Mak? Terlihat jelek?"

"Bukan seperti itu, Nak. Coba saja kamu kunjungi Mak Sum, dia bisa menjelaskannya secara rinci padamu."

"Iya, Mel. Jika kamu berminat, aku bisa mengantarkanmu ke sana," sela Maya dengan sangat antusias.

"Nanti akan kupikirkan lagi," jawab Melody yang masih bingung, antara percaya atau tidak.

...***...

Terpopuler

Comments

Atik Marwati

Atik Marwati

gara gara Mak sum nih melody ngejauhin galaxy

2023-04-09

0

Puja Kesuma

Puja Kesuma

😃😃suara melody mengalahkan suara toa ya sampe warga berdatangan

2022-08-05

3

Siti Nurmilah

Siti Nurmilah

wah kok sama di sini juga ada bu sum juga yg bisa menerawang😂

2022-07-08

2

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!