"Aku diterima kerja di sebuah Minimarket dekat pom bensin itu, loh, Mom, Dad!" jawab Berlian dengan sangat antusias.
Daniel menepuk jidatnya pelan sedangkan Galaxy hanya bisa menggelengkan kepala sambil membuang napas kasar. Berbeda dengan ekspresi kedua lelaki itu, Dania malah tertawa mendengar jawaban gadis kesayangannya itu.
"Kamu memang gadis yang sangat aneh berlian. Perusahan kita terbuka lebar untukmu. Kamu mau jadi apa? Semua bisa diatur," ucap Galaxy sambil menatap lekat kedua bola mata adik perempuannya itu.
"Kakakmu benar, Sayang. Bahkan jika kamu mau, kamu bisa menjadi asisten Daddy menggantikan Om Roy yang gajinya tidak main-main," sambung Daniel.
"Tidak! Aku tidak mau. Jika aku ikut Daddy atau Kak Gala, aku tidak akan pernah bisa hidup mandiri. Aku sengaja melamar kerja di sana agar aku tahu bagaimana susahnya mencari uang, Dad. Aku penasaran, kata orang-orang mencari uang itu susah. Sementara aku tidak pernah merasakan kesusahan. Aku hidup dengan segala kemewahan di rumah ini. Apapun yang aku minta pasti dikasih. Mau beli ini dan itu, tinggal gesek."
Daniel dan Gala saling tatap untuk beberapa saat dan akhirnya mereka mengerti apa maksud Berlian saat itu.
"Biarkan saja dia, Mas." Dania mengelus lembut punggung Daniel sambil tersenyum.
Daniel pun mengangguk. "Ya, terserah kamu saja lah. Tapi ingat, jika terjadi apa-apa di tempat kerjamu, jangan pernah bawa-bawa nama Daddy," ucap Daniel tampak acuh tak acuh.
"Sipp! Kalian tenang saja. Aku tidak akan pernah menyeret nama kalian! Aku janji," jawab gadis itu dengan sangat yakin.
"Aku penasaran apa posisimu di minimarket itu," ucap Gala sembari memasukkan sepotong roti panggang ke dalam mulutnya.
"Kasir," jawab Berlian singkat.
Peeppttt!
Gala menutup segera menutup mulutnya dengan tangan untuk menghindari roti panggang tersebut meloncat lagi dari mulutnya. Dengan sekuat tenaga, Gala menahan tawanya agar tidak percah.
"Gala!" tegur Dania. Sementara Berlian tampak mengerucutkan bibirnya setelah melihat reaksi Gala saat itu.
"Bukan begitu, Mom. Hanya saja aku merasa lucu karena putri dari keluarga besar Dirgantara ternyata menjadi seorang kasir di sebuah minimarket," jawab Gala yang kini tergelak di ruangan itu.
"Sudahlah, Gala. Jangan menertawakan Adikmu. Biarkan dia menjadi dirinya sendiri selama ia tidak menyusahkan orang lain," ucap Dania sambil tersenyum menatap Berlian.
"Hmm, hanya Mommy yang mengerti aku. Aku sayang Mommy!" Berlian bangkit dari posisinya kemudian menghampiri Dania dan memberikan pelukan erat kepada Sang Mommy.
"Iya, sama-sama, Sayang."
***
Setelah beberapa saat, acara sarapan bersama keluarga itu pun selesai. Daniel, Gala dan Berlian segera pamit kepada Dania kemudian berangkat menuju tempat kerja mereka masing-masing.
Di perjalanan.
Galaxy duduk bersandar di sandaran jok mobil dengan kaki menyilang. Ia memperhatikan jalanan yang begitu padat dengan berbagai macam kendaraan bermotor. Benda beroda empat dan dua tersebut tampak sibuk berlalu-lalang di jalanan ia lewati.
Hingga sebuah lampu rambu lalu lintas berwarna merah menyala dan membuat Pak Memet menghentikan laju mobilnya. Bukan hanya mobil milik Gala yang terdiam di tempat itu. Satu-persatu kendaraan beroda dua dan empat berhenti di tempat itu kemudian menunggu lampu berwarna hijau kembali menyala.
Sebuah motor matik berwarna pink berhenti tepat di samping mobil Gala. Gala memperhatikan motor tersebut kemudian beralih pada pengemudinya. Seorang gadis yang wajahnya tertutup helm berkaca hitam. Tidak kelihatan dengan jelas bagaimana rupa gadis itu. Hanya saja rambutnya yang panjang bergelombang dengan warna brown tersebut terlihat jelas terurai di punggungnya.
Seorang badut berkostum beruang lucu datang menghampiri gadis itu dengan membawa sebuah kantong bekas permen. Tanpa banyak bicara, gadis itu merogoh saku jaketnya kemudian mengeluarkan beberapa lembar uang kecil dan menyerahkannya kepada badut tersebut.
Sementara Gala terus memperhatikannya tanpa berkedip sedikitpun. Tiba-tiba saja gadis itu membuka helm lalu bercermin di kaca spion motornya.
Gala menegakkan tubuhnya, ternyata ia mengenali gadis itu. Gadis aneh yang kemarin menabraknya kemudian marah-marah tidak jelas. Gala tersenyum miring lalu membuka kaca mobil.
Menyadari hal itu, Melody pun melirik ke arah Gala dan sontak saja matanya pun melotot. "Kamu?!" pekiknya.
...***...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 38 Episodes
Comments
Lham Djiko
ceritA selnjutnyA
2022-08-20
4
Itarohmawati Rohmawati
jatuh cinta di lampu merah 😅😅
2022-08-13
4
Puja Kesuma
ternyata dunia mmg sempit ya gala... ketemu sama.gadis aneh itu lg😃😃
2022-08-12
1