JADILAH KEKASIHKU!

Oscar mengancingkan lengan mansetnya, lalu menghampiri Madame Brennen yang terbaring tanpa tenaga di atas sofa.

"Kau yakin tidak apa-apa?" Tanya Oscar seraya mengecup kening Madame Brennen, lalu merapatkan selimut wanita tersebut.

"Apa kau masih harus bertanya?" Jawab Madame Brennen seraya menipiskan bibirnya. Oscar sontak tertawa kecil.

"Maaf jika aku membuatmu kewalahan dan menghancurkan ruang kerjamu," ujar Oscar lagi yang jemarinya sudah bergerak menyusuri lekuk wajah Madame Brennen. Wanita empat puluh tahun tersebut langsung memejamkan mata seolah menikmati sentuhan tangan Oscar yang langsung membuatnya terhanyut.

Astaga!

Mereka baru saja menghabiskan waktu selama empat jam untuk bercinta di ruangan ini tadi. Dan sekarang sentuhan tangan Oscar sudah mampu membangkitkan gairah Madame Brennen lagi.

"Kau terlihat menikmati, Aster!" Goda Oscar yang langsung membuat wajah Madame Brennen bersemu merah.

Oscar sialan!

Bisa saja pria ini membaca raut wajah Madame Brennen.

"Tapi kita tak akan melanjutkannya. Aku tak ingin membuat kau pingsan," lanjut Oscar lagi, sebelum kemudian pria itu kembali mengecup kening Madame Brennen.

"Apa setelah ini aku tak akan bisa menyewamu lagi?" Tanya Madame Brennen merasa khawatir. Belum ada kepastian dari Naomi apakan kontrak eksklusif yang pernah ia tawarkan waktu itu diterima oleh Naomi atau tidak.

Wanita itu bahkan tak datang untuk membahasnya dan malah mengirimkan Oscar ke kantor Madame Brennen. Entah apa sebenarnya yang dipikirkan oleh Naomi.

"Aku tidak tahu soal itu," jawab Oscar setelah berpikir beberapa saat.

"Duduklah dulu disini, agar aku bisa bertanya beberapa hal padamu!" Titah Madame Brennen selanjutnya sambil berusaha untuk bangun dan duduk. Oscar dengan sigap membantu wanita paruh baya tersebut, lalu menarik satu kursi untuk ia duduk di depan Madame Brennen.

"Waktumu berharga, Aster!" Oscar mengingatkan.

"Sekretarisku akan mengurus semuanya," jawab Madame Brennen tanpa raut khawatir.

"Sekretarismu sepertinya efektif dan sangat bisa diandalkan," ujar Oscar yang langsung membuat Madame Brennen berdecak.

"Kita tak akan membahas tentang sekretarisku, Oscar!" Madame Brennen memperingatkan dengan tegas.

"Baiklah, maaf!"

"Jadi, tentang kontrak eksklusif itu bagaimana?" Tanya Madame Brennen dengan raut wajah serius.

"Itu urusan Naomi karena dia pemegang manajemen di agensi," jawab Oscar tegas.

"Tapi kau juga punya hak untuk menentukan, Osh!" Sergah Madame Brennen sok tahu.

"Aku sama sekali tidak punya hak!"ucap Oscar tegas.

"Aku bekerja untuk agensi milik Naomi, jadi aku harus sepenuhnya tunduk pada peraturan yang dibuat Naomi," tutur Oscar panjang lebar.

"Tapi kau baru melanggarnya hari ini!"

"Peraturan tentang rentang waktu tiga bulan yang digembar-gemborkan Naomi itu hanyalah bualan semata!"

"Profesionalitas agensi milik Naomi sepertinya harus dipertanyakan." Sinis Madame Brennen yang langsung menbuat Oscar tertawa kecil.

"Peraturan itu bukan bualan, Aster!"

"Naomi selalu profesional selama ini dan menerapkannya dengan ketat," tutur Oscar membela Naomi.

"Lalu sekarang, kenapa kau ada di kantorku dan menemuiku, padahal baru sekitar dua minggu yang lalu aku menyewamu!" Cecar Madame Brennen masih sinis.

"Karena itu adalah perintah dari Naomi," jawab Oscar datar yang sebenarnya juga bertanya-tanya kenapa mendadak Naomi membuatkan jadwal untuk dia bertemu Madame Brennen?

"Perintah Naomi? Bukankah itu artinya Naomi baru saja melanggar peraturan agensinya sendiri?" Sergah Madame Brennen seraya melipat tangannya di depan dada.

Oscar memilih untuk tak berkata-kata, karena pria itu juga sedikit bingung dengan jalan pikiran Naomi belakangan ini. Terakhir kali saat Naomi dan Oscar berdebat, Naomi begitu keras kepala dan menolak mentah-mentah permintaan Oscar agar diizinkan untuk bertemu Madame Brennen. Bahkan wanita itu sampai membuntuti dan memata-matai Oscar di acara pesta.

Tapi sekarang, kenapa mendadak Naomi memberikan izin dan malah membuatkan jadwal untuk Oscar bertemu Madame Brennen? Apa ini ada hubungannya dengan sakitnya Naomi?

"Oscar!" Tegur Madame Brennen sekali lagi yang langsung membuyarkan lamunan Oscar.

Oscar hanya menghela nafas, lalu bangkit dari duduknya dan memungut satu per satu pakaian Madame Brennen yang berserakan di lantai.

"Oscar, apa kau tidak mau mempertimbangkan lagi tawaran kontrakku tadi?" Desak Madame Brennen sekali lagi.

"Apa aku pernah mengatakan kepadamu tentang alasanku menjadi seorang escortman, Aster?" Tanya Oscar yang malah balik melontarkan pertanyaan pada Madame Brennen. Pria itu juga mulai memakaikan satu persatu baju Madame Brennen

"Ya! Pekerjaan ini mengakomodasi kebutuhanmu akan hubungan ranjang. Karena kau seorang petualang yang tak mudah terpuaskan," jawab Madame Brennen panjang dan lengkap.

"Tepat! Aku seorang petualang dan aku tak suka terikat pada satu orang!" Tukas Oscar yang langsung membuat Madame Brennen menghela nafas jengah.

"Tapi sampai kapan kau akan menjadi seorang petualang, Oscar?"

"Sampai ada kemauan dalam diriku untuk berhenti," jawab Oscar datar.

"Kemauan yang bagaimana maksudmu? Sampai kepuasanmu bisa tercapai?" cecar Madame Brennen sedikit emosi.

"Mungkin!" Oscar hanya mengendikkan kedua bahunya.

"Lalu bukankah tadi kau mengatakan kepadaku, kalau aku adalah wanita pertama yang berhasil membuatmu mencapai kepuasan!" tanya Madame Brennen lagi yang sesaat membuat Iscar diam dan menatap pada wanita itu.

"Kau mengatakannya saat kita bercinta tadi!" Tukas Madame Brennen mengingatkan, yang langsung membuat Oscar kembali bungkam.

Entah tadi sedang sadar atau tidak, tapi Oscar memang mengatakan persis seperti apa yang dikatakan Madame Brennen barusan. Oscar baru mengingatnya sekarang.

"Yang itu juga benar," jawab Oscar akhirnya ikut bicara jujur dan blak-blakan.

"Lalu kenapa kau tidak berhenti saja menjadi seorang petualang, dan menjadi kekasihku saja, Oscar?" tawar Madame Brennen sekali lagi dengan nada merayu.

"Kau bisa berhenti bekerja pada Naomi, dan aku akan menunjang hidupmu ke depannya. Memberikanmu tempat tinggal dan semua kehidupan mewah yang diinginkan semua orang," ujar Madame Brennen lagi yang seketika membuat Oscar menjadi dilema.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Fitri Anwar ALfhyank

Fitri Anwar ALfhyank

huffttt.... masih penasaran dgn naomi

2022-08-29

0

Elisa Damayanti

Elisa Damayanti

kmn bund....ayo dienteni pembacamu...

2022-07-06

0

keke global

keke global

lama lama madam brennen nuntut dinikahi

2022-07-06

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 79 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!