PANAS

Oscar baru saja akan menenggak sisa minuman di tangannya, saat pintu kamar pria itu tiba-tiba sudah mebjeblak terbuka. Naomi berdiri di ambang pintu seraya menatap marah pada Oscar.

"Apa ini, Osh?" Gertak Naomi yang langsung dengan cepat merebut botol beling berisi minuman tadi dari tangan Oscar.

"Apa? Itu hanya alkohol dan tak akan membuatku mabuk!" Jawab Oscar membela diri.

"Sudah kubilang untuk tak minum minuman sejenis ini!" Naomi memperingatkan Oscar dengan tegas.

"Aku tidak sedang melayani klien, Nao! Jadi biarkan aku menghabiskannya!" Oscar hendak merebut kembali botol tadi, namun Naomi bergerak sigap dan langsing menuang isinya hingga habis di wastafel kamar mandi.

"Brengsek!" Geram Oscar kesal.

"Apa sebenarnya yang mengganggumu?" Tanya Naomi setelah wanita itu selesai membuang botol beling tadi ke tempat sampah.

"Bukan apa-apa! Aku hanya sedang ingin minum! Itu saja!" Jawab Oscar yang sudah mendaratkan bokongnya dengan frustasi di atas sofa.

"Kau bisa bertemu psikiater besok. Sudah kuatur jadwalmu-"

"Sudah kubilang, aku tak butuh psikiater, Nao!" Jawab Oscar tegas.

"Tentu saja kau butuh!"

"Kau bahkan tak lagi tertarik untuk melayani klien yang lebih muda dan selalu memilih klien yang sudah berumur. Bukankah itu mengkhawatirkan?" Cecar Naomi seraya bersedekap.

"Kau itu yang mengkhawatirkan karena aku tak pernah melihatmu menjalin hubungan atau sekedar melampiaskan hasrat bersama para escortman koleksimu!" Oscar membalikkan kata-kata Naomi.

"Darimana kau tahu? Kau menyelidiki hidupku? Dasar lancang!" Sinis Naomi seraya bersedekap dan duduk di sofa laon yang berhadapan dengan Oscar.

"Jadi, apa kau benar-benar tak pernah tidur dengan pria manapun?" Tanya Oscar penasaran.

"Hubungan ranjang bukan prioritas hidupku saat ini! Aku sedang fokus pada bisnis escortman ini dan hubungan ranjang hanya sebuah selingan bagiku!" Jawab Naomi dengan nada pongah.

"Selingan?" Oscar tertawa mengejek.

"Mau mencobanya denganku? Agar kau tak lagi ragu dan aku bisa sekalian membuktikan kalau aku masih tertarik pada wanita yang lebih muda." Oscar menantang Naomi.

"Aku lebih tua darimu jika kau lupa!" Naomi menuding ke arah dada Oscar.

"Dan aku tak akan bercinta dengan pria yang bau alkohol!" Lanjut Naomi lagi seraya bangkit dari duduknya, lalu mengayunkan langkah untuk keluar dari kamar Oscar. Namun kemudian, wanita itu menghentikan langkahnya di ambang pintu dan menoleh pada Oscar.

"Berubah pikiran?" Tanya Oscar dengan nada sensual menggoda.

"Aku hanya ingin bilanv kalau aku akan memasang CCTV di kamarmu."

"Lalu kau tak ada jadwal bertemu klien besok pagi hingga sore. Jadi kau bisa pergi ke psikiater."

"Aku tak akan pergi!" Tolak Oscar cepat.

"Terserah!" Naomi memutar bola mata dengan malas.

"Malamnya kau akan menemani seorang klien ke acara pesta."

"Jadi siapkan staminamu dan jangan sampai membuat klien kecewa!" Tukas Naomi panjang lebar menjelaskan jadwal Oscar besok.

"Terima kasih saranmu, Nao! Aku akan mempersiapkan diriku untuk besok malam!" Oscar bangkit berdiri dan menghampiri Naomi. Namun Naomi malah sudah langsung pergi tanpa basa-basi terlebih dahulu pada Oscar.

"Mitch! Kau sudah pulang?" Samar-samar Oscar mendengar suara Naomi yang memanggil Mitch, escortman lain di agensi Naomi.

Oscar keluar dari kamar, lalu melihat ke lantai bawah dimana Naomi yang sudah menyambut Mitch dengan pagutan panas. Bahkan Mitch juga tak segan merem*s bokong Naomi. Lalu dua sejoli itu segera menghilang ke dalam kamar Naomi.

Oscar curiga!

Jangan-jangan selama ini, Jesslyn adalah anak kandung Mitch!

****

"Oscar! Kau datang juga?" Sapa Madame Brennen yang malam ini juga datang ke acara yang Oscar hadiri.

Sayangnya, Oscar menjadi teman kencan wanita kaya lain dan bukan teman kencan Madame Brennen.

"Kau berkonsultasi dengan psikolog Oscar juga, Aster?" Tanya Madame Theron yang malam ini menjadi teman kencan Oscar.

"Ya!"

"Oscar selalu bisa memberikan solusi yang terbaik di setiap konsultasi kami," lanjut Madame Brennen lagi, seraya menatap ke arah Oscar dengan tatapan menggodanya.

Dan seketika itu juga, Oscar ingin langsung menerjang wanita empat puluh tahun tersebut dan menyeretnya ke atas ranjang.

Sial!

"Ayo, Oscar!" Ajak Madame Theron selanjutnya pada Oscar yang masih menikmati lamunan liarnya hanya karena menatap lekuk tubuh Madame Brennen.

"Kami permisi, Madame Brennen!" Pamit Oscar sopan, saat Madame Brennen tiba-tiba menyelipkan sesuatu ke saku suit Oscar tanpa sepengetahuan Madame Theron tentu saja.

"Silahkan! Selamat menikmati acara malam ini bersama teman kencanmu, Theron!" Ucap Madame Brennen sebelum kemudian wanita itu mengipasi dirinya sendiri yang mendadak kepanasan karena melihat Oscar menggandeng wanita lain.

"Anda butuh sesuatu, Nyonya?" Tanya Johnson yang merupakan asisten Madame Brennen.

"Tidak! Aku hanya sedang ingin sendiri!" Jawab Madame Brennen tegas dan Johnson langsung undur diri serta memberikan ruang pada Madame Brennen.

Madame Brennen lalu melemparkan tatapannya ke lantai dansa, dimana Oscar sedang berdansa dengan anggun bersama Madame Theron disana.

Oh, kenapa ruangan ini terasa semakin panas!

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Fitri Anwar ALfhyank

Fitri Anwar ALfhyank

penasaran dngn Naomi... dan jesylin

2022-08-29

0

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

kipas mana kipas 😂😂😂😂

2022-07-03

0

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

no hp apa no hotel 🤭😂😂😂😂

2022-07-03

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 79 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!