[Selamat siang, Madame! Apa anda ada waktu untuk bertemu? Saya ingin membahas tentang kontrak eksklusif yang tempo hari anda tawarkan] -Naomi Olsen-
Naomi masih menunggu pesan balasan dari Madame Brennen. Wanita itu ganti mengutak-atik layar i-pad nya, seolah tak peduli pada jarum infus yang masih tertancap di lengannya.
[Kau berubah pikiran?] -Madame Brennen-
[Ya! Kapan anda ada waktu?] -Naomi Olsen-
[Aku pikir agensimu benar-benar profesional. Ternyata kau mudah terpengaruh] -Madame Brennen-
Jari Naomi diam sejenak dan tak langsung mengetikkan pesan balasan. Wanita itu meletakkan ponsel serta i-pad nya di pangkuan, lalu tangan kanannya mengurut tulang hidungnya sendiri.
[Sedang ada masalah internal di dalam agensi yang tak bisa saya jelaskan. Tapi saya juga tak memaksa anda, jika anda memang sudah berubah pikiran dan tak lagi tertarik pada salah satu escortman kami.] -Naomi Olsen-
[Terima kasih sekali lagi atas waktunya. Selamat siang, Madame Brennen!] -Naomi Olsen-
Tak ada balasan.
Naomi hanya menghela nafas, bersamaan dengan pintu kamar perawatannya yang dibuka dari luar. Oscar masuk dan langsung menghampiri Naomi dengan raut wajah tak senang.
"Apa aku perlu menyita ponsel dan i-pad mu itu agar kau benar-benar istirahat dan tak terus-terusan mengurusi koleksimu?" Cecar Oscar yang langsung membuat Naomi menyingkirkan kedua benda tadi dari pangkuannya.
"Kau tidak memberitahu Jesslyn soal sakitku, kan?" Tanya Naomi khawatir.
"Bagaimana aku harus memberitahu, jika dia saja tak pernah mau bicara padaku dan pada semua orang di rumah kecuali kau!" Jawab Oscar sinis. Jesslyn memang menghindari berbicara dengan semua escortman yang tinggal di rumah Naomi. Gadis itu akan mengurung diri di kamar seharian setelah pulang sekolah dan hanya akan keluar jika Naomi ada di rumah.
"Kenapa kau tidak pernah cerita soal penyakitmu?" Tanya Oscar seraya menarik kursi untuk duduk di samping bed perawatan Naomi.
"Bukan urusanmu!" Jawab Naomi masih dengan nada ketus khas Naomi.
Sudah sakit, masih saja menyebalkan!
"Tentu saja ini urusanku, Nao! Kau sudah seperti...." Oscar menjeda sejenak kalimatnya.
"Seperti apa? G*rmomu?" Tanya Naomi berucap kasar.
"Kau sudah aku anggap seperti kakakku." Oscar melanjutkan kalimatnya.
"Biarkan aku merawatmu," pinta Oscar selanjutnya yang hanya membuat Naomi memalingkan wajah, dan kembali mengambil ponselnya yang berbunyi. Ada pesan masuk dari Madame Brennen.
[Besok siang pukul dua di kantorku. Jangan terlambat karena waktuku sangat berharga] -Madame Brennen-
Naomi memejamkan matanya sejenak, sebelum kemudian wanita itu menoleh ke arah Oscar yang masih berada di tempatnya semula.
"Kau bisa melakukan sesuatu untukku, Oscar?" Ucap Naomi seraya menatap dalam pada Oscar.
"Melakukan apa?" Tanya Oscar cepat.
"Kau ingin bertemu wanita yang sudah membuatmu jatuh cinta dan memberikanmu kepuasan, kan?"
"Aku tak akan melanggar aturan agensi lagi, Nao! Aku tak akan membelot-"
"Terlambat!"
"Aku sudah membuatkan jadwal untuk kau bertemu Madame Brennen." Sela Naomi memotong kalimat Oscar.
"Temui Madame Brennen besok, dan pulanglah sekarang! Istirahat dan jangan minum alkohol!" Naomi meletakkan ponselnya kembali ke nakas, lalu wanita itu berbaring dan menarik selimut hingga menutupi kepalanya.
"Selamat malam, Oscar!" Pungkas Naomi seraya berbalik dan memunggungi Oscar. Naomi memejamkan kedua matanya dan menelan gumpalan pahit di tenggorokannya, saat air matanya mendesak untuk keluar.
Lupakan saja, Nao!
.
.
.
Terima kasih yang sudah mampir.
Jangan lupa like biar othornya bahagia.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 79 Episodes
Comments
Fitri Anwar ALfhyank
rahasia apakah sbnarx
2022-08-29
0
Ning cute
jgn2 nao pernah tidur bareng Oscar pas LG mabuk... trus Jessy anak Oscar....🧐
2022-08-11
0
Heny Hennay🌻
apa nao suka ya sma oscar🤔
2022-07-05
1