PENAWARAN KEDUA

Oscar menghujam berulang-ulang ke dalam milik Madame Anthony, hingga wanita paruh baya di bawahnya itu merasa kewalahan.

Namun sejak tadi Madame Anthony tidak mau berhenti dan harus Oscar akui kalau gairah wanita lima puluh tahun tersebut masih luar biasa.

"Kau masih bisa bertahan, Deasy?" Tanya Oscar memastikan sekali lagi. Bukan apa-apa, tapi wajah Deasy Anthony sudah mulai pucat sekarang dan Oscar hanya khawatir kalau-kalau wanita paruh baya ini akan pingsan nanti sebelum permainan berakhir.

"Sedikit lagi!" Madame Anthony mengerang dan Oscar sangat hafal kalau wanita tersebut akan mencapai pelepasannya sebentar lagi.

Oscar semakin mempercepat gerakannya, hingga akhirnya tubuh Deasy Anthony yang berada di bawah Oscar terasa mebegang, lalu milik Osvar yang masih melesak di dalam milik Madame Anthony terasa diremas dengan kuat. Namun tentu saja tak lantas membuat Oscar mencapai pelepasannya juga.

Sangat berbeda dengan saat Oscar bermain bersama Madame Brennen kemarin. Oscar benar-benar bisa mencapai ******* saat kemarin dirinya bermain selama hampir tiga jam bersama Madame Brennen.

Bercinta bersama seorang perawan selama tiga jam!

Oscar benar-benar seperti baru saja menang jackpot!

"Kau mendapatkannya juga?" Tanya Madame Anthony yang nafasnya masih terengah-engah.

"Ya!" Dusta Oscar seraya mengulas senyum tipis. Oscar melepaskan pengamannya yang bahkan tak terisi oleh apapun, lalu membuangnya secara diam-diam tanpa sepengetahuan Madame Anthony. Tentu saja Oscar tak mau membuat kliennya tersebut tersinggung!

Dan ini semua adalah bagian dari profesionalitas agensi escortman tempat Oscar bernaung.

Meskipun sebenarnya Oscar memang adalah tipe pria yang tak cepat merasa puas. Meskipun ia melayani banyak wanita dan mampu bercinta selama berjam-jam, namun untuk bisa mencapai pelepasan bukanlah hal yang mudah bagi seorang Oscar Petrichor.

Hal ini jugalah yang menjadi alasan lain Oscar menjalani hidup sebagai seorang escortman. Oscar merasa kalau profesi ini sangan mendukung dan mengakomodasi kebutuhan Oscar akan hubungan ranjang dan uang tentu saja.

Semua orang butuh uang untuk hidup dan bersenang-senang!

Oscar mengancingkan manset di lengannya sebelun kemudian pria itu menghampiri Madame Anthony yang masih berbaring dannhanya menutupi tubuh polosnya dengan selimut.

"Kau mau aku sewa secara eksklusif, Osh? Aku menyukaimu dan merasa puas dengan pelayananmu," tawar Madame Anthony blak-blakan yang langsung membuat Oscar mengulas senyum tipis.

"Anda sudah membaca peraturan dari agensi, Madame? Klien dilarang menyewa escortman secara eksklusif!" Jawab Oscar diplomatis.

Oscar memakaikan satu persatu pakaian ke tubuh polos Madame Anthony yang memang sudah terlihat berubah karena faktor usia. Namun meskipun begitu, wajah wanita lima puluh tahun tersebut masih terlihat seperti seorang wanita tiga puluh tahun. Sekali lagi, uang selalu bisa memperbaiki penampilan para wanita kaya.

"Aku akan membayar lima kali lipat!" Madame Anthony mengiming-imingi Oscar dan sepertinya masih berharap kalau Oscar akan berubah pikiran.

"Saya tidak akan melanggar peraturan dari agensi, Madame!" jawab Oscar tegas.

"Kau tidak harus memberitahu Naomi, Osh! Aku akan mentransfer bayaranmu ke rekening pribadimu!" Ujar Madame Anthony lagi memberikan solusi. Sepertinya wanita tua ini begitu terpesona dengan Oscar Petrichor.

"Maaf, tapi-" kalimat Oscar terpotong saat ketukan terdengar dari luar kamar Madame Anthony.

"Sepertinya waktu saya sudah habis, dan ini saatnya saya pergi, Madame!" Oscar merapikan kembali suit serta rambutnya sebelum pria itu mengayunkan langkahnya ke pintu kamar Madame Anthony.

Madame Anthony tak tinggal diam dan mengikuti langkah Oscar sekalian menegur siapapun yang sudah lancang mengetuk pintu kamarnya.

"Nyonya Anthony, ada Tuan muda di depan," lapor seorang maid yang hanya diabaikan oleh Madame Anthony. Wanita itu sudah dengan cepat menyusul langkah Oscar yang bergerak ke arah pintu depan.

"Aku berharap kau akan memikirkan kembali penawaranku tadi, Oscar!" ujar Madame Anthony sekali lagi berusaha merayu Oscar.

"Aku tidak bisa, Deasy! Maaf!" Jawab Oscar kali ini dengan nada yang lebih tegas

"Lagipula, bukankah agensiku sudah menjelaskannya di awal?" Sambung Oscar lagi seraya menghentikan langkahnya. Ekor mata Oscar melirik ke arah seorang pria yang sepertinya sebaya dengan Iscar atau mungkin lebih muda darinya sedang berdiri bersama seorang wanita yang sepantaran.

Siapa mereka? Anak-anak Madame Anthony?

"Selamat siang, Deasy. Kau partner yang luar biasa!" Pamit Oscar akhirnya seraya memuji dan mencium tangan Madame Anthony. Oscar segera berbalik dan melangkah dengan pongah melewati kedua anak Madame Anthony tadu dengan tatapan sinis karena tatapan anak laki-laki Madame Anthony itu juga tak bersahabat.

Dua pria itu saling melempar delikan saat mereka berpapasan, dan tak ada sapaan apapun yang terlontar dari bibir keduanya.

Cih!

Ibunya yang jelas-jelas menyewa Oscar, lalu kenapa anaknya harus sinis pada Oscar? Dasar orang kaya.

Oscar terus melanjutkan langkahnya dan akhirnya meninggalkan rumah megah Madame Anthony.

.

.

.

Udah tahu sambungannya scene yang mana, kan?

"Queen of Alexander's" bab 122

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Sulaiman Efendy

Sulaiman Efendy

PARAH BANGET NIH BESANNYA DEAN... SDH TUA MSH BINAL.. APA GK MALU SAMA UMUR, SAMA ANAK, SAMA MNNTU, SAMA CUCU DN SAMA BESAN.

2023-05-21

0

Raffa&kaifa& Ibrahim

Raffa&kaifa& Ibrahim

tapi ak penasaran sama bapaknya Edward,ap benar bengkok

2022-07-02

0

alvalest

alvalest

aku marathon lo tp ud abis ja...wkwkwk

2022-07-02

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 79 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!