MADAME BRENNEN

Oscar melangkah masuk ke dalam mansion Madame Brennen yang mewah. Seorang pria yang sepertinya seusia dengan Naomi langsung menyambut Oscar dan memasang senyuman ramah meskipun Oscar tahu kalau senyuman itu hanya palsu belaka.

Hampir semua pria yang tahu pekerjaan Oscar Petrichor pasti akan memandang remeh pada Oscar. Atau mungkin mereka hanya iri pada pekerjaan Oscar yang bisa menemani para wanita kaya.

"Selamat datang, Tuan Oscar! Saya Johnshon, sekretaris Madame Brennen," ujar pria bernama Johnson itu memperkenalkan dirinya pada Oscar.

"Ya!" Jawab Oscar singkat dengan gesture pongah tentu saja. Oscar tidak suka berbasa-basi pada orang yang bukan merupakan kliennya,apalagi jika orang itu menatapnya dengan sinis dan merendahkan. Pekerjaan Oscar tidak serendah itu!

"Mari saya antar ke ruangan Madame Brennen!" Ajak Johnson lagi yang kali ini hanya dijawab Oscar dengan anggukan kepala. Dua pria itu lanjut berjalan menyusuri lorong panjang dimana dibagian kiri dan kanan lorong berjejer lukisan mahal dari para pelukis ternama.

Sekilas mungkin lukisan itu terlihat hanya dipajang begitu saja dan memberikan kesempatan pada tangan jahil pengunjung mansion Madame Brennen ini untuk menyentuh atau mungkin mencurinya. Tapi jika dilihat lebih jelas, di depan lukisan-lukisan mahal tersebut sebenarnya sudah dipasang pengaman inframerah yang akan langsung menyakiti tangan siapapun yang penasaran ingin menyentuh atau mengambil barang seni berharga ratusan juta tersebut.

Ya, sungguh pengamanan kelas atas!

Dan sebaiknya anak-anak sejenis Jesslyn tidak perlu berkunjung ke mansion Madame Brennen ini atau mereka bisa kehilangan jari-jari mungil mereka kapanpun.

Tapi kenapa Oscar malah memikirkan Jesslyn?

Menyebalkan!

Oscar dan Johnson akhirnya tiba di ujung lorong, dimana terdapat pintu besar dengan ukiran mewah yang menandakan kalau itu bukanlah ruangan sembarangan.

"Silahkan masuk, Tuan Oscar! Madame sudah menunggu anda!" Ucap Johnson seraya membuka pintu mewah tadi.

Oscar melangkah masuk dengan pongah, meninggalkan Johnson yang sudah kembali menutup pintu. Oscar mengedarkan pandangannya ke dalam ruangan mewah yang merupakan ruang kerja merangkap kamar pribadi Madame Brennen sepertinya. Karena selain ada meja kerja, di ruangan tersebut juga ada sofa mewah serta sebuah ranjang mewah.

"Selamat siang, Oscar Petrichor!" sapa Madame Brennen dengan senyuman ramahnya. Wanita berusia empat puluh tahun tersebut bahkan masih terlihat muda dan segar. Perawatan mahal memang hasilnya tak pernah mengecewakan.

"Panggil saja Oscar, Madame!" Jawab Oscar sopan yang langsung meraih tangan madame Brennen dan mengecupnya. Sebuah gerakan sederhana yang membuat wajah Madame Brennen sedikit bersemu merah. Puber kedua sepertinya!

"Kau bisa memanggilku Aster kalau begitu," ujar Madame Brennen selanjutnya yang kedua tangannya sudah saling menggenggam. Apa wanita empat puluh tahun tersebut sedang grogi sekarang?

"Kita sudah pernah bertemu saat kau menemani Deasy Anthony waktu itu. Kau ingat?" Tanya Madame Brennen selanjutnya berbasa-basi pada Oscar.

"Tentu saja saya ingat, Madame!" Jawab Oscar seraya mengulas senyum tipis.

"Aku langsung meminta Johnson untuk mencari informasi tentangmu, lalu aku menghubungi Naomi dan disinilah kau sekarang!" Cerita Madame Brennen lagi seolah wanita itu sedang berusaha menutupi rasa gugupnya pada Oscar.

"Saya juga merasa senang karena anda mengundang saya, Madame-"

"Aster!" Madame Brennen memotong dan mengoreksi panggilan Oscar kepadanya.

"Ah, iya!"

"Aster!"

"Aku senang karena kau sudah mengundangku ke kantormu yang mewah ini," ulang Oscar seraya memasang senyuman tipis yang menjadi ciri khasnya. Meskipun hanya senyuman tipis, namun sudah mampu membuat para wanita kaya seperti madame Brennen ini bertekuk lutut kepadanya.

"Oh iya! Kenapa kau hanya berdiri saja sejak tadi, Oscar?"

"Silahkan duduk!" Madame Brennen menunjuk ke satu sofa single dan mempersilahkan Oscar untuk duduk di sana. Lalu wanita empat puluh tahun tersebut duduk di sofa lain yang berhadapan dengan Oscar. Madame Brennen masih tak berhenti menatap lekat pada Oscar, seolah wanita paruh baya tersebut begitu kagum pada ketampanan Oscar.

"Jadi, apa semua klien yang menyewamu selalu menginginkan hubungan ranjang? Apa ada yang menyewamu untuk melakukan hal lain? Hanya bercakap-cakap misalnya?" Cecar Madame Brennen lagi masih sambil merem*s jemarinya. Sepertinya wanita paruh baya itu sedikit gelisah atau mungkin grogi.

"Klien menyewa saya untuk melakukan hal apapun yang mereka sukai, Aster! Dan sudah menjadi tugas saya untuk melayani mereka sebaik-baiknya." Jawab Oscar diplomatis. Bibir Madame Brennen langsung menyunggingkan sebuah senyuman.

"Lalu, apa kau selalu mendapatkan klien yang sudah berumur?"

"Maksudku, kau terlihat masih muda dan-'

"Usia saya tiga puluh tahun, Madame," ujar Oscar memotong kalimat Madame Brennen yang tentu saja langsung membuat wanita empat puluh tahun itu terkejut.

"Kau masih begitu muda! Aku pikir kita sepantaran." Madame Brennen terlihat sedikit salah tingkah.

"Bagi saya umur bukan masalah,karena agensi sudah mempercayai saya untuk melayani klien yang berumur dan saya menyukainya," jawab Oscar dengan raut wajah begitu meyakinkan.

"Begitu, ya!"

"Berarti memang bukan masalah bagimu untuk melayani wanita yang lebih tua ini dan...." Madame Brennen menjeda sejenak kalimatnya dan Oscar langsung mengangkat sebelah alisnya.

"Dan?" Tanya Oscar penasaran.

"Dan perawan."

.

.

.

Deasy Anthony adalah Mommy-nya Edward Anthony.

Edward Anthony siapa?

Suaminya Elleanore Queen Alexander, anak bungsu Dean Alexander dan Felichia.

Kisah Edward dan Elleanore ada di "Queen of Alexander's"

Kisah Dean Alexander dan Felichia ada di "Rahim Untuk Sahabat Suamiku"

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

susi 2020

susi 2020

🤣🤣🥰😘

2023-02-28

0

susi 2020

susi 2020

😘😍

2023-02-28

0

Nadia

Nadia

kalau yg lama2 Sy sdh baca semua karya author,yg baru2.tamat belum, apalagi yg on going

2022-10-25

1

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 79 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!