ANCAMAN

"Kau mau memberitahuku tentang isi surat yang tadi diselipkan Madame Brennen di sakumu?" Tanya Naomi membuka obrolan setelah mobil yang ia kemudukan mrlaju meninggalkan kediaman Madame Theron.

"Surat apa maksudmu? Madame Brennen tak menyelipkan surat apapun di sakuku," elak Oscar menyangkal. Pria itu juga merogoh sakunya untuk membuktikan pada Naomi.

"Kau sudah membuangnya di toilet! Tentu saja itu tidak ada di sakumu!" Ujar Naomi sinis. Oscar langsung berdecak karena Naomi yang selalu saja seperti cenayang yang tahu segalanya.

"Apa ada peraturan di agensi yang melarang escortman menjalin hubungan dengan seseorang?" Tanya Oscar memecah keheningan.

"Apa masih perlu aku jelaskan dan jabarkan?" Nada bicara Naomi tetap terdengar sinis.

"Aku hanya bertanya." Oscar berguman pelan. Namun cukuo keras untuk bisa didengar oleh Naomi.

"Kau jatuh cinta pada Madame Brennen, hah? Atau Madame Brennen sudah memberikanmu sesuatu yang membuatmu tergila-gila kepadanya?"

"Oh, aku lupa! Madame Brennen mungkin sudah mengatakan padamu tentang tawaran kontrak eksklusif yang akan ia tukar dengan dua persen dari total kekayaannya itu."

"Jadi kau merasa terhipnotis dan langsung mencari celah untuk terus mebemuinya atau mungkin kau ingin melanggaf peraturan agensi yang melarang escortman membuat kontrak eksklusif?" Naomi bercerocos panjang lebar, dan demi apapun Oscar benar-benar bingung dengan semua cerocosan Naomi tadi.

Kontrak eksklusif apa?

Lalu dua persen dari kekayaan Madame Brennen?

Apa sebenarnya maksud Naomi?

"Bisakah kau bicara pelan-pelan? Aku benar-benar bingung dengan arah pembicaraanmu barusan!" Pinta Oscar seraya berseru pada Naomi.

"Madame Brennen menawarkan kontrak eksklusif untukmu! Apa dia sudah mengatakannya kepadamu?" Tanya Naomi seraya menginjak rem mobilnya karena kini Oscar dan Naomi sudah tiba di rumah Naomi yang sekaligus menjadi tempat tinggal Oscar dan escortman lain.

"Madame Brennen tak mengatakan apapun mengenai kontrak eksklusif." Jawab Oscar jujur.

"Lalu kenapa kau seolah begitu tergila-gila pada wanita kaya itu dan selalu saja mencari celah untuk menyelinap dan menemuinya?" Cecar Naomi menatap penuh selidik pada Oscar.

"Mungkin aku jatuh cinta pada Madame Brennen," Oscar melipat kedua tangannya di belakang kepala, lalu menengadah dan mebatap ke langit-langit mobil.

Oscar juga tidak tahu perasaan macam apa sebenarnya yang tengah ia rasakan saat ini. Atau mungkin ini hanya efek dari Oscar yang sudah mengambil keperawanan Madame Brennen, mengingat selama ini Oscar belum pernah bermain bersama seorang perawan.

"Seorang Oscar Petrichor jatuh cinta?" Nada bicara Naomi terdengar mencibir.

"Kau ingat tentang motivasiku saat aku memutuskan untuk menjadi seorang escortman, kan?" Tanya Oscar tiba-tiba seraya menegakkan tibuhnya dan menatap serius pada Naomi.

"Tentu saja!"

"Seorang Oscar sangat sulit mendapatkan kepuasan dalam hubungan ranjang. Jadi ia selalu ingin berpetualang untuk bisa menemukan kepuasan tersebut." Naomi menjabarkan tentang motivasi Oscar yang ternyata masih begitu wanita itu ingat.

"Jadi, apa bersama Madame Brennen kau akhirnya bisa menemukan kepuasan itu?" Tanya Naomi selanjutnya dengan nada sinis.

"Aku rasa begitu," jawab Oscar jujur dan blak-blakan.

"Jadi, bisakah aku bertemu Madame Brennen sekali lagi, Naomi yang baik!" Pinta Oscar memohon yang langsung membuat Naomi bersedekap dan mendengus.

"Tidak!"

"Peraturan tetaplah peraturan!" Jawab Naomi tegas yang tentu saja langsung membuat Oscar menggeram.

"Kau mau aku membelot, Nao?" Ancam Oscar saat Naomi sudah membuka pintu mobil dan hendak turun.

"Aku punya semua data rinci tentang klien. Dan jika kau ataupun Aster Brennen melanggar peraturan di agensi, aku tak akan segan membeberkan berita yang akan mengguncang karier Aster Brennen."

"Kau tidak mau wanita yang membuatmu jatuh cinta itu menjadi gila karena nama baiknya tercoreng, kan?" Naomi menatap licik pada Oscar yang balas menatapnya dengan sengit.

"Kenapa kau begitu kejam, Nao?" Tanya Oscar tak terima.

"Aku bukan kejam! Aku hanya profesional!" Sergah Naomi mencari pembenaran.

"Itu bukan profesional! Tapi itu egois!" Sergah Oscar yang tetap keras kepala.

"Aku akan mencari cara untuk menemui Madame Brennen!" Ancam Oscar lagi pada Naomi yang hanya mengabaikannya. Naomi mengayunkan langkahnya ke arah pintu dan meninggalkan Oscar yang masih berteriak-teriak seperti orang gila.

"Aku juga akan keluar dari agensimu kalau perlu!" Teriak Oscar kembali mengancam Naomi yang kini memegangi kepalanya seraya terus melangkah ke arah pintu rumah.

"Naomi Olsen! Apa kau mendengarku?" Teriak Oscar sekali lagi saat tiba-tiba Naomi menghentikan langkahnya tepat di depan pintu. Wanita itu diam sebentar, sebelum kemudian tubuhnya ambruk ke lantai.

"Naomi!" Oscar secepat kilat menghampiri Naomi yang tiba-tiba jatuh pingsan.

Ada apa dengan Naomi?

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Jangan lupa like biar othornya bahagia.

Terpopuler

Comments

Fitri Anwar ALfhyank

Fitri Anwar ALfhyank

tmbh pnasaran

2022-08-29

0

💝GULOJOWO💝

💝GULOJOWO💝

Hamidun mungkin 🤔🤔🤔🤔

2022-07-04

0

keke global

keke global

hamil kali yaa anaknya Mitch hehehe

2022-07-04

0

lihat semua
Episodes
Episodes

Updated 79 Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!