Alveer mengantar Ayla kembali ke kantor, tidak banyak kata pada keduanya, Ayla yang sudah berhenti menangis tidak habis pikir dengan sikap Alveer yang dia anggap sebagai sopir taksi online itu.
Ayla turun dari dalam mobil setelah Alveer memberhentikan mobilnya tepat di depan kantor, untung suasana kantor cukup sepi mungkin karena sudah masuk jam kantor semua karyawan sudah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing.
Satpam yang menjaga pintu didepan terkejut saat melihat Ayla turun dari dalam mobil bos mereka, Ayla melempar senyum pada satpam tersebut saat melewatinya.
Setelah memastikan Ayla sudah masuk kedalam gedung barulah Alveer keluar dari mobilnya.
Alveer melempar kunci mobilnya pada satpam tersebut untuk diparkiran mobilnya.
" Jangan banyak bicara jika masih betah kerja di sini!" ucap Alveer tegas saat melewati satpam tersebut
Satpam yang mengerti maksud kata-kata Alveer mengangguk " Siap bos!" ucapnya sedikit bergetar
Alveer berjalan tegas seperti biasanya, aura dingin selalu mendominasi.
Tidak ada yang berani menatapnya semua karyawan yang berpapasan dengannya menunduk memberi hormat.
" Al tunggu!" panggil Desi saat Alveer hendak masuk ke dalam lift khusus atasan
" Al kata Arlan loe beberapa hari yang lalu meminta data anak-anak magang buat apa?" tanya Desi yang berbicara tanpa bahasa formal ketika hanya berdua dengan Alveer
" Bukan urusan loe, udah sana kerja!" sahut Alveer
" Loe emang ya udah satu paket komplit sama Arlan, nyebelin!" kesal Desi
" Memangnya Arlan jawab apa?" tanya Alveer
" Sama kayak jawaban loe" Desi menekuk wajahnya kesal
" Makanya jangan kepo dengan urusan orang, mending cari pacar sana, wanita itu enggak baik kelamaan jomblo!" ucap Alveer
" Eh jomblo teriak jomblo!" balas Desi
" Sebentar lagi gue lepas tuh gelar jomblo!" Ucap Alveer yang langsung masuk ke dalam lift
" Maksudnya apa? apa Alveer sudah punya pacar?". gumam Desi
" Al tunggu!" pintu lift sudah tertutup Desi mendengus kesal menatap pintu lift yang sudah tertutup
Sampai di ruangannya Alveer mengendurkan dasinya, rasanya sesak saat teringat dengan Ayla yang menangis di dalam mobilnya.
"Akhhh.... kenapa gue lakukan itu sih sama dia, pasti sekarang dia marah dan enggak mau bertemu gue lagi!" kesal Alveer marah pada dirinya sendiri.
Alveer sedari tadi bekerja tidak bisa konsentrasi, bayangan wajah Ayla yang sedang menangis terus saja mengganggu pikirannya, hingga waktu makan jam siang pun tidak ada satupun pekerjaan Alveer yang beres.
" Gue harus menemui Ayla dan meminta maaf, tapi bagaimana caranya?" Alveer bermonolog dengan dirinya sendiri
Tiba-tiba terbesit di pikirannya untuk menelpon Ayla, Alveer pun meraih ponselnya yang ia letakkan di atas meja kerjanya.
Tuuuuutttttt......
Tuuuuuutttt......
Sudah 2 panggilan tapi tidak juga ada jawaban, Alveer tidak menyerah ia pun kembali menghubungi Ayla
Sementara diruang kerjanya Ayla sedang mendapat ocehan lagi dari mbak Nia yang selalu merasa kurang puas dengan kinerja Ayla, entah apa yang wanita itu inginkan setiap kali memeriksa hasil kerja Ayla selalu saja kurang puas
" Yang ini kamu kerjakan lagi dengan benar, saya tidak mau sampai ada kesalahan lagi!" omel Mba Nia
" Tapi mba, saya sudah mengerjakan sesuai dengan apa yang mba Nia instruksikan!" protes Ayla membuat Mba Nia tambah kesal karena Ayla berani membantah
" Kamu sudah berani membantah ya?" marah mba Nia
" Bukan begitu mba, tapi ini sudah saya kerjakan sesuai dengan berkas yang mba Nia berikan ke saya, jika harus dikerjakan ulang bagian mana yang harus saya perbaiki mba?" mba Nia semakin geram karena ternyata Ayla banyak bicara juga dia pikir Ayla adalah gadis lugu dan polos
" Ini semua kamu kerjakan ulang, saya tidak mau tau hasilnya harus lebih baik dari ini!" ucap mba Nia tegas dan tidak mau dibantah
Ayla akhirnya memilih untuk pasrah, protes pun akan sia-sia, mba Nia adalah senior jika ia melaporkan dirinya ke atasan sudah pasti lebih dipercaya dibandingkan dia yang hanya seorang mahasiswa magang
" Baik mba" jawab Ayla mengalah
Mba Nia tersenyum miring setelah itu keluar dari ruangan tersebut dan pergi untuk makan siang karena sudah waktunya jam istirahat
" Ay loe enggak istirahat?" tanya Mina
" Kerjaan gue banyak, gue heran tuh orang enggak ada capeknya apa ya selalu aja bikin kerjaan orang terus!" kesal Ayla
" Yang sabar deh Ay, tapi saran gue mending loe istirahat aja dulu soal kerjaan entar ajalah, kerja juga kan butuh tenaga dari mana loe dapet tenaga kalau loe enggak makan!" ucap Mina
" Iya betul Ay, mending makan dulu lah!" timpal Sasa
" Kalian duluan aja deh, gue nitip roti sama susu kotak ya!"
" Yaudah kalau gitu, nanti gue beliin!" sahut Mina
Ayla pun sibuk mengerjakan pekerjaannya dan tidak menyadari ponselnya yang terus saja berdering.
Alveer semakin gusar karena Ayla tidak juga mau menjawab panggilan teleponnya padahal ini sudah masuk jam istirahat, tidak mungkin Ayla masih sibuk dengan pekerjaannya, pasti Ayla sedang menghindari dirinya pikir Alveer
Karena merasa penasaran Alveer pun pergi ke kantin, semua karyawan yang melihat atasannya itu berdiri di depan pintu kantin sambil memperhatikan satu persatu karyawannya membuat mereka semua ketakutan, apalagi tidak biasanya atasannya tersebut datang ke kantin khusus karyawan
Alveer tidak melihat Ayla dimanapun, akhirnya dengan wajah kecewa Alveer memutuskan untuk kembali ke ruangannya.
Semua karyawan bernapas lega setelah melihat Alveer sudah pergi, Alveer yang ingin kembali ke ruangannya pun tiba-tiba terbersit untuk pergi ke ruangan Ayla
Betapa terkejutnya Alveer saat melihat sosok gadis yang dicarinya sedang sibuk di depan layar laptopnya, padahal sudah waktunya jam makan siang.
" Kenapa dia masih saja bekerja?" gumam Alveer menatap Ayla dari balik kaca.
Alveer merogoh saku celananya dan mengambil benda pipih miliknya untuk menghubungi seseorang
..." Hallo!"...
" Bawakan makan siang ke ruangan Ayla, sekarang!" ucap Alveer tegas
..." Iya"...
Arlan mendengus kesal baru saja ia akan pergi makan siang tapi sudah mendapat tugas dadakan.
Sekitar 15 menit Arlan sudah sampai di depan ruangan Ayla
" Al, ini!" Arlan menyerahkan kantong yang berisi makanan pada Alveer
" Udah sana loe pergi!" usir Alveer
" Untung bos loe, kalau bukan aja"
" Kalau bukan apa?"
" Kalau bukan ya gue mana mau loe ganggu makan siang gue!" ucap Arlan yang langsung buru-buru pergi
Alveer masuk ke dalam ruangan Ayla tanpa bersuara, Ayla tentu saja dibuat kaget saat sebuah tangan kekar tiba-tiba berada di depan dadanya untuk mematikan layar laptopnya
" Aaa...!" jerit Ayla saking kagetnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Edah J
Sebel dengan peran yg namanya Nia ngeselin amat😏
2022-12-31
1
Qaisaa Nazarudin
Apa di setiap ruangan kantor gak ada CCTV nya ya??kan biasa Boss nisa liat melalui CCTV gak perlu repot2 mencari2.,,
2022-12-12
0
🍭ͪ ͩႮოi⛅ͧ ͫ ͥ
kepo amat juga c desinyaa yaa jomblo teriak jomblo salah kali kamu desi😂😂😂 kamu suka arlan yaa desii
2022-10-03
0