3 Minggu sudah Ayla bekerja sebagai mahasiswa magang di perusahaan EK Grup, bekerja di lapangan membuat Ayla dan Andi kini semakin akrab bukan dengan Andi saja dengan senior lainnya pun Ayla sudah semakin akrab, sikapnya yang supel dan pandai bergaul membuat siapapun yang mengenalnya pasti menyukainya kecuali mba Nia yang selalu bersikap ketus dan selalu saja mencari-cari kesalahan Ayla
" Ay bagaimana kabar pak sopir loe, tumben udah beberapa hari ini gue enggak dengar loe cerita soal dia?" tanya Mina saat mereka sedang berada di kantin untuk makan siang
" Gue juga enggak tau, sibuk kali" mendengar pertanyaan Mina tiba-tiba Ayla pun jadi teringat dengan Alveer yang sudah beberapa hari tidak pernah muncul lagi
" Iya juga ya kemana tuh orang biasanya kan suka muncul tiba-tiba kalau gue hampir telat?" batin Ayla
Setelah selesai makan siang mereka kembali bekerja entah kenapa pertanyaan Mina membuyarkan konsentrasi Ayla.
" ih kenapa sih kok gue jadi ingat dia terus, apaan sih jadi enggak jelas gini?" batin Ayla
" Ayla!" panggil mba Nia yang sudah berdiri di depan meja Ayla dengan wajah garang
Ayla yang sedang melamunpun terkesiap dari lamunannya dan menatap kaget ke arah Ayla
" Mba Nia" ucap Ayla gugup
" Pantesan kerjaan kamu enggak bener rupanya begini kerjaan kamu? kalau mau melamun itu di rumah bukan disini. ini itu kantor tempat bekerja!" bentak mba Nia membuat Ayla menunduk dan meremas ujung roknya. ingin rasanya Ayla menangis tapi ditahannya diperlakukan seperti ini memang sudah biasa ia terima terutama oleh bibi dan Laura yang memang suka memarahinya dirumah tapi ini di kantor dibentak dan dimarahi di depan senior dan juga teman-temannya, malu tentu saja Ayla merasa sangat malu.
" Maaf mbak" ucap Ayla sambil menunduk
" Maaf kata kamu, bukankah pernah saya peringatkan sama kamu bekerja yang benar saya tidak menerima kesalahan sedikit pun"
" Dan ini" Mba Nia melemparkan map yang dia bawa ke meja kerja Ayla
" Ini pekerjaan kamu, isinya sangat berantakan dan tidak jelas. bagaimana saya bisa memberi laporan ini kepada atasan jika isinya aja sulit dimengerti" para senior yang lain tidak ada yang berani mendekat mereka hanya bisa melihat dengan Iba saat Ayla dimarahi oleh mba Nia.
" Makanya kalau bekerja itu yang benar, jangan melamun terus" bentaknya
" Maaf mba" lagi-lagi hanya kata-kata itu yang keluar dari mulut Ayla
" Ada apa ini?" mendengar suara ribut-ribut seorang laki-laki dengan perawakan tegap tinggi datang menghampiri
" Pak Arlan!" mba Nia sedikit terkejut lalu membungkuk memberi hormat
" Apa kau memarahinya?" tanya Arlan dan mba Nia menunduk
" Apa dia anak magang?" Arlan pura-pura tidak tahu padahal ia datang memang untuk mengawasi Ayla sesuai perintah dari atasannya.
Alveer selama 2 Minggu terakhir memang sedang berada di luar negeri, selain mengurus pekerjaan dia juga diminta datang untuk menemui orang tuanya yang berada di negara tersebut.
" Iya pak dia anak magang dan hari ini dia sudah melakukan banyak kesalahan pak Arlan" ucap mba Nia
" Dia sudah beberapa Minggu magang disini dan selama itu apa ada kesalahan yang dibuat?" tanya Arlan dan mba Nia menggeleng
" Tidak ada pak" jawab mba Nia
" Jadi baru hari ini dia melakukan kesalahan?" mba Nia mengangguk
" Iya pak"
" Apa kesalahannya?" tanya Arlan yang memang bicara pelan tapi tegas cukup membuat mba Nia gemetar
" Laporan yang dibuatnya isinya berantakan dan susah dimengerti pak" jawab mba Nia
Ayla hanya menunduk mendengarkan mba Nia dan Arlan berbicara dan didalam hati dia bertanya-tanya siapa sebenarnya laki-laki tampan yang ada di depannya
Arlan beralih pada Ayla yang sedang menunduk " Siapa nama kamu ?" tanya Arlan pura-pura tidak tahu padahal semua tentang Ayla dia sangat tau dengan detail
" Ayla pak!" jawab Ayla masih dengan menunduk tidak berani menatap Arlan
" Kamu tahu kesalahan mu apa?"
" Kata mba Nia laporan yang saya buat isinya berantakan dan tidak jelas" jawab Ayla dengan jujur
" Apa kamu sudah memeriksanya dan mencari tahu dimana letak kesalahannya?" Ayla menggeleng
" Belum pak, karena saya belum memeriksanya dan tidak tahu bagian mana yang berantakan" Ayla berusaha untuk bersikap tenang
Mba Nia menatap tajam ke arah Ayla iapun ketar-ketir takut balik dipersalahkan oleh Arlan
" Kenapa kamu tidak memeriksanya dan memperbaiki kesalahan yang kamu buat?"
" Karena dia banyak melamun pak" jawab mba Nia dengan cepat
" Melamun?" Arlan mengerutkan keningnya
" Iya pak, karena itulah saya tadi menegurnya" jawab mba Nia tersenyum miring pada Ayla
" Apa kamu melamun karena sedang memikirkan kekasihmu?" Ayla dengan cepat menggelengkan kepalanya
" Tidak pak" jawab Ayla
" Lalu?"
" Saya tidak memikirkan apa-apa pak "
" Kali ini karena tidak ada big bos jadi kamu saya maafkan tapi tidak untuk lain kali"
" Terima kasih pak" ucap Ayla sedikit lega
" Kamu memang anak magang di sini tapi pekerjaan kamu tetap sama, bukan sekedar mencari pengalaman tapi harus bisa bertanggung jawab pada pekerjaan kamu selama magang di perusahaan ini dengan baik"
" Baik pak"
" Jika kamu melakukan kesalahan lagi, Nia kamu tidak perlu lagi turun tangan" Arlan beralih pada mba Nia
" Maksud pak Arlan?" mba Nia nampak bingung
" Biar big bos yang langsung menegurnya setelah dia kembali dari luar negeri!" jawab Arlan
Deg
Ayla mendongak dan tidak percaya dengan apa yang didengarnya. apalagi yang selama ini dia dengan kalau big bos mereka sangat dingin, tempramental dan kalau sudah marah seperti harimau mengaung
" Baik pak" mba Nia tersenyum senang dia memang tidak menyukai Ayla sejak pertama kali melihatnya.
Ayla menurut mba Nia terlalu cantik dan karena banyak karyawan yang suka dan mudah akrab dengannya membuat mba Nia semakin tidak menyukai sosok Ayla.
" Ya sudah kalian kembali bekerja!" ucap Arlan
" Perbaiki pekerjaan kamu setelah selesai bawa ke ruangan saya, biar saya yang memeriksa pekerjaan kamu!" ucap Arlan sebelum beranjak pergi
" Baik pak" jawab Ayla
" Makanya jangan sok kecakepan kamu, disini itu tempat bekerja bukan tempat menggaet laki-laki" ucap mba Nia ketus lalu pergi meninggalkan meja kerja Ayla
Ayla mengerutkan keningnya mendengar omongan mba Nia yang menurutnya sangat tidak jelas.
" Apa maksudnya mba Nia bicara seperti itu?" gumam Ayla yang memandangi punggung mba Nia hingga menghilang dari balik dinding.
" Mungkin karena loe akhir-akhir ini dekat kali sama mas Andi" jawab Mina yang mendengar gumaman Ayla
" Ya gue dekat sama mas Andi kan cuma sebatas kerjaan" sahut Ayla
" Itu menurut loe tapi buat yang melihat kedekatan kalian akhir-akhir ini ya beda, gue aja mengira kalau loe sama mas Andi cinlok" Mira tergelak
" Apaan sih loe Mina, ya enggaklah. gue sama mas Andi itu murni cuma sebatas rekan kerja enggak lebih" ucap Ayla tegas
" Kalau sama pak sopir?" Mina menaik turunkan alisnya
" Udah deh Mina enggak usah ngomongin dia lagi, bikin bete tau enggak sih loe" enggak tahu kenapa setiap kali Mina membahas pak sopir Ayla menjadi galau sendiri
" Cie.... yang lagi kangen" goda Mina lalu tertawa melihat Ayla pasang wajah jutek
" Udah ah sana gue mau kerja, jangan bikin pikiran gue buyar lagi ya!" kesal Ayla gara-gara Mina membahas pak sopir yang entah kemana membuat konsentrasi Ayla ambyar.
Ayla berusaha untuk tetap berkonsentrasi dalam memperbaiki laporan yang dibuatnya. dia tidak boleh melakukan kesalahan karena kali ini pekerjaannya akan diperiksa langsung oleh Arlan
Setelah selesai Ayla langsung menuju ruangan Arlan.
Tok
Tok
Tok
Ayla mengetuk pintu ruangan Arlan sebelum masuk
" Masuk". teriak Arlan dari dalam
Ceklek
Ayla membuka pintu dan dengan langkah yang sedikit gugup Ayla masuk ke dalam ruangan Arlan
" Permisi pak saya mau menyerahkan ini!" ucap Ayla
Arlan yang sedang sibuk memeriksa beberapa berkas masih bergeming hingga beberapa menit Ayla berdiri di depan mejanya
" Pak!" Ayla memanggilnya kembali karena merasa pegal berdiri terus
Arlan mendongak dan menatap Ayla " Cantik juga pantas Alveer begitu tergila-gila" batin Arlan
Arlan meraih map yang dibawa Ayla dan memeriksa hasilnya " Lumayan hasil kerja kamu, tingkatkan lagi dan jangan banyak melamun." pesan Arlan
" Baik pak" jawab Ayla
"kamu boleh pergi sekarang!" Ayla pun sedikit membungkuk sebelum pergi keluar dari ruangan Arlan
" Huhh" Ayla mengehela napasnya lega
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Edah J
Si Nia sirik tuh kalah saing dia😁✌️
2022-12-31
2
Qaisaa Nazarudin
Penyakit HATI mah biasa,,gak bisa liat orang lebih dari dia🙄🙄🙄🙄
2022-12-12
1
Vera Diani
Mba Nia merasa kalah cantik dengan Ayla,,makanya suka marah2n Ayla tu
2022-10-18
1