"Pak sopir?" pekik Ayla menatapnya tak percaya
" Pak sopir kenapa ada di sini, duh maaf ya pak sopir uang aku tuh cuma tinggal segitu, aku tidak ada uang lagi nanti kalau sudah ada uang pasti akan aku bayar ke kurangannya, sekarang pak sopir pergi saja dulu ya!" cerocos Ayla panjang lebar
" Sudah bicaranya?" tanya Alveer menaikkan satu alisnya
" Ya?" Ayla malah terbengong
" Berikan ponsel mu!" Alveer menjulurkan tangannya
" Untuk apa?" Ayla menatapnya curiga
" Sudah mana cepat berikan!" kesal Alveer karena Ayla tidak juga memberikan ponselnya
" Aku hanya punya ponsel satu jika aku memberikannya padamu lalu aku pakai apa?"
" Siapa yang mau mengambil ponsel mu? aku hanya ingin kau menyimpan nomor ku, jika kau sudah ada uang kau bisa menghubungiku!"
" Aishhh....!" Ayla mencibikkan bibirnya seraya memberikan ponselnya pada Alveer
Setelah menyimpan nomornya di ponsel Ayla, Alveer pun memberikan kembali ponsel milik Ayla
" Ingat hubungi aku jika sudah ada uangnya!" pesan Alveer sebelum pergi
" Iya, cerewet sekali" Ayla mengerucutkan bibirnya
Alveer pergi meninggalkan Ayla yang masih saja menggerutu.
" Memangnya berapa sih tarif taksi online? kenapa semahal itu? uang 50 ribu saja masih kurang" Ayla menggerutu sepanjang jalan menuju ruangannya.
Setelah sampai di ruangannya, Mina langsung menghampirinya
" Elo dari mana aja?" tanya Mina kepo
" Huhhh" Ayla menghembuskan nafasnya kasar
" Gue habis di ajak keliling sama Mbak Nia" jawab Ayla setelah menempati meja kerjanya
" Keliling?" Ayla mengangguk
" Iya, selain kita terfokus dengan pekerjaan kita yang satu ini kita juga harus bisa bekerja sama dengan bagian lainnya yang sama di bidang pemasaran dan penjualan"
" Bukannya tugas kita hanya membuat rancangan produk yang akan dijual?" tanya Mina
" Siapa bilang, selain itu kita juga harus mengecek dan meninjau produk apa saja yang laris dan ngetrend dipasaran, bukan hanya itu saja kita juga harus bisa membuat produk yang lain dari pada yang lain jangan sampai produk yang kita buat itu terlalu pasaran bisa-bisa nanti kita dibilang menjiplak" terang Ayla
" Benar juga ya?"
" Hem" Ayla mengangguk
Tanpa terasa waktu bergulir menuju jam istirahat makan siang.
" Ay loe mau makan dimana?" tanya Mina
" Makan bareng kita aja yuk Ay di kantin!" ajak Sasa
" Emmm... gue istirahat disini aja deh" jawab Ayla seraya menunjukkan roti yang baru saja ia keluarkan dari dalam tasnya
" Emangnya loe kenyang makan roti doang?" tanya Mina
" Kenyang, kan perut gue mah kecil" Ayla terkekeh
" Itu mah terlalu kecil, loe sih kebanyakan makan roti" ejek Sasa
" Gue traktir deh gimana?" tawar Mina
" Enggak usah terima kasih, gue makan ini aja juga udah cukup kok" tolak Ayla halus
" Yaudah kalau gitu kita ke kantin dulu ya" ucap Sasa
" Iya udah sana pergi kalau jatuh bangun sendiri ya!" ledeknya
Sasa dan Mina hanya geleng-geleng kepala
Sementara di ruangan lain Alveer sedang tersenyum-senyum sendiri seraya menatap ponsel miliknya.
Arlan yang sudah berkali-kali mengetuk pintu pun tidak didengarnya, sampai akhirnya ia memutuskan untuk masuk
Ceklek
Arlan dibuat tercengang dengan sikap bosnya yang sedang tersenyum-senyum sendiri.
" Ini orang benar-benar udah enggak waras, pantas aja udah berkali-kali ketuk pintu dia enggak dengar taunya lagi senyam-senyum enggak jelas kayak gitu" batin Arlan
" Bos!" panggil Arlan namun masih tak ada respon
Arlan menghela napasnya lalu geleng-geleng kepala melihat tingkah konyol bosnya yang satu itu.
" Al... Alveer!" teriak Arlan sontak hal tersebut membuat Alveer terkesiap dari lamunannya
" Arlan kau mau cari mati ya!" marah Alveer
" Maaf bos!" ucap Arlan
" Apa tidak bisa ketuk pintu dulu sebelum masuk?"
" Sudah, berapa kali gue ketuk pintu tapi Loe nya yang malah asik ngelamun. gue panggil berkali-kali juga tetap aja malah senyam-senyum enggak jelas gitu. bikin ngeri aja ngeliatnya" sahut Arlan yang tidak menggunakan bahasa resmi kalau sedang berdua dengan bos sekaligus sahabatnya itu
" Mana ada gue kayak gitu?" elak Alveer
" Mana ada mana ada, ya ada itu tadi barusan apa yang gue liat? Loe malah asik liatin hp sambil senyum-senyum, apa loe udah punya gebetan baru?" Arlan menaik turunkan alisnya seraya menggoda Alveer
" Banyak bicara gue potong gaji!" ancamnya membuat Arlan memutar bola matanya malas
" Jadi bos memang enak, sebentar-sebentar ancam potong gaji" oceh Arlan
" Ada apa loe kesini? enggak istirahat makan siang loe?" tanya Alveer
" Gue mau ngasih ini" Arlan langsung memberikan beberapa amplop coklat yang berisi biodata para Mahasiswa magang
Alveer mengambil salah satu amplop yang Arlan letakkan di atas meja kerjanya
" Sebenarnya buat apaan sih loe minta data mereka?" tanya Arlan penasaran
" Apa ini data mahasiswa magang yang berada di bagian pemasaran?" bukan menjawab pertanyaan Arlan lagi-lagi Alveer malah balik bertanya
" Ini data semua mahasiswa magang, di semua bagian" jawab Arlan
" Data mahasiswa magang yang ditempatkan di bagian pemasaran yang mana?"
Arlan mengambil 5 amplop coklat dan memberikannya pada Alveer
" Ini"
Alveer mengecek satu persatu dan akhirnya pada amplop terakhir dia menemukan data Ayla Khairani Putri. Alveer menyunggingkan senyum saat membaca biodata Ayla.
" Yahhhh... ini anak kumat lagi, sekarang senyam-senyum sendiri lagi" batin Arlan lalu menepuk jidatnya sendiri
" Cari tahu tentang gadis ini" Alveer melemparkan amplop berisi biodata Ayla pada Arlan
Arlan melihat dan menelisik foto yang ada di data tersebut.
" Gadis yang cantik!" ucap Arlan pelan namun masih terdengar oleh Alveer
" Jangan sembarang memuji jika tidak mau aku potong gaji" Arlan membola mendengar Alveer lagi-lagi mengancamnya potong gaji
" Ya ampun Al, gue enggak salah dengar? cuma memuji ini cewek loe sampai segitunya, emangnya ini cewek siapa sih, kok loe sampai penasaran gitu?" kepo Arlan
" Jangan banyak tanya ka_" belum selesai bicara Arlan sudah lebih dulu bicara
" Kalau tidak mau potong gaji" lanjut Arlan
" Yaps, itu sudah paham bukan" ucap Alveer
Arlan hanya bisa pasrah tapi dibalik itu semua ia pun merasa senang pasalnya sudah hampir 2 tahun belakangan ini Alveer tidak pernah terlihat tersenyum.
Semenjak tunangannya memutuskan pergi meninggalkannya Alveer menjadi sosok yang pendiam, dan hanya menghabiskan waktu untuk bekerja tanpa mempedulikan ocehan kedua orang tuanya yang selalu mendesaknya agar cepat-cepat menikah.
" Al gue senang melihat loe udah bisa senyum lagi, semoga kali ini kalian berjodoh" ucap Arlan sebelum keluar dari ruangan Alveer
Alveer tidak menggubris ucapan Arlan ia menyandarkan punggungnya pada kursi kebesarannya.
" Gue juga berharap begitu, semoga Dia jodohku"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Sandisalbiah
love at first sight...
2023-04-12
1
Qaisaa Nazarudin
Aamiin🤲🏻🤲🏻🤲🏻🤲🏻
2022-12-12
0
Qaisaa Nazarudin
Waaahhh modus pak bos😂😂😂😂😜
2022-12-12
1