Ayla berlari membelah kemacetan yang terjadi di area sekitar kantor, sesampainya di depan perusahaan EK grup Ayla menghentikan langkahnya dan menatap bangunan yang menjulang tinggi tersebut dengan napas yang ngos-ngosan.
" Huhhh...!" Ayla menghela napas lelah
Setelah merapihkan pakaian dan rambutnya Ayla masuk ke dalam gedung tersebut ada beberapa mahasiswa magang yang sudah berkumpul di lobi kantor.
" Telat loe?" sapa Mina teman satu kampus Ayla seraya menepuknya dari arah belakang
" Somplak, kaget gue!" Ayla mengusap dadanya karena terkejut
" Loe ngapain aja baru datang jam segini? untung aja masih ada waktu 10 menit" ucap Mina
" Apes gue hari ini, paman sama bibi biasa sebelum gue berangkat suruh ngerjain ini itu eh sialnya lagi taksi online yang gue pesan pake acara terlambat pula" keluhnya
" Udah yang sabar, sekarang kita siap-siap aja, katanya kerja di sini tuh harus disiplin tinggi karena bosnya itu cukup galak dan enggak terima kesalahan sedikit pun" terang Mina
" Serius loe?"
" Iya, makanya beruntung loe tadi belum telat banget kalau enggak bisa di tendang balik loe ke kampus" sahut Mina
Mahasiswa magang kini sedang dikumpulkan di aula untuk menerima arahan dan bimbingan oleh para senior.
Ayla, Mina dan beberapa mahasiswa magang lainnya dari kampus yang berbeda ditempatkan di bagian pemasaran dan penjualan sesuai dengan bidang studi yang diambil oleh Ayla.
Brakk
Pintu ruangan dibuka kasar oleh Alveer yang sedari tadi merasa uring-uringan sendiri karena otaknya tiba-tiba diganggu oleh bayangan seorang gadis yang memberinya uang 50 ribuan.
" Ishh!" kesal Alveer mengendurkan dasinya
" Ada apa loe uring-uringan kayak gitu, ini masih pagi bro enggak biasanya loe begini?" tanya Arlan asisten sekaligus sahabatnya sendiri yang baru masuk ke ruangan bos nya itu
" Apa hari ini ada mahasiswa magang di perusahaan kita?" tanya Alveer
" Setiap tahun juga selalu ada tapi kenapa baru kali ini loe bertanya soal itu?" Arlan mengernyit
" Mereka ditempatkan di bagian apa?" bukan menjawab Alveer malah kembali bertanya
" Ada yang ditempatkan di bagian Pemasaran dan Penjualan, dibagian Arsip dan ada juga yang berada di bagian lapangan" jawab Arlan
" Beri aku data-data mereka semua, dan awasi mereka dengan baik ingat jangan sampai ada kesalahan, aku tidak mau terjadi masalah kedepannya!" ucap Alveer membuat Arlan semakin dibuatnya bingung
" Sejak kapan loe jadi ngurusin anak magang segala, selama ini loe cuek aja dan enggak pernah ada masalah juga kan? gue kok jadi curiga ya?" Arlan memicingkan matanya
" Jangan banyak tanya, udah sebaiknya cepat urus yang gue pinta tadi !" Sahut Alveer melempar Arlan dengan pulpennya.
" Sabar bro, ini sih sumpah bikin gue jadi tambah penasaran, pasti ada sesuatu ini sih!" Arlan menaik turunkan alisnya
" Banyak bicara gue potong gaji loe sebulan!" ancam Alveer
" Ehhh... jangan, tega amat gaji gue mau dipotong sebulan"
" Ya makanya jangan banyak tanya" kesal Alveer dengan sekretaris laknutnya yang super kepo
" Bos memang selalu menang" pasrah Arlan
" Itu tau, kenapa masih banyak tanya" balas Alveer
" Udah cepat sana pergi, tunggu apalagi!" usir Alveer
" Nasib seorang bawahan" keluh Arlan
" Mengeluh 2 kali potong gaji"
" Ancam terus!" Arlan dengan langkah gontai berjalan ke arah pintu keluar
" Menggerutu dibelakang 3 kali potong gaji" teriak Alveer
" Potong aja terus potong, ish...!" kesal Arlan pasang wajah cemberut.
" Ha... ha...!" Alveer tertawa melihat wajah cemberut Arlan dan seketika sahabat yang sekaligus merangkap sebagai asisten pribadinya itu pun tercengang
" Sepertinya benar-benar ada yang enggak beres ini, udah lama gue enggak liat dia bisa ketawa selepas ini , pasti ada sesuatu ini sih gue yakin!" batin Arlan
"Kenapa loe malah bengong?" tanya Alveer membuat Arlan tersentak kaget
" Gak ada apa-apa, gue cuma kaget aja udah lama loe enggak ketawa selepas itu bro" ucap Arlan setelah itu berjalan keluar dan menutup pintu
Alvee terdiam memikirkan kata-kata yang baru saja Arlan ucapkan
" Apa benar yang Arlan bilang ya? tapi jujur aja gue merasa lebih tenang hari ini, apa karena gadis tadi ya? akhh... jadi penasaran!" gumam Alveer seraya menatap uang biru yang ada di tangannya
Setelah mendapat tugas dadakan dari bosnya Arlan yang penasaran dengan bosnya yang tiba-tiba meminta data peserta magang, apalagi dengan sikapnya yang sedikit berbeda dari biasanya dengan cepat ingin segera mencari tahu
" Ada apa dengan bos ya, jangan-jangan ada peserta magang yang bos taksir lagi. duh gue jadi penasaran!" gumam Arlan seraya berjalan menuju bagian HRD
Setelah mendapatkan apa yang dicari, Arlan yang merasa penasaran membuka satu persatu amplop yang berisi identitas para peserta magang tersebut.
" Apa ada yang bos kenal ya?" satu persatu foto mahasiswi magang di perhatikan secara detail oleh Arlan
" Loe sibuk banget, lagi ngapain sih?" tanya Desi salah satu staf yang bekerja di bagian pemasaran
" Ini bos nyuruh gue nyari tahu identitas para peserta magang, enggak biasanya banget kan bos begitu?" Dewi manggut-manggut
" Apa loe gak tanya gitu buat apa?" tanya Desi
" Udah, tapi banyak tanya katanya potong gaji !" sahut Arlan.
" Udah ah gue mau mengantar ini dulu, loe ada apa datang ke sini?"
" Gue cuma mau mengantarkan ini!" sahut Desi seraya memberikan map yang dibawanya
" Oke, nanti gue cek. sekarang loe boleh pergi gue mau ke ruangan bos dulu!"
Alveer yang merasa penasaran akhirnya memutuskan untuk keluar dari ruangannya, ia berjalan menuju ruang Arsiparis.
Semua karyawan yang berada di ruangan itu tentu sangat terkejut karena tiba-tiba bos besar pemilik perusahaan tersebut datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu sebelumnya.
Suasana ruangan menjadi hening tidak ada yang berani bicara dan tatapan mata mereka pun semuanya menunduk
Alveer memperhatikan satu peserta peserta magang tersebut tapi tidak ada wanita yang dicarinya.
Setelah mengunjungi bagian Arsip, kali ini Alveer mendatangi bagian kerja lapangan dan hasilnya sama tidak ada gadis si duit biru.
Alveer merasa kesal sendiri, ingin ke bagian Pemasaran tapi Arlan sudah menghubunginya berkali-kali.
..." Iya, aku segera kembali!" jawabnya datar...
Alveer berjalan dengan langkah cepat dan siapa yang menduga akhirnya gadis yang dicarinya sedari tadi muncul lewat dihadapannya
" Itu dia?" Alveer tersenyum senang dan memperhatikan gadis tersebut dari jauh
Ayla yang sedang mendapat arahan dari salah satu staf terlihat begitu fokus hingga tidak menyadari keberadaan Alveer.
"Apa sekarang kamu sudah mengerti?" tanya Mbak Nia yang sedang memberitahu semua hal yang harus Ayla ketahui tentang apa saja yang harus dia kerjakan selama magang
" Mengerti Mba!" sahut Ayla
"Bagus, lakukan dengan baik jangan sampai ada kesalahan, karena saya tidak akan tolerir akan kesalahan sekecil apapun" tegas Mba Nia
" Iya mba" Sahut Ayla menunduk
" Ya sudah sekarang kamu bisa kembali ke ruangan mu!"
" Baik mba" Ayla pun dengan langkah gontai berjalan menuju ruangannya
" Beginilah nasib jadi junior, tidak boleh ada kesalahan sekecil apapun, cih... manusia tidak ada yang sempurna mba, wajar kalau salah sedikit mah, cantik tapi jutek" gerutu Ayla sepanjang jalan
" Tidak baik mengumpat orang di belakangnya!" ucap Alveer, membuat Ayla terkejut dan membulatkan bola matanya
" Pak sopir?" pekik Ayla menatapnya tak percaya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Dewi Fajar
hahahaha pak sopir
2024-03-11
0
Edah J
Ayla sudah dapat julukan spesial "gadis si uang biru"😁
2022-12-31
1
Qaisaa Nazarudin
Sejak ketemu belahan jiwa yg ngasih pak bos 50ribu buat ongkos🤣🤣🤣🤣😜😜😜
2022-12-12
2