Menyusup

Saat ini Alveer tengah bersiap-siap didalam kamarnya, sesuai dengan keinginan sang mama malam ini ia bersedia bertemu dengan wanita yang akan di jodohkan kepadanya.

" Apa kamu sudah siap sayang?" tanya Ambar pada sang putra yang baru saja menuruni anak tangga

" Hem" jawab Alveer singkat, sebenarnya ia sangat malas tapi demi memenuhi keinginan sang mama, mau tidak mau terpaksa ia lakukan.

" Ingat mah kamu tidak boleh memaksakan kehendak mu, biarkan Alveer yang memutuskan pilihannya" ucap Kusuma

"Iya mama juga sudah tau, tidak perlu papa ingatkan berulang-ulang" sahut Ambar kesal dengan sang suami yang sama sekali tidak memberi dukungan pada dirinya

" Baguslah" jawab Kusuma

" Tunggu apalagi, ayo berangkat!" ucap Alveer yang tidak ingin buang-buang waktu

" Rupanya anak kita sudah tidak sabar ingin bertemu dengan calon isterinya" goda Ambar

" Mah!" Alveer mendelik kesal

" Mama cuma bercanda" Ambar takut saat melihat tatapan putranya yang tajam

Sekarang mereka sudah berada di dalam mobil, setelah menempuh perjalanan selama 1 jam akhirnya mereka pun sampai di rumah teman Ambar

Ambar turun dari dalam mobil disusul oleh Kusuma dan juga Alveer

Mereka memasuki rumah yang terbilang cukup besar walaupun tidak sebesar rumah keluarga Alveer

Kedatangan mereka langsung disambut oleh tuan rumah yang sudah sedari tadi menunggu kedatangan mereka

" Apa kabar tuan Kusuma?" tanya Emir mengulurkan tangannya

" Baik, sangat baik tuan Emir!" jawab Kusuma menyambut uluran tangan Emir

" Sudah lama kita tidak bertemu ya jeng!" ucap Mira

"Iya betul, terakhir bertemu saat kita arisan di rumah nyonya Lidia" ucap Ambar

" Betul jeng" ucap mereka sambil tertawa bersama

"Mari masuk kita lanjutkan ngobrolnya di dalam saja!" ucap Emir seraya mempersilahkan tamunya untuk masuk kedalam rumah

Kini mereka sudah berada di ruang tamu Alveer mengerutkan keningnya saat melihat seorang gadis yang baru saja turun dari atas tangga

" Itu putri kami, Laura sini sayang!" ucap Mira memanggil sang putri

Laura berjalan menghampiri ibunya dengan senyum yang mengembang di wajah cantiknya

" Ini Laura putri kami, ayo Laura salim dulu sayang sama tante Ambar dan juga om Kusuma!" ucap Mira

Laura pun menuruti kata-kata mamanya setelah menyalami Ambar dan Kusuma pandangan Laura teralihkan pada sosok pria tampan yang duduk di sebelah Kusuma

" Ini Alveer, putra kami!" ucap Ambar yang mengerti arti tatapan Laura

Alveer hanya tersenyum tipis dan sedikit mengangguk setelah itu wajahnya kembali datar

" Pria yang sangat tampan" batin Laura

" Apa ini putra kalian yang akan dijodohkan dengan putri kami Laura?" tanya Mira

" Iya betul jeng" jawab Ambar

" Bagaimana sayang apa kamu setuju jika di jodohkan dengan nak Alveer?" tanya Mira

Laura menunduk malu dan sedetik kemudian ia mengangguk pelan

Mira tersenyum senang begitu juga dengan Emir dan Ambar tapi tidak dengan Kusuma dan Alveer mereka bersikap biasa-biasa saja dengan wajah datarnya

" Bagaimana sayang?" tanya Ambar pada putranya tapi belum sempat menjawab tiba-tiba perhatian mereka teralihkan dengan dua orang yang baru saja masuk ke dalam rumah

" Pak, bu !" sapa Luky yang baru saja masuk bersama Ayla

" Paman, bibi!" sapa Ayla

Alveer terkejut bukan main saat mendengar suara yang tidak asing lagi ditelinganya, Alveer jelas sangat hafal dengan suara gadis pujaannya itu.

Sedetik kemudian Alveer baru teringat dengan nama Emir apa yang ada di hadapannya adalah Emir Kusuma pamannya Ayla.

"Sit!" batin Alveer

" Siapa mereka?" tanya Ambar

" Putra pertamaku Luky dan sepupunya Ayla" ucap Mira lalu menatap tajam ke arah Ayla yang langsung menundukkan kepalanya

Mendengar nama Ayla jantung Alveer seketika berdegup sangat kencang

" Ayla sebaiknya kamu masuk ke kamar mu sekarang dan bersih-bersih setelah itu bantu bibi menyiapkan hidangan makan malam!" ucap Mira

" Baik bi!" ucap Ayla

" Bu, Ayla kan baru pulang kerja sebaiknya biarkan dia beristirahat dulu, biar aku saja yang membantu bibi di dapur!" ucap Laura dengan suara yang lembut

Ayla mengerutkan keningnya kata-kata yang diucapkan Laura terdengar sangat langka dan aneh terdengar di telinganya

Alveer sendiri yang melihat sikap Laura merasa jengah dia sangat tau siapa gadis yang berada di hadapannya saat ini, sikapnya yang dibuat-buat membuatnya muak.

" Tidak perlu sayang, kamu harus tetap disini untuk menemani calon suami kamu" ucap Mira

" Luky kemari sayang, kenalkan ini tuan Kusuma, nyonya Ambar dan ini putranya nak Alveer calon suami adikmu Laura" ucap Mira pada putranya

" Hai tante, om!" ucap Luky lalu beralih pada Alveer menyapanya dengan melambaikan tangan dan dibalas dengan anggukan kepala oleh Alveer

Ayla yang tidak berani menatap para tamu istimewa paman dan bibinya dan yang ia dengar juga adalah calon suami Laura, Ayla hanya berani membungkukkan sedikit badannya sebagai sapaannya sebelum pergi

Ambar hanya tersenyum tipis pada Ayla " Gadis yang cantik" batinnya

Ayla tidak begitu menyadari keberadaan Alveer karena dia tidak berani menatap wajah para tamu paman dan bibinya setelah mendapat tatapan tajam Mira tentunya.

Alveer menatap Ayla yang berjalan menuju anak tangga dimana letak kamarnya berada di lantai atas

Tatapan Alveer pada Ayla tidak lepas dari perhatian Kusuma, pria paruh baya itu sepertinya peka terhadap putranya

*****

Setelah selesai bersih-bersih Ayla turun kelantai bawah dan sebagaimana perintah bibinya Ayla pun langsung menuju dapur untuk membantu bibi menyiapkan makan malam

Selesai menyiapkan makan malam Ayla menunju ruang tamu untuk memberitahu pada bibinya kalau semua sudah siap

" Bi makan malam sudah siap!" ucap Ayla memberitahu

" Ya" ucap Mira

" Mari tuan dan jeng Ambar kita langsung saja ke meja makan!" ucap Mira

Semua orang kini sudah berpindah ke meja makan saat Ayla hendak kembali ke kamarnya tiba-tiba suara bariton menghentikan langkahnya

" Kau mau kemana nona Ayla, kenapa tidak makan bersama kami?" tanya Alveer

Sontak saja Ayla menghentikan langkahnya saat mendengar suara yang cukup familiar di telinganya.

Deg

Deg

Deg

Ayla berharap suara itu hanya mirip dan bukan orang yang sama.

" Dia harus kembali ke kamarnya, dia butuh istirahat karena tadi sibuk membantu bibi di dapur" ucap Laura

" Sebaiknya makanlah dulu sebelum beristirahat, tidak baik istirahat dalam keadaan perut yang kosong" ucap Alveer tidak menggubris kata-kata Laura

Ayla sendiri semakin gugup, tidak berani berbalik badan apalagi sampai mengacaukan acara makan malam paman dan bibinya.

" Maaf saya harus kembali ke kamar masih banyak pekerjaan yang harus saya kerjakan, permisi!" ucap Ayla tanpa menoleh tentu saja hal tersebut membuat Alveer kecewa karena Alveer yakin Ayla pasti mengenali suaranya.

Selesai acara makan malam semuanya pindah ke ruang keluarga untuk sekedar berbincang-bincang

Sementara Alveer meminta izin untuk pergi ke kamar mandi.

Diam-diam saat yang lain tengah asik mengobrol apalagi Laura yang sepertinya sedari tadi sedang mencari perhatian Ambar mengambil kesempatan untuk pergi mencari Ayla

Tok

Tok

Tok

" Siapa?" teriak Ayla dari dalam kamarnya

Karena tidak ada jawaban sementara pintu kamarnya kembali diketuk membuat Ayla merasa penasaran lalu beranjak dari tempat tidurnya dan berjalan menuju pintu

Ceklek

Pintu kamar dibuka tapi Ayla tidak melihat siapa-siapa, Ayla membuka lebar pintu kamarnya dan sedikit berjalan kearah tangga untuk melihat siapa yang sudah mengetuk pintu kamarnya tapi hasilnya nihil karena tidak ada siapapun.

Ayla kembali ke kamarnya dan segera menutup pintu.

Dan saat berbalik badan " Aemmmmpp" mulut Ayla langsung dibekap oleh seorang pria yang diam-diam menyusup masuk ke dalam kamarnya

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

Pura pura baik si Laura 😤

2022-12-31

2

🍭ͪ ͩႮოi⛅ͧ ͫ ͥ

🍭ͪ ͩႮოi⛅ͧ ͫ ͥ

idih c laura dpn alveer sma mamanya sok perhatian sma alya padalah kamu laa setan bertanduk yg mlas mau buat apa2 ..

2022-10-03

0

Andariya 💖

Andariya 💖

wah..alverr bertemu dgn Ayla 👍😍

2022-09-10

1

lihat semua
Episodes
1 Pak Sopir
2 Mencari tahu
3 Senyam-senyum Alveer
4 Kerja Lapangan
5 Mba Nia marahi Ayla
6 Setuju
7 Ayla Kesal
8 Salah paham
9 Makan siang bersama
10 Sakit Perut
11 Kecemasan Alveer
12 Cemburu
13 Mencari Ayla
14 Makan siang
15 Menyusup
16 Bertemu Laura
17 Ancaman untuk Ayla
18 Tidak Akan Pernah Lupa
19 Jalan Lain
20 Tamparan
21 Pindah Tempat
22 Kedatangan Laura
23 Berusaha menjelaskan
24 Usaha Laura
25 Ke Villa
26 Dia jodohku
27 Selamanya mencintaimu
28 Kenapa Begitu Sesak
29 Jalan-jalan
30 Kemarahan Alveer
31 Pernyataan cinta
32 Sesakit ini
33 Bicara pada mama dan papa
34 Kedatangan Alveer dan keluarga
35 Keputusan Alveer
36 Akhirnya Sah
37 Bersyukur
38 Mengantar Pulang
39 Olahraga malam
40 Kotak bekal sarapan
41 Sarapan pasutri
42 Jam Makan siang
43 Isteri yang berbeda
44 Meminta izin
45 Mabuk Udara
46 Bertemu mantan
47 Kesalahpahaman yang berbalas
48 Kesalahpahaman berlanjut
49 Meminta maaf
50 Kepergok
51 Membatalkan Kerjasama
52 Suara Siapa?
53 Merasa sedih
54 Mengisi Baterai
55 Kembali Bekerja
56 Pulang ke Rumah
57 Kebingungan Ayla
58 Menyusul Alveer
59 Merasa Bersalah
60 Terkejut
61 Keterkejutan Nesha
62 Bekerja demi putrinya
63 Bertemu Mutia
64 Mabuk
65 Mengenaskan
66 Merutuki kebodohannya
67 Mengetahui yang sebenarnya
68 Peringatan untuk Laura
69 Pingsan
70 Hamil
71 Kegelisahan Ayla
72 Kembali magang
73 Hukuman untuk Ayla
74 Telpon dari Bibi
75 Bertemu Mira dan Laura
76 Semua Baik-baik saja
77 Nasi goreng
78 Bertemu Mina
79 Al Sakit
80 Darah
81 Semua baik-baik saja?
82 Kangen Bunda
83 Mengakui kesalahan
84 Nyonya Alveer Erlangga Kusuma
85 Ayla jenuh
86 Menjelaskan
87 Makan Siang
88 Senyum yang mengiris hati
89 Menekan Ego
90 Kembali menjelaskan
91 Senjata makan tuan
92 Keadaan berbalik
93 Termakan jebakan sendiri
94 Syukuran
95 Setan gentayangan
96 Ketakutan
97 Kuntilanak
98 Di culik
99 Kritis
100 Kedatangan Paman Emir
101 Dira
102 Kondisi Dira
103 Sakit Punggung
104 Kecanggungan Dira dan Arlan
105 Maaf
106 Menggemaskan
107 Aliza Ghania Husna
108 Memberitahu paman Emir
109 Menjenguk Ayla dan baby Aliza
110 Kisah Laura
111 Pulangnya Ayla dan baby Aliza
112 Pernyataan Dira
113 Lamaran 1
114 Lamaran 2
115 Di rumah sakit
116 Keterkejutan Dira
117 Sah
118 Hari Kesedihan Dira
119 Pemakaman Kakek dan Nenek
120 Pesta
121 Hati Mina
122 Luka tapi tidak berdarah
123 Mina
124 Wanita yang cantik
125 Akhirnya
126 Tentang Sasa
127 Kecelakaan
128 Ancaman Sasa
129 Ikhlaskan
130 Flashback
131 Restu ayah
132 Kegelisahan Sasa
133 Akhir Pekan
134 Berita Bahagia
135 Akhir Cerita
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pak Sopir
2
Mencari tahu
3
Senyam-senyum Alveer
4
Kerja Lapangan
5
Mba Nia marahi Ayla
6
Setuju
7
Ayla Kesal
8
Salah paham
9
Makan siang bersama
10
Sakit Perut
11
Kecemasan Alveer
12
Cemburu
13
Mencari Ayla
14
Makan siang
15
Menyusup
16
Bertemu Laura
17
Ancaman untuk Ayla
18
Tidak Akan Pernah Lupa
19
Jalan Lain
20
Tamparan
21
Pindah Tempat
22
Kedatangan Laura
23
Berusaha menjelaskan
24
Usaha Laura
25
Ke Villa
26
Dia jodohku
27
Selamanya mencintaimu
28
Kenapa Begitu Sesak
29
Jalan-jalan
30
Kemarahan Alveer
31
Pernyataan cinta
32
Sesakit ini
33
Bicara pada mama dan papa
34
Kedatangan Alveer dan keluarga
35
Keputusan Alveer
36
Akhirnya Sah
37
Bersyukur
38
Mengantar Pulang
39
Olahraga malam
40
Kotak bekal sarapan
41
Sarapan pasutri
42
Jam Makan siang
43
Isteri yang berbeda
44
Meminta izin
45
Mabuk Udara
46
Bertemu mantan
47
Kesalahpahaman yang berbalas
48
Kesalahpahaman berlanjut
49
Meminta maaf
50
Kepergok
51
Membatalkan Kerjasama
52
Suara Siapa?
53
Merasa sedih
54
Mengisi Baterai
55
Kembali Bekerja
56
Pulang ke Rumah
57
Kebingungan Ayla
58
Menyusul Alveer
59
Merasa Bersalah
60
Terkejut
61
Keterkejutan Nesha
62
Bekerja demi putrinya
63
Bertemu Mutia
64
Mabuk
65
Mengenaskan
66
Merutuki kebodohannya
67
Mengetahui yang sebenarnya
68
Peringatan untuk Laura
69
Pingsan
70
Hamil
71
Kegelisahan Ayla
72
Kembali magang
73
Hukuman untuk Ayla
74
Telpon dari Bibi
75
Bertemu Mira dan Laura
76
Semua Baik-baik saja
77
Nasi goreng
78
Bertemu Mina
79
Al Sakit
80
Darah
81
Semua baik-baik saja?
82
Kangen Bunda
83
Mengakui kesalahan
84
Nyonya Alveer Erlangga Kusuma
85
Ayla jenuh
86
Menjelaskan
87
Makan Siang
88
Senyum yang mengiris hati
89
Menekan Ego
90
Kembali menjelaskan
91
Senjata makan tuan
92
Keadaan berbalik
93
Termakan jebakan sendiri
94
Syukuran
95
Setan gentayangan
96
Ketakutan
97
Kuntilanak
98
Di culik
99
Kritis
100
Kedatangan Paman Emir
101
Dira
102
Kondisi Dira
103
Sakit Punggung
104
Kecanggungan Dira dan Arlan
105
Maaf
106
Menggemaskan
107
Aliza Ghania Husna
108
Memberitahu paman Emir
109
Menjenguk Ayla dan baby Aliza
110
Kisah Laura
111
Pulangnya Ayla dan baby Aliza
112
Pernyataan Dira
113
Lamaran 1
114
Lamaran 2
115
Di rumah sakit
116
Keterkejutan Dira
117
Sah
118
Hari Kesedihan Dira
119
Pemakaman Kakek dan Nenek
120
Pesta
121
Hati Mina
122
Luka tapi tidak berdarah
123
Mina
124
Wanita yang cantik
125
Akhirnya
126
Tentang Sasa
127
Kecelakaan
128
Ancaman Sasa
129
Ikhlaskan
130
Flashback
131
Restu ayah
132
Kegelisahan Sasa
133
Akhir Pekan
134
Berita Bahagia
135
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!