Bertemu Laura

Ayla kembali ke kamarnya dan segera menutup pintu.

Dan saat berbalik badan " Aemmmmpp" mulut Ayla langsung dibekap oleh seorang pria yang diam-diam menyusup masuk ke dalam kamarnya

Alya membulatkan matanya saat sadar siapa yang berada di dalam kamarnya saat ini

" Janji tidak akan berteriak jika aku lepaskan?" bisik Alveer yang langsung diangguki oleh Ayla

Alveer melepaskan tangannya yang membekap mulut Ayla

" Maaf!" ucapnya

" Ba.. bagaimana kau bisa ada di sini?" tanya Ayla gugup

" Sebaiknya kau pergi sekarang pak sebelum ada yang tau" lanjutnya

" Kau mengusir ku?" Alveer bukannya pergi tapi malah duduk di tepi kasur Ayla

" Aku mohon cepatlah pergi dan jangan mempersulit ku!" ucap Ayla

" Jika kau mengusirku maka aku akan menagih hutang mu sekarang!" ancam Alveer dengan santai

Ayla menatap Alveer geram " Kenapa kau selalu mempersulit ku?"

" Aku tidak mempersulit mu, aku hanya ingin disini bersamamu!" ucap Alveer tenang sementara Ayla sudah ketar-ketir takut sang bibi memergoki kebersamaan mereka apalagi yang dia tahu Alveer ternyata adalah tunangan sepupunya

" Sekarang apa mau mu?" ucap Ayla lalu duduk di kursi yang biasa digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan kantornya

Dikamar yang berukuran tidak terlalu luas dan tidak terlalu sempit tersebut ada meja belajar yang kini biasa Ayla gunakan untuk mengerjakan pekerjaan kantornya kalau belum ia selesaikan

" Kenapa tadi kau tidak ikut makan malam bersama?" tanya Alveer

" Apa itu penting?" bukan menjawab Ayla malah balik bertanya

" Tentu saja" sahut Alveer

" Aku bukan bagian dari keluarga mereka" jawab Ayla sendu

" Aku juga bukan" timpal Alveer bicara dengan santainya

Ayla memutar bola matanya malas lalu menatap ke arah Alveer " Tapi sebentar lagi kau akan menjadi bagian dari keluarga mereka" sahut Ayla ketus

" Kata siapa?" tanya Alveer tentu saja hal itu membuat Ayla mengerutkan keningnya

" Kenapa kau bertanya seperti itu, bukankah kau datang kesini untuk bertemu dengan calon isterimu?" Ayla menatap kesal pada Alveer

Alveer tersenyum menatap lekat wajah Ayla yang langsung membuang pandangannya saat tatapan keduanya bertemu

" Jangan menatap ku seperti itu!" kesal Ayla

" Kenapa?"

" Kau sudah mempunyai calon isteri tidak baik menatap wanita lain seperti itu" tegas Ayla

" Apa kau takut jatuh cinta padaku?" tanya Alveer

Deg

Degup jantung Ayla berdetak kencang wajahnya sudah semerah kepiting rebus namun sebisa mungkin Ayla menetralisir kegugupannya saat ini pertanyaan Alveer sungguh telah mengganggu hati dan pikirannya

Mana berani ia jatuh cinta pada calon suami sepupunya sendiri bisa-bisa ia habis dicincang oleh bibi dan pamannya.

Ayla tidak menjawab pertanyaan Alveer ia malah membuang pandangannya

" Sudahlah sebaiknya kau pergi sekarang nanti calon isteri mu bisa uring-uringan jika tidak melihat keberadaan mu" usir Ayla secara halus

" Dan jangan menatap ku terus seperti itu, membuat aku merasa tidak nyaman saja" lanjutnya

" Aku kesini memang ingin bertemu dengan calon isteri ku, lalu apa salahnya jika sekarang aku menatap wajah calon isteri ku sendiri?" tanya Alveer membuat Ayla melotot

" Apa maksudmu?" tanya Ayla

" Maksudku sudah jelas, sebaiknya kau kembali turun ke bawah dan makanlah. aku tidak suka kau selalu mengabaikan makan mu" ucap Alveer tegas

Ayla masih tidak mengerti dengan kata-kata Alveer

" Kau masih tidak mengerti?" tanya Alveer dan Ayla menggeleng pelan

" Aku tidak suka kau selalu telat makan, aku tidak mau kamu sampai jatuh sakit apalagi itu" Alveer menunjuk ke arah meja kerja Ayla yang menumpuk beberapa file diatasnya

" Apa?" tanya Ayla

" Kenapa pekerjaan mu begitu banyak di kantor, jam makan siang aja kamu lewatkan dan sekarang sampai ada yang dibawa pulang segala, makam malam pun kamu abaikan. ingat kamu itu manusia bukan robot, kamu butuh makan untuk menambah tenaga bekerja itu juga butuh tenaga" ucap Alveer yang sudah sangat kesal dengan Ayla

" Kenapa kau bicara seperti itu, sudah seperti seorang suami yang tengah protes dengan kegiatan isterinya saja!" ucap Ayla yang tanpa sadar berbicara seperti itu

" Ya karena aku memang calon suami mu" sahut Alveer membuat Ayla seketika tersedak salivanya sendiri

" Uhuk...uhuk..."

Alveer dengan cekatan langsung mengambil gelas yang berisi air diatas nakas

" Minumlah" Alveer menyodorkan gelas tersebut pada Ayla

" Kau jangan main-main, jika kata-katamu terdengar Laura dan bibi habis sudah riwayat ku" ucap Ayla mendelik tajam

" Tidak akan ada yang berani macam-macam padamu, ada aku yang akan melindungi mu" ucap Alveer membuat Ayla memutar bola matanya malas

" Sudah jangan ngaur kamu, sebaiknya kau pergi dari sini sekarang!" usir Ayla untuk yang kesekian kalinya

" Aku tidak ngaur, aku bicara apa adanya" kata-kata Alveer tidak digubris oleh Ayla

" Pak sopir sebaiknya kau pergi sekarang dari sini aku tidak mau mereka sampai memergoki kamu berada di kamarku, bisa-bisa mereka akan memandang rendah diri ku yang berani-beraninya memasukkan laki-laki asing masuk ke dalam kamar" ucap Ayla

" Alveer nama ku Alveer jangan panggil aku pak sopir terus!" pinta Alveer

" Iya pak sopir maksudku Alveer, cepatlah pergi sekarang dari sini!" ucap Ayla namun sedetik kemudian mereka dikejutkan dengan suara pintu yang diketuk dari luar

Tok

Tok

Tok

" Ay... Ayla, apa kamu ada di dalam?" panggil Luky

Ayla nampak gugup dan tegang saat mendengar suara Luky dari balik pintu memanggil namanya, Ayla menoleh ke arah Alveer yang masih nampak santai duduk di tepi kasur Ayla.

" Kau ini!" geram Ayla dan Alveer hanya tersenyum tanpa dosa

" Ay... Ayla!" teriak Luky lagi karena masih belum ada sahutan dari dalam

Sementara di dalam kamar Ayla nampak tengah mondar-mandir tidak karuan.

" Ada apa sih kak?" suara Laura terdengar dari balik pintu membuat Ayla semakin gugup dan takut

Ayla menoleh lagi kearah Alveer yang kini sudah rebahan diatas kasur Ayla

Ingin rasanya Ayla melempar laki-laki itu keluar jendela, wajahnya yang datar membuat Ayla semakin kesal enak-enaknya bersikap santai tanpa dosa sementara dirinya sudah ketar-ketir ketakutan.

" Tenanglah, kau bisa membuka pintunya sekarang!" ucap Alveer membuat Ayla semakin geram

" Apa kau ingin membunuhku?" ucap Ayla geram

Alveer tersenyum lalu beranjak dari tempat tidur dan mendekati Ayla

" Mana mungkin aku ingin membunuh mu, kau adalah calon isteri ku" bisik Alveer tepat ditelinga Ayla

Seketika tubuh Ayla menegang apalagi baru kali ini ia berdekatan dengan seorang laki-laki

" Ka..kau!"

Cup

Ayla semakin dibuat membeku di tempatnya saat tiba-tiba saja Alveer mengecup pipinya

" Aku akan menelpon mu nanti" bisiknya lagi dan dengan gerakan cepat Alveer langsung berjalan menuju balkon kamar Ayla lalu melompat keluar

Ayla dibuat tercengang dan sedetik kemudian ia pun kembali mendengar suara pintu kamarnya yang kembali diketuk

" Iya kak sebentar" teriak Ayla dan berusaha untuk bersikap tenang

Ceklek

Terpopuler

Comments

Edah J

Edah J

deg deg an bacanya takut ketahuan 😁

2022-12-31

2

Vera Diani

Vera Diani

Kok aku yg deg deg an y,,takut ketahuan Alveer nya 🤣

2022-10-18

0

🍭ͪ ͩႮოi⛅ͧ ͫ ͥ

🍭ͪ ͩႮოi⛅ͧ ͫ ͥ

sempat3 lgi c alveer yaa ketemu alyaa😂😂😂 rindu akut betul kamu tu al ..awas ketahuan sma laura

2022-10-03

0

lihat semua
Episodes
1 Pak Sopir
2 Mencari tahu
3 Senyam-senyum Alveer
4 Kerja Lapangan
5 Mba Nia marahi Ayla
6 Setuju
7 Ayla Kesal
8 Salah paham
9 Makan siang bersama
10 Sakit Perut
11 Kecemasan Alveer
12 Cemburu
13 Mencari Ayla
14 Makan siang
15 Menyusup
16 Bertemu Laura
17 Ancaman untuk Ayla
18 Tidak Akan Pernah Lupa
19 Jalan Lain
20 Tamparan
21 Pindah Tempat
22 Kedatangan Laura
23 Berusaha menjelaskan
24 Usaha Laura
25 Ke Villa
26 Dia jodohku
27 Selamanya mencintaimu
28 Kenapa Begitu Sesak
29 Jalan-jalan
30 Kemarahan Alveer
31 Pernyataan cinta
32 Sesakit ini
33 Bicara pada mama dan papa
34 Kedatangan Alveer dan keluarga
35 Keputusan Alveer
36 Akhirnya Sah
37 Bersyukur
38 Mengantar Pulang
39 Olahraga malam
40 Kotak bekal sarapan
41 Sarapan pasutri
42 Jam Makan siang
43 Isteri yang berbeda
44 Meminta izin
45 Mabuk Udara
46 Bertemu mantan
47 Kesalahpahaman yang berbalas
48 Kesalahpahaman berlanjut
49 Meminta maaf
50 Kepergok
51 Membatalkan Kerjasama
52 Suara Siapa?
53 Merasa sedih
54 Mengisi Baterai
55 Kembali Bekerja
56 Pulang ke Rumah
57 Kebingungan Ayla
58 Menyusul Alveer
59 Merasa Bersalah
60 Terkejut
61 Keterkejutan Nesha
62 Bekerja demi putrinya
63 Bertemu Mutia
64 Mabuk
65 Mengenaskan
66 Merutuki kebodohannya
67 Mengetahui yang sebenarnya
68 Peringatan untuk Laura
69 Pingsan
70 Hamil
71 Kegelisahan Ayla
72 Kembali magang
73 Hukuman untuk Ayla
74 Telpon dari Bibi
75 Bertemu Mira dan Laura
76 Semua Baik-baik saja
77 Nasi goreng
78 Bertemu Mina
79 Al Sakit
80 Darah
81 Semua baik-baik saja?
82 Kangen Bunda
83 Mengakui kesalahan
84 Nyonya Alveer Erlangga Kusuma
85 Ayla jenuh
86 Menjelaskan
87 Makan Siang
88 Senyum yang mengiris hati
89 Menekan Ego
90 Kembali menjelaskan
91 Senjata makan tuan
92 Keadaan berbalik
93 Termakan jebakan sendiri
94 Syukuran
95 Setan gentayangan
96 Ketakutan
97 Kuntilanak
98 Di culik
99 Kritis
100 Kedatangan Paman Emir
101 Dira
102 Kondisi Dira
103 Sakit Punggung
104 Kecanggungan Dira dan Arlan
105 Maaf
106 Menggemaskan
107 Aliza Ghania Husna
108 Memberitahu paman Emir
109 Menjenguk Ayla dan baby Aliza
110 Kisah Laura
111 Pulangnya Ayla dan baby Aliza
112 Pernyataan Dira
113 Lamaran 1
114 Lamaran 2
115 Di rumah sakit
116 Keterkejutan Dira
117 Sah
118 Hari Kesedihan Dira
119 Pemakaman Kakek dan Nenek
120 Pesta
121 Hati Mina
122 Luka tapi tidak berdarah
123 Mina
124 Wanita yang cantik
125 Akhirnya
126 Tentang Sasa
127 Kecelakaan
128 Ancaman Sasa
129 Ikhlaskan
130 Flashback
131 Restu ayah
132 Kegelisahan Sasa
133 Akhir Pekan
134 Berita Bahagia
135 Akhir Cerita
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pak Sopir
2
Mencari tahu
3
Senyam-senyum Alveer
4
Kerja Lapangan
5
Mba Nia marahi Ayla
6
Setuju
7
Ayla Kesal
8
Salah paham
9
Makan siang bersama
10
Sakit Perut
11
Kecemasan Alveer
12
Cemburu
13
Mencari Ayla
14
Makan siang
15
Menyusup
16
Bertemu Laura
17
Ancaman untuk Ayla
18
Tidak Akan Pernah Lupa
19
Jalan Lain
20
Tamparan
21
Pindah Tempat
22
Kedatangan Laura
23
Berusaha menjelaskan
24
Usaha Laura
25
Ke Villa
26
Dia jodohku
27
Selamanya mencintaimu
28
Kenapa Begitu Sesak
29
Jalan-jalan
30
Kemarahan Alveer
31
Pernyataan cinta
32
Sesakit ini
33
Bicara pada mama dan papa
34
Kedatangan Alveer dan keluarga
35
Keputusan Alveer
36
Akhirnya Sah
37
Bersyukur
38
Mengantar Pulang
39
Olahraga malam
40
Kotak bekal sarapan
41
Sarapan pasutri
42
Jam Makan siang
43
Isteri yang berbeda
44
Meminta izin
45
Mabuk Udara
46
Bertemu mantan
47
Kesalahpahaman yang berbalas
48
Kesalahpahaman berlanjut
49
Meminta maaf
50
Kepergok
51
Membatalkan Kerjasama
52
Suara Siapa?
53
Merasa sedih
54
Mengisi Baterai
55
Kembali Bekerja
56
Pulang ke Rumah
57
Kebingungan Ayla
58
Menyusul Alveer
59
Merasa Bersalah
60
Terkejut
61
Keterkejutan Nesha
62
Bekerja demi putrinya
63
Bertemu Mutia
64
Mabuk
65
Mengenaskan
66
Merutuki kebodohannya
67
Mengetahui yang sebenarnya
68
Peringatan untuk Laura
69
Pingsan
70
Hamil
71
Kegelisahan Ayla
72
Kembali magang
73
Hukuman untuk Ayla
74
Telpon dari Bibi
75
Bertemu Mira dan Laura
76
Semua Baik-baik saja
77
Nasi goreng
78
Bertemu Mina
79
Al Sakit
80
Darah
81
Semua baik-baik saja?
82
Kangen Bunda
83
Mengakui kesalahan
84
Nyonya Alveer Erlangga Kusuma
85
Ayla jenuh
86
Menjelaskan
87
Makan Siang
88
Senyum yang mengiris hati
89
Menekan Ego
90
Kembali menjelaskan
91
Senjata makan tuan
92
Keadaan berbalik
93
Termakan jebakan sendiri
94
Syukuran
95
Setan gentayangan
96
Ketakutan
97
Kuntilanak
98
Di culik
99
Kritis
100
Kedatangan Paman Emir
101
Dira
102
Kondisi Dira
103
Sakit Punggung
104
Kecanggungan Dira dan Arlan
105
Maaf
106
Menggemaskan
107
Aliza Ghania Husna
108
Memberitahu paman Emir
109
Menjenguk Ayla dan baby Aliza
110
Kisah Laura
111
Pulangnya Ayla dan baby Aliza
112
Pernyataan Dira
113
Lamaran 1
114
Lamaran 2
115
Di rumah sakit
116
Keterkejutan Dira
117
Sah
118
Hari Kesedihan Dira
119
Pemakaman Kakek dan Nenek
120
Pesta
121
Hati Mina
122
Luka tapi tidak berdarah
123
Mina
124
Wanita yang cantik
125
Akhirnya
126
Tentang Sasa
127
Kecelakaan
128
Ancaman Sasa
129
Ikhlaskan
130
Flashback
131
Restu ayah
132
Kegelisahan Sasa
133
Akhir Pekan
134
Berita Bahagia
135
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!