Dengan langkah gontai Ayla masuk ke dalam ruangannya.
" Kenapa Ay kok masih pagi udah kelihatan lemes gitu?" tanya Andi yang baru saja mau keluar dari ruangan Ayla
" Eh mas Andi, udah ngontrol aja pagi-pagi!" sapa Ayla mengabaikan pertanyaan Andi kepadanya.
" Biasalah Ay ketemu sama calon pacar dulu" jawabnya terkekeh sendiri
" Udah cepat jadiin mas ngapain di lama-lamain sih !" seru Ayla
" Tunggu waktu yang tepat ay, tapi makasih ya Ay udah ngejelasin hubungan kita sama dia" ucap Andi
" Ngejelasin bagaimana maksud mas Andi?" Ayla nampak bingung
" Ya setahu dia dan juga karyawan lainnya kalau kita itu kan punya hubungan Ay dan dengan kamu yang sudah mengatakannya langsung kalau kita ini cuma rekan kerja membuat dia yakin dan percaya sama mas" jawab Andi
" Sebentar dulu deh, jangan bilang kalau cewek yang mas maksud itu Mina sahabat aku?" tebak Ayla yang memang belum tahu siapa cewek yang sebenarnya Andi taksir karena beberapa hari yang lalu ia sempat curhat dan mengatakan kalau dia sedang suka dengan seorang gadis yang bekerja satu bagian dengan Ayla tanpa menyebutkan namanya.
Andi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal lalu mengangguk
" Oh ya ampun, kalau aku tahu Mina gadis yang mas Andi maksud aku bilang saja ya kita memang sudah jadian" ucap Ayla
" Wah jangan bilang kamu juga suka sama mas ya Ay?" goda Andi
" Kalau iya bagaimana dong mas, aku juga suka sama mas Andi "
Jlep
Langkah kaki jenjang yang awalnya hanya ingin melihat Ayla tiba-tiba berdiri mematung saat mendengar kata-kata Ayla yang mengatakan suka pada Andi.
" Ya sudah kita pacaran" jawab Andi meladeni kekonyolan Ayla lalu keduanya tertawa
Alveer tidak lagi melanjutkan langkahnya ia berbalik badan dan langsung pergi begitu saja
Ayla sudah masuk ke dalam ruangannya begitu juga Andi sudah kembali ke ruangannya.
Alveer merasa kecewa kata-kata Ayla masih saja terngiang di telinganya
" A****ku juga suka sama mas Andi "
" Ya sudah kita pacaran"
Apa kali ini ia harus menyerah dan menerima permintaan mamanya. Alveer benar-benar tidak tahu harus bagaimana rasanya sakit hatinya saat mendengar wanita yang beberapa hari ini sudah mengusik ketenangan hati dan pikirannya ternyata dengan lantang mengatakan suka pada pria lain
" Aakk......!" Amuk Alveer menghempaskan semua barang yang ada di atas meja hingga jatuh berantakan
Arlan yang baru saja masuk terkejut melihat Alveer tengah duduk di lantai dengan napas yang memburu
" Al loe kenapa?" tanya Arlan yang langsung menghampiri Alveer dan membantunya untuk bangun namun dengan kasar Alveer menepis tangannya
Dulu saat ditinggal oleh tunangannya Alveer tidak sampai seperti ini pikir Arlan ia masih bisa bekerja dengan baik bahkan meluapkan emosinya dengan bekerja dan bekerja tapi kali ini kenapa Alveer sampai bisa mengamuk, Arlan benar-benar dibuat bingung dengan sahabat sekaligus atasannya itu.
" Al sebenarnya loe itu kenapa sih? gue enggak pernah melihat loe sampai semarah ini?" tanya Arlan hati-hati takut kata-katanya malah membuat Alveer semakin marah.
Alveer menghela nafasnya berat " Dia.. Dia sudah menyukai pria lain Lan, Ayla ku menyukai pria lain" jawab Alveer mengepalkan tangannya kuat
Deg
Arlan terkejut sebegitu cintanya kah atasannya ini pada gadis itu sampai ia bisa semarah ini. Arlan tidak menyangka padahal belum genap sebulan mereka bertemu tapi Alveer sudah sebegitu cintanya dengan gadis yang bernama Ayla
" Tenang dulu Al, loe jangan mendengar gosip yang sedang beredar tentang hubungan gadis itu yang gue juga dengar sedang dekat dengan Andi manajer pemasaran, bisa aja itu cuma gosip" ucap Arlan untuk menenangkan Alveer
" Gue mendengar dari mulutnya sendiri kalau dia suka pada Andi bahkan sekarang mereka sudah resmi jadian" jawab Alveer
" Al kenapa loe jadi kayak gini sih, masih banyak cewek di luaran sana yang mengantri untuk jadi pacar loe bahkan jadi isteri loe tapi kenapa loe justru memilih mahasiswa magang" ucap Arlan yang tidak habis pikir dengan atasannya itu
" Gue juga enggak tahu tapi sejak dia masuk begitu aja kedalam mobil gue entah kenapa ada perasaan aneh yang mengganggu ketenangan pikiran dan juga hati gue" akunya
" Ya udah selama janur kuning belum melengkung loe enggak usah pesimis bro, mereka baru pacaran belum bertunangan apalagi menikah jadi loe masih bisa merebut hatinya apalagi posisi kedudukan loe tidak ada apa-apanya dengan si Andi itu" Arlan berusaha untuk memberi semangat pada Alveer
Mendengar kata-kata Arlan seperti ada angin segar untuknya tapi bagaimana caranya, dia tidak ingin Ayla beralih padanya setelah tahu siapa dirinya.
" Bagaimana?" tanya Arlan
" Gue setuju tapi gue tidak mau Ayla mengenal gue sebagai atasannya. gue ingin Ayla mengenal gue tetap pada diri gue yang sebagai pak sopirnya"
" Lalu bagaimana cara loe mendekatinya?" tanya Arlan
Tiba-tiba Alveer teringat dengan hutang Ayla
" Gue tahu apa yang harus gue lakukan" jawabnya
Alveer langsung beranjak dari duduknya
" Bereskan semuanya!" titah Alveer pada Arlan
" Loe ini ya kebiasaan, atasan mah bebas" keluh Arlan seraya mengumpat dalam hati lagi-lagi bos dan sekaligus sahabatnya itu bersikap seenaknya dia yang memberantakan tapi orang lain yang merapihkan
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Edah J
Ayo boss siapa cepat dia dapat 😁😁😁
2022-12-31
3
Vera Diani
Sebelum janur kuning melengkung,,msh ada kesempatan menikung lo Alveer 🤣😂😂😂
2022-10-18
0
Viona Alleandra Valencia
nah loh si Alveer salah paham kan di kira beneran si Ayla jadian
2022-10-03
1