Setelah diperiksa oleh Reno dan diberi obat Alveer sudah merasa lebih baikkan dan Reno pun sudah kembali melanjutkan tugasnya.
" Apa dia juga merasakan hal yang sama kayak gue ya, jangan-jangan dia sakit juga?" cemas Alveer pada keadaan Ayla
" Lan loe periksa keadaan Ayla gue takut dia kenapa-napa!" titah Alveer
" Siap bos!" jawab Arlan.
Arlan pergi ke ruangan Ayla dan terlihat Ayla sedang berbicara dengan Andi.
" Pak Arlan!" sapa Andi dan Ayla seraya membungkuk
" Apa ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Andi
" Apa laporan tentang penjualan Minggu ini di mall xx sudah selesai?" tanya Arlan berbasa-basi
" Sudah pak" jawab Ayla
" Bagus, kalau begitu antar ke ruang kerjaku!" ucap Arlan yang langsung berlalu begitu saja
" Udah sana pergi, mas juga masih ada urusan!' ucap Andi
" Mas Andi modus terus lama-lama Mina nya keburu di embat orang" goda Ayla
" Tenang, mas hanya tinggal menunggu waktunya" ucap Andi
" Semoga berhasil mas!" ucap Ayla menyemangati.
" Terima kasih!" Andi mengacak-acak rambut Ayla gemas
Ayla pergi mengantarkan berkas yang diminta ke ruangan Arlan
Sebelum masuk Ayla mengetuk pintunya terlebih dahulu
" Maaf pak saya mau mengantarkan berkas laporan yang bapak pinta" ucap Ayla setelah memasuki ruangannya
" Taruh saja di atas meja!" titah Arlan
" Apa kau sakit?" tanya Arlan membuat Ayla mengerutkan alisnya bingung
" Tidak pak, saya baik-baik saja" jawab Ayla
" Benarkah?"
" Tentu saja, memangnya ada apa pak Arlan sampai bertanya seperti itu?" tanya Ayla
" Tidak apa-apa, wajahmu sedikit pucat" jawab Arlan sedikit berbohong
" Ah tidak, saya merasa baik-baik saja"
" Ya sudah kalau kau memang baik-baik saja, itu bagus, kau bisa kembali bekerja sekarang!' titahnya
" Baik pak, kalau begitu saya permisi!" ucap Ayla seraya undur diri
Ayla kini sudah kembali ke ruangannya baru saja dia menduduki kursinya suara lantang terdengar memanggil namanya.
" Ayla!" panggil Mba Nia yang baru saja masuk ke dalam ruangan Ayla
Ayla menghela nafasnya berat saat tau yang memanggil namanya adalah mba Nia
" Iya mba ada apa ?" tanya Ayla dengan polosnya
" Apa kamu sudah membuat laporan tentang penjualan Minggu ini?" tanya mba Nia ketus
" Sudah mba" jawab Ayla
" Kalau sudah berikan laporan tersebut padaku!" pintanya
" Maaf mba Nia saya tidak bisa memberikannya pada mba Nia!" sahut Ayla
" Apa maksudmu tidak bisa memberikannya pada ku hah?" tegas Mba Nia
" Kamu tidak percaya padaku iya?" kesalnya
" Maaf mba saya bukannya tidak percaya dan tidak mau memberikannya tapi_" ucapan Ayla terjeda
" Tapi apa?"
" Pak Arlan sudah memintanya dan saya baru saja dari ruangan pak Arlan mba" jawab Ayla
" Apa? jadi kau sudah mengantarkannya ke ruangan pak Arlan?" Ayla mengangguk cepat
" Iya mba, dan itu atas perintah pak Arlan sendiri" jawabnya
" Kenapa kau tidak memberitahu ku dulu sebelumnya?" kesal mba Nia
" Maaf mba, saya tadi takut pak Arlan menunggu jadi saya langsung mengantarnya!" Ayla menjawab dengan jujur
" Oke kali aku maafkan tapi lain kali jangan sampai terulang lagi, kamu harus melaporkan dulu segala sesuatunya sama saya karena atasan kamu itu saya!" ucapnya
" Baik Mba!" sahut Ayla dengan wajah sedikit menunduk
Mba Nia keluar dari ruangan Ayla dengan wajah kesal sementara Ayla merasa lega setelah Mba Nia pergi.
" Orang kok kerjanya marah-marah mulu" gumam Ayla
" Ayo ngomongin siapa?" Sontak suara Mina yang sudah berada di depan Ayla membuatnya kaget
" Ya ampun Mina ngagetin aja " Ayla mengusap dadanya
" Jangan kebanyakan ngedumel kalau kerja" seru Mina
" Bukan ngedumel cuma ngebatin" sahut Ayla
" Kenapa lagi emangnya?" tanya Mina yang sudah duduk di kursi depan meja kerja Mina
" Biasa itu si emak rempong" sahut Ayla
" Emak rempong siapa? mba Nia?" tebak Mina
" Iya siapa lagi kalau bukan dia" Ayla menarik napas panjang
" Kenapa sama mba Nia, marah lagi?"
" Iya, itu orang kalau enggak marah enggak enak kali ya hidupnya" oceh Ayla
" Loe dimarahin lagi karena apa?"
" Dia minta laporan penjualan Minggu ini di mall xx " jawab Ayla
" Terus?"
" Ya enggak ada udah gue kasihin langsung ke pak Arlan karena tadi dia kesini dan memintanya langsung diantar ke ruangannya"
" Pak Arlan ke sini?" tanya seseorang yang baru masuk ke ruangannya
" Eh bu Desi" sapa Ayla
" Kata kamu tadi pak Arlan kesini, apa itu benar?" tanya Desi
" Iya bu" jawab Ayla
" Ada apa dia kesini? tidak biasanya dia yang langsung datang ke sini " ucap Desi
" Saya juga enggak tahu bu, tadi tiba-tiba saja pak Arlan datang ke sini dan menanyakan laporan penjualan Minggu ini di mall xx "
" Apaaa? jadi dia kesini cuma minta laporan penjualan Minggu ini di mall xx?"
" Iya bu"
" Biasanya dia yang meminta saya untuk memeriksa hasil penjualan di setiap mall setelah semuanya selesai baru laporan itu diserahkan ke pak Arlan yang akan disampaikan ke atasan, tumben banget tuh orang terjun langsung pasti ada sesuatu" tutur Desi
" Duh bu apa saya sudah melakukan kesalahan fatal ya bu?" Ayla takut sendiri ia tentu saja tidak mau kalau sampai dikembalikan ke kampus sebelum magangnya selesai
" Ya begitulah kalau kerja enggak becus dan cuma bermodalkan tampang" ejek Nola yang merupakan mahasiswi magang satu kampus dengan Ayla.
Nola memang sangat membenci Ayla karena banyak cowok yang Nola taksir malah suka pada Ayla. sementara Ayla sendiri hanya bersikap cuek baginya belajar adalah nomor satu masalah cowok dia belum kepikiran ke arah sana dia hanya ingin cepat-cepat lulus lalu mencari pekerjaan dan keluar dari rumah pamannya.
" Siapa bilang Ayla kerja tidak becus, karena dia bekerja dengan sangat baik maka dari itulah pak Arlan sendiri yang turun langsung untuk memantaunya!" ucap Desi membela Ayla
Glek
Nola langsung terdiam saat Desi yang merupakan senior sekaligus atasan mereka yang sudah terang-terangan memuji Ayla didepannya, Nola mengepalkan tangannya menatap benci pada Ayla sementara Ayla sendiri bersikap santai dan tidak mau mengambil pusing ucapan Nola
Nola meletakkan map yang tadi ia bawa dan hendak memberikannya pada Mina.
" Mina tuh kerjakan tadi pak Andi yang menyuruh loe buat ngerjain!" ucap Nola ketus dan langsung pergi begitu saja
" Sudah jangan diambil hati orang-orang yang iri seperti itu, bekerja saja dengan baik tunjukkan kinerja kalian pada mereka!" ucap Desi
" Iya bu"
Setelah itu Desi pun keluar dari ruangan tersebut dan menuju ruangan Arlan. Desi ingin mencari tahu kenapa sampai Arlan sendiri yang memeriksa laporan penjualan Mingguan yang biasanya itu adalah pekerjaannya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 135 Episodes
Comments
Ani Maryani Naryani
ayla terlalu cantik jd banyak yg suka
banyak yg iri lagi sabar ayla jodoh gak akan ke mn
2023-12-15
2
Vera Diani
Bu Desi sini tak kasih tau y,klo Ayla tu calon istri Bos makanya Arlan yg turun tangan sendiri 🤣😂
2022-10-18
1
☠ᵏᵋᶜᶟoffdll⍣⃝𝑴𝒓🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝕸y💞
ribet juga ia jadi orang yang baik dan pintar selalu banyak musuh nya apa lagi kalau orang itu good looking 🤣🤣🤣🏃🏃🏃
2022-10-03
0