Makan siang bersama

Seperti yang sudah dikatakan Alveer akan menagih hutangnya siang ini pada Ayla.

Tring

Satu pesan masuk ke dalam ponsel Ayla

..." Temui aku di tempat biasa!"...

...Sopir Tampan...

" Sopir tampan?" Ayla mengerutkan keningnya saat membaca pesan dari nomor tak dikenal

" Tapi kenapa ada nama ini tertera di ponselku?" gumamnya seraya berpikir

" Aishhh.... pasti ini dia sendiri yang memberi nama" Ayla pun akhirnya membalas pesan tersebut

..." Iya"...

Jawabnya singkat, setelah itu Ayla merapihkan meja kerjanya dan bersiap untuk pergi menemui Alveer

" Ay makan siang bareng yuk!" ajak Mina dan Sasa yang sudah berdiri di depan meja kerjanya

" Kalian saja, aku ada urusan diluar" jawab Ayla seraya berdiri dari duduknya dan memakai tas selempangnya

" Ya sudah kalau begitu kami duluan!" ucap Mina

" Iya" balas Ayla

Ayla kini sudah berada di tempat biasa Alveer menurunkannya saat mengantarnya ke kantor

Ayla mendengus kesal karena sudah hampir 15 menit menunggu Alveer belum juga kunjung datang

" Tadi dia yang memintaku untuk datang kesini tapi sudah 15 menit aku berdiri dia belum juga datang, menyebalkan sekali!" kesal Ayla

Tidddd....

Suara klakson tepat pada saat mobil Alveer berhenti di hadapan Ayla.

Tanpa lama menunggu Ayla pun langsung masuk ke dalam mobil.

" Aku sudah bilang kan saat ini aku belum ada uang jadi percuma saja kau menagih ku sekarang" ucap Ayla setelah masuk ke dalam mobil Alveer

" Kau bisa membayarku dengan cara lain, tidak harus membayarnya dengan uang" sahut Alveer tanpa menoleh

" Apa maksudmu?" tanya Ayla merasa sedikit curiga

" Jangan bilang kalau kau menginginkan_" Ayla membungkam mulutnya sendiri dengan tangannya dan menatapnya dengan tatapan waspada

" Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Alveer saat menoleh ke arah Ayla

" Tidak kenapa-napa" jawab Ayla

Tak

" Aww.... kenapa kau menyentil keningku?" Ayla mengusap keningnya yang terasa sakit

" Biar kau sadar dan tidak berpikir yang aneh-aneh" sahut Alveer

" Siapa yang berpikir aneh-aneh, aku hanya waspada saja" gumam Ayla yang masih dapat didengar oleh Alveer

" Aku mendengarnya" kata Alveer yang langsung membuat Ayla melotot ke arahnya

" Aku tidak akan berbuat macam-macam, aku hanya ingin mengajak mu makan siang dan aku tidak suka penolakan" tegas Alveer

" Kenapa tidak bilang dari setadi" kesal Ayla

" Kau saja yang berpikiran negatif " sahut Alveer

Setelah beberapa menit mereka akhirnya sampai di sebuah restoran mahal

" Kenapa kita kesini?" tanya Ayla menatap bingung pada Alveer

"Turunlah!" titahnya

Setelah keduanya turun mereka berjalan masuk ke dalam restoran tersebut.

Ayla menatap ke sekeliling restoran tersebut terkesan megah dan mewah pasti makanannya pun mahal.

" Kenapa kita makan ditempat ini, aku tidak punya uang untuk makan ditempat seperti ini yang harga makanannya pasti mahal-mahal" protes Ayla yang menolak untuk makan di restoran tersebut.

" Tenanglah, dan sekarang duduk!" titah Alveer

" Tidak, aku tidak mau, tempat ini terlalu mewah untuk ku dan aku pun tidak mau hutangku bertambah banyak padamu" Ayla masih berdiri dan tetap kekeh tidak ingin makan di restoran tersebut

" Kau tinggal duduk saja yang manis, aku yang akan mentraktir mu !" ucap Alveer

" Aku tidak cocok makan ditempat ini, jika kau mau makan ya sudah pesan saja biar aku menunggumu di luar" Ayla pun meninggalkan Alveer begitu saja

Alveer beranjak dari duduknya untuk menyusul Ayla yang sudah berjalan keluar restoran, tidak mungkin dia makan sendirian sedangkan Ayla menunggunya di luar.

" Kenapa tidak jadi makan?" tanya Ayla saat Alveer sudah berada di hadapannya

" Tidak mungkin aku membuatmu menunggu disini sendirian sedangkan aku makan didalam sana" jawab Alveer datar

" Kenapa kau tidak bisa menurut untuk makan ditempat ini?" kecewa Alveer yang mengira Ayla pasti akan suka di ajak makan di restoran mewah karena kebanyakan wanita pasti akan menyukainya.

" Aku tidak terbiasa dan akupun sadar dengan batas kemampuan ku" ucap Ayla

" Tapi aku yang mengajakmu dan aku yang akan membayarnya" ucap Alveer

" Aku tahu mungkin kau mampu membayarnya tapi aku tidak terbiasa dan lidahku pasti tidak akan menerimanya" ucap Ayla memberi alasan

" Kau belum mencobanya, jika sudah pasti akan ketagihan"

" Karena itu aku tidak mau mencobanya"

" Keras kepala sekali" kesal Alveer

" Aku yang berhutang padamu tapi kenapa malah kau yang ingin mentraktir aku makan?" Ayla menautkan alisnya berharap Alveer akan menjawabnya dengan jelas

" Karena itu cara kamu membayar hutang padaku" jawabnya santai

" Tidak masuk di akal" oceh Ayla

" Karena kita sudah terlanjur berada di sini dan tidak jadi makan, aku akan serahkan padamu sekarang untuk mencari tempat makan yang sesuai dengan selera mu!" usul Alveer

" Tidak, sebaiknya kita kembali ke kantor saja sekarang, waktu istirahat ku sudah hampir selesai" ucap Ayla

" Tidak apa-apa, kau santailah tidak akan ada yang berani memarahimu!" ucap Alveer

" Omong kosong, memangnya kau ini siapa berani bicara seperti itu?" ketus Ayla

" Kau tidak perlu tau siapa aku, sekarang aku akan menghubungi atasanmu!" ucap Alveer seraya meraih ponselnya dari saku celananya

" Tidak perlu, aku tidak mau menambah masalah lagi!" larang Ayla namun tidak digubris oleh Alveer

Alveer tetap melakukan panggilan pada Arlan

" Aku sedang bersama karyawan mu sekarang Ayla, mungkin dia akan masuk ke kantor sedikit terlambat" ucap Alveer yang tengah menelpon Arlan

" Kau ini benar-benar pemaksa!" kesal Ayla

Alveer hanya tersenyum lalu masuk ke dalam mobilnya.

Setelah berada di dalam mobil Alveer menyuruh Ayla untuk mencari tempat makan yang sesuai dengan seleranya.

" Apa kau yakin menyuruhku mencari tempat makan yang biasa aku datangi?" tanya Ayla

"Iya, kau boleh memilihnya sendiri" jawab Alveer

Setelah 20 menit berkeliling akhirnya Ayla meminta Alveer untuk berhenti di depan kedai bakso yang berada di pinggir jalan

Setelah memarkirkan mobilnya Alveer mengerutkan keningnya menatap ke arah kedai bakso yang berada di pinggir jalan tersebut

" Tempat apa ini?" tanya Alveer

" Apa kamu benar-benar tidak pernah datang ke tempat seperti ini?" Ayla bukan menjawab pertanyaan Alveer malah balik bertanya

Alveer menggelengkan kepalanya " Aku tidak pernah ketempat seperti ini". jawab Alveer.

" Wajar kau seperti orang kayak, apa kau bekerja sebagai sopir orang kayak?" tanya Ayla

" Ya bisa dibilang seperti itu" jawab Alveer

" Apa kau bekerja di perusahaan EK grup?" tanya Ayla namun Alveer hanya menjawab dengan senyuman.

" Kau akan tahu nanti" jawabnya

Mereka pun akhirnya masuk ke dalam kedai bakso tersebut, Ayla memesan 2 porsi bakso spesial untuk mereka berdua.

Tidak berapa lama pesanan mereka pun datang

" Makanlah!" ucap Ayla

Alveer mengikuti Ayla yang menuangkan saus, kecap lalu sambal.

" Jika kau tidak suka pedas jangan memakai sambal, kalau aku sudah biasa makan makanan seperti ini takutnya perutmu yang belum terbiasa malah kaget dan sakit " ucap Ayla

Alveer mencoba mencicipi bakso tersebut awalnya terasa aneh dilidahnya namun setelah beberapa suap ia menjadi sangat menikmatinya.

" Hei.. jangan terlalu banyak kau bisa sakit perut nanti!" cegah Ayla saat Alveer menuangkan saus kembali ke mangkok baksonya

" Ini sangat enak" ucap Alveer tanpa menghiraukan kata-kata Ayla

Setelah selesai makan bakso mereka kembali ke kantor, dan diperjalanan menuju kantor ada rasa aneh yang berkecamuk di dalam perut Alveer

Terpopuler

Comments

Atik Bunga

Atik Bunga

pasti gara2 kebanyakan saos itu jadi perutnya gk ngenerima

2024-04-28

0

Edah J

Edah J

Sang sultan baru pertama kali makan bakso yaa

2022-12-31

1

Vera Diani

Vera Diani

Nah sakit perutkan 🤣😂

2022-10-18

0

lihat semua
Episodes
1 Pak Sopir
2 Mencari tahu
3 Senyam-senyum Alveer
4 Kerja Lapangan
5 Mba Nia marahi Ayla
6 Setuju
7 Ayla Kesal
8 Salah paham
9 Makan siang bersama
10 Sakit Perut
11 Kecemasan Alveer
12 Cemburu
13 Mencari Ayla
14 Makan siang
15 Menyusup
16 Bertemu Laura
17 Ancaman untuk Ayla
18 Tidak Akan Pernah Lupa
19 Jalan Lain
20 Tamparan
21 Pindah Tempat
22 Kedatangan Laura
23 Berusaha menjelaskan
24 Usaha Laura
25 Ke Villa
26 Dia jodohku
27 Selamanya mencintaimu
28 Kenapa Begitu Sesak
29 Jalan-jalan
30 Kemarahan Alveer
31 Pernyataan cinta
32 Sesakit ini
33 Bicara pada mama dan papa
34 Kedatangan Alveer dan keluarga
35 Keputusan Alveer
36 Akhirnya Sah
37 Bersyukur
38 Mengantar Pulang
39 Olahraga malam
40 Kotak bekal sarapan
41 Sarapan pasutri
42 Jam Makan siang
43 Isteri yang berbeda
44 Meminta izin
45 Mabuk Udara
46 Bertemu mantan
47 Kesalahpahaman yang berbalas
48 Kesalahpahaman berlanjut
49 Meminta maaf
50 Kepergok
51 Membatalkan Kerjasama
52 Suara Siapa?
53 Merasa sedih
54 Mengisi Baterai
55 Kembali Bekerja
56 Pulang ke Rumah
57 Kebingungan Ayla
58 Menyusul Alveer
59 Merasa Bersalah
60 Terkejut
61 Keterkejutan Nesha
62 Bekerja demi putrinya
63 Bertemu Mutia
64 Mabuk
65 Mengenaskan
66 Merutuki kebodohannya
67 Mengetahui yang sebenarnya
68 Peringatan untuk Laura
69 Pingsan
70 Hamil
71 Kegelisahan Ayla
72 Kembali magang
73 Hukuman untuk Ayla
74 Telpon dari Bibi
75 Bertemu Mira dan Laura
76 Semua Baik-baik saja
77 Nasi goreng
78 Bertemu Mina
79 Al Sakit
80 Darah
81 Semua baik-baik saja?
82 Kangen Bunda
83 Mengakui kesalahan
84 Nyonya Alveer Erlangga Kusuma
85 Ayla jenuh
86 Menjelaskan
87 Makan Siang
88 Senyum yang mengiris hati
89 Menekan Ego
90 Kembali menjelaskan
91 Senjata makan tuan
92 Keadaan berbalik
93 Termakan jebakan sendiri
94 Syukuran
95 Setan gentayangan
96 Ketakutan
97 Kuntilanak
98 Di culik
99 Kritis
100 Kedatangan Paman Emir
101 Dira
102 Kondisi Dira
103 Sakit Punggung
104 Kecanggungan Dira dan Arlan
105 Maaf
106 Menggemaskan
107 Aliza Ghania Husna
108 Memberitahu paman Emir
109 Menjenguk Ayla dan baby Aliza
110 Kisah Laura
111 Pulangnya Ayla dan baby Aliza
112 Pernyataan Dira
113 Lamaran 1
114 Lamaran 2
115 Di rumah sakit
116 Keterkejutan Dira
117 Sah
118 Hari Kesedihan Dira
119 Pemakaman Kakek dan Nenek
120 Pesta
121 Hati Mina
122 Luka tapi tidak berdarah
123 Mina
124 Wanita yang cantik
125 Akhirnya
126 Tentang Sasa
127 Kecelakaan
128 Ancaman Sasa
129 Ikhlaskan
130 Flashback
131 Restu ayah
132 Kegelisahan Sasa
133 Akhir Pekan
134 Berita Bahagia
135 Akhir Cerita
Episodes

Updated 135 Episodes

1
Pak Sopir
2
Mencari tahu
3
Senyam-senyum Alveer
4
Kerja Lapangan
5
Mba Nia marahi Ayla
6
Setuju
7
Ayla Kesal
8
Salah paham
9
Makan siang bersama
10
Sakit Perut
11
Kecemasan Alveer
12
Cemburu
13
Mencari Ayla
14
Makan siang
15
Menyusup
16
Bertemu Laura
17
Ancaman untuk Ayla
18
Tidak Akan Pernah Lupa
19
Jalan Lain
20
Tamparan
21
Pindah Tempat
22
Kedatangan Laura
23
Berusaha menjelaskan
24
Usaha Laura
25
Ke Villa
26
Dia jodohku
27
Selamanya mencintaimu
28
Kenapa Begitu Sesak
29
Jalan-jalan
30
Kemarahan Alveer
31
Pernyataan cinta
32
Sesakit ini
33
Bicara pada mama dan papa
34
Kedatangan Alveer dan keluarga
35
Keputusan Alveer
36
Akhirnya Sah
37
Bersyukur
38
Mengantar Pulang
39
Olahraga malam
40
Kotak bekal sarapan
41
Sarapan pasutri
42
Jam Makan siang
43
Isteri yang berbeda
44
Meminta izin
45
Mabuk Udara
46
Bertemu mantan
47
Kesalahpahaman yang berbalas
48
Kesalahpahaman berlanjut
49
Meminta maaf
50
Kepergok
51
Membatalkan Kerjasama
52
Suara Siapa?
53
Merasa sedih
54
Mengisi Baterai
55
Kembali Bekerja
56
Pulang ke Rumah
57
Kebingungan Ayla
58
Menyusul Alveer
59
Merasa Bersalah
60
Terkejut
61
Keterkejutan Nesha
62
Bekerja demi putrinya
63
Bertemu Mutia
64
Mabuk
65
Mengenaskan
66
Merutuki kebodohannya
67
Mengetahui yang sebenarnya
68
Peringatan untuk Laura
69
Pingsan
70
Hamil
71
Kegelisahan Ayla
72
Kembali magang
73
Hukuman untuk Ayla
74
Telpon dari Bibi
75
Bertemu Mira dan Laura
76
Semua Baik-baik saja
77
Nasi goreng
78
Bertemu Mina
79
Al Sakit
80
Darah
81
Semua baik-baik saja?
82
Kangen Bunda
83
Mengakui kesalahan
84
Nyonya Alveer Erlangga Kusuma
85
Ayla jenuh
86
Menjelaskan
87
Makan Siang
88
Senyum yang mengiris hati
89
Menekan Ego
90
Kembali menjelaskan
91
Senjata makan tuan
92
Keadaan berbalik
93
Termakan jebakan sendiri
94
Syukuran
95
Setan gentayangan
96
Ketakutan
97
Kuntilanak
98
Di culik
99
Kritis
100
Kedatangan Paman Emir
101
Dira
102
Kondisi Dira
103
Sakit Punggung
104
Kecanggungan Dira dan Arlan
105
Maaf
106
Menggemaskan
107
Aliza Ghania Husna
108
Memberitahu paman Emir
109
Menjenguk Ayla dan baby Aliza
110
Kisah Laura
111
Pulangnya Ayla dan baby Aliza
112
Pernyataan Dira
113
Lamaran 1
114
Lamaran 2
115
Di rumah sakit
116
Keterkejutan Dira
117
Sah
118
Hari Kesedihan Dira
119
Pemakaman Kakek dan Nenek
120
Pesta
121
Hati Mina
122
Luka tapi tidak berdarah
123
Mina
124
Wanita yang cantik
125
Akhirnya
126
Tentang Sasa
127
Kecelakaan
128
Ancaman Sasa
129
Ikhlaskan
130
Flashback
131
Restu ayah
132
Kegelisahan Sasa
133
Akhir Pekan
134
Berita Bahagia
135
Akhir Cerita

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!