8 |

plak

Lagi, Sella kembali merasakan perih di pipinya, Agas menamparnya lagi. "Ayo Mas tampar aku lagi," ucapnya terkekeh. Nyatanya hatinya lebih sakit daripada tamparan Agas.

"Diam kamu Sella! berani sekali kamu mengucapkan kalimat itu," desis Agas mencekik Sella.

Sella mengambil nafasnya banyak saat dadanya mulai sesak. "Aku menyesal menjadi istrimu, Mas."

ia kembali meringis saat Agas menjambaknya kuat, sangat perih. "Bahkan aku lebih baik mati dengan anakku."

bug!

"AGAASS!!"

"Sel, Sel, bangun." Mama Dina menangis anaknya bagai orang lemah yang berani memukul istrinya yang tengah hamil.

Agas hanya diam menatap sendu darah yang menggenang di lantai. "Maaf..."

"Sialan kamu Agas! mamah nggak pernah mengajarkan kamu memukul wanita terlebih istrimu. Harusnya kamu sadar kamu meminta Sella dari keluarganya, orang tua Sella susah demi masa depan anaknya tapi sekarang anak mamah berbuat hal itu pada Sella. Bahkan Sella bisa memilih pria yang jauh lebih baik dari kamu Agas, tapi dengan cintanya dia lebih milih kamu dari pada yang lain." Mama Dina menangis ia sudah mengangap Sella anaknya.

"Dokter tolong berikan kabar baik," isak Mama Dina memohon.

"Nyonya, pasien mengalamin kontraksi dan trauma. Apa pasien korban kekerasan? jika iya kami bisa membantu melaporkan ke pihak berwajib, keadaannya buruk dan maaf kandungannya pasien sangat lemah."

Agas menarik kerah dokter tak Terima dengan kenyataannya. "Heh, berani sekali dirimu mengatakan hal itu."

"Maaf Tuan, saya mendiagnosis pasien sudah sesuai aturan dan fakta. Ada beberapa dokter juga yang ikut memeriksa pasien," balas dokter.

Agas melepaskan kukungannya. Dengan gemetar Agas membuka pintu rawat menatap Sella sendu. "Sayang... "

diam.

Sella hanya diam menatap kosong kedepan.

"Hei, Mas minta maaf," ucap Agas mengusap pipi Sella.

"Baby katakan pada Mimo untuk memaafkan Baba."

"Aku mau mati," gumam Sella datar.

Berusaha sabar mengingat perkataan dokter kalau Sella mengalami trauma. "Jangan katakan itu sayang."

"Aku mau ma-"

"Apa kamu nggak ngerti bahasa manusia, heh?" Agas meremas kuat tangan Sella yang berada dalam genggamnya.

"Mati," lirih Sella.

"Ya! silakan mati Mas tidak akan peduli padamu. Begitu kan kemauanmu?" bentak Agas kesal.

"Nyatanya kamu memang tidak pernah berubah Mas," kekeh Sella kali ini ia menatap Agas sangat kecewa.

......................

Pasca kejadian itu Sella menjadi lebih banyak diam berbeda dengan Agas yang semakin dekat dengan Laras, tak apa karena anaknya tak butuh ayah pengecut seperti Agas.

"Baby Mimo nggak punya uang buat beli sate kita makan tahu aja mau ya?" ucap Sella mengusap perutnya, Agas juga tidak lagi memberinya uang untuk membeli susu pun ia menggunakan uang tabungannya yang kian menipis.

dug

Sella tersenyum saat anaknya menendang seolah mengerti dengan keadaan sang ibu. Ia beranjak mengambil tahu lalu di potong dadu dan ia oleskan kecap agar lebih mirip dengan sate.

"Jadi, kita makan sate tahunya," gumam Sella memakan nikmat hasil ala ala dengan nasi hangat.

"Besok Mimo bakal kerja baby harus kuat, biar bisa beli susu sama yang lainnya." Sella harus kuat karena kini ada satu nyawa yang bersemayam dalam rahimnya.

selesai makan Sella memilih tidur karena besok ia akan menjadi buruh cuci baju jadi memaksakan ia untuk bangun pagi.

Agas tadi memperhatikan Sella dari tangga, awalnya ia ingin membelikan sate tapi ia gengsi berakhir melihat Sella menusuk tahu agar lebih mirip sate. Disaat Sella ngidam untuk yang pertama ia tidak ada untuk mewujudkannya.

Terpopuler

Comments

Nining Anggaraini

Nining Anggaraini

kok ceritanya aneh dan nga masuk akal yah..

2022-06-30

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!