3 |

Sella berjalan dibelakang Agas menenteng belanjaan mereka, saat ini mereka berada di mall atas keinginan Laras. Bukannya bahagia ia malah sedikit dongkol melihat Laras memonopoli Mas Agas dan membiarkan dirinya membawa barang belanjaan yang begitu banyaknya.

"Tolong lepaskan tanganku, Ra. Kasian Sella," ucap Agas menepis tangan Laras.

"Apa sih Mas? biarin aja lagian dia belum hamil jadi nggak ngerasain jadi aku yang bawa barang aja capek," decak Laras.

"Astaghfirullah Ra! jangan ucapan kamu." Mas Agas sedikit membentak.

"Lho? kenyataan kalau 5 bulan ini dia belum hamil juga. Mandul kali," kata Laras melirik Sella yang menunduk.

"Aku bukan mandul Mbak cuma belum rezeki aja," ucap Sella memaksakan untuk tersenyum saat Agas menatapnya seolah mengatakan maaf.

"Terserah kamu Mbak, aku merasa perlakuan Mas Agas nggak adil," gumam Laras masih memeluk lengan Agas.

"Lalu Mbak Laras mau Mas Agas bagaimana? Mas Agas sudah melakukan sebisa mungkin lagipula adil itu susah," jelas Sella menaruh barang di bagasi mobil.

"Aku mau Mas Agas berpisah sama kamu. Kamu jangan egois Mbak aku kan lagi hamil."

Agas memukul dashboard mobil marah atas perkataan Laras. "Bahkan keinginanku bercerai darimu."

Laras berdecak malas. "Kamu memang seperti itu Mas dari dulu. Harusnya kamu beruntung punya aku yang bisa hamil."

Diam-diam Sella meneteskan air mata ia merasa sakit hati saat Laras terus menerus menghinanya lagipula pernikahannya dengan Agas baru 5 bulan apa sebuah aib bila belum punya anak.

"Cukup! jangan sampai aku marah terhadap mu Ras. Tanpa Sella aku pun nggak akan pernah perlakukan kamu dengan lembut," desis Agas mengelus rambut Sella.

......................

Sella mengunci pintu kamar lalu duduk dipangkuan Agas. "Mas aku mandul ya?"

Agas yang sedang mengetik seketika berhenti, istrinya masih kepikiran ternyata. "Nggak sayang, kita bisa punya anak. Masih banyak cara jadi jangan sedih, tanpa anakpun aku nggak masalah asal ada kamu."

Agas menggendong tubuh Sella yang melingkar di pinggangnya. Di taruh pelan tubuh Sella menatap dari atas betapa indahnya lekuk tubuh sang Istri. Ramping tapi berisi di beberapa tempat.

"Dia bertumbuh dengan baik," gumam Agas mengecup dadanya. Perlahan turun hingga di perut memperhatikan intens setiap ekspresi yang dikeluarkan Sella.

"Mas.. udah," lirih Sella mengangkat pinggulnya.

Setelahnya kamar itu hanya terisi suara indah, rasanya Agas ingin lagi dan lagi suara Sella bak penyemangatnya untuk membawa sang istri ke puncak.

Tubuhnya melemas Agas menjatuhkan dirinya di atas Sella. "Terimakasih sayang."

"Sama-sama Mas, aku harap ini membuahkan hasil," jawab Sella mengusap peluh Agas.

"Tentu, kita berusaha bersama. Jangan tinggalkan aku, Tuhan sangat baik memberimu sebagai hadiah," ucap Agas memeluk erat Sella.

Ia turun sampai berhenti di perut ramping Sella mengecupnya dengan brutal. "Anak babah harus jadi oke? anak babah harus kuat berenangnya."

Sella terkekeh. "Apa sih Mas? ada ada aja kamu."

"Gapapa sayang supaya dia semangat biar tambah power full."

Sella tersenyum ia mengambil nasi goreng yang di buatnya sebelum bermain. "Makan mau? tapi udah dingin."

"Gapapa sini duduk suapin aku." Agas menepuk kasurnya.

"Enak?" tanya Sella sambil mengunyah.

"Enak banget nanti aku mau lagi." Agas tuh suka banget sama nasi goreng tanpa kecap begitupun Sella.

"Nanti sore temenin aku ke supermarket, stok belanjaan udah abis," pinta Sella.

"Iya sayang, ayo tidur kamu pasti capek sini peluk." Agas mengecup kening Sella meneluknya erat.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!