Love And Contract
"Pa... Aku tidak mau Pa. Papa tahu kan aku masih belum lulus kuliah? Dan usiaku masih sangat muda untuk menikah. Aku tidak mau Paa...." kata Devita dengan nada memohon pada Ayahnya.
"Papa tidak mau tahu, kau harus segera menikah dengan Brayen. Anak sahabat Papa itu, bukan pria sembarangan, Devita! Papa memberikan masa depan yang baik untukmu!" Seru Edwin dengan nada penekanan dan tidak ingin di bantah.
"Ma, bantuin aku dong Ma! Jangan diam aja! Aku tidak mau menikah muda Ma?!" Bujuk Devita dengan penuh permohonan pada Nadia.
"Sayang, apa yang di katakan Papa itu benar.Kau pasti akan bahagia dengan Brayen. Dia anak dari Paman David kau tahu kan Paman David pemilik Mahendra Enterprise? Masa depanmu akan sangat baik jika kau bisa menikah dengan Brayen, sayang," ujar Nadia dengan suara lembut.
"Kenapa Mama sama saja dengan Papa!" Ucap Devita ketus.
"Devita, meskipun nanti kamu menikah dengan Brayen. Kau akan tetap bisa melanjutkan kuliahmu. Jadi, Papa tidak ingin mendengar alasan apapun darimu! Mau tidak mau kau harus tetap menikah dengan Brayen!" Kata Edwin tegas. Kemudian dia langsung meninggalkan putrinya itu.
Devita menghela nafas dalam, percuma saja jika membantah Ayahnya itu, karena itu tidak akan pernah berhasil untuknya.
Devita Smith adalah seorang gadis yang sangat cantik dan periang. Devita adalah mahasiswi jurusan bisnis di universitas ternama di kota B. Di kampus, Devita sangat terkenal, bahkan banyak pria yang mengagumi Devita. Devita memiliki tubuh yang sangat ideal, tubuhnya ramping dan kulitnya putih.
Ayah Devita berasal dari Kanada sedangkan Ibunya asli orang Indonesia. Devita sudah empat tahun tinggal di Indonesia, sebelumnya Devita bersekolah di Kanada.
Devita terpaksa meninggalkan Kanada karena keinginan dari Edwin untuk membuka perusahaan di Indonesia. Edwin adalah seorang pengusaha yang cukup sukses sedangkan sang Ibu sering membantu perusahaan Edwin, suaminya.
Jika boleh memilih Devita lebih senang tinggal Indonesia dari pada di Kanada. Masakan Indonesia adalah makanan kesukaan Devita. Tapi Edwin dan Nadia pernah melarang Devita untuk tinggal sendiri selama berada di Indonesia.Mungkin karena Devita adalah anak tunggal, jadi kedua orang tuanya banyak sekali melarang Devita.
Di tahun ini, Devita baru saja menginjak usia ke 20 tahun. Saat ini Devita baru semester 5. Tapi Ayahnya sudah berniat untuk menjodohkannya dengan anak sahabatnya. Devita memang mengenal sahabat dari Ayahnya. Siapa yang tidak mengenal Mahendra Enterprise, perusahaan terbesar yang memiliki banyak anak perusahaan yang tersebar di berbagai negara.
Devita memang tidak pernah mengenal sosok Brayen, putra dari sahabat Ayahnya. Karena Ayahnya memang mengatakan bahwa Brayen baru saja pindah dari Italia ke Indonesia.Entah harus di katakan beruntung atau sial, karena Devita memang tidak perduli dengan kekayaan seorang Brayen Adams Mahendra.
Devita ingin sekali menolak. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun. Alasan Devita ingin menolak perjodohannya adalah karena sudah ada pria yang telah berada di hatinya. Pria itu bernama Angkasa Nakamura. Pria yang selalu Devita tunggu. Pria itu juga yang Devita inginkan menjadi suaminya. Namun kini, Devita tidak tahu, apa dia bisa melewati ini semua.
...********...
Devita duduk di sebuah cafe dekat dengan kampusnya. Pagi ini Devita datang lebih awal dari sebelumnya. Pikirannya terus memikirkan banyak hal, tentang perjodohan yang dia sendiri tidak pernah menginginkan hal itu.
"Devita," suara seorang perempuan memanggil nama Devita dengan cukup keras. Hingga membuat Devita yang tengah duduk menoleh ke sumber suara itu. Devita tersenyum tipis saat melihat sosok perempuan yang berjalan menghampirinya " Olivia?" Sapa Devita.
"Devita kenapa kau di sini? Kenapa tidak masuk ke kelas?" tanya Olivia, lalu duduk di hadapan Devita.
"Tidak, Vi.Nanti saja," jawab Devita singkat.
Olivia mengerutkan dahinya, lalu dia menatap lekat Devita. "Kau kenapa? Kau ada masalah?"
Devita menghela nafas dalam. " Apa kau tau, Vi. Ayahku akan menjodohkan aku dengan anak dari sahabatnya."
"Apa? Di jodohnkan? kau serius Devita?" tanya Olivia yang kembali terkejut mendengar Devita akan di jodohkan.
Devita mengangguk singkat, " Ya, dan itu terlihat sangat bodoh bukan? Di usiaku yang masih 20 tahun. Aku harus menikah! That is crazy!"
"Lalu, bagaimana dengan kuliahmu?" tanya Olivia dengan pelan. Dia melihat dengan jelas wajah Devita yang terlihat begitu muram.
"Ayahku mengatakan, aku akan tetap berkuliah meski aku sudah menikah nanti," balas Devita.
Olivia menganggukan kepalanya. "Apa kau sudah mengenal siapa yang sudah menjadi calon suamimu itu? " tanya Olivia lagi.
"Anak dari pemilik Mahendra Enterprise," jawab Devita dengan helaan nafas berat.
"Apa?! Mahendra Enterprise? Kau sedang tidak sedang bercanda kan Devita?!" Kali ini Olivia benar - benar terkejut mendengar ucapan Devita.
Devita berdecak kesal. "Untuk apa aku bercanda Olivia! Kau yang benar saja!"
"Apa kau tidak tahu Devita, di kota B ini terdapat 4 Perusahaan terkaya dan terkenal seperti Keluarga Mahendra, Alvarendra, Alfaro dan Syahlendra dan salah satunya Keluarga Mahendra itu yang sudah begitu terkenal di dunia bisnis manapun dan memiliki perusahaan yang sangat besar dan tersebar dimana - mana. Jika kau akan di jodohkan dengan keluarga Mahendra artinya kau tidak perlu lagi menghemat uang jajan dari kedua orang tuamu. Sudah di pastikam suamimu itu pasti akan memberikan uang bulanan yang besar pada mu," kata Olivia dengan antusias.
"Kau ini ternyata sama saja dengan kedua orang tuaku!" Seru Devita dengan kesal. " Aku tidak peduli dengan Mahedra Enterprise. Meskipun itu adalah perusahaan besar tetapi aku tetap tidak mau di jodohkan!" Lanjutnya dengan tegas.
Olivia menghela napas berat. "Tapi kau tahu bukan, Ayahmu itu sama kerasnya denganmu, percuma saja kalau kau menolak. Aku sangat yakin pasti Ayahmu akan tetap memaksamu untuk menikah,"
"Kau benar Olivia. Tapi bagaimana pun kau kan sudah tahu, aku hanya mencinatai Angkasa Nakamura," kata Devita dengan wajah yang muram. Dia langsung meletakkan kepalanya di atas meja.
Olivia terdiam lalu menyentuh punggung tangan sahabatnya itu. "Devita, menurutku perasaanmu dengan Angkasa hanya perasaan yang tidak serius. Lagi pula dulu Angkasa pernah menyatakan perasaannya padamu tapi kau tolak, jadi lupakanlah Angkasa dan mulailah kehidupanmu dengan pria lain."
Devita mendengus kesal. "Ini semua karena Ayahku yang selalu melarangku untuk memiliki kekasih! Jika tidak, pasti sudah dari dulu Angkasa telah menjadi kekasihku,"
Olivia menggeleng pelan. Lalu menarik nafas dalam dan menghembuskan perlahan. " Devita dengarkan aku! Menurutku tidak ada salahnya kau menemui anak dari pemilik Mahendra Enterprise, siapa tahu anak dari Mahendra Enterprise itu Pria yang tampan. Seperti Tuan Muda Alvaro Samudera, dari keluarga Alvarendra itu. Atau mungkin bisa jadi dia lebih tampan dari Angkasa."
"Aku tidak perduli Olivia! Intinya aku tidak mau menikah di usia yang muda. Bagaimana kalau orang mengira aku hamil di luar nikah?" dengus Devita kesal.
Olivia berdecak pelan. " Ya ampun! Kau ini bodoh atau apa Devita, Hah! Sampai berpikir ke arah situ!" Tukas Olivia menekan.
"Tapi tetap saja. Teman - teman kita sekarang banyak dari Indonesia. Aku tidak ingin orang - orang berpikir yang tidak - tidak tentangku!" Balas Devita yang begitu frustasi. Dia langsung mengacak - acak rambut panjangnya.
"Sudahlah Devita. Teman - teman kita di sini pasti sudah tahu sifatmu. Kau bukan gadis yang seperti itu." Kata Olivia yang masih berusaha menenangkan Devita.
"Menurutku lebih baik kau jalani saja dulu, bahkan kau belum bertemu dengan pria itu bukan?"
"Ah, aku tidak tahu lagi...." Devita kembali membenturkan kepalanya di atas meja.
Bersambung...
Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.
Jangan lupa untuk like, komen, vote dan juga hadiahnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 427 Episodes
Comments
Nah Vtr
kenapa nggak pake suara
2023-02-22
1
Rhecacu Mkz
pj
2022-09-07
0
Jasmine
Aku jg klu diposisi Devita tak mau dan menolak yg namanya perjodohan...jauh2 anak di kuliahkan ke luar negeri tp msh pola pikir spt zaman siti nurbaya..
2022-06-21
0