Love And Contract

Love And Contract

Rencana Perjodohan

"Pa... Aku tidak mau Pa. Papa tahu kan aku masih belum lulus kuliah? Dan usiaku masih sangat muda untuk menikah. Aku tidak mau Paa...." kata Devita dengan nada memohon pada Ayahnya.

"Papa tidak mau tahu, kau harus segera menikah dengan Brayen. Anak sahabat Papa itu, bukan pria sembarangan, Devita! Papa memberikan masa depan yang baik untukmu!" Seru Edwin dengan nada penekanan dan tidak ingin di bantah.

"Ma, bantuin aku dong Ma! Jangan diam aja! Aku tidak mau menikah muda Ma?!" Bujuk Devita dengan penuh permohonan pada Nadia.

"Sayang, apa yang di katakan Papa itu benar.Kau pasti akan bahagia dengan Brayen. Dia anak dari Paman David kau tahu kan Paman David pemilik Mahendra Enterprise? Masa depanmu akan sangat baik jika kau bisa menikah dengan Brayen, sayang," ujar Nadia dengan suara lembut.

"Kenapa Mama sama saja dengan Papa!" Ucap Devita ketus.

"Devita, meskipun nanti kamu menikah dengan Brayen. Kau akan tetap bisa melanjutkan kuliahmu. Jadi, Papa tidak ingin mendengar alasan apapun darimu! Mau tidak mau kau harus tetap menikah dengan Brayen!" Kata Edwin tegas. Kemudian dia langsung meninggalkan putrinya itu.

Devita menghela nafas dalam, percuma saja jika membantah Ayahnya itu, karena itu tidak akan pernah berhasil untuknya.

Devita Smith adalah seorang gadis yang sangat cantik dan periang. Devita adalah mahasiswi jurusan bisnis di universitas ternama di kota B. Di kampus, Devita sangat terkenal, bahkan banyak pria yang mengagumi Devita. Devita memiliki tubuh yang sangat ideal, tubuhnya ramping dan kulitnya putih.

Ayah Devita berasal dari Kanada sedangkan Ibunya asli orang Indonesia. Devita sudah empat tahun tinggal di Indonesia, sebelumnya Devita bersekolah di Kanada.

Devita terpaksa meninggalkan Kanada karena keinginan dari Edwin untuk membuka perusahaan di Indonesia. Edwin adalah seorang pengusaha yang cukup sukses sedangkan sang Ibu sering membantu perusahaan Edwin, suaminya.

Jika boleh memilih Devita lebih senang tinggal Indonesia dari pada di Kanada. Masakan Indonesia adalah makanan kesukaan Devita. Tapi Edwin dan Nadia pernah melarang Devita untuk tinggal sendiri selama berada di Indonesia.Mungkin karena Devita adalah anak tunggal, jadi kedua orang tuanya banyak sekali melarang Devita.

Di tahun ini, Devita baru saja menginjak usia ke 20 tahun. Saat ini Devita baru semester 5. Tapi Ayahnya sudah berniat untuk menjodohkannya dengan anak sahabatnya. Devita memang mengenal sahabat dari Ayahnya. Siapa yang tidak mengenal Mahendra Enterprise, perusahaan terbesar yang memiliki banyak anak perusahaan yang tersebar di berbagai negara.

Devita memang tidak pernah mengenal sosok Brayen, putra dari sahabat Ayahnya. Karena Ayahnya memang mengatakan bahwa Brayen baru saja pindah dari Italia ke Indonesia.Entah harus di katakan beruntung atau sial, karena Devita memang tidak perduli dengan kekayaan seorang Brayen Adams Mahendra.

Devita ingin sekali menolak. Tapi dia tidak bisa melakukan apapun. Alasan Devita ingin menolak perjodohannya adalah karena sudah ada pria yang telah berada di hatinya. Pria itu bernama Angkasa Nakamura. Pria yang selalu Devita tunggu. Pria itu juga yang Devita inginkan menjadi suaminya. Namun kini, Devita tidak tahu, apa dia bisa melewati ini semua.

...********...

Devita duduk di sebuah cafe dekat dengan kampusnya. Pagi ini Devita datang lebih awal dari sebelumnya. Pikirannya terus memikirkan banyak hal, tentang perjodohan yang dia sendiri tidak pernah menginginkan hal itu.

"Devita," suara seorang perempuan memanggil nama Devita dengan cukup keras. Hingga membuat Devita yang tengah duduk menoleh ke sumber suara itu. Devita tersenyum tipis saat melihat sosok perempuan yang berjalan menghampirinya " Olivia?" Sapa Devita.

"Devita kenapa kau di sini? Kenapa tidak masuk ke kelas?" tanya Olivia, lalu duduk di hadapan Devita.

"Tidak, Vi.Nanti saja," jawab Devita singkat.

Olivia mengerutkan dahinya, lalu dia menatap lekat Devita. "Kau kenapa? Kau ada masalah?"

Devita menghela nafas dalam. " Apa kau tau, Vi. Ayahku akan menjodohkan aku dengan anak dari sahabatnya."

"Apa? Di jodohnkan? kau serius Devita?" tanya Olivia yang kembali terkejut mendengar Devita akan di jodohkan.

Devita mengangguk singkat, " Ya, dan itu terlihat sangat bodoh bukan? Di usiaku yang masih 20 tahun. Aku harus menikah! That is crazy!"

"Lalu, bagaimana dengan kuliahmu?" tanya Olivia dengan pelan. Dia melihat dengan jelas wajah Devita yang terlihat begitu muram.

"Ayahku mengatakan, aku akan tetap berkuliah meski aku sudah menikah nanti," balas Devita.

Olivia menganggukan kepalanya. "Apa kau sudah mengenal siapa yang sudah menjadi calon suamimu itu? " tanya Olivia lagi.

"Anak dari pemilik Mahendra Enterprise," jawab Devita dengan helaan nafas berat.

"Apa?! Mahendra Enterprise? Kau sedang tidak sedang bercanda kan Devita?!" Kali ini Olivia benar - benar terkejut mendengar ucapan Devita.

Devita berdecak kesal. "Untuk apa aku bercanda Olivia! Kau yang benar saja!"

"Apa kau tidak tahu Devita, di kota B ini terdapat 4 Perusahaan terkaya dan terkenal seperti Keluarga Mahendra, Alvarendra, Alfaro dan Syahlendra dan salah satunya Keluarga Mahendra itu yang sudah begitu terkenal di dunia bisnis manapun dan memiliki perusahaan yang sangat besar dan tersebar dimana - mana. Jika kau akan di jodohkan dengan keluarga Mahendra artinya kau tidak perlu lagi menghemat uang jajan dari kedua orang tuamu. Sudah di pastikam suamimu itu pasti akan memberikan uang bulanan yang besar pada mu," kata Olivia dengan antusias.

"Kau ini ternyata sama saja dengan kedua orang tuaku!" Seru Devita dengan kesal. " Aku tidak peduli dengan Mahedra Enterprise. Meskipun itu adalah perusahaan besar tetapi aku tetap tidak mau di jodohkan!" Lanjutnya dengan tegas.

Olivia menghela napas berat. "Tapi kau tahu bukan, Ayahmu itu sama kerasnya denganmu, percuma saja kalau kau menolak. Aku sangat yakin pasti Ayahmu akan tetap memaksamu untuk menikah,"

"Kau benar Olivia. Tapi bagaimana pun kau kan sudah tahu, aku hanya mencinatai Angkasa Nakamura," kata Devita dengan wajah yang muram. Dia langsung meletakkan kepalanya di atas meja.

Olivia terdiam lalu menyentuh punggung tangan sahabatnya itu. "Devita, menurutku perasaanmu dengan Angkasa hanya perasaan yang tidak serius. Lagi pula dulu Angkasa pernah menyatakan perasaannya padamu tapi kau tolak, jadi lupakanlah Angkasa dan mulailah kehidupanmu dengan pria lain."

Devita mendengus kesal. "Ini semua karena Ayahku yang selalu melarangku untuk memiliki kekasih! Jika tidak, pasti sudah dari dulu Angkasa telah menjadi kekasihku,"

Olivia menggeleng pelan. Lalu menarik nafas dalam dan menghembuskan perlahan. " Devita dengarkan aku! Menurutku tidak ada salahnya kau menemui anak dari pemilik Mahendra Enterprise, siapa tahu anak dari Mahendra Enterprise itu Pria yang tampan. Seperti Tuan Muda Alvaro Samudera, dari keluarga Alvarendra itu. Atau mungkin bisa jadi dia lebih tampan dari Angkasa."

"Aku tidak perduli Olivia! Intinya aku tidak mau menikah di usia yang muda. Bagaimana kalau orang mengira aku hamil di luar nikah?" dengus Devita kesal.

Olivia berdecak pelan. " Ya ampun! Kau ini bodoh atau apa Devita, Hah! Sampai berpikir ke arah situ!" Tukas Olivia menekan.

"Tapi tetap saja. Teman - teman kita sekarang banyak dari Indonesia. Aku tidak ingin orang - orang berpikir yang tidak - tidak tentangku!" Balas Devita yang begitu frustasi. Dia langsung mengacak - acak rambut panjangnya.

"Sudahlah Devita. Teman - teman kita di sini pasti sudah tahu sifatmu. Kau bukan gadis yang seperti itu." Kata Olivia yang masih berusaha menenangkan Devita.

"Menurutku lebih baik kau jalani saja dulu, bahkan kau belum bertemu dengan pria itu bukan?"

"Ah, aku tidak tahu lagi...." Devita kembali membenturkan kepalanya di atas meja.

Bersambung...

Terima kasih sudah membaca. Maaf jika masih banyak typho.

Jangan lupa untuk like, komen, vote dan juga hadiahnya.

Terpopuler

Comments

Nah Vtr

Nah Vtr

kenapa nggak pake suara

2023-02-22

1

Rhecacu Mkz

Rhecacu Mkz

pj

2022-09-07

0

Jasmine

Jasmine

Aku jg klu diposisi Devita tak mau dan menolak yg namanya perjodohan...jauh2 anak di kuliahkan ke luar negeri tp msh pola pikir spt zaman siti nurbaya..

2022-06-21

0

lihat semua
Episodes
1 Rencana Perjodohan
2 Pertemuan Tidak Menyenangkan
3 Brayen Adams Mahendra
4 Pertemuan Keluarga
5 Ke Kantor Brayen
6 Perjanjian
7 Ajakan Untuk Berkencan
8 Menjemput Devita
9 Kencan (Makan Malam)
10 Menjemput Devita
11 Fitting Gaun Pengantin
12 Terlambat Ke Kampus
13 Rena Dan Devita
14 Ajakan Brayen
15 Rencana Magang
16 Pria Asing
17 Surat Magang
18 First Kiss
19 Hari Pernikahan
20 Pindah
21 Hari Pertama Menjadi Seorang Istri
22 CEO Dixon's Group
23 Pria Menyebalkan
24 Mengantar Devita
25 Saling Dendam
26 Brayen Dan William
27 Perdebatan Brayen Dan Devita
28 Ajakan Perjalanan Bisnis
29 Berlin, Jerman.
30 Mencari Devita
31 Menemukan Devita
32 Peringatan Pertama Dan Terakhir
33 Pergi Berbelanja
34 Seperti Anak Kecil
35 Jalan - jalan Ke Brandenburg Gate
36 Insiden Ciuman
37 Bertemu Richard
38 Tidak Ingin Hamil
39 Malas Berdebat
40 Perdebatan Brayen dan Devita
41 Menghindari Brayen
42 Makan Siang Bersama William
43 Aku Tidak Ingin Pulang
44 Pertengkaran Brayen Dan Devita
45 Menjaga Jarak
46 Nasehat Olivia
47 Kedatangan Elena
48 Aku Sudah menikah
49 Kedatangan Felix
50 Berusaha menjauh
51 Kedatangan Laretta
52 Bertemu Richard Di Dixon's Group
53 Amarah Brayen
54 Aku bukan Bonekamu!
55 Aku Merindukanmu
56 Aku Tidak Yakin
57 Ulang Tahun Olivia
58 Keributan Di Klub Malam
59 Pria Egois
60 Aku Menginginkanmu
61 Istri Kecilku
62 Kau Milikku
63 Tidak Brayen!
64 Aku Bicara Fakta
65 Perdebatan Elena Dan Devita
66 Permintaan Elena
67 Devil Husband
68 Tidak Mungkin
69 Mencari Bukti
70 Pendapat Albert
71 Siapa Ayah Dari Anak Itu?
72 Ke Kantor Brayen
73 Ceraikan Aku Jika Itu Anakmu
74 Bukti Perselingkuhan
75 Merasa Takut
76 Perkelahian Brayen Dan William
77 Mengkhawatirkanmu
78 TES DNA
79 Hasil Tes DNA
80 Pergi Berbulan Madu
81 Istanbul, Turki
82 Menginginkanmu
83 Jangan Menggodaku!
84 Kabar Tentang Angkasa
85 Tidak Sengaja
86 Siapa Veronica?
87 Cappadocia
88 Permintaan Veronica
89 Bertemu Veronica
90 Masalah Keluarga
91 Rumah Sakit
92 Kehamilan Laretta
93 Angkasa Nakamura
94 Permintaan Angkasa
95 Terpaksa Berbohong
96 Bertemu Angkasa
97 Kenyataan Yang Sesungguhnya
98 Mencari Waktu Yang Tepat
99 Saran Olivia
100 Informasi Tentang Angkasa
101 Kemarahan Brayen
102 Peringatan Dari Felix
103 Terlalu sakit dan Terluka
104 Kejujuran Devita
105 Mencoba Menjelaskan
106 Penjelasan Devita
107 Panik
108 Membutuhkan Waktu Untuk Sendiri
109 Tolong Maafkan Aku
110 Kedatangan Angkasa
111 Pengirim Paket
112 Usaha Brayen
113 Tidak Akan Menyerah
114 Di Jemput Felix
115 Rencana Brayen
116 Kedatangan Richard Di Kampus
117 Ucapan Richard
118 Salah Paham
119 Pengakuan Devita
120 Kembali Ke Rumah
121 Perasaan Laretta
122 Ulang Tahun
123 Persiapan Ulang Tahun
124 Lukisan Laretta
125 Memberikan Kesempatan
126 Ulang Tahun Devita
127 Air Mata Bahagia
128 Makan Bersama Felix
129 Berdamai Dengan Keadaan
130 Menerima Takdir
131 Di Mall Bersama Olivia
132 Bertemu William
133 Kabar Elena
134 Suara Keributan
135 Perkelahian Brayen Dan Angkasa
136 Setelah Perkelahian
137 Elena Menghilang
138 Mengawasi Devita
139 Mengantar Olivia Pulang
140 Persyaratan Ke Dua
141 Amarah William
142 Tunggu Hingga Aku Pulih
143 Tidak Perlu Khawatir
144 Perdebatan Brayen dan Laretta
145 Membawa Olivia
146 Ingin Tahu
147 Cake Buatan Ruby
148 Kabar Dari Edwin
149 Meeting Pertama Devita
150 Indentitas Ruby
151 Perintah Brayen
152 Terungkap
153 Ajakan Kerja Sama
154 Rencana
155 I Will Kill You
156 Amarah Brayen Dan William
157 Hukuman Yang Sesuai
158 Menunggu Devita
159 Nasehat Devita
160 Perdebatan Brayen Dan Devita
161 Tidak Ingin Di Ganggu
162 Menemui Laretta
163 Ke Kantor Brayen
164 Aku Tidak Membantunya
165 Aku Juga Tidak Ingin Gagal!
166 Tidak Mau Membantuku
167 Menemui Kakak Ipar
168 Meminta Maaf
169 Bersama Dengan Brayen
170 Merasa Bersalah
171 Selalu Berdebat
172 Perceraian
173 Penjelasan Edwin
174 Bukan Salah Devita!
175 Lucia Dan Devita
176 Selalu Melindungi
177 Alasan Edwin
178 Informasi Terbaru
179 Siapa Pria itu?
180 Edgar Rylan Wilson
181 Brayen Dan Gelisa
182 Peringatan Dari Edgar
183 Perintah Brayen
184 Brayen Dan Edgar
185 Peringatan Dari Edgar
186 Permintaan Gelisa
187 Meminta Pendapat
188 Percaya Padamu
189 Kedatangan Felix
190 Nadia Vs Gelisa
191 Penolakan Brayen
192 Obsesi Lucia
193 Permintaan Devita
194 Tidak Mungkin Menolaknya
195 Hentikan Omong Kosongmu
196 Terima Kasih
197 Menjelaskan Kesalahpahaman
198 Aku Cemburu
199 Ingin Berlibur
200 Aku Ingin Bersamamu
201 Mengantar Devita Ke Kampus
202 Keinginan Devita
203 Masakan Chef Della
204 Menunggu Seorang Tamu
205 Laretta Dan Olivia
206 Keberanian Felix
207 Keinginan Olivia
208 Memohon Bantuan
209 Aku Tidak Tahu
210 Rencana Gelisa
211 Bertemu Kembali Dengan William
212 Berita Perusahaan
213 Kecelakaan
214 Kondisi Devita Dan Olivia
215 Kehamilan Devita Dan Kecurigaan Albert
216 Kesedihan Felix
217 Perintah Edgar
218 Rencana Lucia Dan Tangisan Felix
219 Perjalanan Menuju Ke Bandara
220 Perdebatan Brayen dan Edgar
221 Alasan Gelisa Membenci Edwin
222 Terpaksa Berbohong
223 Laporan Albert Dan Keterangan Dokter
224 Ingin Bertemu Olivia
225 Menjenguk Devita
226 Hukuman Untuk Lucia
227 Keadaan Olivia Dan Perasaan Felix
228 Pertemuan Edgar Dan Brayen
229 Kemarahan Devita
230 Tidak Ingin Melihatmu Menangis
231 Perdebatan Caroline Dan Randy
232 Berita Televisi
233 Menjenguk Olivia
234 Olivia Siuman
235 Kebahagiaan Felix Dan Kepulangan Devita
236 Menerima Takdir
237 Akan Tetap Berjuang
238 Mulai Mencintainya
239 Merancang Perjodohan
240 Bertemu Keluarga Mahendra
241 Pembelaan Brayen Dan Izin David
242 Seperti Mimpi
243 Kekhawatiran Devita
244 Karena Aku Mencintaimu
245 Melupakan Masa Lalu
246 Welcome Home Olivia
247 Ngidam Part 1
248 Ngidam Part 2
249 Masalah Sopir Pribadi
250 Kabar Pernikahan
251 Berita Tentang Richard
252 Sikap Brayen
253 Ke Mall
254 Ancaman Devita
255 Alasan Brayen Mendiamkan Devita
256 Membujuk Brayen
257 Menuruti Keinginan Devita
258 Mengemasi Barang-barang
259 Bertemu Di Bandara
260 Perdebatan Kecil
261 Menahan Diri
262 Makan Malam
263 Shopping
264 Kejadian Di Kasino
265 Aku Lapar
266 Berjalan Kaki
267 Permasalahan Bikini
268 Lomba Renang
269 Tingkah Brayen
270 Kesibukan Para Pria
271 Berusaha Berpikir Positif
272 Jadi Kau Cemburu?
273 Kesalahpahaman
274 Perubahan Sifat Laretta
275 Penjelasan Angkasa
276 Permintaan Maaf
277 Membeli Hadiah
278 Peringatan Dari Olivia
279 Rencana Laretta
280 Rencana Di Mulai
281 Rencana Berhasil
282 Ulang Tahun Brayen
283 Kejujuran Devita
284 Mengajak Jalan - Jalan Laretta
285 Jangan Ganggu Kakak Iparku
286 Meninggalkan Devita
287 Datang Ke Kampus
288 Pria Sialan
289 Bertemu Keluarga Angkasa
290 Aku Tidak Apa - Apa
291 Devita Dan Alena
292 Kondisi Perusahan
293 Devita Dan Laretta
294 Cerita Devita Dan Kemarahan Angkasa
295 Pertengkaran Angkasa Dan Alena
296 Kedatangan Angkasa
297 Keluhan Devita
298 Ini Rumit
299 Sebatas Teman Masa Kecil
300 Berita Televisi
301 Kedatangan Felix
302 Kepulangan Brayen
303 Ingin Ke Kantor Brayen
304 Aku Tidak Suka Di Bantah!
305 Asisten Baru
306 Minimal Harus Lima
307 Memilih Gaun
308 Masakan Felix
309 Ingin Tahu Saja
310 Perdebatan Masalah Gaun
311 Menengahi Perdebatan
312 Perdebatan Raymond dan Brayen
313 Perkelahian
314 Ajakan Angkasa
315 Kemarahan Davin
316 Permintaan Maaf Davin
317 Tidak Mampu Berkata - Kata
318 Rencana Pernikahan
319 Kesabaran Laretta
320 Masakan Devita
321 Merahasiakan
322 Bertemu Selena
323 Kau Jangan Khawatir
324 Hadiah Kecil Dariku
325 Tujuan Brayen
326 Ulang Tahun Selena
327 Jaga Ucapanmu
328 Kekecewaan Brayen Dan Permohonan Angkasa
329 Ini Bukan Salahmu
330 Kedatangan Selena
331 Perkataan Selena
332 Berusaha Berbicara Pada Brayen
333 Masih Kecewa
334 Selalu Memikirkan
335 Itu Bukan Salahnya
336 Apa Rencanamu
337 Harus Lebih Bijaksana
338 Tidak Ingin Berdebat
339 Kondisi Devita
340 Meminta Izin Dan Permintaan Maaf Brayen.
341 Penyesalan Brayen Dan Kemarahan Rena
342 Ketakutan Laretta Dan Usaha Angkasa
343 Bersama Olivia
344 Berpamitan Dan Permintaan Maaf Selena
345 Jangan Hanya Menjemput
346 Kepanikan Olivia
347 Saran Albert
348 Permintaan Felix
349 Kedatangan Olivia Dan Felix
350 Perjuangan Angkasa
351 Ketahuan
352 Rencana Devita
353 White Lies
354 Kedatangan Rena
355 Tidak Akan Menyerah
356 Ajakan Brayen
357 Tantangan Brayen
358 Permainan Badminton
359 Permintaan Brayen
360 Permohonan Angkasa
361 Kekhawatiran Devita
362 Bertemu Alena
363 Permintaan Maaf Alena
364 Aku Lupa
365 Nomor Tidak Di Kenal
366 Bercinta Di Dapur
367 Tidak Akan Pernah Menyerah
368 Kepulangan Alena
369 Apa Kau Menyesali Kehamilanmu?
370 Pergi Kerumah Daddy Dan Mommy
371 Lamaran Angkasa
372 Bersyukur Karena Telah Memilikimu
373 Hari Kelulusan Devita
374 Prioritas Utamaku
375 Memilih Gaun
376 Kekesalan Devita Dan Tangisan Laretta
377 Hari Pernikahan Angkasa Dan Laretta
378 Kedatangan Calon Ulat Bulu
379 Jangan Marah
380 Momen Manis Angkasa Dan Laretta
381 Menemani Devita
382 Memasak Makan Siang
383 Pasangan Yang Unik
384 Memaksa Selalu Ingin Bertemu
385 Ikut Meeting
386 Menunda Keberangkatan
387 Periksa Kandungan Dan Kecurigaan Brayen
388 Aku Tidak Peduli
389 Seperti Pernah Melihat
390 Aku Hanya Mencintainya
391 Rasa Penasaran Felix
392 Rasa Penasaran Felix Dan Laporan Albert
393 Jangan Pikirkan Apapun
394 Mencari Bukti
395 Menatap Tak Percaya
396 Suara Ledakan
397 Tidak Percaya
398 Obsesi Ivana Dan Kemarahan Brayen
399 Dia Milikku
400 Jangan Sakiti Istriku
401 Luapan Hati Ivana
402 Tidak Menyangka
403 Setelah Kejadian Penculikan
404 Bangga Memilikimu
405 Kembalinya William Dixon
406 Kedatangan Mama Nadia
407 Kedatangan Laretta
408 Bertemu Dengan William
409 Pertanyaan Devita
410 Meminta Maaf
411 Kebahagiaan Laretta Dan Angkasa
412 Tidak Menyerah
413 Kebahagiaan
414 Awal Baru
415 Menagih Janji
416 Keinginan Brayen
417 Nasehat Devita
418 Pergi Berdua
419 Pertanyaan Bibi Caroline
420 Pertanyaan Sean
421 Devita Pingsan
422 Lamaran Dan Kehamilan Devita
423 Kabar Bahagia
424 Hari Pernikahan Olivia dan Felix
425 Membicarakan Masa Depan
426 Akhir Yang Sempurna (End)
427 Extra Part 1 Harus Meminta Maaf
Episodes

Updated 427 Episodes

1
Rencana Perjodohan
2
Pertemuan Tidak Menyenangkan
3
Brayen Adams Mahendra
4
Pertemuan Keluarga
5
Ke Kantor Brayen
6
Perjanjian
7
Ajakan Untuk Berkencan
8
Menjemput Devita
9
Kencan (Makan Malam)
10
Menjemput Devita
11
Fitting Gaun Pengantin
12
Terlambat Ke Kampus
13
Rena Dan Devita
14
Ajakan Brayen
15
Rencana Magang
16
Pria Asing
17
Surat Magang
18
First Kiss
19
Hari Pernikahan
20
Pindah
21
Hari Pertama Menjadi Seorang Istri
22
CEO Dixon's Group
23
Pria Menyebalkan
24
Mengantar Devita
25
Saling Dendam
26
Brayen Dan William
27
Perdebatan Brayen Dan Devita
28
Ajakan Perjalanan Bisnis
29
Berlin, Jerman.
30
Mencari Devita
31
Menemukan Devita
32
Peringatan Pertama Dan Terakhir
33
Pergi Berbelanja
34
Seperti Anak Kecil
35
Jalan - jalan Ke Brandenburg Gate
36
Insiden Ciuman
37
Bertemu Richard
38
Tidak Ingin Hamil
39
Malas Berdebat
40
Perdebatan Brayen dan Devita
41
Menghindari Brayen
42
Makan Siang Bersama William
43
Aku Tidak Ingin Pulang
44
Pertengkaran Brayen Dan Devita
45
Menjaga Jarak
46
Nasehat Olivia
47
Kedatangan Elena
48
Aku Sudah menikah
49
Kedatangan Felix
50
Berusaha menjauh
51
Kedatangan Laretta
52
Bertemu Richard Di Dixon's Group
53
Amarah Brayen
54
Aku bukan Bonekamu!
55
Aku Merindukanmu
56
Aku Tidak Yakin
57
Ulang Tahun Olivia
58
Keributan Di Klub Malam
59
Pria Egois
60
Aku Menginginkanmu
61
Istri Kecilku
62
Kau Milikku
63
Tidak Brayen!
64
Aku Bicara Fakta
65
Perdebatan Elena Dan Devita
66
Permintaan Elena
67
Devil Husband
68
Tidak Mungkin
69
Mencari Bukti
70
Pendapat Albert
71
Siapa Ayah Dari Anak Itu?
72
Ke Kantor Brayen
73
Ceraikan Aku Jika Itu Anakmu
74
Bukti Perselingkuhan
75
Merasa Takut
76
Perkelahian Brayen Dan William
77
Mengkhawatirkanmu
78
TES DNA
79
Hasil Tes DNA
80
Pergi Berbulan Madu
81
Istanbul, Turki
82
Menginginkanmu
83
Jangan Menggodaku!
84
Kabar Tentang Angkasa
85
Tidak Sengaja
86
Siapa Veronica?
87
Cappadocia
88
Permintaan Veronica
89
Bertemu Veronica
90
Masalah Keluarga
91
Rumah Sakit
92
Kehamilan Laretta
93
Angkasa Nakamura
94
Permintaan Angkasa
95
Terpaksa Berbohong
96
Bertemu Angkasa
97
Kenyataan Yang Sesungguhnya
98
Mencari Waktu Yang Tepat
99
Saran Olivia
100
Informasi Tentang Angkasa
101
Kemarahan Brayen
102
Peringatan Dari Felix
103
Terlalu sakit dan Terluka
104
Kejujuran Devita
105
Mencoba Menjelaskan
106
Penjelasan Devita
107
Panik
108
Membutuhkan Waktu Untuk Sendiri
109
Tolong Maafkan Aku
110
Kedatangan Angkasa
111
Pengirim Paket
112
Usaha Brayen
113
Tidak Akan Menyerah
114
Di Jemput Felix
115
Rencana Brayen
116
Kedatangan Richard Di Kampus
117
Ucapan Richard
118
Salah Paham
119
Pengakuan Devita
120
Kembali Ke Rumah
121
Perasaan Laretta
122
Ulang Tahun
123
Persiapan Ulang Tahun
124
Lukisan Laretta
125
Memberikan Kesempatan
126
Ulang Tahun Devita
127
Air Mata Bahagia
128
Makan Bersama Felix
129
Berdamai Dengan Keadaan
130
Menerima Takdir
131
Di Mall Bersama Olivia
132
Bertemu William
133
Kabar Elena
134
Suara Keributan
135
Perkelahian Brayen Dan Angkasa
136
Setelah Perkelahian
137
Elena Menghilang
138
Mengawasi Devita
139
Mengantar Olivia Pulang
140
Persyaratan Ke Dua
141
Amarah William
142
Tunggu Hingga Aku Pulih
143
Tidak Perlu Khawatir
144
Perdebatan Brayen dan Laretta
145
Membawa Olivia
146
Ingin Tahu
147
Cake Buatan Ruby
148
Kabar Dari Edwin
149
Meeting Pertama Devita
150
Indentitas Ruby
151
Perintah Brayen
152
Terungkap
153
Ajakan Kerja Sama
154
Rencana
155
I Will Kill You
156
Amarah Brayen Dan William
157
Hukuman Yang Sesuai
158
Menunggu Devita
159
Nasehat Devita
160
Perdebatan Brayen Dan Devita
161
Tidak Ingin Di Ganggu
162
Menemui Laretta
163
Ke Kantor Brayen
164
Aku Tidak Membantunya
165
Aku Juga Tidak Ingin Gagal!
166
Tidak Mau Membantuku
167
Menemui Kakak Ipar
168
Meminta Maaf
169
Bersama Dengan Brayen
170
Merasa Bersalah
171
Selalu Berdebat
172
Perceraian
173
Penjelasan Edwin
174
Bukan Salah Devita!
175
Lucia Dan Devita
176
Selalu Melindungi
177
Alasan Edwin
178
Informasi Terbaru
179
Siapa Pria itu?
180
Edgar Rylan Wilson
181
Brayen Dan Gelisa
182
Peringatan Dari Edgar
183
Perintah Brayen
184
Brayen Dan Edgar
185
Peringatan Dari Edgar
186
Permintaan Gelisa
187
Meminta Pendapat
188
Percaya Padamu
189
Kedatangan Felix
190
Nadia Vs Gelisa
191
Penolakan Brayen
192
Obsesi Lucia
193
Permintaan Devita
194
Tidak Mungkin Menolaknya
195
Hentikan Omong Kosongmu
196
Terima Kasih
197
Menjelaskan Kesalahpahaman
198
Aku Cemburu
199
Ingin Berlibur
200
Aku Ingin Bersamamu
201
Mengantar Devita Ke Kampus
202
Keinginan Devita
203
Masakan Chef Della
204
Menunggu Seorang Tamu
205
Laretta Dan Olivia
206
Keberanian Felix
207
Keinginan Olivia
208
Memohon Bantuan
209
Aku Tidak Tahu
210
Rencana Gelisa
211
Bertemu Kembali Dengan William
212
Berita Perusahaan
213
Kecelakaan
214
Kondisi Devita Dan Olivia
215
Kehamilan Devita Dan Kecurigaan Albert
216
Kesedihan Felix
217
Perintah Edgar
218
Rencana Lucia Dan Tangisan Felix
219
Perjalanan Menuju Ke Bandara
220
Perdebatan Brayen dan Edgar
221
Alasan Gelisa Membenci Edwin
222
Terpaksa Berbohong
223
Laporan Albert Dan Keterangan Dokter
224
Ingin Bertemu Olivia
225
Menjenguk Devita
226
Hukuman Untuk Lucia
227
Keadaan Olivia Dan Perasaan Felix
228
Pertemuan Edgar Dan Brayen
229
Kemarahan Devita
230
Tidak Ingin Melihatmu Menangis
231
Perdebatan Caroline Dan Randy
232
Berita Televisi
233
Menjenguk Olivia
234
Olivia Siuman
235
Kebahagiaan Felix Dan Kepulangan Devita
236
Menerima Takdir
237
Akan Tetap Berjuang
238
Mulai Mencintainya
239
Merancang Perjodohan
240
Bertemu Keluarga Mahendra
241
Pembelaan Brayen Dan Izin David
242
Seperti Mimpi
243
Kekhawatiran Devita
244
Karena Aku Mencintaimu
245
Melupakan Masa Lalu
246
Welcome Home Olivia
247
Ngidam Part 1
248
Ngidam Part 2
249
Masalah Sopir Pribadi
250
Kabar Pernikahan
251
Berita Tentang Richard
252
Sikap Brayen
253
Ke Mall
254
Ancaman Devita
255
Alasan Brayen Mendiamkan Devita
256
Membujuk Brayen
257
Menuruti Keinginan Devita
258
Mengemasi Barang-barang
259
Bertemu Di Bandara
260
Perdebatan Kecil
261
Menahan Diri
262
Makan Malam
263
Shopping
264
Kejadian Di Kasino
265
Aku Lapar
266
Berjalan Kaki
267
Permasalahan Bikini
268
Lomba Renang
269
Tingkah Brayen
270
Kesibukan Para Pria
271
Berusaha Berpikir Positif
272
Jadi Kau Cemburu?
273
Kesalahpahaman
274
Perubahan Sifat Laretta
275
Penjelasan Angkasa
276
Permintaan Maaf
277
Membeli Hadiah
278
Peringatan Dari Olivia
279
Rencana Laretta
280
Rencana Di Mulai
281
Rencana Berhasil
282
Ulang Tahun Brayen
283
Kejujuran Devita
284
Mengajak Jalan - Jalan Laretta
285
Jangan Ganggu Kakak Iparku
286
Meninggalkan Devita
287
Datang Ke Kampus
288
Pria Sialan
289
Bertemu Keluarga Angkasa
290
Aku Tidak Apa - Apa
291
Devita Dan Alena
292
Kondisi Perusahan
293
Devita Dan Laretta
294
Cerita Devita Dan Kemarahan Angkasa
295
Pertengkaran Angkasa Dan Alena
296
Kedatangan Angkasa
297
Keluhan Devita
298
Ini Rumit
299
Sebatas Teman Masa Kecil
300
Berita Televisi
301
Kedatangan Felix
302
Kepulangan Brayen
303
Ingin Ke Kantor Brayen
304
Aku Tidak Suka Di Bantah!
305
Asisten Baru
306
Minimal Harus Lima
307
Memilih Gaun
308
Masakan Felix
309
Ingin Tahu Saja
310
Perdebatan Masalah Gaun
311
Menengahi Perdebatan
312
Perdebatan Raymond dan Brayen
313
Perkelahian
314
Ajakan Angkasa
315
Kemarahan Davin
316
Permintaan Maaf Davin
317
Tidak Mampu Berkata - Kata
318
Rencana Pernikahan
319
Kesabaran Laretta
320
Masakan Devita
321
Merahasiakan
322
Bertemu Selena
323
Kau Jangan Khawatir
324
Hadiah Kecil Dariku
325
Tujuan Brayen
326
Ulang Tahun Selena
327
Jaga Ucapanmu
328
Kekecewaan Brayen Dan Permohonan Angkasa
329
Ini Bukan Salahmu
330
Kedatangan Selena
331
Perkataan Selena
332
Berusaha Berbicara Pada Brayen
333
Masih Kecewa
334
Selalu Memikirkan
335
Itu Bukan Salahnya
336
Apa Rencanamu
337
Harus Lebih Bijaksana
338
Tidak Ingin Berdebat
339
Kondisi Devita
340
Meminta Izin Dan Permintaan Maaf Brayen.
341
Penyesalan Brayen Dan Kemarahan Rena
342
Ketakutan Laretta Dan Usaha Angkasa
343
Bersama Olivia
344
Berpamitan Dan Permintaan Maaf Selena
345
Jangan Hanya Menjemput
346
Kepanikan Olivia
347
Saran Albert
348
Permintaan Felix
349
Kedatangan Olivia Dan Felix
350
Perjuangan Angkasa
351
Ketahuan
352
Rencana Devita
353
White Lies
354
Kedatangan Rena
355
Tidak Akan Menyerah
356
Ajakan Brayen
357
Tantangan Brayen
358
Permainan Badminton
359
Permintaan Brayen
360
Permohonan Angkasa
361
Kekhawatiran Devita
362
Bertemu Alena
363
Permintaan Maaf Alena
364
Aku Lupa
365
Nomor Tidak Di Kenal
366
Bercinta Di Dapur
367
Tidak Akan Pernah Menyerah
368
Kepulangan Alena
369
Apa Kau Menyesali Kehamilanmu?
370
Pergi Kerumah Daddy Dan Mommy
371
Lamaran Angkasa
372
Bersyukur Karena Telah Memilikimu
373
Hari Kelulusan Devita
374
Prioritas Utamaku
375
Memilih Gaun
376
Kekesalan Devita Dan Tangisan Laretta
377
Hari Pernikahan Angkasa Dan Laretta
378
Kedatangan Calon Ulat Bulu
379
Jangan Marah
380
Momen Manis Angkasa Dan Laretta
381
Menemani Devita
382
Memasak Makan Siang
383
Pasangan Yang Unik
384
Memaksa Selalu Ingin Bertemu
385
Ikut Meeting
386
Menunda Keberangkatan
387
Periksa Kandungan Dan Kecurigaan Brayen
388
Aku Tidak Peduli
389
Seperti Pernah Melihat
390
Aku Hanya Mencintainya
391
Rasa Penasaran Felix
392
Rasa Penasaran Felix Dan Laporan Albert
393
Jangan Pikirkan Apapun
394
Mencari Bukti
395
Menatap Tak Percaya
396
Suara Ledakan
397
Tidak Percaya
398
Obsesi Ivana Dan Kemarahan Brayen
399
Dia Milikku
400
Jangan Sakiti Istriku
401
Luapan Hati Ivana
402
Tidak Menyangka
403
Setelah Kejadian Penculikan
404
Bangga Memilikimu
405
Kembalinya William Dixon
406
Kedatangan Mama Nadia
407
Kedatangan Laretta
408
Bertemu Dengan William
409
Pertanyaan Devita
410
Meminta Maaf
411
Kebahagiaan Laretta Dan Angkasa
412
Tidak Menyerah
413
Kebahagiaan
414
Awal Baru
415
Menagih Janji
416
Keinginan Brayen
417
Nasehat Devita
418
Pergi Berdua
419
Pertanyaan Bibi Caroline
420
Pertanyaan Sean
421
Devita Pingsan
422
Lamaran Dan Kehamilan Devita
423
Kabar Bahagia
424
Hari Pernikahan Olivia dan Felix
425
Membicarakan Masa Depan
426
Akhir Yang Sempurna (End)
427
Extra Part 1 Harus Meminta Maaf

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!