New Case

Aku tidak tahu apa yang terjadi dengan sammy malam ini. Dari tadi dia hanya diam dan tidak banyak bicara seperti biasanya. Apa yang terjadi? Apa dia bertengkar dengan pacarnya?

Bahkan saat reservasi tempat dia juga tidak terlalu banyak berkomentar. Semua di limpahkan kepadaku. Ini pertama kalinya dalam sejarah, aku melihat nya seperti ini. Lebih baik aku diam juga dari pada menambah masalah.

“Kau sedang chat an dengan jun?” Tanyanya seketika.

“Enggak. Aku lagi baca thread di Twitter”

“Bohong”.

“Sumpah Sam. Ni liat. Serem banget. Ada virus baru yang di temukan di China”.

“Virus apa?”

“COVID-19, jadi virus ini di temukan di pasar tradisional wuhan di China. Serem banget Sam. Udah banyak yang meninggal karena virus ini”.

“Kok bisa?”

“Katanya sih virus ini menyerang sistem pernafasan . Gejalanya batuk , demam, diare, sesak nafas dan sakit kepala”.

“Ohh”.

“Kamu sudah baikan dengan jun?”

“Sudah”.

“Oh bagus lah”.

“Baikan dengan balikan berbeda ya Sam. Jangan salah artikan”.

“Iya, paling bentar lagi balikan”.

Ada apa ini? Sammy marah? Karena masalah tadi sore?

“Sammy kamu marah?”

“Enggak”.

“Kamu aneh hari ini”.

“Perasaan kamu aja. Mau makan lagi nggak?”

“Enggak. Aku capek”.

“Gimana tadi di penerbitan?”

“Lancar”.

“Mereka benar mau ngerilis buku mu?”.

“Iya”.

“Sumpah? Wahhh selamattttt. Istri ku memang yang paling hebat”.

Dia memelukku. Apa ini? Sikap nya berubah dalam 5 detik. Tapi entah kenapa aku tidak ingin dia melepaskan pelukan ini. Terasa nyaman dan hangat.

“Kau ingin hadiah apa dari ku?”

“Tidak ada”.

“Kenapa?”.

“Tidak apa-apa”.

Aku cuman ingin Kau selalu berada di sisi ku sammy.

Tidak terasa semua benar-benar akan terjadi. Berminggu-Minggu kami sibuk mengurus persiapan pesta pertunangan kami. H-7 , aku tidak bisa membayangkan diriku untuk 7 hari ke depan.

“Bagaimana persiapan nya?” Tanya mama.

Hari ini mama menyuruh ku pulang karena ada yang ingin dia diskusikan.

“Ya gitu” balasku.

“Anakku sudah dewasa. Dia akan segera menikah. Apakah sammy orang yang baik buat mu?”

Aku mengangguk.

“Kau harus lebih bahagia dari sekarang”.

“Tentu. Bagaimana kabar mama?”

“Baik”.

“Dimana ayah?”

“Keluar ketemu temannya?”

“Temannya yang mana?”

“Direktur Rumah sakit”.

“Ohh”.

“Apa yang terjadi?” Dari awal masuk aku sudah tahu ada sesuatu yang tidak beres yang di sembunyikan mama.

“Sepertinya ayah mu mengulah lagi?”

“Aku sudah bilang sama mama. Orang seperti dia tidak akan pernah berubah. Mama cerailah sama dia. Aku bisa ngurus mama kok”.

Mama hanya senyum sambil mengelus rambutku. Dia menyuruh ku mengikutinya keruang kerja ayahku.

“Tadi mama melihat whatsapp web nya. Dia masih berhubungan sama wanita itu”.

Dulu aku pernah nazar. Aku akan membunuh ayahku kalau dia masih mengkhianati kami. Sepertinya aku memang harus melakukannya.

“Apa ku bilang ma. Aku bisa menilai dari perilaku nya. Enggak mama foto chat nya?”.

“Enggak”.

“Kenapa?”.

“Ayah langsung menutup whatsapp web nya. Mama belum sempat baca semua. Dia mengubah nama wanita itu”.

“Mama sudah telfon ayah untuk pulang cepat. Mama bilang pihak polrestabes datang kerumah nyariin dia. Kalau dia tidak taubat juga. Mama sumpahi dia kena tangkap polisi”.

“Sudah dimana sekarang ayah?”

“Lagi di jalan katanya”.

“Kalau gitu aku pulang sekarang”.

“Kenapa?”

“Aku menahan diri ku untuk tidak nge maki dia lagi”.

“Mama belum makan malam. Kita sudah lama tidak makan malam”.

Sebenarnya aku juga tidak ingin pulang cepat. Aku ingin tinggal lama. Tapi tidak ingin bertemu dengannya.

“Oke. Aku temani mama makan”.

“Makasih. Mama masakin kepiting saus padang. Nanti bawa pulang untuk sammy”.

“Iya ma”.

Setelah pulang dari rumah mama. Aku langsung pulang kerumah. Ketika keluar dari simpang perumahan. Aku papasan dengan mobil ayah, aku tidak ingin menyapa nya lagi.

Sesampainya dirumah aku melihat sammy sedang melamun di dapur dengan kondisi lampu dapur tidak menyala. Aku mendekatinya.

“Apa ada masalah?” Tanya ku. Dia terkejut.

“Kapan Kau pulang?”

“Barusan. Apa yang terjadi? Kau baru pulang? Sudah makan? Mama ku buatin kepiting saus padang untuk mu”.

“Ohhh terimakasih”.

“Pekerjaan ada masalah? Ada yang mengganggu pikiranmu?” Tanya ku lagi. Namun dia hanya menggelengkan kepalanya.

“Ini masih belum terlambat kalau kau mau membatalkan pertunangan kita”. Dia langsung fokus saat mendengar apa yang baru saja ku ucapkan. Sepertinya benar karena masalah ini.

“Tidak. Aku tidak ingin membatalkannya”.

“Kau sudah bilang kepada pacar mu kalau Kau akan tunangan?” Lagi-lagi dia menggeleng.

“Kau ingin merahasiakan nya seperti apa yang di katakan jun?” Dia menoleh ke arah lain.

“Sammy. Ada hal besar yang ingin ku lakukan. Aku akan sangat menyesal jika tidak melakukannya. Tetapi ini akan menghambat pertunangan kita”.

“Aku tidak ingin membatalkannya. Kau tanggung jawab ku. Kalau Kau ingin melakukan hal besar. Aku akan membantumu”.

“Aku tidak ingin Kau terlibat”.

“Aku akan menjadi suamimu. Sudah pasti aku akan terlibat kedalam semua hal tentang mu. Aku memang sedang dalam kondisi yang tidak baik. Tetapi, aku tidak punya pikiran akan membatalkan pertunangan kita. Ku mohon. Jangan pernah berpikiran seperti itu”.

“Emmm oke, aku percaya. Istirahatlah, jangan sampai sakit di acara pertunangan kita”.

“April...”

“Ya?”

“Ada yang harus ku lakukan besok. Sepertinya besok aku tidak bisa pulang”.

“Kau ingin lari? ...”

“... atau Kau ingin menghabiskan waktu dengan pacarmu sebelum acara pertunangan kita?”

Ahhh seperti nya dugaan ku benar. Dia tidak bisa lagi berbicara.

“Tidak apa-apa. Hati-hati. Jangan berbuat kesalahan. Selesaikan dengan cara terbaik. Aku sangat lelah hari ini, aku tidur deluan”.

“Maaf...”

“Untuk apa?”

“Aku tidak akan pernah mengecewakan mu setelah menyelesaikan masalahku”.

“Tidak apa-apa”.

“April...”

“... Aku akan sepenuhnya menjadi milikmu”.

“Sam. Sepertinya Kau tidak siap menjadi suami ku”.

“Jangan buru-buru. Aku tidak apa-apa. Aku bisa menjaga diriku. Aku bisa menghibur diriku saat aku sedih. Kau tidak harus mengambil aksi untuk mengambil tanggung jawab untukku”.

“Aku berterima kasih atas semua yang kau lakukan, terlagi keluargamu. Aku sangat berterimakasih sekali. Kalian lebih menyayangiku dari pada ayahku”.

“Tapi.....” astaga sakit sekali, sesak.

“Aku...”

“....Aku tidak ingin merasakan di khianatin lagi. Cukup ayahku, rasanya sudah sakit sekali...A..Aku...” rasanya seperti hati ini ingin meledak.

“...Aku tidak ingin menderita lagi. Aku juga ingin bahagia. Dengan orang yang benar-benar aku sayangi”.

“April, ada masalah apa lagi?”

“Tidak ada” Aku menyeka air mataku.

“Apa yang terjadi? Apa ada masalah di Rumah?”

“Tidak. Maaf aku tidak bisa mengontrol emosi ku. Pikiranku juga lagi terbebani. Aku istirahat sekarang”.

Sammy sempat menahan tanganku. Tapi aku tetap melangkah meninggalkannya.

Kalian tidak akan paham bagaimana rasanya. Ketika seseorang yang kalian sayangi mengkhianati kalian. Rasa emosi selalu paling awal memenuhi dada. Pikiran kalian akan terpenuhi rasa dendam dan ingin menghancurkannya sekarang juga. Dan kalian akan mendadak pintar karena emosi yang memuncak.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!